Tak kalah hebat dari destinasi di Luar Negeri
Niat utama berangkat pagi sebenarnya unruk menghindari macer, namun tetap saja kami berangkat menuju lokasi kurang pagi, pukul 07.15. Kendaraan plat D, B, hingga Z mengepung kendaraan kami sehingga macet belum terhindarkan di jam keberangkatan kami. Oh ya, tidak ada di antara kami yang sudah pernah mengunjungi Taman Batu (Stone Garden) Cipatat – Padalarang Bandung kala itu, sehingga teknologi peta di smartphone dan tekno-tanya menjadi andalan kami. Alhasil, setelah nyaris 1 jam 30 menit berkutat di jalanan Suci, dan jalanan Kota Bandung, kami tiba di Taman Batu Cipatat Padalarang, Bandung dengan selamat.
Dari persimpangan masuk ke arah destinasi yang dituju, pengunjung hams melewati pabrik-pabrik kapur, pasir dan jalanan berbatu. Parkir yang tersedia di sana juga cukup luas, tidak perlu khawatir walau berada di bibir bukit.
Taman Batu (Stone Garden) Cipatat- Padalarang
Stone Garden atau Taman Batu di Cipatat, Padalarang – Bandung ini adalah nama secara harafiah untuk apa yang akan kita lihat jika berada di sana. Hamparan batu yang artistik membuat kita merasa tidak sedang berada di Bandung, apalagi di Padalarang. Hamparan batu yang dimaksud bukan terhampar begitu saja di atas tanah luas yang menjadi permukaannya. Baru-baru besar yang ukuran pastinya bervariasi tersusun seperti memiliki suatu formasi matematis (katanya begitu).
Menurut salah satu teteh yang menjadi panitia pengelolanya, ketika kami tanya, bebatuan besar di Taman Batu terbentuk secara alamiah berkat terciptanya Danau luas di zaman purba dulu. Di sekitar Taman Batu terdapat lembah-lembah dangkal yang mengitarinya, mungkin bagian dari Danau Purbakala yang dimaksud.
Yang paling menarik ketika pertama kali kami dapati tempat ini adalah susunan baru yang benar-benar artistik. Menjulang rapi seperti berformasi membuat kesan ‘luar’-nya kena. ‘Luar’ yang dimaksud bisa di luar Bandung, luar negeri, atau luar angkasa. Yak, beberapa media online menyebut bahwa berada atau pemandangan di sekitar Taman Batu, Cipatat – Padalarang seakan sama seperti Christmas Island di Australia atau luar planet, tergantung seberapa kagum kita menilainya.
Lokasinya bisa seperti Taman Batu ini sendiri, agak turun dari lokasi Taman Barn terdapat Gua Pawon yang merupakan bukti ke-purbakala-an Bandung yang masih ada dan terawat hingga detik ini. Di dalam Gua Pawon terdapat belulang/fosil manusia yang masih bertahan hingga sekarang (dikutip dari teteh panitia penyelenggara, karena kami tidak sempat mengunjungi Gua Pawon pada waktu itu).
Menariknya, Taman Batu menyajikan pemandangan yang lebih menakjubkan daripada sekedar menonton tegaknya bebatuan yang berformasi di dalamnya. Ketika pertama kali melewati pintu masuk, jalanan yang ada akan terns menanjak. Bebatuan artistik satu per satu menyambut, padang rumput menjadi permukaan kita berjalan. Kemudian jalanan terns menanjak, jadi ketika berwisata ke sana hitungannya sudah termasuk trekking. Tak sampai di situ saja kita akan dibuat takjub. Setelah tiba di puncak bukit yang menjadi pondasi Taman Batu ini, kita akan disuguhkan dengan hamparan pertanian milik warga sekitar, langit yang terbuka lebar, Gunung Masigit yang sama indahnya dengan Taman Batu, pabrik-pabrik pasir lengkap dengan asap hitamnya, hingga truk-truk pengangkut yang mengeliliginya. Oh ya, jalan raya yang sebelumnya kita lewati juga samar terlihat di kejauhan.
Yang dipersiapkan Untuk Mengunjungi Taman Batu (Stone Garden) lni? Sesungguhnya, mental kita harus kuat dan fisik harus tetap terjaga. Yang paling penting adalah kesiapan kita untuk menahan teriknya panas matahari jika berada di sana tepat ketika hari menjelang siang dan siang hari menuju sore. Taman Batu, seperti yang sudah aku katakan sebelumnya, secara harafiah sama seperti namanya. Taman ini didominasi oleh bebatuan, bukan bebungaan dan pepohonan. Jadi terik matahari akan langsung tertancap ke kulit pengunjung ketika kita sedang mengelilinginya. Untunglah ada beberapa pondok seperti gazebo di sekitar Taman Batu ini untuk kita berteduh. Dan kita juga bisa memanfaatkan julangan tinggi bebatuan yang ada untuk berteduh di antaranya. lntinya jangan sampai bosan menikmati suasana sejuk dan keindahan sekitarnya.
