Webinar “Women Leaders And Entrepreneur” – Peringati Hari Kartini

0
1,502 views

Webinar “Women Leaders And Entrepreneur” – Peringati Hari Kartini

C:\Users\hp\AppData\Local\Microsoft\Windows\INetCache\Content.Word\Webinar-Wibi-Hari-Kartini-960x570.jpg Di balik kesuksesan seorang suami tidak terlepas dari peran istri yang hebat. Hal itu diutarakan Prof Obsatar Sinaga, Rektor Universitas Widyatama/UTama saat menjadi Keynote Speaker web seminar (webinar) “Women Leaders and Entrepreneur”, Sabtu (24/4/2021) lalu. Karena itu, peran perempuan tidak bisa dipandang sebelah mata.
Tidak terkecuali sebagai entrepreneur atau pengusaha.

“Wanita sebagai pengusaha bukan sesuatu yang baru. Ketika wanita menjadi entrepreneur dan bussines women, kadang kala dikaitkan dengan status gender. Dibandingkan pria sebenarnya wanita itu seorang negosiator yang baik, sensitif cerdas juga kreatif,” terang Prof. Obsatar.

Sementara, Prof. Umi Narimawati, Guru Besar dari Universitas Komputer Indonesia, Bandung, salah satu pembicara utama mengatakan, bahwa perempuan harus mandiri, hal itu akan membuat ketahanan pangan dalam keluarga. Namun tetap tidak bisa melawan kodrat, sebagai ibu yang mengurus rumah tangga.

Kegiatan webinar yang diselenggarakan oleh Widyatama Business Incubator (WIBI) dalam rangka memperingati Hari Kartini. Keni Kaniawati, Ketua WIBI sekaligus Ketua kegiatan mengatakan webinar adalah kegiatan rutin yang merupakan implementasi program WIBI.

Webinar menampilkan tiga guru besar perempuan sebagai pembicara utama, selain Prof. Umi, Prof. Poppy Yuniawati dari Universitas Pasundan, Bandung dan Prof. Sedarmayanti dari Universitas Dr Soetomo, Surabaya. Webinar menyimpulkan bahwa pengusaha perempuan harus memiliki sikap mandiri, tangguh serta menjadi solusi.

Webinar juga menampilkan pengusaha wanita binaan WIBI yang telah berhasil dalam merambah dunia usaha, Irna Mutiara, desainer busana muslim. “Sepak terjang Irna Mutiara yang merupakan alumni Universitas Widyatama, tidak instan, melalui proses yang memakan waktu panjang. Sengaja dijadikan pembicara untuk memotivasi para peserta. Irna mahasiswa bimbingan kami memiliki background desainer. Saat ini punya sekolah fashion desainer. Banyak juga usaha yang dirintis Irna. Bahkan karyawannya sudah lumayan banyak. Irna juga kini bermitra bisnis dengan artis ternama Indonesia, Dewi Sandra dan Dhini Aminarti. Sedangkan segmen bisnisnya untuk kalangan menengah ke atas.” jelas Keni.

Tidak sedikit start up perempuan yang kini dibina oleh WIBI. Meskipun menurut pengakuan Keni, kehadiran WIBI baru seumur balita. Inkubator bisnis di kampus merupakan hal wajib, sesuai dengan Kementerian-BRIN, dimana kampus wajib memiliki inkubator bisnis, karena ke depan mereka juga akan memperoleh berbagai peluang, tidak hanya pendampingan dana tetapi berbagai materi termasuk dari Kementerian Koperasi dan UMKM. Terutama untuk meningkatkan jumlah wirausaha muda yang kreatif dan inovatif. Tidak terkecuali calon pengusaha perempuan yang bergerak di bidang kuliner, cafe, fashion, kecantikan dan lainnya.

Kemudian Keni menjelaskan bahwa WIBI akan melakukan inkubasi kepada tenant, calon start up atau perusahaan yang baru dirintis, setelah lulus melewati tahap seleksi, selama enam bulan. Setelah itu akan dibuat format perjanjian kontrak antara tenant dengan WIBI, termasuk ditandatangani oleh pihak rektorat, sebagai bakal calon penerima hibah.

“Dalam memilih tenant yang akan diinkubasi oleh WIBI, kata Keni usaha para tenant harus sudah berjalan 60 persen ke atas. Mereka terdiri dari mahasiswa UTama, masyarakat sekitar atau pun para alumni. “Mereka benar-benar diinkubasi. Diberikan training, mentoring, pelatihan, sampai mendapatkan speed capital dan bisa dijadikan spin-off bussines maching. Ke depan, tenant yang ada di WIBI bisa naik ke level lebih tinggi bahkan bisa membantu para calon tenant yang lain. Usahanya apabila bisa berkembang nanti bisa membuka koperasi dari tenant oleh tenant untuk tenant. Inkubator bisnis di kampus Universitas Widyatama, juga membantu pemeringkatan akreditasi kampus,” kata Keni.

Kegiatan WIBI juga didukung oleh PT HIPMI dan Entrepreneur And Innovation Center/EIC UTama yang dikomandani Dr. Meriza Hendri. (UTama, 24/4/21)

Mahasiswa UTama Ikuti Sertifikasi BNSP

Mahasiswa Universitas Widyatama Mengikuti Sertifikasi BNSP Selain mendapatkan ijasah kini lulusan Universitas Widyatama/UTama mendapatkan sertifikasi Lembaga Sertifikasi Profesi Universitas Widyatama yang telah mendapatkan lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Ujian pertama telah dilakukan dengan 7 skema sertifikasi, salah satunya sertifikasi MICE yang diujikan pada hari Jumat, 26 Februari 2021 yang langsung diawasi asesor dari BNSP dan dilakukan di Universitas Widyatama.

Total ada 18 skema yang telah siap dilakukan sertifikasi dan akan terus bertambah sehingga semua mahasiswa dari semua jurusan akan dibekali sertifikasi sesuai dengan jurusan, keinginan, serta kemampuan masing-masing mahasiswa sehingga mahasiswa dapat memilih sertifikasi apa yang akan diambil, ujar Wakil Rektor 2 Dr. Deden Sutisna. (Ro Kemahasiswaan. 03 Mar 2021)

Virtual Exibition LKOK

  Biro Kemahasiswaan UTama bekerjasama dengan Pemerintahan Mahasiswa UTama mengadakan kegiatan Virtual Exibition pada hari Sabtu, 6 Maret 2021 lau. Menurut Kepala Biro Kemahasiswaan Pipin Sukandi, kegiatan biasanya dilakukan secara offline karena saat ini masih dalam kondisi pandemi sehingga dilakukan secara daring tanpa mengurangi kualitas kegiatan.

Acara dimaksudkan untuk memperkenalkan seluruh Lembaga Kemahasiswaan dan Organisasi Kemahasiswaan (LKOK) yang ada kepada mahasiswa angkatan 2020. Sampai saat ini mahasiswa angkatan 2020 belum dapat mengunjungi kampus maka kami berikan informasi secara online. Melalui aktivitas ini diharapkan mahasiswa angkatan 2020 dapat mengikuti salah satu dari unit yang ditampilkan dalam kegiatan virtual exibition ini. Kegiatan ini diikuti diantaranya oleh MPM, PEMA, Senat Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa dan seluruh Unit Kegiatan Mahasiswa yang ada di UTama seperti olahrara, seni, pengabdian masyarakat dan keagamaan. (Biro Kemahasiswaan, 08 Mar 2021)

Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Adakan Webinar

Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Mengadakan Webinar Pandemi Covd-19 bukan merupakan halangan untuk belajar dan tetap semangat. Inilah yang dilakukan Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Widyatama yang tetap belajar dengan menambah pengetahuan dari berbagi sektor. Pada hari Minggu, 7 Maret 2021 lalu Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin menyelenggarakan webinar dengan tema Pembuatan Komponen Part Pesawat Terbang Departemen Machining PT. Dirgantara Indonesia dengan menghadirkan narasumber salah seorang dosen Teknk Mesin Universitas Widyatama, Bapak Kresno, S.T. (Biro Kemahasiswaan 08 Mar 2021)

Pelantikan Staff Pemerintahan MahasiswaPelantikan Staff Pemerintahan Mahasiswa

Selasa, 9 Maret 2021 lalu Presiden Mahasiswa UTama, Bambang Teguh Munajat melantik Staff Pemerintahan Mahasiswa Periode 2020-2021 secara online. Dalam sambutannya Kepala Biro Kemahasiswaan UTama mengatakan dalam menjalankan amanah yang diberikan sesuai fungsi masing-masing sebaiknya dilaksanakan secara serius apalagi dalam kondisi pandemi Covid 19 saat ini. Prestasi tetap menjadi urutan pertama dalam memajukan organisasi di lingkungan UTama tutur Pipin Sukandi. (Biro Kemahasiswaan 10 Mar 2021)

Kewirausahaan Day

Kewirus Day Unit Kegiatan Mahasiswa Kewirausahaan UTama hari Sabtu 13 Maret 2021 lalu menyelenggarakan kegiatan dengan tema Kewirus Day secara online. Tema tersebut diusung dengan harapan audiens mahasiswa UTama tertarik mengembangkan diri sebagai seorang entrepreneur.

Tidak dapat dipungkiri pandemi Covid 19 yang telah berjalan selama setahun masih sulit diprediksi kapan akan berakhir. Tidak sedikit perusahaan yang gulung tikar akibat adanya pandemi ini. Termasuk para wirausaha yang jungkir balik merubah pola penjualan akibat pandemi. Walau kondisi demikian harapan kami para mahasiswa UTama setelah lulus tidak terpaku bekerja pada perusahaan, tetapi menetapkan opsi lain yaitu berwirausaha ujar Yashinta Ketua UKM Kewirausahaan. (Biro Kemahasiswaan 16 Mar 2021)

Bandung Model United Nations 2021 Mahasiswa Universitas WidyatamaBandung Model United Nations 2021 Mahasiswa UTama

Unit Kegiatan Mahasiswa International Student Center (ISC) UTama pada hari Sabtu, 13 Maret 2021 mengadakan kegiatan Bandung Model United Nations 2021 secara online. Bandung Model United Nations merupakan kegiatan tahunan Simulasi Sidang PBB yang membahas permasalahan dunia. Dalam simulasi sidang PBB tersebut, delegasi berperan sebagai perwakilan satu negara dan dialokasikan pada satu council dengan fokus bahasan tertentu. Nanti, setiap council akan merumuskan draft Resolusi PBB dalam menanggapi permasalahan dunia seperti pemanasan global, perampasan HAM hingga konflik kerjasama multilateral. (Biro Kemahasiswaan16 Mar 2021)

Mahasiswa UTama Bantu Pemkot Bandung Vaksinasi Lansia

Mahasiswa Widyatama Membantu Pemkot Bandung Dalam Vaksinasi Lansia Sejumlah mahasiswa UTama yang tergabung dalam Lembaga Kemahasiswaan dan Organisasi Kemahasiswaan (LKOK) turut serta dalam kegiatan pemberian vaksin untuk lansia. Kegiatan yang dimotori Pemerintah Kota Bandung, Masyarakat Tionghoa Peduli dan Rumah Sakit Kebonjati dilaksanakan selama 5 (lima) hari mulai tanggal 15-19 Maret 2021 yang berlokasi di Yayasan Dana Sosial Priangan Jl. Nana Rohana Bandung.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus melakukan percepatan vaksinasi COVID-19 untuk lansia di Kota Bandung, Jawa Barat. Sampai saat ini sudah ada 16 ribu lansia yang sudah jalani vaksinasi.

“Vaksinasi Lansia secara kumulatif sudah lumayan tinggi sekitar 16 ribuan dalam 15 hari. Tapi karena sasaran tinggi, maka kita harus melakukan percepatan,” kata Kadinkes Kota Bandung, Ahyani Raksanagara di Yayasan Dana Sosial Priangan, Jalan Nana Rohana, Bandung, Senin (15/3/2021). Jumlah sasaran mencapai 118 ribu orang. Apalagi, untuk lansia tahapannya lebih panjang dan harus berhati-hati dalam melakukan screening.” ujarnya.

Dinkes mendorong organisasi, lembaga, komunitas yang ada lansianya agar melaksanakan kegiatan sendiri dimana tenaga kesehatan kami latih, agar pendaftaran dan pelaporan terpusat dan vaksinasi dibantu oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung. Seperti diketahui, pendataan lansia lebih sulit dibanding sasaran lainnya karena datanya tidak terpusat.

Ahyani menambahkan, jika lansia tidak bisa datang bisa menghubungi Puskesmas di wilayahnya,

petugas Puskesmas nanti datang. (Biro Kemahasiswaan 16 Mar 2021)

Mahasiswa Widyatama Ikuti Kegiatan Wawasan Kebangsaan

Mahasiswa Widyatama Mengikuti Kegiatan Wawasan Kebangsaan Selasa, 16 Maret 2021 lalu 2 (dua) orang mahasiswa UTama terpilih mengikuti kegiatan Wawasan Kebangsaan yang diselengarakan Kodim 0618/BS. Wawasan Kebangsaan harus sudah tertanam sejak usia dini. Melalui pengetahuan wawasan kebangsaan maka kecintaan terhadap tanah air akan semakin meningkat ujar Kepala Biro Kemahasiswaan saat menerima undangan tersebut.

Bela negara dipersepsi sebagian masyarakat adalah tugas TNI dan POLRI. Padahal dalam Undang Undang Dasar 1945 telah jelas bahwa seluruh warga negara Indonesia mempunyai hak dan kewajiban dalam mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia. Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa merupakan ujung tombak mempertahankan dan mengembangkan negara ini. Dengan kegiatan wawasan kebangsaan semoga dapat menambah pengetahuan dan kecintaannya terhadap negara Indonesia. (Biro Kemahasiswaan 18 Mar 2021)

Milad Yayasan Widyatama Ke-48,

Berharap Senantiasa Melahirkan Insan Berkualitas dan Berakhlak

Djoko Roespinoedji, Ketua Yayasan Widyatama dalam syukuran milad Yayasan Widyatama ke-48 terus mendorong satuan-satuan pendidikan maju ke arah lebih baik. Ketiga satuan pendidikan, yaitu: Universitas Widyatama, Art Theraphy Center (ATC) serta Lembaga Pengembangan & Aplikasi Pengetahuan (LPAP) Widyatama.

Acara syukuran milad Yayasan Widyatama ke-48 digelar di Gedung F, Fakultas Teknik Universitas Widyatama, pada Selasa (5/1/2021) lalu.

Yayasan Widyatama yang berdiri pada tanggal 3 Januari 1973 https://majalahsora.com/wp-content/uploads/2021/01/HUT-Yayasan-Widyatama-ke-48_3-300x225.jpg merupakan perjuangan yang cukup panjang dari pendiri terdahulu, Prof. Koesbandijah. Saya menjadi bagian generasi ketiga, dari pendiri tentu mempunyai kewajiban untuk melanggengkan Yayasan Widyatama ke arah yang semakin baik, semakin dewasa. tegas Djoko.

Ia berharap ketiga satuan pendidikan di bawah naungan Yayasan Widyatama bisa saling bersinergi. Mahasiswa yang mengenyam pendidikan di Widyatama, bisa menjadi insan berkualitas serta memiliki karakter yang baik, sehingga kelak menjadi bagian pemimpin negara ini.

Yayasan Widyatama memiliki program kerja dan komitmen mendorong satuan pendidikan terus berkiprah mengembangkan ilmu pengetahuan dan meningkatkan kualitas para dosennya. Tahun 2020 Universitas Widyatama mencapai peringkat 57 nasional. Ini merupakan pencapaian luar biasa. Karena kita tahu ada sekitar 4000-an perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Namun perjalanan masih panjang tetap berkomitmen menyelenggarakan kualitas pembelajaran yang baik sehingga kurikulum yang kita pakai ter-delivery dengan baik kepada mahasiswa,”papar Djoko.

Di kesempatan yang sama Prof. H. Obsatar Sinaga, Rektor UTama memiliki impian kampus ini bisa masuk “world class university”. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui, di antaranya masuk university world rating, sebagai alat mencapai world ranking.

Dalam kiprahnya Yayasan Widyatama telah memberikan kewenangan kepada satuan pendidikan untuk menentukan proses terhadap strategi kebijakan, sampai pada tingkat aksi. Karena itu Yayasan Widyatama saya fikir bisa menjadi contoh bagi Yayasan lain dalam mengelola satuan pendidikan.” imbuhnya.

Semoga Alloh SWT meridhoi Yayasan Widyatama sebagai lembaga pendidikan yang komitmen pada pendidikan, manfaatnya semakin meningkat bagi masyarakat, utamanya meningkatkan kecerdasan anak bangsa.

Kuliah Umum Virtual “Industri Media Televisi” Bersama ANTV

https://majalahsora.com/wp-content/uploads/2021/01/Kampus-Keren-ANTV-Universitas-Widyatama_3-300x140.jpg Kuliah umum “Industri Media Televisi” yang digelar oleh Prodi Produksi Film & TV UTama bekerjasama dengan ANTV, secara virtual digelar Rabu (13/1/2021) lalu dari pukul 10.00 sampai sekitar pukul 12.00. Kuliah umum terbuka yang diikuti sekitar 500 orang melalui aplikasi zoom meeting, sisanya melalui chanel live streaming YouTube, ANTV Klik.

