Komunita: Bagaimana perguruan tinggi khususnya Universitas Widyatama berperan dan bersinergi dalam meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia pemerintah daerah, khususnya dalam hal Akuntansi Pemerintahan?
Dr. Islahuzzaman: Iya, tentunya diharapkan ada sinergi antara pihak pendidikan (Universitas Widyatama) dengan pemerintah melalui kerjasama pembelajaran, pelatihan dan forum konsultasi khusus mengenai praktekpraktek akuntansi yang digunakan oleh negara. Hingga saat ini dosen-dosen dari kami baik secara individual maupun berkelompok melakukan program pengabdiannya ke berbagai instansi pemerintah maupun perusahaan BUMN/ swasta. Adapun materi yang disampaikannya cukup beragam tergantung pada topik yang sedang didiskusikan. Contoh: program pengenalan analisis laporan keuangan melalui e-budgeting, program audit intern, program analisis keuangan negara, dan lainnya. Terdapat beberapa hal yang tidak disadari oleh para pemangku pendidikan bidang akuntansi baik dari para mahasiswa maupun pengelolanya. Oleh sebab itu bidang ilmu akuntansi harus dipahami secara profesional dan baik karena memang sangat bergantung pada individu si penggunanya. Jika digunakannya secara adil dan baik maka akan berdampak pada kemaslahatan dunia sebagaimana telah tertera di dalam al-Quran. Namun sebaliknya, jika digunakan untuk mencelakakan dunia maka hal itulah yang disebut sebagai ilmu akuntansi sesat karena tidak sesuai dengan koridor dan standar kebenaran. Ada beberapa contoh penerapan ilmu akuntansi yang sesat, diantaranya: mengecilkan pajak perusahaan, melaporkan hasil yang tidak sebenarnya, dan lain sebagainya. Implementasi secara jujur & profesional keilmuan akuntansi pada bidang pemerintahan akan membawa pada tingginya tingkat kesejahteraan serta kemakmuran hidup masyarakat karena tindak korupsi bisa diminimalisir bahkan dihilangkan.
Komunita: Jika SDM (pegawai) pada instansi negeri banyak yang memahami dan menerapkan ilmu akuntansi pemerintahan dengan benar, maka seberapa besar efeknya terhadap tingkat kebocoran keuangan negara? Apakah tindak korupsi bisa dihilangkan?
Dr. Islahuzzaman: Secara konsep ideal seharusnya hal ini bisa dilakukan guna meminimalisir efek negatif dari berbagai penyimpangan yang terjadi. Namun masalah utamanya adalah mental; apakah mereka memiliki keberanian untuk mengatakan iya atau tidak terhadap kasus-kasus yang terjadi, sekaligus harus sanggup dalam memutuskan benar atau salah. Jika tidak berani, maka janganlah mengambil profesi akuntan atau auditor dengan tidak mau mengorbankan perasaannya pada hal-hal yang dianggap mengalami penyimpangan. Seorang akuntan yang baik itu memiliki prinsip yang teguh dan sikap, fikiran serta jiwa yang tulus ikhlas pada kebenaran sejati. Selain itu, etika seorang akuntan pun harus dijaga dengan tidak terpengaruh pada godaan/ rayuan yang datang menghampirinya. Nah, untuk mencegah dari pengaruh efek negatif serta kurangnya sikap mental yakni: pertama, melakukan penyadaran diri dengan cara memahami arti penting akuntansi; mulai dari makna, tujuan, manfaat dan lainnya. Kedua, setelah melakukan perubahan sikap mental melalui penyadaran diri, maka mudah-mudahan selanjutnya akan dapat mempertahankan kode etik, etika dan kepatutan.
Komunita: Pesan apa yang dapat bapak sampaikan untuk para praktisi akuntan, otoritas pemerintah terkait upaya peningkatan kinerja keuangan daerah serta mengantisipasi terjadinya?
Dr. Islahuzzaman: Dari sisi akuntansi; pertama, semua stakeholder harus menyadari akan makna dan fungsi sebenarnya akuntansi, kemudian terapkanlah ilmunya dengan cara yang baik. Kedua, perlu adanya pelatihan bidang akuntansi keuangan pemerintah/negara supaya benar-benar menghayati dan mengerti betul tata caranya sesuai standar yang berlaku. Ketiga, mampu mempertahankan sikap mental yang positif guna menghadapi godaan materi dunia. Apabila ke semua hal tersebut dapat diimplementasikan dengan baik, maka tidak menutup kemungkinan kinerja keuangan di pusat maupun daerah akan baik pula bahkan bisa pula menghapuskan disclaimer yang terjadi. Pemerintah diharapkan jangan setengah hati dalam mempelajari & mempraktekkan keilmuan akuntansi karena ilmunya tersebut mampu digunakan sebagai alat komunikasi dan informasi yang bisa menyampaikan banyak hal. Jangan pernah melakukan tindakan yang menyimpang dari data-data sebenarnya apalagi sampai melakukan manipulasi terhadap angka-angka dari data tersebut. Jika hal ini sampai dilakukan, maka timbullah cikal bakal terjadinya tindakan korupsi yang dapat menghancurkan keuangan negara bahkan menimbulkan dampak kesengsaraan berkepanjangan di masyarakat. Oleh sebab itu, pemerintah diharapkan pula dapat mengambil keputusan serta langkah-langkah tepat guna menghasilkan laporan akuntansi negara yang kredibel sekaligus mampu dipertanggungjawabkan secara umum dengan tujuan akhir yaitu meningkatkan taraf hidup kesejahteraan & kemakmuran masyarakat.