Juga, kita mungkin akan terganggu dengan suara bising pabrik yang beroperasi di sekitarnya. Asap hitam yang mengepul tinggi juga cukup merusak pemandangan langit, sehingga kontrol emosi juga merupakan bentuk persiapan yang sangat baik sebelum dan ketika berada di Taman Batu, Cipatat, Padalarang-Bandung .
Tetapi anda tidak perlu gusar, semua itu akan terobati apabila anda mencermati dan menghayati Taman Batu beserta bebatuan yang ada dengan membiarkan imajinasi bebas (liar) anda, sekali lagi imaji bebas anda. Anda akan mendapati bebatuan seperti sosok makhluk , diantaranya : sosok kepala perempuan yang sedang memandang langit biru yang saya juluki “Gadis Penyendiri”, sosok “Komodo”, sosok “Ikan”, sosok “Harimau depa”, sosok “Makhluk Berjubah” , bahkan ada juga sosok “Kejantanan Pria”. ltulah kekayaan, dan kebesaran Illahi yang tidak mungkin kita tandingi dengan ciptaan manusia. Proses ribuan tahun dengan sentuhan Illahi begitu mempesona. Bagaimana prosesnya wallahu’ alam, mungkin teman? teman para geologis bisa menjelaskannya. Bagi yang hobi foto alam lakukanlah, Apalagi kalau cuaca cerah seperti yang saya alami saat itu, langit biru yang indah dengan awan-awan putih. Yak, sebenarnya saya masih ingin berlama-lama di sana mengeksplore keindahan Taman Batu (Stone Garden) dari pagi sampai sore. Tapi, apalah jua waktu berbicara lain. Sampai ketemu lagi Taman Batu, aku masih merindukanmu, Mengingat Kebesaran Mu, Tuhan.
Tiket Masuk Taman Batu
Berwisata tidak harus mahal, bukan? Cukup dengan biaya kurang-lebih Rp 15.000,- per orang kita sudah bisa menikmati keindahan Taman Batu ini SEPUASNYA!!! [biaya sudah termasuk tiket masuk utama (Rp 6.000,-), parkir (Rp 3.000,- s/d Rp 5.000,-), dan beberapa potong gorengan hangar nan nikmat). Jangan lupa kelapa muda tersedia di sana. Habis mengeksplore Taman Batu diterik matahari , air kelapa muda bisa menurunkan suhu panas tubuh kita. Nikmaaat.
Tidak ada batasan waktu untuk mengunjungi Taman Batu, pokoknya sampai capek sendirilah. Fasilitas Umum yang ada: Parkiran, Warung, Pondok/Gazebo, Toilet, Mushola.
Bagaimana Menuju ke Taman Batu, Padalarang – Bandung?
Rekomendasi atau saran utama saya, lebih baik menggunakan angkutan pribadi apalagi bagi kalian yang datang dari luar Bandung. Hal ini untuk menghindari penipuan jasa angkutan dengan harga yang luar biasa mahal.
Bagi pengguna mobil, dari arah Kota Bandung bisa menggunakan jalur tol Purbaleunyi keluar di tol Padalarang menuju ke arah Cianj ur. Patokannya adalah kawasan Tagog Apu ketika keluar dari jalan to!, kemudian pantau gapura bertuliskan Gua Pawon di sebelah kanan jalan . Harap berhati-hati ketika berbelok ke kanan memasuki persimpang-an gapura tersebut karena jalannya bersifat sedikit tikungan dan rawan terjadi kecelakaan, terutama bagi kalian yang menggunakan sepeda motor.
Nah, untuk pengguna sepeda motor, tuju saja kawasan Kota Barn Parahyangan (tentu untuk menghindari kekeliruan menuju Cimahi karena persimpangan jalannya sering membuat pengunjung nyasar/salah jalan). Kemudian tuju arah Cianjur ke Batu Apu, dan di sebelah kanan ketika telah tiba di gapura bertuliskan Gua Pawon, hati-hati berbelok ke kanan memasuki persimpangan dan jalanan berbatu.
Akhir Kata Perjalanan jauh dan sedikit perjuangan untuk menuju Taman Batu (Stone Garden), Cipatat, Padalarang, Bandung memang terbayar, lunas mulai saat kita memasuki kawasan masuknya. Silahkan bertakjub, silahkan berfoto, dan silahkan bagikan pengalaman kalian setelah mengunjunginya. Berwisata tidak harus mahal dan mewah, kan? (Written by : Yanda R, Photo by : Lili Irahali)