Pengarang : J. R. R. Tolkien
Negara : Britania Raya
Genre : Fantasi Petualangan
Tanggal rilis : 1. 29 Juli 1954
2. 11 November 1954
3. 20 Oktober 1955
Jenis media : Print (hardback & paperback)
Halaman Buku : 1216 pp (total halaman)
The Lord of the Rings: The Fellowship Of The Ring merupakan novel kisah fantasi epik karangan J. R. R. Tolkien. Diterbitkan dalam tiga jilid pada tahun 1954 dan 1955. Jilid pertama diberi judul The Fellowship of the Ring, jilid kedua The Two Towers dan jilid ketiga The Return of the King. Novel ditulis dari tahun 1937 sampai 1949 dan menjadi salah satu karya sastra abad ke-20 yang paling populer dan diterjemahkan ke dalam 38 bahasa. The Lord of the Rings telah difilmkan tiga kali. Pertama sebagai film animasi oleh Ralph Bakshi pada tahun 1978 (sebagai bagian pertama dari dua film yang semula direncanakan). Film kedua pada tahun 1980 sebagai acara televisi. Ketiga, trilogi film The Lord of the Rings oleh sutradara Peter Jackson yang dirilis pada tahun 2001, 2002, dan 2003. Film ini memenangkan beberapa Academy Awards dan memperbaharui minat publik dalam trilogi ini dan karya Tolkien lainnya.
A. Resensi
Kisah dimulai ketika hobbit Bilbo Baggins meninggalkan Shire dan mewariskan hartanya ke pewarisnya, Frodo. Gandalf, seorang teman Bilbo menasehati Frodo agar berhati-hati dengan cincin yang menjadi salah satu warisan Bilbo.
Tujuh belas tahun berlalu, Gandalf menyuruh Frodo membawa cincin itu keluar dari Shire karena tuan kegelapan Sauron sedang mencari-cari cincin tersebut. Frodo, Samwise Gamgee dan Peregrin Took (atau Pippin) berangkat dan dalam perjalanan mereka bertemu dengan Ring-wraiths.
Mereka hampir dibunuh Barrowwights jika tidak ditolong Tom Bombadil. Sesampai di Bree, mereka bertemu seseorang misterius bernama Strider sang pengembara. Strider menyerahkan surat dari Gandalf kepada Frodo, yang memberitahu bahwa Strider adalah teman Gandalf.
Dalam surat itu, Frodo juga diminta pergi ke Rivendell. Strider menawarkan bantuan kepada Frodo. Akhirnya kelima tokoh ini sampai di Rivendell, walau Frodo sempat ditikam pisau Morgul yang sangat mematikan. Setelah Frodo sembuh berkat pertolongan Elrond ? penguasa Rivendell, diadakan sebuah rapat. Rapat menceritakan sejarah cincin sehingga mereka memutuskan untuk menghancurkan cincin dengan cara membuang cincin tersebut ke Orodruin (atau Mount Doom) yang berada di Mordor.
Kelompok yang beranggotakan Frodo, Sam, Merry, Pippin, Gandalf, Aragorn, Boromir, Legolas dan Gimli dibentuk untuk mengemban tugas tersebut. Kelompok ini melewati banyak bahaya. Gandalf jatuh ke dalam kegelapan. Boromir meninggal dibunuh sekelompok Orc. Merry dan Pippin diculik para Orc, sehingga Frodo dan Sam pergi berdua ke Mount Doom. Aragorn, Legolas dan Gimli, sebagai sisa Pembawa Cincin, memutuskan untuk menyelamatkan Merry dan Pippin.
Mereka bertemu pasukan Rohan yang telah membunuh para Orc penculik Merry dan Pippin. Di Hutan Fangorn, tiga anggota kelompok tersebut bertemu Gandalf, yang ternyata hidup kembali. Gandalf menyuruh mereka semua pergi ke Rohan dan membantu pasukan Rohan. Pada saat yang sama, Merry dan Pippin yang sudah berada di dalam Hutan Fangorn pergi ke Isengard bersama para Ent yang ingin membalas dendam mereka terhadap Saruman, penghuni menara Orthanc di Isengard.
Gandalf, Aragorn, Legolas dan Gimli berperang dalam Pertempuran Helms Deep bersama para Rohirrim. Setelah memenangkan peperangan, mereka pergi ke Isengard dan bertemu Merry dan Pippin. Pada saat bersamaan, Frodo dan Sam sedang berjalan menuju Mordor. Di lereng-lereng Emin Mule mereka bertemu dengan Golam (Smeagol) yang dulunya menemukan cincin Sauron di dasar sungai Anduin. Golam selalu berusaha untuk mendapatkan kembali cincin tersebut.
