Buku Pendekatan Kepemimpinan Menuju Perguruan Tinggi Swasta Berkelas didasari oleh: pertama, pemikiran bahwa hakekat (arti, tujuan, dan prakti) pendidikan tinggi mengan-dung 4 konsep, yakni: pengembangan sumber daya manusia berkualitas, pelatihan dan penelitian, administrasi pendidikan, dan partisipasi dalam proses pembangunan (Ronald Barnett, 1990) yang bertujuan mencapai sumber daya manusia berkualitas, persiapan ilmuwan dan peneliti berkualitas mengembangkan ilmu pengetahuan, manajemen penyediaan pengajaran yang efisisen, serta upaya memperluas kesempatan hidup dalam mengisi pembangunan. Hal ini sudah dipikirkan para pendiri bangsa sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 4, serta pasal 31, yang selanjutnya ditegaskan dalam UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, pasal 1, ayat 1 (Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara).
Kedua, perguruan tinggi, lebih khusus swasta masih menghadapi tantangan terkait: kualitas pendidikan (standar akademik, inovasi dan relevansi); tata kelola yang baik (Transparansi, Akuntabilitas, Responsibility (tanggung-jawab), Independensi (dalam pengambilan keputusan), Fairness (adil), Penjaminan mutu dan relevansi, Efektifitas dan efisiensi, Nirlaba. Juga tuntutan untuk mengembangkan penelitian dan inovasi, pengabdian kepada masyarakat, adaptasi terhadap perubahan, serta membangun reputasi. Kesemuanya dimaksudkan membangun lulusan berkompeten serta perguruan tinggi swasta yang berkelanjutan yang artinya terkait pula dengan supra sistem pembangunan nasional, juga secara global dengan SDGs (Sustainable Development Goals) dari Perserikatan Bangsa Bangsa/PBB.
Dalam kontek tersebut memerlukan pendekatan kepemimpinan – karena kepemimpinan adalah ruh yang menggerakkan organisasi – yang mencakup dimensi organisasi dan organisasi berkelanjutan, visi dan misi, manajemen strategik dan manajemen, serta tata kelola yang baik (Good University Governance) dengan memperhatikan karateristik perguruan tinggi yang bersinggungan dengan tiga prinsip utama yaitu: otonomi kelembagaan yang harus dihormati, kebebasan akademik harus dilindungi, serta pengaturan tata kelola harus terbuka dan responsif (Trakman & South, 2008).
Di sisi lain, faktor kepemimpinan merupakan kombinasi yang dinamis dari berbagai faktor yang saling terkait dan berkontribusi pada keberhasilan kepemimpinan. Kepemimpinan merupakan konsep yang dinamis dan multifaset. Dari aspek konsep kepemimpinan bisa dipandang sebagai: sebuah sifat (karakter pribadi, variasi individu), kemampuan (potensi & kapasitas, fleksibilitas), keterampilan (kompetensi & aplikasi praktis), perilaku (tindakan praktis, modeling), sebagai hubungan/relationship (interaksi sosial, pengaruh timbal balik), juga dipandang sebagai sebuah proses mempengaruhi (pengaruh, motivasi) menurut Northouse, tahun 2018. Kepemimpinan juga memiliki atribut universal, yakni: atribut pemimpin positif, dan atribut pemimpin negatif. Karena itu buku ini menawarkan model-model kepemimpinan yang bisa diterapkan dan dikaji ulang sesuai dengan kondisi perguruan tinggi setempat. Mengingat model kepemimpinan adalah kerangka kerja teoritis tentang cara terbaik untuk mengelola karyawan (Tyler Lacoma, 2017). Model kepemimpinan merupakan jaringan teori modern dan struktur perilaku yang terus berkembang (Thaddeus Hunt and Lavonne Fedynich, 2019). Bahkan model kepemimpinan berfungsi sebagai struktur konseptual untuk menjelaskan apa yang membuat seorang pemimpin menjadi hebat, sedang gaya mewakili pola perilaku kepemimpinan yang mereka tunjukkan dalam mengejar kehebatan itu (Tanya Robertson, 2021).
Buku ini manawarkan 15 model kepemimpinan yang diharapkan bisa mewujudkan perguruan tinggi swasta berkelas, yakni menjalan Good University Governace dengan memahami dimensi-dimensi yang terkait dengannya dan di dalamnya (organisasi, manajemen strategik, dll).
