Sinergi Pemberdayaan UMKM, PKBL-BUMN dan Pengabdian

0
996 views

Sinergi

BPPKU ? Kadin Kota Bandung merangkul kerjasama dan bersinergi dengan berbagai mitra dari : perguruan tinggi, instansi pemerintah, BUMN, perbankan, pengusaha besar & menengah serta lembaga lainnya. Salah satu pendanaan dilakukan PKBL-BUMN dalam rangka corporate social responsibility/CSR, serta upaya pendam pingan yang dilakukan perguruan tinggi dalam rang ka menjalankan tri dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat.

PT. Pindad (Persero) memfokuskan pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan serta Tanggung Jawab Sosial Lingkungan. PT. Pindad (Persero) melaksanakan Program CSR dengan mempertimbangkan asas manfaat, keadilan, esiensi, dan efektivitas serta sumber dana yang tersedia. Tahun 1991 PT. Pindad (Persero) membentuk Biro Program Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) yang pada tahun 2003 sesuai Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 dirubah menjadi Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Program Kemitraan (PK) adalah program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Sementara program Bina Lingkungan (BL) merupakan program yang memprioritaskan pada lingkungan di sekitar perusahaan.

PKBL PT. LEN Industri (persero) membina 120 unit UMKM yang menerima bantuan dana dengan skema 1% untuk PK dan 1% lagi untuk BL berjumlah 1 Milyar pertahun. Proses pembinaan bagi kemajuan tiap unit UMKM hingga akhir periode dan telah memenuhi target akhir dari program ini akan menjadikan para pelakunya mampu mandiri baik secara teknis pengelolaan maupun permodalannya.

Dari sisi perguruan tinggi me lalui pengabdian masyarakat pendampingan pemberdayaan UMKM bisa Sinergi Pemberdayaan UMKM, PKBL-BUMN dan Pengabdian Masyarakat Perguruan Tinggi komunita 12 | November 2014 23 rubrik utama dilakukan. UMKM memerlukan sistem pelaporan yang sangat sederhana sehingga mudah untuk dipahami. Sistem akuntansi yang simpel dan ?eksibel sehingga mampu dikerjakan oleh para pelaku UMKM terutama berasal dari kalangan bawah. Hal di atas, memungkinkan pula pola pendampingan dan transfer ilmu dapat dilakukan oleh mahasiswa/i melalui program pengabdian masyarakat. Dalam aspek pemasaran produk, para mahasiswa/i dapat pula membantu memasarkan produk UMKM melalui penjualan di kampus-kampus atau melalui pembuatan website pada jaringan internet dengan sistem online. Dalam aspek manajemen, UMKM memerlukan pemahaman proses pembuatan perencanaan bisnis (business plan) yang akurat, sistematis dan tepat sasaran guna menilai keberlangsungan serta kelayakan usahanya. Tetapi sejauh ini kebutuhan tersebut belum tersinergikan secara optimal melalui sinkronisasi kebutuhan dan permasalahan para pihak. Pemerintah dan UMKM mengharapkan pemberdayaan UMKM, PKBL-BUMN memberdayakan pendanaan UMKM, dan perguruan tinggi menjalankan pengabdian kepada masyarakat.