Di samping mahasiswa UTama, diikuti mahasiswa dari kampus dan siswa lainnya, seperti mahasiswa Fikom Unpad, Unpas, Unikom, YPKP Sangga Buana, siswa SMKN 5 Kota Bandung, SMKN 14 Kota Bandung, SMKN 4 Kota Bandung.

Pada kesempatan itu Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, S.IP., M.Si, Rektor UTama, menjadi pembicara utama dengan narasumber Teguh Anantawikrama, Chief External Affair Officer ANTV.

https://majalahsora.com/wp-content/uploads/2021/01/Kampus-Keren-ANTV-Universitas-Widyatama_5-300x140.jpg Capaian awal dari tujuan kuliah umum ini menurut Prof. Obsatar diharapkan para peserta bisa memahami industri pertelevisian di Indonesia, khususnya ANTV. Para peserta kuliah umum juga jadi tahu bahwa perusahaan televisi mainstream dituntut memberitakan sesuai fakta dan mendidik. “Saya juga menerapkan pada Prodi Produksi Film & TV supaya menghasilkan tenaga yang professional, tidak menjadi penulis, pembaca dan pembuat berita hoax. Harus bermanfaat bagi masyarakat luas,” tegas Prof. Obi.

Sementara itu Teguh Anantawikrama, Chief External Affair Officer ANTV memaparkan materi yang menarik. Seperti banyaknya peluang bekerja di dunia pertelevisian, baik dalam negeri maupun mancanegara seperti Jepang.

Juga menjelaskan mengenai serunya dan tantangan bekerja di industri media televisi, karena harus siap beradaptasi dengan segala perubahan. Termasuk produksi program-program yang ada di ANTV.

ANTV memiliki dua produk televisi, yaitu program on air dan off air yang kedua-duanya memiliki peran penting. Program on air, seperti Uttaran, Jhoda-Akbar, Pesbukers dan lainnya. Ada juga program yang dibuat sendiri, diakuisisi, serta kerjasama.

Beasiswa Kuliah Di UTama Buat Akmaludin Korban Longsor Cimanggung – Sumedang

Akmal Korban Longsor Cimanggung Kabupaten Sumedang Terharu Dan Bangga Mendapat Beasiswa Kuliah Di Universitas Widyatama

Muhammad Akmaludin, siswa kelas XII, SMKN 1 Sumedang bangga dan terharu saat menerima beasiswa kuliah di UTama. Hal itu ia katakan setelah Prof. Obsatar Sinaga – Rektor UTama, serta Djoko Roespinoedji – Ketua Yayasan Widyatama memberikan beasiswa dan santunan uang tunai, sekaligus menjenguk langsung Akmal dikediaman neneknya, di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jum’at (15/1/2021) lalu.

“Alhamdulillah, sangat senang terima kasih banyak,” kata Akmal.

Hal senada disampaikan Ine Astuti, Ibunda Akmal atas pemberian tersebut terhadap putranya, berupa beasiswa penuh berkuliah di UTama sampai tuntas.“Mudah-mudahan aya balasannya. Anak saya juga bisa menjadi orang yang sukses, bisa mengabdi ke negara dan melanjutkan perjuangan Bapaknya,” kata Ine yang adalah Guru Bahasa Indonesia, di SMA Guna Cipta, Sumedang.

https://majalahsora.com/wp-content/uploads/2021/01/Prof-Obi-Rektor-Universitas-Widyatama-Bantuan-Korban-Longsor-Cimanggung-Sumedang-300x225.jpg Akmal tinggal bersama kedua orangtua dan adik perempuannya di Perumahan Alam Asri, Desa Sindangpakuan, Kecamatan Cimanggung. Akmal merupakan korban selamat akibat longsor susulan di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Ia anggota Pramuka Penegak dan Dadang Kusnadi, ayahnya, adalah Sekretaris Kwartir Pramuka Ranting Cimanggung turut serta menjadi relawan, membantu mengevakuasi korban longsor di daerah Desa Bojongkondang, Kecamatan Cimanggung, Sabtu (9/1/2021).

Ia dan ayahnya membantu puluhan aparat dan tim SAR. Sejumlah rumah dan beberapa warga tertimbun longsor setelah hujan lebat di Cimanggung.

Dadang Ayahanda Akmal adalah pembina mahir dan pernah mengikuti kursus instruktur SAR.

Namun naas saat mencari korban longsoran Akmal dan ayahnya menjadi korban tertimpa material longsoran. Bahkan Dadang ayahanda Akmal menjadi salah satu korban jiwa yang tertimbun longsoran susulan di wilayah itu. Ayahanda Akmal tertimbun tanah dan jenazahnya diketemukan hari Rabu (13/1/2021).

Akmal sendiri mengalami luka-luka di  bagian kepala, kaki dan tangan, karena terbentur batu dan baja ringan terdampak longsor. Kini kondisinya semakin membaik. “Mudah-mudahan beasiswa yang diberikan bermanfaat buat Akmal untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi dan jalan meraih cita-citanya. Alhamdulillah saya bersama Pak Djoko – Ketua Yayasan Widyatama menyerahkan dan melihat langsung kondisi Akmal. Luar biasa dengan jiwa heroik Akmal yang masih remaja turut serta menjadi relawan. Itu merupakan modal bagi dirinya untuk menjadi orang sukses, tabah dan semoga lekas sembuh” kata Prof. Obi.

Pada kesempatan itu pihak Universitas Widyatama juga menyerahkan bantuan sembako untuk warga terdampak dan uang tunai. Diserahkan langsung ke Camat Cimanggung, di Kantor Kecamatan Desa Cimanggung.

Rektor Universitas Bhakti Kencana Kunjungi UTama

Entris Rektor Universitas Bhakti Kencana Sengaja Mengunjungi Universitas Widyatama Kampus Swasta Ketiga Terbaik Di JabarKiri ke kanan: Dr. Entris Sutrisno, MH. Kes., Apt, Rektor Universitas Bhakti Kencana, Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, S.Ip., M.Si., Rektor UTama, Roeshartono, ST., MCEM., MBA., Sekretaris Yayasan Widyatama dan Dr. H. Deden Sutisna, M.Si., Warek II UTama

 

Rektor Universitas Bhakti Kencana – Bandung, Dr. Entris Sutrisno, MH. Kes., Apt bersama para wakil rektornya berkunjung ke Universitas Widyatama (UTama). Melakukan studi banding Selasa (2/2/2021) lalu. Bersama jajarannya ia berkeliling melihat berbagai fasilitas di UTama, dari mulai gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) yang memiliki sarana untuk basket, futsal, bulu tangkis, boxer, tae kwon do, fitnes, perkantoran biro mahasiswa serta auditorium internasional. Juga Perpustakaan UTama yang telah memiliki akreditasi A, termasuk berkunjung ke gedung Fakultas Teknik dan gedung lainnya.

Entris memaparkan bahwa melakukan kunjungan studi banding, sekaligus melakukan penjajagan kerjasama ke arah yang lebih serius. Terutama dalam proses pengelolaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di UTama. “Saya sengaja datang langsung, ingin belajar ke kampus Universitas Widyatama, prodinya banyak yang telah memiliki akreditasi A. Ingin meniru UTama, karena Universitas Bhakti Kencana adalah universitas baru, jadi masih dalam tahap belajar. seperti Widyatama,” imbuhnya.

Ia pun menjelaskan kunjungan ke UTama merupakan yang kedua. Pada kunjungan sebelumnya, lingkup pertemuan hanya sebatas Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Bhakti Kencana dengan LPPM UTama, terkait penelitian. Sekarang lingkupnya lebih luas. Selaku Rektor ingin mengetahui secara global bagaimana proses kerjasama tersebut bisa dilanjutkan. Tidak hanya dalam hal penelitian saja, tetapi bagaimana proses pengelolaan kerjasama, pengelolaan perguruan tinggi dan lainnya,” papar Entris. Rencana ke depan pihaknya akan melakukan proses pendampingan Universitas Bhakti Kencana oleh UTama, agar bisa selaras, melakukan MoU ditindaklanjuti dengan MoA.

Pada kesempatan yang sama Prof. Obsatar Sinaga menyatakan sangat senang dengan kunjungan Rektor Universitas Bhakti Kencana berserta jajarannya, dan dengan tangan terbuka UTama siap berbagi pengalaman dan ilmu dalam mengelola perguruan tinggi.

UTama memberlakukan metode pembelajaran full online untuk seluruh mata kuliah dan mahasiswa dapat mengakses materi perkuliahan, discussion board melalui forum diskusi, chatroom serta mengakses tugas kuliah yang diberikan dosen,” paparnya.

Para dosen UTama pun, dipacu untuk lebih kreatif dalam memberikan materi pembelajaran secara online, yaitu dengan membuat pembelajaran dalam bentuk tutorial yang di-upload di YouTube, memaksimalkan penggunaan google classroom, WhatsApp Group, dan aplikasi video conference sepertinya zoom.

Rektor UTama pun menjelaskan mengenai pentingnya menulis penelitian bagi para dosen dan mahasiswanya yang dipublikasikan pada jurnal internasional, terindeks Scopus. Termasuk membantu mempublikasikan artikel penelitian dosen Universitas Bhakti Kencana, karena ia memiliki personal garansi terhadap chief editor di Eropa dan Amerika Serikat.

Sampai saat ini UTama telah menerbitkan 1.373 artikel terindeks Scopus, dengan jumlah dosen 272 orang. Universitas Widyatama ditunjuk oleh LLDIKTI IV menjadi supervisi bagi perguruan tinggi lain di Jabar Banten. Terbaru ranking UTama versi Webometrics yang baru diliris beberapa hari lalu, menduduki peringkat 3 di Jabar di bawah Telkom University dan Universitas Parahyangan. Sedangkan secara nasional berada di posisi ke-55.

 

UTama Duduki Ranking ke-55 Perguruan Tinggi Nasional

Universitas Widyatama Bandung Kampus Berbasis Riset Menduduki Ranking ke-55 Perguruan Tinggi Ternama NasionalProf. Dr. H. Obsatar Sinaga, S.IP., M.Si., Rektor Universitas Widyatama

Universitas Widyatama/UTama di bawah kepemimpinan Prof. Obsatar Sinaga terus menunjukan prestasi. Kampus UTama, terus dipacu agar bisa menjadi kampus berbasis riset. Di mana 272 dosen dan belasan ribu mahasiswanya, didorong melakukan berbagai penelitian dan menulis jurnal internasional. Salah satu parameter capaian prestasi itu diukur dari perankingan perguruan tinggi, baik yang dilakukan oleh Ditjen Dikti maupun Webometrics.

Pada tahun 2020, dalam perankingan Ditjen Dikti UTama berada pada peringkat ke-57, sebelumnya pada tahun 2019 berada pada peringkat ke-95. Dari pemeringkatan Webometrics UTama menduduki ranking ke-55 dan ke-3 di Jabar Banten. “Alhamdulillah, Universitas Widyatama terus mencatat berbagai prestasi. Kamis (5/2/2021) lalu. Namun kami masih harus meningkatkan kualitas. banyak hal harus diperbaiki termasuk pelayanan, dan juga prestasi kegiatan mahasiswa, penelitian, karena dan pengabdian masyarakat,” imbuhnya.

Menurutnya UTama sebetulnya tidak menyiapkan perankingan untuk Webometrics, namun untuk menyiapkan pemeringkatan Dikjen Dikti yang sebelumnya bernama namanya Ristek Dikti. “Pemeringkatan Webometrics tidak terlalu jauh dengan Dikti, dan biasanya simultan dengan ranking Dikti,” paparnya.

WIBEST 2021 UTama

Menjadi Salah Satu Platform Penelitian Bermutu Dan Bermanfaat Untuk Masyarakat

Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, S.Ip., M.Si., Rektor Universitas Widyatama

Universitas Widyatama/UTama menggelar ajang Widyatama International Conference on Business, Economics, Social and Technology (WIBEST) 2021.  Konferensi internasional mengenai paper hasil penelitian para dosen yang akan dipublikasikan di jurnal internasional terindeks Scopus.

Sekitar 104 paper penelitian yang masuk pada kegiatan konferensi internasional WIBEST 2021. Dalam 1 paper sedikitnya ada tiga dosen yang berkolaborasi menulis. Apabila dijumlahkan sekitar 300-dosen yang terlibat. Pesertanya dari Kanada, Maroko, Thailand, Malaysia, Taiwan termasuk Indonesia. WIBEST 2021 dilangsungkan secara daring melalui aplikasi zoom meeting, Rabu, tanggal 9 Februari 2021 lalu.

Alasan UTama menggelar WIBEST 2021, karena adanya aspirasi dari luar civitas academica kampus UTama, termasuk internal kampus Widyatama.

Sebelumnya UTama, telah menggelar The 3rd International Conference of Business, Policy And Social Sciences 2020 (14-15 Oktober 2020). “Mereka menghendaki UTama menggelar seminar internasional kembali.  “Kebetulan Universitas Widyatama memiliki kerjasama yang baik dengan para chief editor di mancanegara (Amerika Serikat dan Eropa).

Pada kesempatan yang sama Prof. Dr. Mohd. Haizam Bin Mohd. Saudi, Wakil Rektor III, Bidang Riset, Pengembangan dan Kerjasama UTama, menambahkan paper yang sudah di-submit lalu dipresentasikan oleh para peserta yang dilakukan secara pararel session. Papernya mengenai sosial ekonomi dan lainnya. Setiap peserta diberi kesempatan 10 menit memaparkan isi penelitian tersebut. Kemudian dibahas dan dikomentari para peserta lainnya, untuk memberikan penjelasan lebih lanjut. Termasuk ada peninjauan kembali dari  UTama dan komite yang menilai paper yang sudah masuk. Mereka akan menilai kualitas isi paper, kesimpulan, cara, manfaat terhadap dunia industri dan dunia akademik, setelah adanya temuan-temuan, yang dilakukan dalam penelitian.

https://majalahsora.com/wp-content/uploads/2021/02/Prof-Haizam-WIBEST-2021-Universitas-Widyatama-300x225.jpgProf. Dr. Mohd. Haizam Bin Mohd. Saudi, Wakil Rektor III, Bidang Riset, Pengembangan dan Kerjasama UTama

“Peserta ada yang memaparkan tentang keadaan perekonomian masyarakat di Jawa Barat, karena terdampak pandemi. Cara mengatasi yang efektif harus diteliti dan dibahas oleh peserta. Hasil temuan itu apa dampaknya untuk masyarakat. Jadi kami bisa menilai keefektifan dan solusi bagi masyarakat. Apakah papernya memiliki kualitas atau tidak,” paparnya. Setelah proses itu dilalui, akan diserahkan ke pihak editor, untuk diedit lagi.

“Untuk Letter of Acceptance (LoA) kurang lebih memakan waktu selama dua minggu. Sedangkan untuk publikasi pada jurnal internasional terindeks Scopus, perlu waktu antara satu sampai tiga bulan ” jelasnya. Terkait kegiatan WIBEST 2021 yang diikuti oleh lebih dari 300-an dosen, menurutnya hal itu di luar dugaan UTama. “Karena ini awal tahun, biasanya dosen-dosen menulis pada pertengahan tahun atau akhir tahun. Awal tahun dampak yang diterima dosen di Widyatama dan luar Widyatama itu amat bagus sekali. Mereka sadar di masa pandemi, harus tetap menulis untuk peningkatan jabatan fungsional (jafung) nya,” jelas Prof. Haizam.

UTama Raih Penghargaan LLDIKTI IV

WhatsApp Image 2021 02 18 at 08.40.17 1024x768 - Berkat Kerja Keras Universitas Widyatama Kembali Menyabet Penghargaan Kampus Ternama Universitas Widyatama di awal tahun ini meraih peringkat ke-4 kategori  bergengsi Perguruan Tinggi  Klaster Tebaik bentuk Universitas dan Institut, pada Anugerah Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV, tahun 2021. Penganugerahan dilangsungkan di Hotel Aston Cirebon & Convention Center, Cirebon, pada Rabu, 17 Februari 2021 lalu.

Penghargaan diberikan langsung oleh Kepala LLDIKTI Wilayah IV Prof. Dr. Uman Suherman, AS. Ada 11 kategori yang diberikan LLDIKTI Wilayah IV, sementara di bawah naungan LLDIKTI IV ada sekitar 456 perguruan tinggi. Prof. Uman mengatakan, bahwa penghargaan tersebut merupakan sebuah apresiasi dari LLDIKTI Wilayah IV terhadap perguruan tinggi yang memiliki prestasi. Baik yang menyangkut perankingan, penelitian, sertifikasi dosen, termasuk dengan hal-hal yang berkaitan dengan kualitas.

Pada kesempatan tersebut Prof. Obsatar Sinaga Rektor Universitas Widyatama/UTama mengatakan, bahwa capaian tersebut merupakan salah satu bentuk kepercayaan masyarakat kepada UTama.

