Mahasiswa Teknik Informatika Ciptakan Model Perangkat Smart Parking

0
559 views

Sering repot nguriling area untuk mendapat tempat parkir Rafli Rifaldi mahasiswa Program Studi?Teknik Informatika Universitas Widyatama sering mengalaminya. Rafli menceritakan pernah suatu kali dia senang menemukan lapak parkir di tempat perbelanjaan. Namun setelah didekati, ternyata lapak itu tak kosong. Mobil di sebelahnya diparkir terlalu maju sehingga menutup sebagian lapak yang dia incar.

Berangkat dari pengalaman itu, mahasiswa semester VIII Universitas Widyatama ini membuat model model perangkat yang dinamai smart parking. Alat ini dapat mengoptimalkan pelayanan parkir kepada pegunjung, pengelola gedung perkantoran, hotel, perbelanjaan.

Smart parking berkonsep sederhana yakni menggunakan sensor-sensor ultrasonik yang yang terhubung ke?microcontroller. Melalui sensor ultrasonik yang dipasang di setiap lapak parkir (di belakang mobil), maka akan terdeteksi terisi tidaknya lapak tersebut. Terisi tidaknya lapak bisa dilihat melalui papan indikator sehingga memudahkan pengelola parkir mengetahui jumlah dan titik mana saja yang kosong.

Rafli mengatakan microcontroller yang digunakan mampu mencakup 8 sensor/mobil. Perangkat simulasinya memakan biaya Rp. 600.000. Namun pengaplikasiannya dipalangan bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi gedung parkir. Untuk sensor ultrasonic misalnya, bisa diganti dengan metal detector sehingga deteksi mobil lebih presisi, kata pria asli Kota Bandung ini.

Rafli mengkhususkan perangkat buatannya untuk membantu mencari lahan parkir. Namun konsep tersebut juga bisa digunakan untuk membantu rekayasa lalu lintas. Sensor bisa dipasang sekitar 100 meter s.d 150 meter dari lampu lalu lintas atau pada jarak yang dinilai termasuk antrean panjang. Jika panjang antrean mobil sudah terdeteksi pada jarak tesebut, polisi atau pengontrol sistem lalu lintas, bisa memprioritaskan lampu hijau untuk lajut tersebut. (Pikiran Rakyat 5/10)