Keni Kaniawati
Tenant Widyatama Bisnis Inkubator/WIBI
OPAK ODED,
CEMILAN KHAS SUMEDANG
Adalah Ganjar Rahmat Adiwijaya salah seorang alumni Universitas Widyatama Bandung Tahun 2020 (Februari 2020). Usianya masih muda 22 tahun, namun soal pengalaman bisnis sudah cukup matang, sejak menempuh kuliah tepatnya mata kuliah Entreprenreuship Business Planning, Ganjar sudah menunjukkan keseriusan dalam menjalankan usahanya bahkan tidak hanya sebagai syarat menempuh kuliah serta menyusun skripsi dengan Tema Business Planning. Ganjar mengimplementasikannya pada usaha yang dirintisnya mulai dari pengembangan bisnis model Canvas, begitupun analisis keuangannya. Pengusaha muda sukses asal Dusun Conggeang, RT 01 /RW 01 Desa Conggeang Wetan Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang ini mempunyai perusahaan makanan ringan tradisonal ciri khas Kota Sumedang yaitu “OPAK ODED”.
Opak Oded merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kuliner, khususnya kuliner makanan traditional khas Jawa Barat yaitu Opak. Opak yang diproduksi adalah opak yang terbuat dari beras ketan. Di Jawa Barat banyak sekali jenis opak, di antaranya opak singkong, opak aci dan lain lain, selain yang terbuat dari beras ketan. Opak Oded mempunyai arti tersendiri yaitu ODEDkepanjangan “Opak Dudang Enak Dimakan”. Merek opak Oded tersebut diambil dari nama perintis perusahaan, yakni Bapak Dudang, yang adalah orang tua saudara Ganjar.
Opak sekarang sudah mulai menjadi ikon Kabupaten Sumedang. Kini Sumedang bukan hanya dikenal sebagai pusat Tahu yang dikenal Tahu Sumedang. Tetapi Sumedang kini mempunyai makanan traditional lainnya yaitu Opak.
Visi usaha Opak Oded sangat sederhana yaitu melestarikan makanan traditional dengan inovasi terhadap produk agar memproduksi makanan sehat non korestol dan dapat diterima oleh generasi milenial. Misinya yakni: memproduksi opak dengan aneka rasanya, menguatkan jalur pemasaran di Indonesia, mengenalkan makanan khas traditional kepada masyarakat, menciptakan produk yang sehat dan non kolesterol.
Menurut Ganjar, di Sumedang yang memproduksi Opak bukan hanya Opak Oded saja ada juga beberapa merek lain yang memproduksi Opak. Tetapi Opak Oded mempunyai keunggulan di antaranya resep opak tidak pernah berubah sejak pertama berdiri. Kami mempunya standar produksi: pertama, komitmen kami bahwa cita rasa produk merupakan jantung dari perusahaan kami; kedua, kami memiliki banyak varian rasa opak rasa original, ayam bawang, balado, manis gula kawung, strowberry, keju, ikan, dan terasi udang. Tidak semua kompetitor kami memiliki varian rasa seperti yang perusahaan kami buat. Selain itu opak merupakan makanan yang non kolestrol. Diantaranya, proses pembuatan opak tidak digoreng dan tidak memakai minyak.
Ganjar berkecimpung pada usaha ini sejak tahun 2016, melanjutkan usaha orang tuanya Bapak Dudang Adihana S.E. yang memulai usaha pada tahun 1997. Sebagai pimpinan perusahaan di masa pandemi, Ganjar sangat merasakan dampak wabah pandemi Covid 19 ini terhadap bisnisnya. Rencana strategis perusahaan di awal tahun pun kini tinggal kenangan akibat serangan pandemi virus ini. Namun hal ini tidak membuat dirinya berdiam diri. Momen ini justru dia anggap untuk menguji mental para pengusaha, sekaligus tantangan supaya tetap survive dan membuat strategi baru.
Memang sebaiknya pelaku usaha tetap tenang saat menghadapi pandemi virus corona ini, sehingga pelaku usaha dapat mengambil langkah yang tepat. Selain menghadapi dengan tenang, pelaku usaha harus berpikir lebih kreatif dan terus berinovasi. Melalui kreatifitas dan inovasi akan membuat perusahaan mampu bertahan bahkan bisa tetap profit. Dampak pandemi Covid-19 dirasakan Opak Oded, dimana omzet perusahaannya mengalami penurunan secara drastis. Namun dibalik itu, Ganjar berhasil tetap survive di tengah pandemi.
Ganjar berbagi beberapa tips yang bisa dilakukan oleh para pelaku usaha:
1. Jujur dan transparan
Jika dengan strategi bisnis yang sedang dijalankan perusahaan masih dapat berjalan, maka sebaiknya pertahankan. Namun, jika tidak dapat bertahan perusahaan dapat melakukan pivot dari core bisnis. Pivot memiliki arti mencari model bisnis yang lain, namun tetap berada divisi yang sama dengan perusahaan. Bisa juga perusahan menjalankan keduanya secara bersama.
2. Mengarahkan karyawan sesuai dengan kebutuhan saat ini
Setelah menentukan strategi bisnis perusahaan harus mengarahkan karyawannya agar strategi bisnisnya dapat berjalan dan sesuai kebutuhan.
3. Untuk yang status kontrak, jika berakhir tidak perlu diperpanjang
Jika perusahaan yang memiliki karyawan yang status kontraknya akan berakhir sebaiknya menunda perpanjangan lebih dahulu. Jika dirasa karyawan bekerja dengan baik dan perusahaan tidak ingin melepaskan karyawan, maka solusinya jadikan sebagai mitra/distributor/ reseller/freelance.
4. Harus bisa mengatur alur produksi, dimana produksi harus diatur dilihat dari produk yang dijual.
Lalu, apa yang harus dilakukan dan dipersiapkan untuk bisnis pasca pandemi virus corona? Jika di saat situasi pandemi virus corona perusahaan mengalami peningkatan bisnis perlahan, maka perusahaan harus mempersiapkan lagi terkait pendapatan, model bisnis, struktur bisnis, SDM, dan strategi pemasaran. Pengusaha juga harus mempersiapkan terkait legalitas jika bisnis baru yang dijalankan saat pandemi virus corona menghasilkan profit.
“Itulah beberapa tips agar bisnis dapat bertahan menghadapi pandemi virus corona tanpa melanggar hukum. Memang kondisi sekarang merupakan masa yang sulit bagi beberapa perusahaan. Namun, sebaiknya perusahaan dapat memanfaatkan masa sulit ini dengan hal-hal yang baik,” demikian menurut Ganjar Rahmat Andiwijaya. Bagi yang berminat pada produk usaha “OPAK ODED” Ganjar bisa dengan follow IG@oded-rajanya-opak.