WhatsApp Image 2021 02 17 at 21.59.12 1024x768 - Berkat Kerja Keras Universitas Widyatama Kembali Menyabet Penghargaan Kampus TernamaKiri ke kanan: Djoko S. Roespinoedji, S.E., PG., DIP., Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, S.Ip., M.Si dan Prof. Dr. Mohd. Haizam Bin Mohd. Saudi

Capaian itu pun tidak terlepas dari Yayasan Widyatama yang selalu mendukung seluruh kegiatan serta program UTama. Sementara itu, Djoko Roespinoedji, Ketua Yayasan Widyatama sangat mengapresiasi capaian UTama itu.

Perguruan tinggi lain dengan peringkat Klaster Terbaik Bentuk Universitas dan Institut, Anugerah LLDIKTI, tahun 2021 adalah : Universitas Telkom, Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Islam Bandung, Universitas Widyatama, Institut Teknologi Nasional Bandung, Universitas Djuanda, Universitas Pasundan, Universitas Presiden, Universitas Komputer Indonesia, Universitas Kristen Maranatha, Universitas Pembangunan Jaya, Universitas Pamulang. (UTama 17 Feb 2021)

UTama Peringkat “TOP 3” Perguruan Tinggi Terbaik Se-JABAR BANTEN

ASDASD 1024x1024 - Universitas Widyatama Menduduki Peringkat "TOP 3" Perguruan Tinggi Terbaik Se-JABAR BANTEN Universitas Widytama/UTama versi Webometrics yang baru diliris beberapa waktu lalu, menduduki peringkat 3 perguruan tinggi swasta terbaik di Jabar.

Webometrics memberikan peringkat pada perguruan tinggi baik negeri maupun swasta berdasarkan empat indikator yakni ‘presence’, ‘visibility’, ‘transparency’, dan ‘excellence’.

Prestasi lain yang telah dicapai UTama yaitu: Ranking ke-55 dari 4.682 perguruan tinggi negeri swasta versi Ristek Dikti; Ranking ke-48, program SIMKATMAWA (bidang kemahasiswaan); Juara dunia ke-2, kegiatan Internasional Converence and Exposition on Inventions by Institutions of Higher Learning, Kementerian Pendidikan Malaysia.

Enam prodi mendapatkan akreditasi internasional dengan nilai “Premium” atau A dari ASIC (Accreditation for International Schools, College and Universities) Inggris, UTama mendapat penghargaan Presidential Award dari International Council for Small Business, category Research and Academician; Mendapatkan lima penghargaan MURI, salah satunya Job Fair Online Terlama dan prestasi lainnya. (UTama 03 Feb 2021)

Dosen FEB UTama Lakukan Literasi Pemulihan Ekonomi Nasional Masa Pandemi

Masa pandemi, survey tim dosen FEB UTama menemukan kecenderungan kekhawatiran, kecemasan, ketakutkan dan frustasi masyarakat menghadapi pandemi Corona Virus Disease-2019 (Covid-19). Pandemi yang melanda dunia ini sangat berdampak pada berbagai sektor: kesehatan, perekonomian, pendidikan, pariwisata, transportasi dan masih banyak lagi. Berbagai persoalan hidup pun hadir akibat dari pandemi tersebut.

Pemerintah telah menggulirkan berbagai upaya menanggulangi Pandemi sekaligus melakukan pemulihan ekonomi nasional. Dalam rangka partisipasi dosen FEB UTama menyelenggarakan webinar Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) menghadirkan narasumber Candra Fajri Ananda – Staf Khusus Menteri Keuangan RI, dan Sotarduga Napitupulu – Direktur Pengawasan OJK. Literasi disampaikan kepada seluruh mahasiswa S1, S2, S3, dosen dan pelaku ekonomi terkait program pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19, pada Sabtu, 19 Desember 2020 lalu.

“Ekonomi dunia yang tumbuh positif hanya Tiongkok dan Vietnam. Kunci keluar dari dampak pandemi Covid19 adalah disiplin” ungkap Candra pada kurang lebih 300 peserta webinar. “Sisi demand global sangat ditentukan perkembangan kasus Covid-19, terutama di negara-negara berpenduduk terbesar seperti China, India, AS, Indonesia dan Brazil. Konsumsi global diproyeksi mulai pulih namun akan ditentukan muncul atau tidaknya second wave” tambahnya.

Sementara, pemulihan permintaan domestik diprediksi lebih cepat dari ekonomi global. Menurut panel of Experts survey oleh UN World Tourist Organization (UNWTO) menyimpulkan bahwa pemulihan ekonomi mulai terjadi pada kuartal akhir 2020 dan semakin kokoh pada 2021 sehingga perlu optimisme yang dibangun agar mampu keluar dari pandemi ini.

Sotarduga Napitupulu – Direktur Pengawasan OJK menerangkan selama ini OJK telah melakukan banyak tindakan terkait upaya pemulihan ekonomi akibat Pandemi Covid-19, terutama yang memberi manfaat bagi sektor riil agar dapat bertahan, diantaranya relaksasi kredit. OJK juga mendukung program pemerintah dengan mengatur penempatan dana, likuiditas yang diberikan pemerintah ke Himbara/ Himpunan Bank Negara, BPD dan Lembaga Syariah, serta mendukung program subsidi bunga.

Diingatkan, masyarakat perlu memproteksi diri dari tawaran investasi ilegal yang menjanjikan keuntungan yang tidak wajar dalam waktu cepat. Layanan konsumen OJK melalui Whatsapps 081 157 157 157 tetap berjalan, meskipun kebijakan work from home (WFH) diberlakukan. Menurut Sotarduga ada tiga pertanyaan utama yang sering ditanyakan dalam layanan konsumen ini, yakni: kebijakan stimulus perekonomian, restrukturisasi, dan komplain. Konsumen dimohon untuk memahami dan bisa mengantri seiring dengan meningkatnya layanan konsumen OJK.

Pemateri lain yaitu Gusni, Lia Amaliwiati, Siti Komariah dan Eristi Minda menyampaikan bahwa dengan semangat optimis kita semua harus bergotong-royong dan burden sharing agar mampu bertahan sekaligus recovery sosial ekonomi. Selalu ingat 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Karena pemulihan ekonomi sangat bergantung dengan kinerja sektor kesehatan. Kesehatan pulih, ekonomi bangkit, melindungi diri dan melindungi negeri, ucap Devy Mawarnie – dosen FEB Widyatama. selaku moderator menutup webinar. (UTama, 22Des2020)

Wi-can UTama Diikuti PT Mancanegara, UTama Raih Juara Umum

Prof Uman Kepala LLDIKTI Wilayah IV Wi can 1 1024x422 - Wi-can Ajang Kompetisi Inovasi Internasional Universitas Widyatama Banyak Diikuti Oleh Perguruan Tinggi Mancanegara Dan Dalam Negeri Universitas Widyatama kembali menggelar ajang Widyatama International Innovation and Academic Competition (Wi-can) bagi mahasiswa termasuk pelajar. Tahun 2020 ini merupakan tahun yang kedua, sebelumnya dihelat tahun 2019. Karena dalam kondisi pandemi, ajang dilangsungkan daring atau online, melalui video converence.

Meskipun begitu, tidak menghalangi para peserta turut serta mengikuti ajang Wi-can. Malah jumlah pesertanya semakin melonjak, baik peserta dari mancanegara maupun dalam negeri.

Prof. Dr. Uman Suherman, AS, M.Pd., Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jabar Banten

 

Pada ajang tersebut hadir beberapa pembicara: Prof. Dr. Thomas Suyatno, Ketua Umum Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABP-PTSI), Dr. Ir. Puji Winarni M.A., Sekretaris Utama pada Badan Standardisasi Nasional (BSN), Prof. Dr. Ir. Eddy Jusuf, M.Si., M.Kom., Ketua APTISI Jabar, serta Prof. Dr. Uman Suherman, AS, M.Pd., Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jabar & Banten.

Menurut Prof. Obsatar – Rektor Universitas Widyatama/UTama ajang Wi-can diharapkan menjadi salah satu standar untuk perhitungan pemeringkatan perguruan tinggi di Indonesia. “Makanya Wi-can kedua menjadi semakin banyak pesertanya. Karena mereka merasakan hal itu masuk dalam perhitungan peringkat perguruan tinggi, salah satunya adalah inovasi. Kegiatan seperti ini agak sulit apalagi di masa pandemi. Sehingga dikhawatirkan perguruan tinggi tidak memiliki ajang untuk melakukan kompetisi, yang sifatnya intelectual scientific, oleh Widyatama dibuatlah wadahnya, melalui Wi-can”.

Wi-can bertujuan untuk merumuskan standar tertentu dan kriteria yang akan meningkatkan kreativitas dan produktivitas di kalangan mahasiswa di perguruan tinggi termasuk jenjang SMA, SMK, MA. Terlebih pada era industri atau revolusi 4.0 yang membutuhkan kreativitas yang tinggi dalam hal inovasi teknologi dan bidang terkait TI lainnya seperti IOT/internet of things, serta big data.

Inovasi membutuhkan pengetahuan dan untuk mendukung ide, para pelaku industri membutuhkan perencanaan baik, dan membutuhkan masukan dari akademisi serta pemangku kepentingan lainnya. “Jadi, implementasi dan evaluasi setiap strategi harus dilakukan dengan baik oleh industri untuk memastikan kesuksesan. Oleh karena itu, acara ini diharapkan dapat menjadi titik awal mahasiswa dan siswa untuk bertukar ide, mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang lingkungan saat ini dan akan tercipta solusi yang lebih baik untuk kemaslahatan masyarakat,” jelasnya.

Wican Universitas Widyatama 2020 3 1 1024x600 - Djoko Roespinoedji Bangga Universitas Widyatama Keluar Sebagai Juara Ajang Inovasi Internasional Wi-Can Sementara itu, Prof. Dr. Mohd. Haizam Bin Mohd. Saudi, Wakil Rektor III, Bidang Riset, Pengembangan & Kerjasama UTama, yang juga Direktur/Pengarah kegiatan Wi-can tahun 2020 menyatakan Wi-can sangat penting untuk berkembangnya inovasi mahasiswa dari perguruan tinggi termasuk sekolah Menengah.

“Saya berharap Wi-can bisa menjadi ajang yang merangsang kreativitas mahasiswa di berbagai bidang studi dan tentunya akan menjadi platform bagi mereka, untuk menghasilkan ide-ide baru dan memberikan kontribusi yang bermanfaat. Tidak hanya untuk dunia akademis tetapi industri juga. Peserta tahun ini melonjak menjadi sekitar 292 peserta. Tahun 2019, sekitar 100-an peserta dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Indonesia termasuk mancanegara. Peluang juga bagi perguruan tinggi di dalam negeri, melihat produk-produk hasil inovasi yang dipaparkan oleh mereka dari mancanegara, sehingga bisa jadi pembelajaran, pada masa yang akan datang,” terang Prof. Haizam.

Ke-292 peserta tersebut datang dari sekitar 20 perguruan tinggi Malaysia, Kamboja, Myanmar, Taiwan, Timor Leste serta Jerman. Termasuk 60 perguruan tinggi dalam negeri yang berasal dari Sumatera, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan dan Sulawesi. Tahun ini juga tidak sedikit peserta dari SMA, SMK, MA di kabupaten kota yang ada di Jabar bahkan luar Jabar.

Bentuk lombanya dilakukan secara online, dengan konsep menggunakan aplikasi zoom, dinilai oleh juri internasional untuk tingkat perguruan tinggi. Menilai produk-produk yang dipaparkan oleh para peserta.

Di samping itu juga ada pameran produk-produk inovasi dari para peserta, dilakukan secara virtual atau video converence melalui zoom. Produk tersebut merupakan produk inovasi yang di kemudian hari bisa dipergunakan dan dikomersilkan. Apa yang dipaparkan di pameran tersebut akan dipatenkan juga apabila memang bermanfaat untuk halayak umum.

Lebih lanjut ia menambahkan peserta Wi-can mendapatkan banyak hal, termasuk kritikan-kritikan membangun dari para juri, tidak lain untuk meningkatkan manfaat dari produk yang dipamerkan.

“Mereka juga bisa melihat dan memperbaiki produk-produk ataupun layanan yang mereka tawarkan kepada halayak,” kata Prof Haizam.

Pada kesempatan sama Prof. Dr. Uman Suherman – Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jabar Banten menyatakan bangga terhadap UTama menyelenggarakan kegiatan Wi-can bertaraf internasional di tengah pandemi. “Perbedaan yang diusung oleh Widyatama memandang suatu masalah menjadi hikmah,” kata Prof. Uman yang membuka kegiatan Wi-can 2020. Menurutnya ajang itu sangat baik, bisa menunjukkan kemampuan akademik dan keilmuan mahasiswa. Ia pun berharap UTama secepatnya menjadi perguruan tinggi yang unggul dengan akreditasi unggul.

21 jenis lomba dihelat Wi-can dari tanggal 10-12 Desember 2020, yaitu: Widyatama Accounting poster Competition for senior high School, Widyatama International Accounting Paper Challenge, Business Plan Competition on Manufacturing Industry, Business Plan Competition on Service Industry, 3D Design Competition, Mechanical Exhibition, Web Design, Internet of Things, Start-Up Idea for Developing Enterpreneurship, Technology Implementation in the Industrial Revolution Era 4.0, Information Product Design, Photo Competition “Covid 19 Prevention”, Short Movie Competition “Before-After Covid 19”, Poster Competiton “Health Protocol Awareness Campaign”, CV Creative, Auto Cad Competition 2020, Widyatama International Trade Paper Competition (WITPAC) 2020, Poster (Technologies For Millennial Generation), Poster (Effective Material Handling For SMEs), Innovative Product Design For Akb (Adaptasi Kebiasaan Baru) And Support Industry, Startup And SMEs, International Intrumentation & Control Contest II, Instrumentation Control Robotic and Drone Exhibition II, News Anchor, Speech Contest & Japanese News Anchor.

Djoko Roespinoedji Bangga Universitas Widyatama Keluar Sebagai Juara Ajang Inovasi Internasional Wi-CanUTama Juara Umum

Universitas Widyatama/UTama berhasil menjadi juara umum ajang Widyatama International Academic Competitions & Exhibitions (Wi-can) 2020 yang diselenggarakan tanggal 10-12 Desember lalu secara daring. Sebagai juara umum berhasil meraih 5 medali emas, 5 perak dan 3 perunggu.

Juara kedua diraih Universitas Padjadjaran dengan meraih 1 medali emas dan 1 perak. Sedangkan juara ketiga diraih STBA JIA Bekasi dengan meraih 2 medali perak dan 1 perunggu.

Wi-can menggelar sekitar 21 mata lomba dan pameran produk inovasi termasuk lomba untuk jenjang SMA, SMK dan MA.

Ketua Yayasan Widyatama, Djoko S. Roespinoedji, S.E., PG., DIP. bangga atas capaian UTama menjadi juara umum pada ajang internasional tersebut. Kegiatannya juga berjalan sukses dan lancar. Event Wi-can Internasional mencakup inovasi dan kreativitas, sekaligus memberikan inspirasi, inovasi yang kedepannya menjadi model yang bisa dikembangkan. Di samping itu kelak menjadi bagian dari kemajuan teknologi, khususnya perguruan tinggi di Indonesia.

Dr. Muh. Rozahi Istambul, M.Kom., S.T., Ketua Pelaksana Wi-can, tahun 2020

Dr. Muh. Rozahi Istambul, Ketua Pelaksana Wi-can, menambahkan bahwa kegiatan Wi-can tahun 2020 sangat jauh dibanding tahun lalu, perlombaannya diperbanyak begitu juga pesertanya semakin bertambah, ada sekitar 292 peserta. Hampir tiga kali lipat. Modelnya juga berbeda, melalui video converence karena sedang pandemi. Namun jumlah peserta justru membludak” katanya. (UTama, 14Des2020)

Kerjasama ICMI dan UTama

Gelar Seminar Peluang Industri Kreatif Jabar Di Bosnia Herzegovina

Prof Najib Ketua ICMI Jabar Seminar Internasional ICMI dan Universitas Widyatama 1024x585 - ICMI Bekerjasama Dengan Universitas Widyatama Menggelar Seminar Peluang Industri Kreatif Jabar Di Bosnia Herzegovina The 1st International Seminar Collaboration Between Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) West Java & Widyatama University dihelat di Gedung Serba Guna Universitas Widyatama/UTama, Kamis (3/12/2020) lalu. Seminar bertema “Relation Between Indonesia & Bosnia Herzegovina in Developing & Innovative Economy in West Java”.

Ketua ICMI Orwil Jabar Prof. Dr. Mohammad Najib

Pada kesempatan itu Ketua ICMI Orwil Jabar Prof. Dr. Mohammad Najib menjelaskan bahwa kerjasama antara ICMI Jabar dan Universitas Widyatama/UTama memang sudah terjalin lama. Sebab menurut Najib UTama merupakan perguruan tinggi yang mengedepankan research, sehingga kerjasamanya banyak mengenai kajian-kajian dalam bentuk seminar hasil dari penelitian.