Buku terdiri atas enam bagian: Pendahuluan; Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia dan Kedudukan Perguruan Tinggi Swasta; Organisasi Berkelanjutan, Manajemen, Manajemen Strategik, dan Kepemimpinan; Tata Kelola Perguruan Tinggi Yang Baik; Kepemimpinan dan Model Kepemimpinan Perguruan Tinggi; serta ditutup dengan Deskripsi Praktek Model Kepemimpinan.
Tanggapan
Dalam pengantar buku Prof. Dr. Thomas Suyatno, Ketua Umum Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABP PTSI) menyatakan: buku ini …….. menyajikan pandangan mendalam terkait model kepemimpinan yang relevan dan efektif, khususnya dalam konteks perguruan tinggi swasta. Eksistensi lembaga pendidikan tinggi swasta menjadi pokok bahasan utama, seiring dengan pembahasan tentang bagaimana kepemimpinan yang kuat dan berdaya tahan dapat membimbing institusi-institusi ini melalui arus perubahan zaman. …. Buku yang bagus dan visioner….
Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA – Rektor ITB Periode 2015 – 2020, Rektor Universitas Trisakti menyatakan Buku ini, bukan hanya sekadar kumpulan teori, melainkan sebuah undangan untuk memandang dengan kritis dan menggugah kesadaran kita akan peran sentral kepemimpinan dalam mengukir eksistensi lembaga pendidikan tinggi. … kami mengundang pembaca untuk menggali ide-ide brilian dan wawasan kritis yang ditawarkan dalam buku ini.
Prof. Dr. H. Dadang Suganda, M.Hum – Dekan Fakultas Ilmu Budaya UNPAD Periode 2006-2010 dan 2010-2014, kini Rektor Universitas Widyatama menyatakan: Efektivitas penyelenggaraan pendidikan tinggi adalah tantangan berkelanjutan yang memerlukan pendekatan holistik melibatkan pemangku kepentingan. Buku ini membentangkan pandangan komprehensif mengenai pendidikan tinggi di Indonesia, menyoroti peran PTS, tata kelola yang baik, manajemen dan manajemen strategik, serta kepemimpinan. Dengan menggabungkan teori dan aplikasi praktis, buku memberikan pandangan holistik tentang bagaimana memanfaatkan pendekatan kepemimpinan dalam mewujudkan tata kelola yang baik di perguruan tinggi swasta menuju perguruan tinggi berkelas. Menarik untuk disimak.
Sementara itu selaku penanggap dalam bedah buku tersebut Prof. Dr. Endang Komara, M.Si. dalam tanggapannya menekankan perguruan tinggi berkelas salah satunya mengikuti standar nasional pendidikan tinggi (SN-Dikti) yang menunjukkan kualitas tata kelola perguruan tinggi.
Sedang, Prof. Dr. Imas Rosidawati, M.H. menyebutkan buku ini mengupas tentang respons kepemimpinan dan manajerial serta berbagai Standard & Kriteria yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi, baik yang berupa gagasan perubahan, implementasi perubahan maupun evaluasi terhadap perubahan yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi. Buku yang sangat bagus menawarkan ide-ide brilian dan wawasan kritis, juga menggabung teori dan aplikasi praktis.
Kemudian, Prof. Dr. Cecep Darmawan, S.H., S.I.P., S.A.P., S.Pd., M.Si., M.M. mengomentari buku yang ditulis Drs. H. Lili Irahali, M.M., B.A., ODCP dkk. tersebut memiliki kelebihan dari aspek kerangka teori yang disajikan mulai dari teori model-model kepemimpinan, good university governance, teori manajemen dan organisasi dan teori-teori lainnya, lalu didukung pada aspek implementasi atau praktiknya di lapangan terkait model kepemimpinan PTS berkelas. Menurutnya buku ini sangat direkomendasikan bagi para akademisi, peneliti, dosen, mahasiswa, elemen pendidikan, maupun pimpinan-pimpinan perguruan tinggi baik PTN dan PTS untuk memajukan perguruan tinggi di Indonesia. Model kepemimpinan yang unggul dan berkelas dari PTS pun dapat menjadi best practice yang dapat dicontoh oleh PTN-PTN.
Selamat membaca dan berlayar memaknai buku “Pendekatan Kepemimpinan Menuju Perguruan Tinggi Swasta Berkelas”.
Salam Literasi, Lili Irahali, 22 Juni 2024.