Tetapi setelah mengetahui Frodo dan Sam lebih kuat dari dirinya, Golam menawarkan untuk membimbing mereka melalui Rawa-rawa mati (The Dead-marshes) ke gerbang hitam Mordor. Untuk sementara Golam menjadi teman mereka, tetapi pengaruh jahat cincin itu selalu meresahkannya. Di depan gerbang Mordor, mereka mendapati bahwa mereka tidak bisa masuk ke tanah terkutuk itu karena pengawasannya sangat ketat. Kemudian Golam membawa mereka ke Ithilian, tanah yang tadinya dimiliki kerajaan Gondor.
Ia berpura-pura membawa Frodo dan Sam (yang sangat dibencinya) masuk ke Mordor melalui Minas-Ithil/ Minas-Morgol, melalui suatu puncak yang disebut Cirith Ungol (tebing laba-laba), di tempat itu berdiam Shelob (seekor laba-laba raksasa yang ganas). Di hutan indah Ithilian mereka bertemu Faramir, adik Boromir dan anak bungsu Denethor. Dengan berat hati ia membawa kedua hobbit tersebut ke sebuah tempat rahasia yang terletak di balik sebuah air terjun. Setelah makan dan beristirahat, Faramir memberitahu Frodo suatu makhluk aneh tertangkap oleh para penjaga. Makhluk tersebut tak lain adalah Golam, yang melarikan diri saat Frodo bertemu dengan Faramir.
Atas permohonan Frodo, Golam diselamatkan dari hukuman mati, dan Golam tak pernah melupakannya. Sebelum pergi, Faramir memperingatkan Frodo kalau Cirith Ungol adalah tempat berbahaya dan sangatlah mungkin Golam mau menjebak mereka disana. Tetapi Frodo tetap pergi dan melanjutkan perjalanannya. Sebagai tanda ancaman terakhir dari Orthank, sebuah batu Palantir dilemparkan ke arah Gandalf. Pippin yang memungut batu tersebut dihantui rasa penasaran dan menyelidikinya pada tengah malam.
Tapi ia telah menemukan batu penglihatan, yang pasangannya dimiliki Sauron. Dengan cara ini ia mengetahui Sarumand telah mengkhianatinya. Sehingga ia mengirim para nazgul, ring-wraiths untuk memerangi Sarumand. Para penunggang kuda di Rohan bergegas pergi ke Minas Tirith. Waktu Frodo meneruskan perjalanan ke Minas Morgol matahari ditelan awan kegelapan. Dalam gelap Raja Theoden dan para pasukannya menunggang ke Gondor. Dalam gelap ini pula Aragorn memanggil arwah-arwah mereka yang tak memenuhi sumpahnya waktu Isildur masih hidup. Sementara Frodo memasuki tanah Mordor, Minas Tirith dikepung dan hampir dikuasai pasukan Mordor. Faramir terkena panah beracun, karena putus asa nyaris membakar diri di kuburan keluarganya. Faramir diselamatkan dan diobati Gandalf lalu dibawa ke rumah penyembuhan.
Disanalah ia bertemu dengan Eowen, gadis tameng dan jatuh cinta kepadanya. Ketika hampir hilang harapan, datanglah Theoden dari utara, dan angin selatan yang bertiup dari laut menyibak awan-awan yang dikerahkan Sauron. Bersamaan terbitnya matahari, Theoden tewas dibunuh oleh pemimpin Nazgul. Akhirnya makhluk jahanam itu ditaklukan oleh Eowen, keponakan perempuan raja Theoden dan Merry. Demikianlah nubuat yang dikatakan seribu tahun sebelumnya kalau makhluk itu tidak akan terbunuh oleh laki-laki terpenuhi.
Saat itu pula Aragorn tiba dari selatan, membawa kapal-kapal yang dipersiapkan untuk melawan Gondor. Dengan kekuatan baru itulah mereka mengalahkan musuhmusuhnya. Kemudian pasukan kemenangan Aragorn bersama Gandalf dan yang lainnya pergi ke gerbang Mordor dan berperang.
Di tengah peperangan itulah mereka menyaksikan kehancuran cincin Sauron, yang dahulu oleh para elves dinamai Gorthor: si kejam. Aragorn dimahkotai raja atas Gondor dan Arnor, dan menikahi Arwen ?puteri Elrond yang juga sepupu jauh Elros, ayah nenek moyangnya merupakan saudara Elrond. Elrond sendiri, bersama elves yang lain yaitu: Galadriel, Gildor Inglorian dan Gandalf menaiki sebuah kapal dan berlayar ke barat,Valinor dimana telah tersedia tanah tempat tinggal khusus untuk mereka, yang terpisah dari Middle-Earth.