“Seperti sekarang ini, di samping seminar pengembangan industri kreatif hubungan kerjasama dengan Bosnia Herzegovina, juga dilakukan konferensi tentang core paper. Jadi hasil-hasil research ini kita seminarkan. Ada 90 paper hasil research diseminarkan,” ujar Najib.

Dia mengungkapkan kerjasama ini melalui Kedutaan Besar Indonesia, lebih kepada industri kreatif. Tema ini diminta oleh Roem Kono, Duta Besar (Dubes) Bosnia Herzegovina, bagaimana industri ekonomi kreatif dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Jabar bisa dikembangkan ke Bosnia Herzegovina serta bisa melanglangbuana.

“Makanya narasumbernya Pak Roem Kono Dubes Indonesia untuk Bosnia Herzegovina, sasaran kita bagaimana industri kreatif dan UMKM yang ada di Jabar bisa dikembangkan di Bosnia,” ucap Najib.

Lebih lanjut ia mengatakan dari 90 paper yang dikembangkan adalah penelitian dari berbagai topik dan dari berbagai aspek dan disiplin ilmu. Seperti ilmu sosial, ekonomi, pendidikan, politik, agama, budaya dan lainnya. Paper tersebut sudah mendapat Letter of Acceptance (LoA) untuk diterbitkan di jurnal internasional terindek Scopus. Universitas Widyatama Seminar Internasional ICMI 1024x623 - ICMI Bekerjasama Dengan Universitas Widyatama Menggelar Seminar Peluang Industri Kreatif Jabar Di Bosnia Herzegovina Adapun, para penulis paper tersebut merupakan para dosen dari UIN Sunan Gunung Djati, UPI, ITB, UNISBA, UNPAD, UTama dan lainnya.

Sementara itu, Rektor UTama Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga menambahkan Dubes Bosnia untuk Indonesia akan meningkatkan kerjasama dalam hal pendidikan.

“Sebetulnya kami (UTama) sih, sudah ada mahasiswa dari Bosnia, saya pernah membimbing mahasiswa dari Bosnia. Ke depannya, tergantung, UTama kan salah satu yang dipilih, karena memiliki andalan dalam publikasi jurnal internasional,” ucapnya.

Kegiatan seminar internasional itu, hadir sebagai Pembicara Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil, istri Gubernur Jabar.  (UTama, 10Des2020)

Sebagai Pengurus Kwarda Jabar,

Djoko Roespinoedji Akan Menumbuhkan UKM Pramuka Di Perguruan Tinggi

Atalia Ridwan Kamil resmi dilantik menjadi Ketua Kwartir Daerah Jawa Barat (Kwarda Jabar) beserta jajaran pengurus Kwarda Jabar masa bakti 2020-2025, termasuk Djoko Roespinoedji, Ketua Yayasan Widyatama sebagai Wakil Bendahara.

Mereka dilantik oleh Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) di Youth Center Arcamanik, Bandung bertepatan dengan hari Pahlawan Nasional, Selasa (10/11/2020) lalu.

Kegiatan pelantikan dilangsungkan dua sesi pelantikan, secara berurutan. Sesi pertama pelantikan jajaran Mabida oleh Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Mabida berisi para pejabat eselon II Pemerintah Daerah Provinsi Jabar, unsur Forkopimda, serta lembaga lain. Dalam musyawarah daerah di Bogor tanggal 6 -7 Oktober, Atalia terpilih sebagai Ketua Kwarda baru, menggantikan Dede Yusuf yang telah menjabat dua periode. Atalia adalah pucuk pimpinan Kwarda Jabar ke-13 dan perempuan pertama yang menjadi Ketua Kwarda.

Di tahun 2017, Jabar pernah mencatat sebagai provinsi dengan anggota pramuka terbesar di Indonesia. Kala itu tercatat sekitar 6,1 juta anggota pramuka tersebar di 27 Kwartir Cabang. Sekitar 5,8 juta anggota merupakan siswa sekolah, dan 323 ribu anggota dewasa. Namun kini anggotanya 4,5 juta orang. Oleh sebab itu Atalia bertekad mengembalikan gerakan pramuka di Jabar menjadi yang terdepan di Indonesia.  Kehadirannya harus benar-benar dirasakan masyarakat terutama saat pandemi Covid-19.

Ada enam misi Pramuka Jabar Juara Lahir Batin yang dicanangkan, pertama memperkuat marwah pramuka pembentukan karakter, akhlak, dan budi pekerti; kedua, inventarisasi dan optimalisasi aset pramuka; ketiga, internalisasi semangat silih asih, asah, asuh dengan mengedepankan kepentingan organisasi di atas kepentingan pribadi; keempat, adaptasi gerakan pramuka pada situasi kekinian; kelima, meningkatkan kolaborasi dengan akademisi, bisnis, komunitas, pemerintahan, serta media; dan keenam, berperan aktif menjawab masalah bangsa.

Wakil Bendahara Kwarda Jabar periode 2020-2025, Djoko Roespinoedji, yang juga Ketua Yayasan Widyatama yang juga Bendahara Asosiasi Badan Pengelola Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPTSI) Jabar dan Pusat mengemukakan ia berkewajiban memberikan kontribusi dalam mendirikan unit kegiatan mahasiswa (UKM) Pramuka di UTama, juga akan menularkan kepada perguruan tinggi lainnya untuk mendirikan UKM Pramuka di masing-masing kampus yang ada di Jabar.

Saya diminta oleh tokoh-tokoh Pramuka Jabar untuk membantu Bu Atalia Kamil, Ketua Kwarda Jabar agar Pramuka di perguruan tinggi memiliki peran penting di masyarakat, terang Djoko.

Peran strategis Pramuka di kampus, menurut Djoko sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Setelah berdiri UKM Pramuka di kampus-kampus, ke depan harus menjadi agen perubahan bagi masyarakat melalui kemampuan intelektualnya karena memiliki ciri khusus dan berbeda dengan Pramuka komunitas atau teritorial yang lainnya. Menurut Djoko Pramuka kampus perannya menitik beratkan kepada problem solver masyarakat dan sebagai agen penggerak pembangunan. Misi tersebut sesuai dengan konsep Tribina dalam pendidikan kepramukaan, yakni bina diri yakni meningkatkan skill, bina satuan yaitu mengelola kader satuan Pramuka, dan bina masyarakat adalah berbakti kepada masyarakat,” jelasnya. (UTama, 10 Nov 2020)

UTama Tercatat Menjadi Kampus Ternama Di Bandung

 

Universitas Widyatama/UTama tercatat menjadi salah satu kampus ternama di Kota Bandung. Hal itu berdasarkan dari rilis Webometrics yang di keluarkan bulan Juli 2020, lalu.

Landasan penilaiannya, yaitu: presence (5%), visibility impact (50%), openness (10%), dan excellence (35%).

Penilaian berdasarkan Presence  adalah jumlah halaman web host dalam web domain utama (termasuk semua subdomain dan direktori) dari universitas yang diindeks oleh mesin pencari Google. Penilaian tersebut menghitung setiap halaman web, termasuk semua format yang diakui secara individual oleh Google, termasuk halaman statis dan dinamis dan selain rich files.

Berikutnya Visibility Impact adalah kualitas konten dievaluasi melalui “virtual referendum” dengan menghitung semua external inlinks yang diterima oleh web domain universitas dari pihak ketiga. Link tersebut mengakui prestise institusional, kinerja akademik, nilai informasi, dan kegunaan dari layanan seperti yang diperkenalkan dalam halaman web sesuai dengan kriteria jutaan web editor dari seluruh dunia. Data visibilitas link dikumpulkan dari dua provider informasi yaitu Majestic SEO dan ahrefs. Keduanya menggunakan crawler sendiri, menghasilkan database yang berbeda yang digunakan bersama-sama untuk saling melengkapi atau memperbaiki kesalahan. Indikatornya adalah produk dari jumlah backlink dan jumlah domain yang berasal dari backlink tersebut, sehingga tidak hanya penting popularitas link tetapi juga keragaman link.

Sedangkan Openness merupakan jumlah file dokumen Adobe Acrobat (.pdf), Adobe PostScript (.ps, .eps), Microsoft Word (.doc,.docx) and Microsoft Powerpoint (.ppt, .pptx) yang online/open di bawah domain website universitas yang tertangkap oleh mesin pencari (Google Scholar).

Terakhir Excellence merupakan jumlah artikel-artikel ilmiah publikasi perguruan tinggi yang bersangkutan yang terindeks di Scimago Institution Ranking dan di Google Scholar.

Daftar perguruan tinggi ternama di Kota Bandung, menurut Webometrics tahun 2020: 1. Institut Teknologi Bandung, 2. Telkom University, 3. Universitas Pendidikan Indonesia, 4. Universitas Padjadjaran, 5. Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, 6. Universitas Katolik Parahyangan,
7. Universitas Widyatama, 8. Universitas Islam Bandung, 9. Universitas Pasundan, 10. Institut Teknologi Nasional. (UTama, 10 Nov 2020)

ICBPS 2020 Mampu Kolaborasikan Akademisi Dan Dunia Industri

Prof. Dr. Uman Suherman Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV Jabar dan Banten memaparkan bahwa para akademisi dan dosen adalah ilmuwan yang sangat berkaitan erat dengan kemajuan dunia industri di tanah air, terlebih di era digital. Termasuk bagaimana kampus bisa menjalin kedekatan dengan dunia industri itu sendiri. Karena menurutnya segala sesuatu yang berkaitan dengan dunia industri, seperti cara berpikir serta pola pikir, dihasilkan oleh para akademisi, melalui penelitian-penelitian yang ada.

Hal itu ia paparkan usai menjadi keynote speaker pada kegiatan konferensi internasional secara daring yang dihelat oleh Universitas Widyatama/UTama, Rabu, tanggal 14 Oktober 2020 lalu. Event bernama International Conference on Business Policy and Sciences (ICBPS) ketiga ini berlangsung hingga tanggal 15 Oktober 2020.

Dengan kajian-kajian itu memungkinkan untuk membuat sebuah regulasi bagi ekonom-ekonom yang ada di tanah air. “Dunia bisnis tidak akan berjalan tanpa ilmu. Sebaliknya tidak bisa mengkaji ilmu tanpa ada praktek. Oleh sebab itu mendekatkan dunia akademik dengan industri menjadi sebuah keharusan,” kata Prof. Uman, di kampus UTama, Bandung.

ICBPS Universitas Widyatama Bandung 1024x569 - Resmi Digelar, ICBPS 2020 Mampu Kolaborasikan Akademisi Dan Dunia Industri “Regulasi pertama para dosen melakukan Tri Dharma perguruan tinggi. Yang kedua kebijakan kampus dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh dosen harus bisa dimanifestasikan dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Bagaimana pun tingkat relevansi yang ada di kampus bisa mengantisipasi permasalahan yang terjadi di masyarakat. Hal itu bisa dilakukan manakala dosen melakukan penelaahan yang lebih dalam. Seperti sekarang serba digital. Tadi saya paparkan bahwa dulu pedagang itu hanya nagog (nunggu pembeli), terus door to door, kemudian delivery order. Maka sekarang toko bisa saja tutup, tapi bisnis berjalan dengan dunia digital melalui bisnis online. Pertanyaan yang muncul siapa yang mengembangkannya? Bukan orang bisnis melainkan para akademisi yang dimanfaatkan pada dunia industri,” ungkapnya. Lebih lanjut ia mengatakan tinggal bagaimana nanti harus ada kebijakan dari kampus pada saat penelitian yang mengacu kepada kebutuhan dan perkembangan masyarakat. Tidak terkecuali kebijakan-kebijakan yang ada di pemerintahan, khususnya yang menyangkut ekonomi dan bagaimana penelitian itu dilakukan.

Pada event itu sedikitnya ada sekitar 122 paper dari peserta ICBPS. Paper merupakan hasil penelitian bisnis, manajemen, akuntansi, teknik dan lainnya. Tulisan itu merupakan kolaborasi antara dosen UTama, perguruan tinggi di tanah air serta dosen dari mancanegara, dipublikasikan pada jurnal internasional yang terindek Scopus.

Pada event tersebut selain Prof. Dr. Uman Suherman, hadir Prof. Dr. Norzaidi Mohd Daud, dari Universiti Teknologi MARA, Malaysia menjadi pembicara utama juga. Perguruan tinggi yang turut serta adalah Oxford University (Inggris), Harvard University (Amerika Serikat), IUMW, UiTM dan UPN (Malaysia), University De La Salle Lipa (Philipina), Korea University (Korea Selatan), University of Tokyo (Jepang), ITB, UPI, Mercu Buana, Sangga Buana, Trunojoyo Madura, Unpad, Unpas, UGM, Telkom, dan Brawijaya Malang (Indonesia).

Sementara itu Prof. Obsatar Sinaga, Rektor UTama mengatakan di mancanegara perkembangan dunia industri sudah melewati era 4.0 dan menerapkan Society 5.0, Oleh sebab itu, UTama terus melakukan upaya kolaborasi, antara dunia industri dengan sains. Termasuk menggelar konferensi internasional tahunan ICBPS secara rutin.

Hal itu merupakan upaya mengkolaborasikan dunia industri dengan para sainstis. Ia menambahkan pada event ini dibahas mengenai perkembangan industri saat ini dengan menghadirkan para praktisi, sekaligus membuat penelitian-penelitian yang arahnya pada kolaborasi. UTama membuka pintu selebar-lebarnya bagi perguruan tinggi  yang ingin melakukan kerjasama dan kolaborasi, sekaligus membantu dalam hal publikasinya. (UTama, 14 Okt 2020)

UTama Terima 2300 Mahasiswa Baru TA 2020-2021

2 1024x682 - Atalia Istri Gubernur Jabar Jadi Dosen Universitas Widyatama, UTama Selangkah Lebih Maju Dari Universitas Lainnya

Tahun akademik 2020-2021 Univeristas Widyatama/UTama menerima sekitar 2300 mahasiswa baru untuk jenjang D3, D4, S1 dan S2. Demikian disampaikan Rektor UTama – Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, S. IP., M. Si. usai kegiatan Sidang Senat Terbuka Guru Besar UTama yang berlangsung di Gedung Serba Guna  UTama, Sabtu, tanggal 19 September 2020.

3 1024x682 - Atalia Istri Gubernur Jabar Jadi Dosen Universitas Widyatama, UTama Selangkah Lebih Maju Dari Universitas Lainnya Mereka diterima di lima fakultas, yaitu: Fakultas Ekonomi Bisnis, Fakultas Desain Komunikasi Visual, Fakultas Bahasa, Fakultas Teknik, Sekolah Pasca Sarjana dengan 21 program studi, termasuk prodi baru Perdanganan Internasional, Film dan Televisi, serta Perpustakaan & Sains Informasi.

UTama yang tahun 2020 menduduki ranking ke-57 dari sekitar 4.682 perguruan tinggi negeri swasta terbaik di Indonesia, sangat serius menyiapkan lulusan berkualitas, agar siap bersaing di kancah nasional maupun global. Terlebih untuk menyiapkan generasi emas di tahun 2045. Karena lebih dari 60 % penduduk Indonesia masuk kategori usia produktif.

Dalam tataran teknis, UTama telah berkolaborasi dan bersinergi dengan pemerintah, perguruan tinggi lain serta industri. Agar perencanaan program dan kurikulum termasuk standar pendidikan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Lulusan UTama juga sebisa mungkin bisa cepat lulus, untuk jenjang S1 selama 3,5 tahun dan S2 selama 1,5 tahun. Lulusan UTama akan dibekali sertifikat dari BNSP, LSP serta sertifikat keahlian dari Rektor.

UTama akan menerapkan perkuliahan yang lebih efektif. Mahasiswa dalam satu minggu cukup kuliah selama dua hari. Baik saat pandemi melalui daring, maupun nanti apabila kuliah tatap muka langsung bisa dilaksanakan kembali. Hari lainnya bisa digunakan untuk pengembangan diri sesuai minat bakat para mahasiswanya. “Jadi dalam 1 semester itu 18 SKS, maka tiap satu hari kita upayakan pemberian mata kuliah 9 SKS, dan tiap mata kuliah yang diikuti yakni tiga SKS dimulai pukul 08.00. Kemudian mahasiswa pun bisa memilih perkuliahan yakni Senin dan Selasa, atau Rabu dan Kamis,” terang Rektor.

Tugas akhir mahasiswa di UTama tidak harus berupa skripsi atau tesis tetapi juga bisa berbentuk bisnis plan serta karya ilmiah yang dipublikasikan di SINTA ataupun Scopus.

Atalia – Istri Gubernur Jabar Dosen UTama

5 1024x682 - Atalia Istri Gubernur Jabar Jadi Dosen Universitas Widyatama, UTama Selangkah Lebih Maju Dari Universitas Lainnya Tahun akademik 2020-2021 ini ada yang istimewa di UTama, Atalia Praratya yang menjadi dosen tetap UTama. Atalia yang juga Bunda Literasi Jabar akan mengajar mata kuliah yaitu Public Speaking dan Komunikasi.

