Sudah cukup lama sih saya penasaran dengan tempat ini. Maklum saja kalau weekday pasti tidak sempat ke Farm house. Pulang kerja sore, kebetulan sepulang dari kerja badan terasa lelah, jadi bisa nyaman jalan-jalan di hari sabtu dan minggu. Tapi hari sabtu dan minggu pun untuk menempuh ke lokasi Farmhouse dari arah rumah saya membutuhkan perjuangan yang luar biasa, karena pasti sangatlah macet.
Sampai akhirnya demi memuaskan rasa penasaran, Kamis kemarin saya berkesempatan berangkat melalui tugas dari majalah Komunita menuju Farmhouse Lembang yang beralamat di Jalan Raya Lembang No.108 Bandung. Berangkat bersama rekan Redaksi pada saat weekday. Melihat foto-fotonya dari internet, cukup takjub. Karena dari luar tidak terlihat sama sekali kalau Farmhouse – Lembang ini memiliki bangunan yang unik dan cukup luas di dalamnya.
Berangkat dari kantor, JI. Cikutra pukul 10.00 pagi sampai ke lokasi Farmhouse pukul 11.00 Titik macet seperti biasa, mulai dari jalan Setiabudi bawah sampai ke Terminal Tapi lancar seperti ini hanya berlaku di hari kerja. Weeken di hari libur? Terpaksa antri dengan keceparan 10 km/jam, biasanya 2,5 jam di jalan, antrian kendaraan menuju tempat rekreasi lainnya di Lembang yang luar biasa.
Sampai di Farmhouse Lembang jam 11.00, itu pun susah parkir. Parkir di dalam sudah penuh. Mobil-mobil pengunjung Farmhouse terlihat parkir di sepanjang jalan Lembang, padahal weekday, yang penting dapat tempat parkir dulu aja, jalan kaki sedikit biar sehat.
Sampai di gerbang Farmhouse, kami bayar tiket, Rp.20.000,-/orang. Tiket ini bisa ditukar dengan susu atau sosis. Tapi berhubung kita-kita haus jadi ditukar dengan susu murni, Karena terdapat 3 pilihan rasa, plain/original, stroberi dan cokelat saya lebih memilih stroberi. Semuanya enak karena susu sapi segar
Banyak spot unik dan menarik di Farmhouse Lembang. Yang terkenal tentu saja Rumah Hobbit yang berada di belakang tempat penukaran susu. Masuk ke gerbang yang ada di samping air terjun, terlihat antrian di tempat bakar sosis. Tahu gak sosisnya sosis apa? Farmhouse? Bukaannn! Sosis Rumah Sosis!
Tapi karena semua tiket sudah ditukar susu, ya sudah… lanjut ke Rumah Hobbit saja. Ada aneka hewan di sepanjang jalan menuju Rumah Hobbit. Untuk yang berkunjung membawa anak- anak ini tentu saja menyenangkan. Ada juga 5 ekor domba Australia yang sedang diberi makan para pengunjung dan dijaga keeper. Mau foto-foto di Rumah Hobbie biar kekinian. Tapi aduuhh, antriannya subhanallah.
Gerimis yang turun pun tidak menyurutkan niat orang-orang berfoto di Rumah Hobbit. Saya sih pilih berkeliling ke tempat lain saja. Foto di Rumah Hobbit bisa nanti saja kalau udah tidak antri. Di area Rumah Hobbit ini juga ada rumah kelinci, ada kuda, domba juga ada iguana yang sedang diberi makan oleh keepernya.
Berhubung perut sudah lapar dan penasaran dengan Steak Wagyu yang tertera di papan gerbang depan, kami segera mencari tempat makan, ada Asado Resto di sebelah kiri tempat penukaran susu. Restorannya sih luas, banget! Tempat duduknya juga banyak. Tapi sayang, karena turun hujan yang lumayan lebar jadi kami beralih ke kedai kopi di sebelahnya karena tempat duduk di area outdor basah dan tidak dapat digunakan sama sekali. Jadi keliling-keliling Farmhouse Lembang saja, sekalian foto-foto bangunannya yang didesain dengan gaya mediteranian.
Lembang memiliki struktur arsitektur yang Eropa banget. Mau yang lebih Eropa? Coba temen-temen masuk ke Restoran Backyard Kitchen Dari mulai gedung, pintu masuk, hiasan dinding, lukisan-lukisan, hingga berbagai ornamen kecil yang ada disana benar-benar membuat kita berada di Eropa *kayak yang pernah ke Eropa aja* . Dan noni-noni berpakaian khas Belanda yang banyak wara-wiri di sana semakin memperkuat aroma Eropa. Mau ke Eropa tapi budget-nya belum cukup? Main aja ke Farm House Susu lembang!
Tapi lagi-lagi, mau foto-foto juga harus antri. Duh, kirain saya aja yang kurang piknik. Ada juga baju model Noni dan Tuan Belanda lengkap dengan payungnya yang bisa disewa scharga Rp. 75.000,- per jam . Tapi ah, males balikin bajunya … nanti malah lupa dibawa pulang…hehehe.
Ada juga kios yang menjual berbagai macam pernak-pernik unik.Dibelakang kios ini juga ada spot menarik buat difoto. Kalau mau sekalian pasang gembok cinta di pagar sepanjang jalan menuju sumur cinta diatas bukit juga boleh, kaya film-film Korea…
Farmhouse Susu Lembang ltu Romantis, Lho!
lni salah satu yang saya suka. Farmhouse Susu Lembang itu romantis. Romantisnya di mana? Begini, teman-teman tahu Namsan Tower di Korea? Para pencinta K Drama pasti tahu. ltu tuh, tower tempat masang gembok cinta yang kuncinya dibuang. Mitosnya sih, jika nama kita dan pasangan kita ditulis di gembok itu, maka cintanya akan tergembok untuk selamanya. Nah, begitu juga di Farmhouse Susu Lembang. Teman? teman bisa pasang gembok cinta di tempat yang namanya Love Lock. Saya juga nanti mau ke sana lagi, ah. Mau pasang gembok cinta saya dan si bebeb. Biar cinta kami terrgembok selamanya.
*Ecieeeee...‘* Eits… selain gembok cinta, alam cantik Farm house Susu Lembang yang dingin? dingin empuk juga sangat romantis. Makan berdua di sudut restoran, selfie berdua di lorong?-lorong yang unik, dan lalu masang gembok cinta berdua, aduuuuh romantis pisan,euy!
Gak ikut pasang gembok, Mas? Kata seorang petugas yang menjaga toko gembok. Berhubung saya datang dengan Tim Redaksi yang kebetulan laki-laki semua jadinya ya ga pasang hehehehe, kalo gak ada pasangan jadi kurang romantis hehehe…. Tapi kalau perlu meyakinkan cintanya terpatri abadi, boleh deh beli gembok di kios seharga Rp. 25.000,-/gembok. Jangan lupa, kuncinya buang kesumur ya!
Dari pengalaman kemarin, Farm house memang tempat piknik yang murah meriah. Tapi ada tips paling penting nih untuk yang ingin berkunjung ke Farmhouse Lembang…datangnya pagi-pagi ya, biar gak kebagian macet, masih kebagian tempat parkir di dalam plus makan di Asado Resto.
Memangnya buka jam berapa? Farmhouse buka dari jam 09.00 – 21.00 WIB. Kalau gak kebagian steak Wagyu, di depan Farmhouse Lembang ada tukang sate kelinci lo… hihihi
Yanda Ramadana, Nugroho – Oktober 6, 2016