Pengaruh Pendidikan VS pengalaman wirausaha

0
770 views
Pengaruh Pendidikan VS pengalaman wirausaha

PENGGERAK KOMUNITAS

Hingga kini masih ada perdebatan apakah seorang wirausaha dapat dilahirkan atau tumbuh hanya karena bakat alamiah.
Ada orang sejak lahir sudah pandai, berani mengambil resiko, pandai berhitung dan lainnya. Tapi tidak dapat dipungkiri latihan, pendidikan dan praktek juga penting. Dunia usaha Indonesia berupaya untuk menjangkau perguruan tinggi, sebagaimana yang dirintis Ciputra Grup, Bank Mandiri dll. Demikian pula, perguruan tinggi harus mengupayakan hubungan dengan dunia usaha agar dapat menumbuhkan generasi muda yang berwirausaha.

Perguruan tinggi dituntut mempersiapkan mata kuliah kewirausahaan dalam kurikulum atau mengupayakan para generasi muda mengembangkan minat dan kemampuannya dalam kewirausahaan. Ekonom Joseph Schumpeter mengatakan ada tiga elemen utama dalam kemajuan suatu bangsa, yakni wirausaha, inovasi dan creative destruction (kultur yang lama diganti dengan yang baru, yang lebih baik). Jadi, wirausaha yang berinovasi adalah kunci kemajuan suatu bangsa. Indonesia pemerintah dalam kebijakannya mulai mengambil bagian dengan menciptakan suasana bagi berkembangnya tiga elemen kemajuan bangsa tersebut.

Ilustrasi hasil penelitian Gist di atas mencoba menggambarkan wirausaha/ penggerak komunitas di negeri Paman Sam yang berbasis pendidikan versus berbasis pengalaman . ilustrasi tersebut membangunkan pertanyaan lama yang sering muncul dalam komunitas dunia teknologi. Lebih baik mana, apakah mendapat gelar master dari universitas atau mendapat gelar master dari sekolah kehidupan? Saat ini dunia teknologi diisi banyak anak muda belum berpengalaman yang mendirikan perusahaan diawali ketika menangani proyek saat mereka kuliah. Kenyataan yang cukup berlawanan bahwa sesungguhnya mayoritas para pendiri adalah lulusan atau bahkan master di bidang ilmu kejuruan masing-masing.

Perinciannya : 46% merupakan lulusan kuliah, 45% memiliki gelar master, 2% bergelar Doktor dan 7% tidak tamat jenjang kuliah. Akan tetapi, untuk permasalahan keuangan. Para wirausaha yang tidak tamat kuliah atau memiliki gelar master di bidang sains dan bisnis memiliki kemampuan mencapai atau meningkatkan keuangan lebih baik dibanding wirausaha yang memiliki gelar keilmuan. 4,3 juta US dollar merupakan rata-rata pertumbuhan para wirausaha non gelar keilmuan, 2,8 juta US dollar wirausaha atau pendiri bergelar MBA, 2,5 juta US dollar pendiri bergelar Master Sains, 2,2 juta US dollar wirausaha atau pendiri lulusan kuliah dan 1 juta US dollar bergelar MBA serta Master Sains. Mengenai rata-rata kegagalan saat memulai suatu usaha. Secara nasional, 40% usaha di bidang teknologi mengalami kegagalan di tahun pertama.

Untuk alumni program Techstars tingkat kegagalan usaha sebesar hanya 6,5% sedangkan Y Combinator sebesar 22%. Beberapa nama wirausaha dan pendiri terkenal di bidang teknologi yang memiliki gelar master di bidang keilmuan seperti Mark Fincus pendiri Zynga lulusan Harvard bergelar MBA, Sergey Brin salah satu penggagas Google bergelar MBA dan Master Sains, Jerry Yang dan David Filo para

Sedangkan berikut ini adalah wirausaha atau pendiri alumni program Techstar dan Y Combinator. Diantaranya : Mike Lewis (pendiri Kapost), Trip Alder (Scribo), Steve Huffman (Reddit), Brian Chesky (Airbnb), Tom Chikoore (Filtrbox).
Apabila ditelaah lebih mendalam, persentase kesuksesan para wirausaha atau pendiri yang mengkombinasikan ilmu dan pengalaman dalam dunia industri mencapai 85%.

Program Techstar telah menciptakan perusahaan sebanyak 92 sejak tahun 2007. Sebanyak 79 perusahaan masih aktif beroperasi, 7 perusahaan mengalami akuisisi dan hanya 6 yang gagal. Sementara itu, program Y Combinator menciptakan 144 perusahaan sejak tahun 2005 dengan tingkat kesuksesan sebesar 57%.

Jadi benang merah yang dapat dipaparkan adalah kombinasi antara ilmu pengetahuan dan pemberian pengalaman dalam dunia industri merupakan faktor yang sangat menunjang kesuksesan atau kegagalan suatu usaha/wirausaha, baik itu industri manufaktur maupun industri teknologi dan IT. (lee/ar/fe) TechStars TechStars adalah akselerator startup mentoring-driven didirikan oleh David Cohen, Brad Feld, David Brown, dan Jared Polis yang memegang 13 program mingguan untuk startups di Boulder, New York City, Boston, Seattle, dan San Antonio.

TechStars menyediakan dana benih dari lebih 75 perusahaan modal ventura dan angel investor, serta bimbingan intensif dari ratusan pengusaha terbaik di dunia. http://en.wikipedia.org/wiki/Techstars Y Combinator Y Combinator (YC) mengembangkan model pendanaan baru startup. Dua kali setahun mereka menginvestasikan sejumlah kecil uang di sejumlah besar startups. Para pemula pindah ke Silicon Valley selama 3 bulan, bekerja intensif dengan mereka membentuk perusahaan terbaik dan memperbaiki lapangan kerja mereka kepada investor. Kami dan alumni jaringan YC terus membantu pendiri untuk kehidupan perusahaan mereka, dan seterusnya. Sejak tahun 2005, telah mendanai lebih dari 500 startups.

Pengaruh Pendidikan VS pengalaman wirausaha