Pada Sidang Senat Terbuka Penerimaan Mahasiswa Baru UTama Atalia didaulat menjadi pembicara. Pada paparannya ia berharap agar generasi muda milenial bisa memberikan kontribusi positif di tengah pandemi Covid-19. Dengan media sosial yang mereka miliki bisa menginformasikan hal positif dalam menghadapi pandemi ini. Atalia yang juga istri Gubernur Jabar Ridwan Kamil mencontohkan seperti penerapan protokol kesehatan bagi masyarakat di antaranya penggunaan masker, cuci tangan pakai sabun dan jaga jarak. “Saya hari ini hadir untuk memberikan motivasi kepada mahasiswa baru bagaimana mereka harus mampu menggunakan komunikasi yang efektif dalam menghadapi keadaan saat ini, khususnya di masa pandemi Covid-19. Sekarang banyak berita tentang pandemi Covid-19 sehingga masyarakat perlu diberi konten-konten positif yang bisa dilakukan para mahasiswa,” jelas Atalia.

Ia juga mengajak mahasiswa baru UTama untuk menggerakkan relawan, bahkan mereka juga bisa menjadi peneliti, sebab sudah banyak alat dan teknologi yang dibuat para mahasiswa yang membantu penanganan Covid-19. Ia yakin mahasiswa saat ini sudah banyak berperan membantu dalam menghadapi pandemi Covid-19. (UTama, 21 Sep 2020)

Prodi Teknik Industri UTama Literasi K-3 Masyarakat Binong Jati

WhatsApp Image 2020 09 07 at 12.05.31 - Prodi Teknik Industri Universitas Widyatama Mengedukasi & Membantu Masyarakat Kelurahan Binong Jati Dalam Menerapkan K-3 Sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, Universitas Widyatama/UTama Bandung selalu berupaya untuk menjadikan kampusnya sebagai solusi memecahkan persoalan yang sedang dihadapi masyarakat. Tidak terkecuali di masa pandemi Covid-19.

UTama bergerak cepat membantu pemerintah dalam meringankan beban masyarakat, di antaranya melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) yang diselenggarakan beberapa fakultas, program studi, dan para dosennya.

Prodi Teknik Industri UTama menyelenggarakan kegiatan PkM di Kelurahan Binong Jati, Kota Bandung. Kegiatann dilangsungkan pertengahan bulan Mei 2020. Dikemas dalam bentuk penyuluhan dengan mengambil tema “Pentingnya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Guna Pencegahan Terpapar Covid -19”.

Pada acara tersebut UTama juga memberikan bantuan berupa masker sebanyak 360 buah dan poster tentang cara penggunaan masker serta cuci tangan memakai sabun, 300 lembar.

Kegiatan yang diketuai Dr. Arief Rahmana, ST., MT., CIPMP., dengan anggota para dosen, yaitu : Anita Juraida, ST., MT., Annisa Maharani Suyono, ST., MM., Ayu Endah Wahyuni, ST., MT., dan Rendiyatna Ferdian, ST., MT.

Dr. Arief  memaparkan tujuan kegiatan PkM memberikan pemahaman kepada masyarakat Binong Jati yang umumnya perajin rajutan, mengenai pentingnya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam menjalankan setiap aktivitas pekerjaannya agar terhindar dan tertular virus Covid-19. Ia bersama para dosen lainnya berharap dengan kegiatan itu, masyarakat Kelurahan Binong Jati terbantu dan dapat menjalankan protokol kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pada saat beraktivitas, terlebih di tengah pandemi.

“Insya Alloh, kegiatan seperti ini terus digalakan, sebagai bentuk tanggung jawab program studi terhadap masyarakat. Juga kami berupaya menjadi bagian solusi atas persoalan yang dihadapi masyarakat. Kami ucapkan terima kasih kepada para dosen, Bapak Lurah, dan masyarakat Kelurahan Binong Jati yang telah membantu terselenggaranya kegiatan ini dengan lancar,” ujar Arief Rahmana, Senin (7/9/2020) lalu.

Sementara itu, Lurah Kelurahan Binong Jati – Pepen Ruspendi, SE., MM., yang menerima langsung bantuan masker dan poster di kantornya, sangat mengapresiasi kegiatan PkM Prodi Teknik Industri UTama.

“Atas nama warga kelurahan Binong Jati, kami mengucapkan terima kasih atas kegiatan PKM ini. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini dapat memberikan pemahaman menyeluruh bagi warga kami tentang pentingnya K3, dalam kehidupan sehari-hari, terutama di masa pandemi Covid-19 ,” ujar Pepen. Kami sangat berharap kegiatan PKM seperti ini ke depannya terus berlanjut,” tutup Pepen. (UTama, 09 Sep 2020)

#### 0 ####

BERITA KAMPUS #28

Webinar “Women Leaders And Entrepreneur” – Peringati Hari Kartini

BERITA KAMPUS #28

Webinar “Women Leaders And Entrepreneur” – Peringati Hari Kartini

C:\Users\hp\AppData\Local\Microsoft\Windows\INetCache\Content.Word\Webinar-Wibi-Hari-Kartini-960x570.jpg Di balik kesuksesan seorang suami tidak terlepas dari peran istri yang hebat. Hal itu diutarakan Prof Obsatar Sinaga, Rektor Universitas Widyatama/UTama saat menjadi Keynote Speaker web seminar (webinar) “Women Leaders and Entrepreneur”, Sabtu (24/4/2021) lalu. Karena itu, peran perempuan tidak bisa dipandang sebelah mata.
Tidak terkecuali sebagai entrepreneur atau pengusaha.

“Wanita sebagai pengusaha bukan sesuatu yang baru. Ketika wanita menjadi entrepreneur dan bussines women, kadang kala dikaitkan dengan status gender. Dibandingkan pria sebenarnya wanita itu seorang negosiator yang baik, sensitif cerdas juga kreatif,” terang Prof. Obsatar.

Sementara, Prof. Umi Narimawati, Guru Besar dari Universitas Komputer Indonesia, Bandung, salah satu pembicara utama mengatakan, bahwa perempuan harus mandiri, hal itu akan membuat ketahanan pangan dalam keluarga. Namun tetap tidak bisa melawan kodrat, sebagai ibu yang mengurus rumah tangga.

Kegiatan webinar yang diselenggarakan oleh Widyatama Business Incubator (WIBI) dalam rangka memperingati Hari Kartini. Keni Kaniawati, Ketua WIBI sekaligus Ketua kegiatan mengatakan webinar adalah kegiatan rutin yang merupakan implementasi program WIBI.

Webinar menampilkan tiga guru besar perempuan sebagai pembicara utama, selain Prof. Umi, Prof. Poppy Yuniawati dari Universitas Pasundan, Bandung dan Prof. Sedarmayanti dari Universitas Dr Soetomo, Surabaya. Webinar menyimpulkan bahwa pengusaha perempuan harus memiliki sikap mandiri, tangguh serta menjadi solusi.

Webinar juga menampilkan pengusaha wanita binaan WIBI yang telah berhasil dalam merambah dunia usaha, Irna Mutiara, desainer busana muslim. “Sepak terjang Irna Mutiara yang merupakan alumni Universitas Widyatama, tidak instan, melalui proses yang memakan waktu panjang. Sengaja dijadikan pembicara untuk memotivasi para peserta. Irna mahasiswa bimbingan kami memiliki background desainer. Saat ini punya sekolah fashion desainer. Banyak juga usaha yang dirintis Irna. Bahkan karyawannya sudah lumayan banyak. Irna juga kini bermitra bisnis dengan artis ternama Indonesia, Dewi Sandra dan Dhini Aminarti. Sedangkan segmen bisnisnya untuk kalangan menengah ke atas.” jelas Keni.

Tidak sedikit start up perempuan yang kini dibina oleh WIBI. Meskipun menurut pengakuan Keni, kehadiran WIBI baru seumur balita. Inkubator bisnis di kampus merupakan hal wajib, sesuai dengan Kementerian-BRIN, dimana kampus wajib memiliki inkubator bisnis, karena ke depan mereka juga akan memperoleh berbagai peluang, tidak hanya pendampingan dana tetapi berbagai materi termasuk dari Kementerian Koperasi dan UMKM. Terutama untuk meningkatkan jumlah wirausaha muda yang kreatif dan inovatif. Tidak terkecuali calon pengusaha perempuan yang bergerak di bidang kuliner, cafe, fashion, kecantikan dan lainnya.

Kemudian Keni menjelaskan bahwa WIBI akan melakukan inkubasi kepada tenant, calon start up atau perusahaan yang baru dirintis, setelah lulus melewati tahap seleksi, selama enam bulan. Setelah itu akan dibuat format perjanjian kontrak antara tenant dengan WIBI, termasuk ditandatangani oleh pihak rektorat, sebagai bakal calon penerima hibah.

“Dalam memilih tenant yang akan diinkubasi oleh WIBI, kata Keni usaha para tenant harus sudah berjalan 60 persen ke atas. Mereka terdiri dari mahasiswa UTama, masyarakat sekitar atau pun para alumni. “Mereka benar-benar diinkubasi. Diberikan training, mentoring, pelatihan, sampai mendapatkan speed capital dan bisa dijadikan spin-off bussines maching. Ke depan, tenant yang ada di WIBI bisa naik ke level lebih tinggi bahkan bisa membantu para calon tenant yang lain. Usahanya apabila bisa berkembang nanti bisa membuka koperasi dari tenant oleh tenant untuk tenant. Inkubator bisnis di kampus Universitas Widyatama, juga membantu pemeringkatan akreditasi kampus,” kata Keni.

Kegiatan WIBI juga didukung oleh PT HIPMI dan Entrepreneur And Innovation Center/EIC UTama yang dikomandani Dr. Meriza Hendri. (UTama, 24/4/21)

Mahasiswa UTama Ikuti Sertifikasi BNSP

Mahasiswa Universitas Widyatama Mengikuti Sertifikasi BNSP Selain mendapatkan ijasah kini lulusan Universitas Widyatama/UTama mendapatkan sertifikasi Lembaga Sertifikasi Profesi Universitas Widyatama yang telah mendapatkan lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Ujian pertama telah dilakukan dengan 7 skema sertifikasi, salah satunya sertifikasi MICE yang diujikan pada hari Jumat, 26 Februari 2021 yang langsung diawasi asesor dari BNSP dan dilakukan di Universitas Widyatama.

Total ada 18 skema yang telah siap dilakukan sertifikasi dan akan terus bertambah sehingga semua mahasiswa dari semua jurusan akan dibekali sertifikasi sesuai dengan jurusan, keinginan, serta kemampuan masing-masing mahasiswa sehingga mahasiswa dapat memilih sertifikasi apa yang akan diambil, ujar Wakil Rektor 2 Dr. Deden Sutisna. (Ro Kemahasiswaan. 03 Mar 2021)

Virtual Exibition LKOK

  Biro Kemahasiswaan UTama bekerjasama dengan Pemerintahan Mahasiswa UTama mengadakan kegiatan Virtual Exibition pada hari Sabtu, 6 Maret 2021 lau. Menurut Kepala Biro Kemahasiswaan Pipin Sukandi, kegiatan biasanya dilakukan secara offline karena saat ini masih dalam kondisi pandemi sehingga dilakukan secara daring tanpa mengurangi kualitas kegiatan.

Acara dimaksudkan untuk memperkenalkan seluruh Lembaga Kemahasiswaan dan Organisasi Kemahasiswaan (LKOK) yang ada kepada mahasiswa angkatan 2020. Sampai saat ini mahasiswa angkatan 2020 belum dapat mengunjungi kampus maka kami berikan informasi secara online. Melalui aktivitas ini diharapkan mahasiswa angkatan 2020 dapat mengikuti salah satu dari unit yang ditampilkan dalam kegiatan virtual exibition ini. Kegiatan ini diikuti diantaranya oleh MPM, PEMA, Senat Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa dan seluruh Unit Kegiatan Mahasiswa yang ada di UTama seperti olahrara, seni, pengabdian masyarakat dan keagamaan. (Biro Kemahasiswaan, 08 Mar 2021)

Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Adakan Webinar

Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Mengadakan Webinar Pandemi Covd-19 bukan merupakan halangan untuk belajar dan tetap semangat. Inilah yang dilakukan Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Widyatama yang tetap belajar dengan menambah pengetahuan dari berbagi sektor. Pada hari Minggu, 7 Maret 2021 lalu Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin menyelenggarakan webinar dengan tema Pembuatan Komponen Part Pesawat Terbang Departemen Machining PT. Dirgantara Indonesia dengan menghadirkan narasumber salah seorang dosen Teknk Mesin Universitas Widyatama, Bapak Kresno, S.T. (Biro Kemahasiswaan 08 Mar 2021)

Pelantikan Staff Pemerintahan MahasiswaPelantikan Staff Pemerintahan Mahasiswa

Selasa, 9 Maret 2021 lalu Presiden Mahasiswa UTama, Bambang Teguh Munajat melantik Staff Pemerintahan Mahasiswa Periode 2020-2021 secara online. Dalam sambutannya Kepala Biro Kemahasiswaan UTama mengatakan dalam menjalankan amanah yang diberikan sesuai fungsi masing-masing sebaiknya dilaksanakan secara serius apalagi dalam kondisi pandemi Covid 19 saat ini. Prestasi tetap menjadi urutan pertama dalam memajukan organisasi di lingkungan UTama tutur Pipin Sukandi. (Biro Kemahasiswaan 10 Mar 2021)

Kewirausahaan Day

Kewirus Day Unit Kegiatan Mahasiswa Kewirausahaan UTama hari Sabtu 13 Maret 2021 lalu menyelenggarakan kegiatan dengan tema Kewirus Day secara online. Tema tersebut diusung dengan harapan audiens mahasiswa UTama tertarik mengembangkan diri sebagai seorang entrepreneur.

Tidak dapat dipungkiri pandemi Covid 19 yang telah berjalan selama setahun masih sulit diprediksi kapan akan berakhir. Tidak sedikit perusahaan yang gulung tikar akibat adanya pandemi ini. Termasuk para wirausaha yang jungkir balik merubah pola penjualan akibat pandemi. Walau kondisi demikian harapan kami para mahasiswa UTama setelah lulus tidak terpaku bekerja pada perusahaan, tetapi menetapkan opsi lain yaitu berwirausaha ujar Yashinta Ketua UKM Kewirausahaan. (Biro Kemahasiswaan 16 Mar 2021)

Bandung Model United Nations 2021 Mahasiswa Universitas WidyatamaBandung Model United Nations 2021 Mahasiswa UTama

Unit Kegiatan Mahasiswa International Student Center (ISC) UTama pada hari Sabtu, 13 Maret 2021 mengadakan kegiatan Bandung Model United Nations 2021 secara online. Bandung Model United Nations merupakan kegiatan tahunan Simulasi Sidang PBB yang membahas permasalahan dunia. Dalam simulasi sidang PBB tersebut, delegasi berperan sebagai perwakilan satu negara dan dialokasikan pada satu council dengan fokus bahasan tertentu. Nanti, setiap council akan merumuskan draft Resolusi PBB dalam menanggapi permasalahan dunia seperti pemanasan global, perampasan HAM hingga konflik kerjasama multilateral. (Biro Kemahasiswaan16 Mar 2021)

Mahasiswa UTama Bantu Pemkot Bandung Vaksinasi Lansia

Mahasiswa Widyatama Membantu Pemkot Bandung Dalam Vaksinasi Lansia Sejumlah mahasiswa UTama yang tergabung dalam Lembaga Kemahasiswaan dan Organisasi Kemahasiswaan (LKOK) turut serta dalam kegiatan pemberian vaksin untuk lansia. Kegiatan yang dimotori Pemerintah Kota Bandung, Masyarakat Tionghoa Peduli dan Rumah Sakit Kebonjati dilaksanakan selama 5 (lima) hari mulai tanggal 15-19 Maret 2021 yang berlokasi di Yayasan Dana Sosial Priangan Jl. Nana Rohana Bandung.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus melakukan percepatan vaksinasi COVID-19 untuk lansia di Kota Bandung, Jawa Barat. Sampai saat ini sudah ada 16 ribu lansia yang sudah jalani vaksinasi.

“Vaksinasi Lansia secara kumulatif sudah lumayan tinggi sekitar 16 ribuan dalam 15 hari. Tapi karena sasaran tinggi, maka kita harus melakukan percepatan,” kata Kadinkes Kota Bandung, Ahyani Raksanagara di Yayasan Dana Sosial Priangan, Jalan Nana Rohana, Bandung, Senin (15/3/2021). Jumlah sasaran mencapai 118 ribu orang. Apalagi, untuk lansia tahapannya lebih panjang dan harus berhati-hati dalam melakukan screening.” ujarnya.

Dinkes mendorong organisasi, lembaga, komunitas yang ada lansianya agar melaksanakan kegiatan sendiri dimana tenaga kesehatan kami latih, agar pendaftaran dan pelaporan terpusat dan vaksinasi dibantu oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung. Seperti diketahui, pendataan lansia lebih sulit dibanding sasaran lainnya karena datanya tidak terpusat.

Ahyani menambahkan, jika lansia tidak bisa datang bisa menghubungi Puskesmas di wilayahnya,

petugas Puskesmas nanti datang. (Biro Kemahasiswaan 16 Mar 2021)

Mahasiswa Widyatama Ikuti Kegiatan Wawasan Kebangsaan

Mahasiswa Widyatama Mengikuti Kegiatan Wawasan Kebangsaan Selasa, 16 Maret 2021 lalu 2 (dua) orang mahasiswa UTama terpilih mengikuti kegiatan Wawasan Kebangsaan yang diselengarakan Kodim 0618/BS. Wawasan Kebangsaan harus sudah tertanam sejak usia dini. Melalui pengetahuan wawasan kebangsaan maka kecintaan terhadap tanah air akan semakin meningkat ujar Kepala Biro Kemahasiswaan saat menerima undangan tersebut.

Bela negara dipersepsi sebagian masyarakat adalah tugas TNI dan POLRI. Padahal dalam Undang Undang Dasar 1945 telah jelas bahwa seluruh warga negara Indonesia mempunyai hak dan kewajiban dalam mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia. Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa merupakan ujung tombak mempertahankan dan mengembangkan negara ini. Dengan kegiatan wawasan kebangsaan semoga dapat menambah pengetahuan dan kecintaannya terhadap negara Indonesia. (Biro Kemahasiswaan 18 Mar 2021)

Milad Yayasan Widyatama Ke-48,

Berharap Senantiasa Melahirkan Insan Berkualitas dan Berakhlak

Djoko Roespinoedji, Ketua Yayasan Widyatama dalam syukuran milad Yayasan Widyatama ke-48 terus mendorong satuan-satuan pendidikan maju ke arah lebih baik. Ketiga satuan pendidikan, yaitu: Universitas Widyatama, Art Theraphy Center (ATC) serta Lembaga Pengembangan & Aplikasi Pengetahuan (LPAP) Widyatama.

Acara syukuran milad Yayasan Widyatama ke-48 digelar di Gedung F, Fakultas Teknik Universitas Widyatama, pada Selasa (5/1/2021) lalu.

Yayasan Widyatama yang berdiri pada tanggal 3 Januari 1973 https://majalahsora.com/wp-content/uploads/2021/01/HUT-Yayasan-Widyatama-ke-48_3-300x225.jpg merupakan perjuangan yang cukup panjang dari pendiri terdahulu, Prof. Koesbandijah. Saya menjadi bagian generasi ketiga, dari pendiri tentu mempunyai kewajiban untuk melanggengkan Yayasan Widyatama ke arah yang semakin baik, semakin dewasa. tegas Djoko.

Ia berharap ketiga satuan pendidikan di bawah naungan Yayasan Widyatama bisa saling bersinergi. Mahasiswa yang mengenyam pendidikan di Widyatama, bisa menjadi insan berkualitas serta memiliki karakter yang baik, sehingga kelak menjadi bagian pemimpin negara ini.

Yayasan Widyatama memiliki program kerja dan komitmen mendorong satuan pendidikan terus berkiprah mengembangkan ilmu pengetahuan dan meningkatkan kualitas para dosennya. Tahun 2020 Universitas Widyatama mencapai peringkat 57 nasional. Ini merupakan pencapaian luar biasa. Karena kita tahu ada sekitar 4000-an perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Namun perjalanan masih panjang tetap berkomitmen menyelenggarakan kualitas pembelajaran yang baik sehingga kurikulum yang kita pakai ter-delivery dengan baik kepada mahasiswa,”papar Djoko.

Di kesempatan yang sama Prof. H. Obsatar Sinaga, Rektor UTama memiliki impian kampus ini bisa masuk “world class university”. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui, di antaranya masuk university world rating, sebagai alat mencapai world ranking.

Dalam kiprahnya Yayasan Widyatama telah memberikan kewenangan kepada satuan pendidikan untuk menentukan proses terhadap strategi kebijakan, sampai pada tingkat aksi. Karena itu Yayasan Widyatama saya fikir bisa menjadi contoh bagi Yayasan lain dalam mengelola satuan pendidikan.” imbuhnya.

Semoga Alloh SWT meridhoi Yayasan Widyatama sebagai lembaga pendidikan yang komitmen pada pendidikan, manfaatnya semakin meningkat bagi masyarakat, utamanya meningkatkan kecerdasan anak bangsa.

Kuliah Umum Virtual “Industri Media Televisi” Bersama ANTV

https://majalahsora.com/wp-content/uploads/2021/01/Kampus-Keren-ANTV-Universitas-Widyatama_3-300x140.jpg Kuliah umum “Industri Media Televisi” yang digelar oleh Prodi Produksi Film & TV UTama bekerjasama dengan ANTV, secara virtual digelar Rabu (13/1/2021) lalu dari pukul 10.00 sampai sekitar pukul 12.00. Kuliah umum terbuka yang diikuti sekitar 500 orang melalui aplikasi zoom meeting, sisanya melalui chanel live streaming YouTube, ANTV Klik.

Di samping mahasiswa UTama, diikuti mahasiswa dari kampus dan siswa lainnya, seperti mahasiswa Fikom Unpad, Unpas, Unikom, YPKP Sangga Buana, siswa SMKN 5 Kota Bandung, SMKN 14 Kota Bandung, SMKN 4 Kota Bandung.

Pada kesempatan itu Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, S.IP., M.Si, Rektor UTama, menjadi pembicara utama dengan narasumber Teguh Anantawikrama, Chief External Affair Officer ANTV.

https://majalahsora.com/wp-content/uploads/2021/01/Kampus-Keren-ANTV-Universitas-Widyatama_5-300x140.jpg Capaian awal dari tujuan kuliah umum ini menurut Prof. Obsatar diharapkan para peserta bisa memahami industri pertelevisian di Indonesia, khususnya ANTV. Para peserta kuliah umum juga jadi tahu bahwa perusahaan televisi mainstream dituntut memberitakan sesuai fakta dan mendidik. “Saya juga menerapkan pada Prodi Produksi Film & TV supaya menghasilkan tenaga yang professional, tidak menjadi penulis, pembaca dan pembuat berita hoax. Harus bermanfaat bagi masyarakat luas,” tegas Prof. Obi.

Sementara itu Teguh Anantawikrama, Chief External Affair Officer ANTV memaparkan materi yang menarik. Seperti banyaknya peluang bekerja di dunia pertelevisian, baik dalam negeri maupun mancanegara seperti Jepang.

Juga menjelaskan mengenai serunya dan tantangan bekerja di industri media televisi, karena harus siap beradaptasi dengan segala perubahan. Termasuk produksi program-program yang ada di ANTV.

ANTV memiliki dua produk televisi, yaitu program on air dan off air yang kedua-duanya memiliki peran penting. Program on air, seperti Uttaran, Jhoda-Akbar, Pesbukers dan lainnya. Ada juga program yang dibuat sendiri, diakuisisi, serta kerjasama.

Beasiswa Kuliah Di UTama Buat Akmaludin Korban Longsor Cimanggung – Sumedang

Akmal Korban Longsor Cimanggung Kabupaten Sumedang Terharu Dan Bangga Mendapat Beasiswa Kuliah Di Universitas Widyatama

Muhammad Akmaludin, siswa kelas XII, SMKN 1 Sumedang bangga dan terharu saat menerima beasiswa kuliah di UTama. Hal itu ia katakan setelah Prof. Obsatar Sinaga – Rektor UTama, serta Djoko Roespinoedji – Ketua Yayasan Widyatama memberikan beasiswa dan santunan uang tunai, sekaligus menjenguk langsung Akmal dikediaman neneknya, di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jum’at (15/1/2021) lalu.

“Alhamdulillah, sangat senang terima kasih banyak,” kata Akmal.

Hal senada disampaikan Ine Astuti, Ibunda Akmal atas pemberian tersebut terhadap putranya, berupa beasiswa penuh berkuliah di UTama sampai tuntas.“Mudah-mudahan aya balasannya. Anak saya juga bisa menjadi orang yang sukses, bisa mengabdi ke negara dan melanjutkan perjuangan Bapaknya,” kata Ine yang adalah Guru Bahasa Indonesia, di SMA Guna Cipta, Sumedang.

https://majalahsora.com/wp-content/uploads/2021/01/Prof-Obi-Rektor-Universitas-Widyatama-Bantuan-Korban-Longsor-Cimanggung-Sumedang-300x225.jpg Akmal tinggal bersama kedua orangtua dan adik perempuannya di Perumahan Alam Asri, Desa Sindangpakuan, Kecamatan Cimanggung. Akmal merupakan korban selamat akibat longsor susulan di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Ia anggota Pramuka Penegak dan Dadang Kusnadi, ayahnya, adalah Sekretaris Kwartir Pramuka Ranting Cimanggung turut serta menjadi relawan, membantu mengevakuasi korban longsor di daerah Desa Bojongkondang, Kecamatan Cimanggung, Sabtu (9/1/2021).

Ia dan ayahnya membantu puluhan aparat dan tim SAR. Sejumlah rumah dan beberapa warga tertimbun longsor setelah hujan lebat di Cimanggung.

Dadang Ayahanda Akmal adalah pembina mahir dan pernah mengikuti kursus instruktur SAR.

Namun naas saat mencari korban longsoran Akmal dan ayahnya menjadi korban tertimpa material longsoran. Bahkan Dadang ayahanda Akmal menjadi salah satu korban jiwa yang tertimbun longsoran susulan di wilayah itu. Ayahanda Akmal tertimbun tanah dan jenazahnya diketemukan hari Rabu (13/1/2021).

Akmal sendiri mengalami luka-luka di  bagian kepala, kaki dan tangan, karena terbentur batu dan baja ringan terdampak longsor. Kini kondisinya semakin membaik. “Mudah-mudahan beasiswa yang diberikan bermanfaat buat Akmal untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi dan jalan meraih cita-citanya. Alhamdulillah saya bersama Pak Djoko – Ketua Yayasan Widyatama menyerahkan dan melihat langsung kondisi Akmal. Luar biasa dengan jiwa heroik Akmal yang masih remaja turut serta menjadi relawan. Itu merupakan modal bagi dirinya untuk menjadi orang sukses, tabah dan semoga lekas sembuh” kata Prof. Obi.

Pada kesempatan itu pihak Universitas Widyatama juga menyerahkan bantuan sembako untuk warga terdampak dan uang tunai. Diserahkan langsung ke Camat Cimanggung, di Kantor Kecamatan Desa Cimanggung.

Rektor Universitas Bhakti Kencana Kunjungi UTama

Entris Rektor Universitas Bhakti Kencana Sengaja Mengunjungi Universitas Widyatama Kampus Swasta Ketiga Terbaik Di JabarKiri ke kanan: Dr. Entris Sutrisno, MH. Kes., Apt, Rektor Universitas Bhakti Kencana, Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, S.Ip., M.Si., Rektor UTama, Roeshartono, ST., MCEM., MBA., Sekretaris Yayasan Widyatama dan Dr. H. Deden Sutisna, M.Si., Warek II UTama

 

Rektor Universitas Bhakti Kencana – Bandung, Dr. Entris Sutrisno, MH. Kes., Apt bersama para wakil rektornya berkunjung ke Universitas Widyatama (UTama). Melakukan studi banding Selasa (2/2/2021) lalu. Bersama jajarannya ia berkeliling melihat berbagai fasilitas di UTama, dari mulai gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) yang memiliki sarana untuk basket, futsal, bulu tangkis, boxer, tae kwon do, fitnes, perkantoran biro mahasiswa serta auditorium internasional. Juga Perpustakaan UTama yang telah memiliki akreditasi A, termasuk berkunjung ke gedung Fakultas Teknik dan gedung lainnya.

Entris memaparkan bahwa melakukan kunjungan studi banding, sekaligus melakukan penjajagan kerjasama ke arah yang lebih serius. Terutama dalam proses pengelolaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di UTama. “Saya sengaja datang langsung, ingin belajar ke kampus Universitas Widyatama, prodinya banyak yang telah memiliki akreditasi A. Ingin meniru UTama, karena Universitas Bhakti Kencana adalah universitas baru, jadi masih dalam tahap belajar. seperti Widyatama,” imbuhnya.

Ia pun menjelaskan kunjungan ke UTama merupakan yang kedua. Pada kunjungan sebelumnya, lingkup pertemuan hanya sebatas Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Bhakti Kencana dengan LPPM UTama, terkait penelitian. Sekarang lingkupnya lebih luas. Selaku Rektor ingin mengetahui secara global bagaimana proses kerjasama tersebut bisa dilanjutkan. Tidak hanya dalam hal penelitian saja, tetapi bagaimana proses pengelolaan kerjasama, pengelolaan perguruan tinggi dan lainnya,” papar Entris. Rencana ke depan pihaknya akan melakukan proses pendampingan Universitas Bhakti Kencana oleh UTama, agar bisa selaras, melakukan MoU ditindaklanjuti dengan MoA.

Pada kesempatan yang sama Prof. Obsatar Sinaga menyatakan sangat senang dengan kunjungan Rektor Universitas Bhakti Kencana berserta jajarannya, dan dengan tangan terbuka UTama siap berbagi pengalaman dan ilmu dalam mengelola perguruan tinggi.

UTama memberlakukan metode pembelajaran full online untuk seluruh mata kuliah dan mahasiswa dapat mengakses materi perkuliahan, discussion board melalui forum diskusi, chatroom serta mengakses tugas kuliah yang diberikan dosen,” paparnya.

Para dosen UTama pun, dipacu untuk lebih kreatif dalam memberikan materi pembelajaran secara online, yaitu dengan membuat pembelajaran dalam bentuk tutorial yang di-upload di YouTube, memaksimalkan penggunaan google classroom, WhatsApp Group, dan aplikasi video conference sepertinya zoom.

Rektor UTama pun menjelaskan mengenai pentingnya menulis penelitian bagi para dosen dan mahasiswanya yang dipublikasikan pada jurnal internasional, terindeks Scopus. Termasuk membantu mempublikasikan artikel penelitian dosen Universitas Bhakti Kencana, karena ia memiliki personal garansi terhadap chief editor di Eropa dan Amerika Serikat.

Sampai saat ini UTama telah menerbitkan 1.373 artikel terindeks Scopus, dengan jumlah dosen 272 orang. Universitas Widyatama ditunjuk oleh LLDIKTI IV menjadi supervisi bagi perguruan tinggi lain di Jabar Banten. Terbaru ranking UTama versi Webometrics yang baru diliris beberapa hari lalu, menduduki peringkat 3 di Jabar di bawah Telkom University dan Universitas Parahyangan. Sedangkan secara nasional berada di posisi ke-55.

 

UTama Duduki Ranking ke-55 Perguruan Tinggi Nasional

Universitas Widyatama Bandung Kampus Berbasis Riset Menduduki Ranking ke-55 Perguruan Tinggi Ternama NasionalProf. Dr. H. Obsatar Sinaga, S.IP., M.Si., Rektor Universitas Widyatama

Universitas Widyatama/UTama di bawah kepemimpinan Prof. Obsatar Sinaga terus menunjukan prestasi. Kampus UTama, terus dipacu agar bisa menjadi kampus berbasis riset. Di mana 272 dosen dan belasan ribu mahasiswanya, didorong melakukan berbagai penelitian dan menulis jurnal internasional. Salah satu parameter capaian prestasi itu diukur dari perankingan perguruan tinggi, baik yang dilakukan oleh Ditjen Dikti maupun Webometrics.

Pada tahun 2020, dalam perankingan Ditjen Dikti UTama berada pada peringkat ke-57, sebelumnya pada tahun 2019 berada pada peringkat ke-95. Dari pemeringkatan Webometrics UTama menduduki ranking ke-55 dan ke-3 di Jabar Banten. “Alhamdulillah, Universitas Widyatama terus mencatat berbagai prestasi. Kamis (5/2/2021) lalu. Namun kami masih harus meningkatkan kualitas. banyak hal harus diperbaiki termasuk pelayanan, dan juga prestasi kegiatan mahasiswa, penelitian, karena dan pengabdian masyarakat,” imbuhnya.

Menurutnya UTama sebetulnya tidak menyiapkan perankingan untuk Webometrics, namun untuk menyiapkan pemeringkatan Dikjen Dikti yang sebelumnya bernama namanya Ristek Dikti. “Pemeringkatan Webometrics tidak terlalu jauh dengan Dikti, dan biasanya simultan dengan ranking Dikti,” paparnya.

WIBEST 2021 UTama

Menjadi Salah Satu Platform Penelitian Bermutu Dan Bermanfaat Untuk Masyarakat

Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, S.Ip., M.Si., Rektor Universitas Widyatama

Universitas Widyatama/UTama menggelar ajang Widyatama International Conference on Business, Economics, Social and Technology (WIBEST) 2021.  Konferensi internasional mengenai paper hasil penelitian para dosen yang akan dipublikasikan di jurnal internasional terindeks Scopus.

Sekitar 104 paper penelitian yang masuk pada kegiatan konferensi internasional WIBEST 2021. Dalam 1 paper sedikitnya ada tiga dosen yang berkolaborasi menulis. Apabila dijumlahkan sekitar 300-dosen yang terlibat. Pesertanya dari Kanada, Maroko, Thailand, Malaysia, Taiwan termasuk Indonesia. WIBEST 2021 dilangsungkan secara daring melalui aplikasi zoom meeting, Rabu, tanggal 9 Februari 2021 lalu.

Alasan UTama menggelar WIBEST 2021, karena adanya aspirasi dari luar civitas academica kampus UTama, termasuk internal kampus Widyatama.

Sebelumnya UTama, telah menggelar The 3rd International Conference of Business, Policy And Social Sciences 2020 (14-15 Oktober 2020). “Mereka menghendaki UTama menggelar seminar internasional kembali.  “Kebetulan Universitas Widyatama memiliki kerjasama yang baik dengan para chief editor di mancanegara (Amerika Serikat dan Eropa).

Pada kesempatan yang sama Prof. Dr. Mohd. Haizam Bin Mohd. Saudi, Wakil Rektor III, Bidang Riset, Pengembangan dan Kerjasama UTama, menambahkan paper yang sudah di-submit lalu dipresentasikan oleh para peserta yang dilakukan secara pararel session. Papernya mengenai sosial ekonomi dan lainnya. Setiap peserta diberi kesempatan 10 menit memaparkan isi penelitian tersebut. Kemudian dibahas dan dikomentari para peserta lainnya, untuk memberikan penjelasan lebih lanjut. Termasuk ada peninjauan kembali dari  UTama dan komite yang menilai paper yang sudah masuk. Mereka akan menilai kualitas isi paper, kesimpulan, cara, manfaat terhadap dunia industri dan dunia akademik, setelah adanya temuan-temuan, yang dilakukan dalam penelitian.

https://majalahsora.com/wp-content/uploads/2021/02/Prof-Haizam-WIBEST-2021-Universitas-Widyatama-300x225.jpgProf. Dr. Mohd. Haizam Bin Mohd. Saudi, Wakil Rektor III, Bidang Riset, Pengembangan dan Kerjasama UTama

“Peserta ada yang memaparkan tentang keadaan perekonomian masyarakat di Jawa Barat, karena terdampak pandemi. Cara mengatasi yang efektif harus diteliti dan dibahas oleh peserta. Hasil temuan itu apa dampaknya untuk masyarakat. Jadi kami bisa menilai keefektifan dan solusi bagi masyarakat. Apakah papernya memiliki kualitas atau tidak,” paparnya. Setelah proses itu dilalui, akan diserahkan ke pihak editor, untuk diedit lagi.

“Untuk Letter of Acceptance (LoA) kurang lebih memakan waktu selama dua minggu. Sedangkan untuk publikasi pada jurnal internasional terindeks Scopus, perlu waktu antara satu sampai tiga bulan ” jelasnya. Terkait kegiatan WIBEST 2021 yang diikuti oleh lebih dari 300-an dosen, menurutnya hal itu di luar dugaan UTama. “Karena ini awal tahun, biasanya dosen-dosen menulis pada pertengahan tahun atau akhir tahun. Awal tahun dampak yang diterima dosen di Widyatama dan luar Widyatama itu amat bagus sekali. Mereka sadar di masa pandemi, harus tetap menulis untuk peningkatan jabatan fungsional (jafung) nya,” jelas Prof. Haizam.

UTama Raih Penghargaan LLDIKTI IV

WhatsApp Image 2021 02 18 at 08.40.17 1024x768 - Berkat Kerja Keras Universitas Widyatama Kembali Menyabet Penghargaan Kampus Ternama Universitas Widyatama di awal tahun ini meraih peringkat ke-4 kategori  bergengsi Perguruan Tinggi  Klaster Tebaik bentuk Universitas dan Institut, pada Anugerah Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV, tahun 2021. Penganugerahan dilangsungkan di Hotel Aston Cirebon & Convention Center, Cirebon, pada Rabu, 17 Februari 2021 lalu.

Penghargaan diberikan langsung oleh Kepala LLDIKTI Wilayah IV Prof. Dr. Uman Suherman, AS. Ada 11 kategori yang diberikan LLDIKTI Wilayah IV, sementara di bawah naungan LLDIKTI IV ada sekitar 456 perguruan tinggi. Prof. Uman mengatakan, bahwa penghargaan tersebut merupakan sebuah apresiasi dari LLDIKTI Wilayah IV terhadap perguruan tinggi yang memiliki prestasi. Baik yang menyangkut perankingan, penelitian, sertifikasi dosen, termasuk dengan hal-hal yang berkaitan dengan kualitas.

Pada kesempatan tersebut Prof. Obsatar Sinaga Rektor Universitas Widyatama/UTama mengatakan, bahwa capaian tersebut merupakan salah satu bentuk kepercayaan masyarakat kepada UTama.

WhatsApp Image 2021 02 17 at 21.59.12 1024x768 - Berkat Kerja Keras Universitas Widyatama Kembali Menyabet Penghargaan Kampus TernamaKiri ke kanan: Djoko S. Roespinoedji, S.E., PG., DIP., Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, S.Ip., M.Si dan Prof. Dr. Mohd. Haizam Bin Mohd. Saudi

Capaian itu pun tidak terlepas dari Yayasan Widyatama yang selalu mendukung seluruh kegiatan serta program UTama. Sementara itu, Djoko Roespinoedji, Ketua Yayasan Widyatama sangat mengapresiasi capaian UTama itu.

Perguruan tinggi lain dengan peringkat Klaster Terbaik Bentuk Universitas dan Institut, Anugerah LLDIKTI, tahun 2021 adalah : Universitas Telkom, Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Islam Bandung, Universitas Widyatama, Institut Teknologi Nasional Bandung, Universitas Djuanda, Universitas Pasundan, Universitas Presiden, Universitas Komputer Indonesia, Universitas Kristen Maranatha, Universitas Pembangunan Jaya, Universitas Pamulang. (UTama 17 Feb 2021)

UTama Peringkat “TOP 3” Perguruan Tinggi Terbaik Se-JABAR BANTEN

ASDASD 1024x1024 - Universitas Widyatama Menduduki Peringkat "TOP 3" Perguruan Tinggi Terbaik Se-JABAR BANTEN Universitas Widytama/UTama versi Webometrics yang baru diliris beberapa waktu lalu, menduduki peringkat 3 perguruan tinggi swasta terbaik di Jabar.

Webometrics memberikan peringkat pada perguruan tinggi baik negeri maupun swasta berdasarkan empat indikator yakni ‘presence’, ‘visibility’, ‘transparency’, dan ‘excellence’.

Prestasi lain yang telah dicapai UTama yaitu: Ranking ke-55 dari 4.682 perguruan tinggi negeri swasta versi Ristek Dikti; Ranking ke-48, program SIMKATMAWA (bidang kemahasiswaan); Juara dunia ke-2, kegiatan Internasional Converence and Exposition on Inventions by Institutions of Higher Learning, Kementerian Pendidikan Malaysia.

Enam prodi mendapatkan akreditasi internasional dengan nilai “Premium” atau A dari ASIC (Accreditation for International Schools, College and Universities) Inggris, UTama mendapat penghargaan Presidential Award dari International Council for Small Business, category Research and Academician; Mendapatkan lima penghargaan MURI, salah satunya Job Fair Online Terlama dan prestasi lainnya. (UTama 03 Feb 2021)

Dosen FEB UTama Lakukan Literasi Pemulihan Ekonomi Nasional Masa Pandemi

Masa pandemi, survey tim dosen FEB UTama menemukan kecenderungan kekhawatiran, kecemasan, ketakutkan dan frustasi masyarakat menghadapi pandemi Corona Virus Disease-2019 (Covid-19). Pandemi yang melanda dunia ini sangat berdampak pada berbagai sektor: kesehatan, perekonomian, pendidikan, pariwisata, transportasi dan masih banyak lagi. Berbagai persoalan hidup pun hadir akibat dari pandemi tersebut.

Pemerintah telah menggulirkan berbagai upaya menanggulangi Pandemi sekaligus melakukan pemulihan ekonomi nasional. Dalam rangka partisipasi dosen FEB UTama menyelenggarakan webinar Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) menghadirkan narasumber Candra Fajri Ananda – Staf Khusus Menteri Keuangan RI, dan Sotarduga Napitupulu – Direktur Pengawasan OJK. Literasi disampaikan kepada seluruh mahasiswa S1, S2, S3, dosen dan pelaku ekonomi terkait program pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19, pada Sabtu, 19 Desember 2020 lalu.

“Ekonomi dunia yang tumbuh positif hanya Tiongkok dan Vietnam. Kunci keluar dari dampak pandemi Covid19 adalah disiplin” ungkap Candra pada kurang lebih 300 peserta webinar. “Sisi demand global sangat ditentukan perkembangan kasus Covid-19, terutama di negara-negara berpenduduk terbesar seperti China, India, AS, Indonesia dan Brazil. Konsumsi global diproyeksi mulai pulih namun akan ditentukan muncul atau tidaknya second wave” tambahnya.

Sementara, pemulihan permintaan domestik diprediksi lebih cepat dari ekonomi global. Menurut panel of Experts survey oleh UN World Tourist Organization (UNWTO) menyimpulkan bahwa pemulihan ekonomi mulai terjadi pada kuartal akhir 2020 dan semakin kokoh pada 2021 sehingga perlu optimisme yang dibangun agar mampu keluar dari pandemi ini.

Sotarduga Napitupulu – Direktur Pengawasan OJK menerangkan selama ini OJK telah melakukan banyak tindakan terkait upaya pemulihan ekonomi akibat Pandemi Covid-19, terutama yang memberi manfaat bagi sektor riil agar dapat bertahan, diantaranya relaksasi kredit. OJK juga mendukung program pemerintah dengan mengatur penempatan dana, likuiditas yang diberikan pemerintah ke Himbara/ Himpunan Bank Negara, BPD dan Lembaga Syariah, serta mendukung program subsidi bunga.

Diingatkan, masyarakat perlu memproteksi diri dari tawaran investasi ilegal yang menjanjikan keuntungan yang tidak wajar dalam waktu cepat. Layanan konsumen OJK melalui Whatsapps 081 157 157 157 tetap berjalan, meskipun kebijakan work from home (WFH) diberlakukan. Menurut Sotarduga ada tiga pertanyaan utama yang sering ditanyakan dalam layanan konsumen ini, yakni: kebijakan stimulus perekonomian, restrukturisasi, dan komplain. Konsumen dimohon untuk memahami dan bisa mengantri seiring dengan meningkatnya layanan konsumen OJK.

Pemateri lain yaitu Gusni, Lia Amaliwiati, Siti Komariah dan Eristi Minda menyampaikan bahwa dengan semangat optimis kita semua harus bergotong-royong dan burden sharing agar mampu bertahan sekaligus recovery sosial ekonomi. Selalu ingat 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Karena pemulihan ekonomi sangat bergantung dengan kinerja sektor kesehatan. Kesehatan pulih, ekonomi bangkit, melindungi diri dan melindungi negeri, ucap Devy Mawarnie – dosen FEB Widyatama. selaku moderator menutup webinar. (UTama, 22Des2020)

Wi-can UTama Diikuti PT Mancanegara, UTama Raih Juara Umum

Prof Uman Kepala LLDIKTI Wilayah IV Wi can 1 1024x422 - Wi-can Ajang Kompetisi Inovasi Internasional Universitas Widyatama Banyak Diikuti Oleh Perguruan Tinggi Mancanegara Dan Dalam Negeri Universitas Widyatama kembali menggelar ajang Widyatama International Innovation and Academic Competition (Wi-can) bagi mahasiswa termasuk pelajar. Tahun 2020 ini merupakan tahun yang kedua, sebelumnya dihelat tahun 2019. Karena dalam kondisi pandemi, ajang dilangsungkan daring atau online, melalui video converence.

Meskipun begitu, tidak menghalangi para peserta turut serta mengikuti ajang Wi-can. Malah jumlah pesertanya semakin melonjak, baik peserta dari mancanegara maupun dalam negeri.

Prof. Dr. Uman Suherman, AS, M.Pd., Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jabar Banten

 

Pada ajang tersebut hadir beberapa pembicara: Prof. Dr. Thomas Suyatno, Ketua Umum Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABP-PTSI), Dr. Ir. Puji Winarni M.A., Sekretaris Utama pada Badan Standardisasi Nasional (BSN), Prof. Dr. Ir. Eddy Jusuf, M.Si., M.Kom., Ketua APTISI Jabar, serta Prof. Dr. Uman Suherman, AS, M.Pd., Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jabar & Banten.

Menurut Prof. Obsatar – Rektor Universitas Widyatama/UTama ajang Wi-can diharapkan menjadi salah satu standar untuk perhitungan pemeringkatan perguruan tinggi di Indonesia. “Makanya Wi-can kedua menjadi semakin banyak pesertanya. Karena mereka merasakan hal itu masuk dalam perhitungan peringkat perguruan tinggi, salah satunya adalah inovasi. Kegiatan seperti ini agak sulit apalagi di masa pandemi. Sehingga dikhawatirkan perguruan tinggi tidak memiliki ajang untuk melakukan kompetisi, yang sifatnya intelectual scientific, oleh Widyatama dibuatlah wadahnya, melalui Wi-can”.

Wi-can bertujuan untuk merumuskan standar tertentu dan kriteria yang akan meningkatkan kreativitas dan produktivitas di kalangan mahasiswa di perguruan tinggi termasuk jenjang SMA, SMK, MA. Terlebih pada era industri atau revolusi 4.0 yang membutuhkan kreativitas yang tinggi dalam hal inovasi teknologi dan bidang terkait TI lainnya seperti IOT/internet of things, serta big data.

Inovasi membutuhkan pengetahuan dan untuk mendukung ide, para pelaku industri membutuhkan perencanaan baik, dan membutuhkan masukan dari akademisi serta pemangku kepentingan lainnya. “Jadi, implementasi dan evaluasi setiap strategi harus dilakukan dengan baik oleh industri untuk memastikan kesuksesan. Oleh karena itu, acara ini diharapkan dapat menjadi titik awal mahasiswa dan siswa untuk bertukar ide, mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang lingkungan saat ini dan akan tercipta solusi yang lebih baik untuk kemaslahatan masyarakat,” jelasnya.

Wican Universitas Widyatama 2020 3 1 1024x600 - Djoko Roespinoedji Bangga Universitas Widyatama Keluar Sebagai Juara Ajang Inovasi Internasional Wi-Can Sementara itu, Prof. Dr. Mohd. Haizam Bin Mohd. Saudi, Wakil Rektor III, Bidang Riset, Pengembangan & Kerjasama UTama, yang juga Direktur/Pengarah kegiatan Wi-can tahun 2020 menyatakan Wi-can sangat penting untuk berkembangnya inovasi mahasiswa dari perguruan tinggi termasuk sekolah Menengah.

“Saya berharap Wi-can bisa menjadi ajang yang merangsang kreativitas mahasiswa di berbagai bidang studi dan tentunya akan menjadi platform bagi mereka, untuk menghasilkan ide-ide baru dan memberikan kontribusi yang bermanfaat. Tidak hanya untuk dunia akademis tetapi industri juga. Peserta tahun ini melonjak menjadi sekitar 292 peserta. Tahun 2019, sekitar 100-an peserta dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Indonesia termasuk mancanegara. Peluang juga bagi perguruan tinggi di dalam negeri, melihat produk-produk hasil inovasi yang dipaparkan oleh mereka dari mancanegara, sehingga bisa jadi pembelajaran, pada masa yang akan datang,” terang Prof. Haizam.

Ke-292 peserta tersebut datang dari sekitar 20 perguruan tinggi Malaysia, Kamboja, Myanmar, Taiwan, Timor Leste serta Jerman. Termasuk 60 perguruan tinggi dalam negeri yang berasal dari Sumatera, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan dan Sulawesi. Tahun ini juga tidak sedikit peserta dari SMA, SMK, MA di kabupaten kota yang ada di Jabar bahkan luar Jabar.

Bentuk lombanya dilakukan secara online, dengan konsep menggunakan aplikasi zoom, dinilai oleh juri internasional untuk tingkat perguruan tinggi. Menilai produk-produk yang dipaparkan oleh para peserta.

Di samping itu juga ada pameran produk-produk inovasi dari para peserta, dilakukan secara virtual atau video converence melalui zoom. Produk tersebut merupakan produk inovasi yang di kemudian hari bisa dipergunakan dan dikomersilkan. Apa yang dipaparkan di pameran tersebut akan dipatenkan juga apabila memang bermanfaat untuk halayak umum.

Lebih lanjut ia menambahkan peserta Wi-can mendapatkan banyak hal, termasuk kritikan-kritikan membangun dari para juri, tidak lain untuk meningkatkan manfaat dari produk yang dipamerkan.

“Mereka juga bisa melihat dan memperbaiki produk-produk ataupun layanan yang mereka tawarkan kepada halayak,” kata Prof Haizam.

Pada kesempatan sama Prof. Dr. Uman Suherman – Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jabar Banten menyatakan bangga terhadap UTama menyelenggarakan kegiatan Wi-can bertaraf internasional di tengah pandemi. “Perbedaan yang diusung oleh Widyatama memandang suatu masalah menjadi hikmah,” kata Prof. Uman yang membuka kegiatan Wi-can 2020. Menurutnya ajang itu sangat baik, bisa menunjukkan kemampuan akademik dan keilmuan mahasiswa. Ia pun berharap UTama secepatnya menjadi perguruan tinggi yang unggul dengan akreditasi unggul.

21 jenis lomba dihelat Wi-can dari tanggal 10-12 Desember 2020, yaitu: Widyatama Accounting poster Competition for senior high School, Widyatama International Accounting Paper Challenge, Business Plan Competition on Manufacturing Industry, Business Plan Competition on Service Industry, 3D Design Competition, Mechanical Exhibition, Web Design, Internet of Things, Start-Up Idea for Developing Enterpreneurship, Technology Implementation in the Industrial Revolution Era 4.0, Information Product Design, Photo Competition “Covid 19 Prevention”, Short Movie Competition “Before-After Covid 19”, Poster Competiton “Health Protocol Awareness Campaign”, CV Creative, Auto Cad Competition 2020, Widyatama International Trade Paper Competition (WITPAC) 2020, Poster (Technologies For Millennial Generation), Poster (Effective Material Handling For SMEs), Innovative Product Design For Akb (Adaptasi Kebiasaan Baru) And Support Industry, Startup And SMEs, International Intrumentation & Control Contest II, Instrumentation Control Robotic and Drone Exhibition II, News Anchor, Speech Contest & Japanese News Anchor.

Djoko Roespinoedji Bangga Universitas Widyatama Keluar Sebagai Juara Ajang Inovasi Internasional Wi-CanUTama Juara Umum

Universitas Widyatama/UTama berhasil menjadi juara umum ajang Widyatama International Academic Competitions & Exhibitions (Wi-can) 2020 yang diselenggarakan tanggal 10-12 Desember lalu secara daring. Sebagai juara umum berhasil meraih 5 medali emas, 5 perak dan 3 perunggu.

Juara kedua diraih Universitas Padjadjaran dengan meraih 1 medali emas dan 1 perak. Sedangkan juara ketiga diraih STBA JIA Bekasi dengan meraih 2 medali perak dan 1 perunggu.

Wi-can menggelar sekitar 21 mata lomba dan pameran produk inovasi termasuk lomba untuk jenjang SMA, SMK dan MA.

Ketua Yayasan Widyatama, Djoko S. Roespinoedji, S.E., PG., DIP. bangga atas capaian UTama menjadi juara umum pada ajang internasional tersebut. Kegiatannya juga berjalan sukses dan lancar. Event Wi-can Internasional mencakup inovasi dan kreativitas, sekaligus memberikan inspirasi, inovasi yang kedepannya menjadi model yang bisa dikembangkan. Di samping itu kelak menjadi bagian dari kemajuan teknologi, khususnya perguruan tinggi di Indonesia.

Dr. Muh. Rozahi Istambul, M.Kom., S.T., Ketua Pelaksana Wi-can, tahun 2020

Dr. Muh. Rozahi Istambul, Ketua Pelaksana Wi-can, menambahkan bahwa kegiatan Wi-can tahun 2020 sangat jauh dibanding tahun lalu, perlombaannya diperbanyak begitu juga pesertanya semakin bertambah, ada sekitar 292 peserta. Hampir tiga kali lipat. Modelnya juga berbeda, melalui video converence karena sedang pandemi. Namun jumlah peserta justru membludak” katanya. (UTama, 14Des2020)

Kerjasama ICMI dan UTama

Gelar Seminar Peluang Industri Kreatif Jabar Di Bosnia Herzegovina

Prof Najib Ketua ICMI Jabar Seminar Internasional ICMI dan Universitas Widyatama 1024x585 - ICMI Bekerjasama Dengan Universitas Widyatama Menggelar Seminar Peluang Industri Kreatif Jabar Di Bosnia Herzegovina The 1st International Seminar Collaboration Between Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) West Java & Widyatama University dihelat di Gedung Serba Guna Universitas Widyatama/UTama, Kamis (3/12/2020) lalu. Seminar bertema “Relation Between Indonesia & Bosnia Herzegovina in Developing & Innovative Economy in West Java”.

Ketua ICMI Orwil Jabar Prof. Dr. Mohammad Najib

Pada kesempatan itu Ketua ICMI Orwil Jabar Prof. Dr. Mohammad Najib menjelaskan bahwa kerjasama antara ICMI Jabar dan Universitas Widyatama/UTama memang sudah terjalin lama. Sebab menurut Najib UTama merupakan perguruan tinggi yang mengedepankan research, sehingga kerjasamanya banyak mengenai kajian-kajian dalam bentuk seminar hasil dari penelitian.

“Seperti sekarang ini, di samping seminar pengembangan industri kreatif hubungan kerjasama dengan Bosnia Herzegovina, juga dilakukan konferensi tentang core paper. Jadi hasil-hasil research ini kita seminarkan. Ada 90 paper hasil research diseminarkan,” ujar Najib.

Dia mengungkapkan kerjasama ini melalui Kedutaan Besar Indonesia, lebih kepada industri kreatif. Tema ini diminta oleh Roem Kono, Duta Besar (Dubes) Bosnia Herzegovina, bagaimana industri ekonomi kreatif dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Jabar bisa dikembangkan ke Bosnia Herzegovina serta bisa melanglangbuana.

“Makanya narasumbernya Pak Roem Kono Dubes Indonesia untuk Bosnia Herzegovina, sasaran kita bagaimana industri kreatif dan UMKM yang ada di Jabar bisa dikembangkan di Bosnia,” ucap Najib.

Lebih lanjut ia mengatakan dari 90 paper yang dikembangkan adalah penelitian dari berbagai topik dan dari berbagai aspek dan disiplin ilmu. Seperti ilmu sosial, ekonomi, pendidikan, politik, agama, budaya dan lainnya. Paper tersebut sudah mendapat Letter of Acceptance (LoA) untuk diterbitkan di jurnal internasional terindek Scopus. Universitas Widyatama Seminar Internasional ICMI 1024x623 - ICMI Bekerjasama Dengan Universitas Widyatama Menggelar Seminar Peluang Industri Kreatif Jabar Di Bosnia Herzegovina Adapun, para penulis paper tersebut merupakan para dosen dari UIN Sunan Gunung Djati, UPI, ITB, UNISBA, UNPAD, UTama dan lainnya.

Sementara itu, Rektor UTama Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga menambahkan Dubes Bosnia untuk Indonesia akan meningkatkan kerjasama dalam hal pendidikan.

“Sebetulnya kami (UTama) sih, sudah ada mahasiswa dari Bosnia, saya pernah membimbing mahasiswa dari Bosnia. Ke depannya, tergantung, UTama kan salah satu yang dipilih, karena memiliki andalan dalam publikasi jurnal internasional,” ucapnya.

Kegiatan seminar internasional itu, hadir sebagai Pembicara Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil, istri Gubernur Jabar.  (UTama, 10Des2020)

Sebagai Pengurus Kwarda Jabar,

Djoko Roespinoedji Akan Menumbuhkan UKM Pramuka Di Perguruan Tinggi

Atalia Ridwan Kamil resmi dilantik menjadi Ketua Kwartir Daerah Jawa Barat (Kwarda Jabar) beserta jajaran pengurus Kwarda Jabar masa bakti 2020-2025, termasuk Djoko Roespinoedji, Ketua Yayasan Widyatama sebagai Wakil Bendahara.

Mereka dilantik oleh Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) di Youth Center Arcamanik, Bandung bertepatan dengan hari Pahlawan Nasional, Selasa (10/11/2020) lalu.

Kegiatan pelantikan dilangsungkan dua sesi pelantikan, secara berurutan. Sesi pertama pelantikan jajaran Mabida oleh Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Mabida berisi para pejabat eselon II Pemerintah Daerah Provinsi Jabar, unsur Forkopimda, serta lembaga lain. Dalam musyawarah daerah di Bogor tanggal 6 -7 Oktober, Atalia terpilih sebagai Ketua Kwarda baru, menggantikan Dede Yusuf yang telah menjabat dua periode. Atalia adalah pucuk pimpinan Kwarda Jabar ke-13 dan perempuan pertama yang menjadi Ketua Kwarda.

Di tahun 2017, Jabar pernah mencatat sebagai provinsi dengan anggota pramuka terbesar di Indonesia. Kala itu tercatat sekitar 6,1 juta anggota pramuka tersebar di 27 Kwartir Cabang. Sekitar 5,8 juta anggota merupakan siswa sekolah, dan 323 ribu anggota dewasa. Namun kini anggotanya 4,5 juta orang. Oleh sebab itu Atalia bertekad mengembalikan gerakan pramuka di Jabar menjadi yang terdepan di Indonesia.  Kehadirannya harus benar-benar dirasakan masyarakat terutama saat pandemi Covid-19.

Ada enam misi Pramuka Jabar Juara Lahir Batin yang dicanangkan, pertama memperkuat marwah pramuka pembentukan karakter, akhlak, dan budi pekerti; kedua, inventarisasi dan optimalisasi aset pramuka; ketiga, internalisasi semangat silih asih, asah, asuh dengan mengedepankan kepentingan organisasi di atas kepentingan pribadi; keempat, adaptasi gerakan pramuka pada situasi kekinian; kelima, meningkatkan kolaborasi dengan akademisi, bisnis, komunitas, pemerintahan, serta media; dan keenam, berperan aktif menjawab masalah bangsa.

Wakil Bendahara Kwarda Jabar periode 2020-2025, Djoko Roespinoedji, yang juga Ketua Yayasan Widyatama yang juga Bendahara Asosiasi Badan Pengelola Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPTSI) Jabar dan Pusat mengemukakan ia berkewajiban memberikan kontribusi dalam mendirikan unit kegiatan mahasiswa (UKM) Pramuka di UTama, juga akan menularkan kepada perguruan tinggi lainnya untuk mendirikan UKM Pramuka di masing-masing kampus yang ada di Jabar.

Saya diminta oleh tokoh-tokoh Pramuka Jabar untuk membantu Bu Atalia Kamil, Ketua Kwarda Jabar agar Pramuka di perguruan tinggi memiliki peran penting di masyarakat, terang Djoko.

Peran strategis Pramuka di kampus, menurut Djoko sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Setelah berdiri UKM Pramuka di kampus-kampus, ke depan harus menjadi agen perubahan bagi masyarakat melalui kemampuan intelektualnya karena memiliki ciri khusus dan berbeda dengan Pramuka komunitas atau teritorial yang lainnya. Menurut Djoko Pramuka kampus perannya menitik beratkan kepada problem solver masyarakat dan sebagai agen penggerak pembangunan. Misi tersebut sesuai dengan konsep Tribina dalam pendidikan kepramukaan, yakni bina diri yakni meningkatkan skill, bina satuan yaitu mengelola kader satuan Pramuka, dan bina masyarakat adalah berbakti kepada masyarakat,” jelasnya. (UTama, 10 Nov 2020)

UTama Tercatat Menjadi Kampus Ternama Di Bandung

 

Universitas Widyatama/UTama tercatat menjadi salah satu kampus ternama di Kota Bandung. Hal itu berdasarkan dari rilis Webometrics yang di keluarkan bulan Juli 2020, lalu.

Landasan penilaiannya, yaitu: presence (5%), visibility impact (50%), openness (10%), dan excellence (35%).

Penilaian berdasarkan Presence  adalah jumlah halaman web host dalam web domain utama (termasuk semua subdomain dan direktori) dari universitas yang diindeks oleh mesin pencari Google. Penilaian tersebut menghitung setiap halaman web, termasuk semua format yang diakui secara individual oleh Google, termasuk halaman statis dan dinamis dan selain rich files.

Berikutnya Visibility Impact adalah kualitas konten dievaluasi melalui “virtual referendum” dengan menghitung semua external inlinks yang diterima oleh web domain universitas dari pihak ketiga. Link tersebut mengakui prestise institusional, kinerja akademik, nilai informasi, dan kegunaan dari layanan seperti yang diperkenalkan dalam halaman web sesuai dengan kriteria jutaan web editor dari seluruh dunia. Data visibilitas link dikumpulkan dari dua provider informasi yaitu Majestic SEO dan ahrefs. Keduanya menggunakan crawler sendiri, menghasilkan database yang berbeda yang digunakan bersama-sama untuk saling melengkapi atau memperbaiki kesalahan. Indikatornya adalah produk dari jumlah backlink dan jumlah domain yang berasal dari backlink tersebut, sehingga tidak hanya penting popularitas link tetapi juga keragaman link.

Sedangkan Openness merupakan jumlah file dokumen Adobe Acrobat (.pdf), Adobe PostScript (.ps, .eps), Microsoft Word (.doc,.docx) and Microsoft Powerpoint (.ppt, .pptx) yang online/open di bawah domain website universitas yang tertangkap oleh mesin pencari (Google Scholar).

Terakhir Excellence merupakan jumlah artikel-artikel ilmiah publikasi perguruan tinggi yang bersangkutan yang terindeks di Scimago Institution Ranking dan di Google Scholar.

Daftar perguruan tinggi ternama di Kota Bandung, menurut Webometrics tahun 2020: 1. Institut Teknologi Bandung, 2. Telkom University, 3. Universitas Pendidikan Indonesia, 4. Universitas Padjadjaran, 5. Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, 6. Universitas Katolik Parahyangan,
7. Universitas Widyatama, 8. Universitas Islam Bandung, 9. Universitas Pasundan, 10. Institut Teknologi Nasional. (UTama, 10 Nov 2020)

ICBPS 2020 Mampu Kolaborasikan Akademisi Dan Dunia Industri

Prof. Dr. Uman Suherman Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV Jabar dan Banten memaparkan bahwa para akademisi dan dosen adalah ilmuwan yang sangat berkaitan erat dengan kemajuan dunia industri di tanah air, terlebih di era digital. Termasuk bagaimana kampus bisa menjalin kedekatan dengan dunia industri itu sendiri. Karena menurutnya segala sesuatu yang berkaitan dengan dunia industri, seperti cara berpikir serta pola pikir, dihasilkan oleh para akademisi, melalui penelitian-penelitian yang ada.

Hal itu ia paparkan usai menjadi keynote speaker pada kegiatan konferensi internasional secara daring yang dihelat oleh Universitas Widyatama/UTama, Rabu, tanggal 14 Oktober 2020 lalu. Event bernama International Conference on Business Policy and Sciences (ICBPS) ketiga ini berlangsung hingga tanggal 15 Oktober 2020.

Dengan kajian-kajian itu memungkinkan untuk membuat sebuah regulasi bagi ekonom-ekonom yang ada di tanah air. “Dunia bisnis tidak akan berjalan tanpa ilmu. Sebaliknya tidak bisa mengkaji ilmu tanpa ada praktek. Oleh sebab itu mendekatkan dunia akademik dengan industri menjadi sebuah keharusan,” kata Prof. Uman, di kampus UTama, Bandung.

ICBPS Universitas Widyatama Bandung 1024x569 - Resmi Digelar, ICBPS 2020 Mampu Kolaborasikan Akademisi Dan Dunia Industri “Regulasi pertama para dosen melakukan Tri Dharma perguruan tinggi. Yang kedua kebijakan kampus dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh dosen harus bisa dimanifestasikan dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Bagaimana pun tingkat relevansi yang ada di kampus bisa mengantisipasi permasalahan yang terjadi di masyarakat. Hal itu bisa dilakukan manakala dosen melakukan penelaahan yang lebih dalam. Seperti sekarang serba digital. Tadi saya paparkan bahwa dulu pedagang itu hanya nagog (nunggu pembeli), terus door to door, kemudian delivery order. Maka sekarang toko bisa saja tutup, tapi bisnis berjalan dengan dunia digital melalui bisnis online. Pertanyaan yang muncul siapa yang mengembangkannya? Bukan orang bisnis melainkan para akademisi yang dimanfaatkan pada dunia industri,” ungkapnya. Lebih lanjut ia mengatakan tinggal bagaimana nanti harus ada kebijakan dari kampus pada saat penelitian yang mengacu kepada kebutuhan dan perkembangan masyarakat. Tidak terkecuali kebijakan-kebijakan yang ada di pemerintahan, khususnya yang menyangkut ekonomi dan bagaimana penelitian itu dilakukan.

Pada event itu sedikitnya ada sekitar 122 paper dari peserta ICBPS. Paper merupakan hasil penelitian bisnis, manajemen, akuntansi, teknik dan lainnya. Tulisan itu merupakan kolaborasi antara dosen UTama, perguruan tinggi di tanah air serta dosen dari mancanegara, dipublikasikan pada jurnal internasional yang terindek Scopus.

Pada event tersebut selain Prof. Dr. Uman Suherman, hadir Prof. Dr. Norzaidi Mohd Daud, dari Universiti Teknologi MARA, Malaysia menjadi pembicara utama juga. Perguruan tinggi yang turut serta adalah Oxford University (Inggris), Harvard University (Amerika Serikat), IUMW, UiTM dan UPN (Malaysia), University De La Salle Lipa (Philipina), Korea University (Korea Selatan), University of Tokyo (Jepang), ITB, UPI, Mercu Buana, Sangga Buana, Trunojoyo Madura, Unpad, Unpas, UGM, Telkom, dan Brawijaya Malang (Indonesia).

Sementara itu Prof. Obsatar Sinaga, Rektor UTama mengatakan di mancanegara perkembangan dunia industri sudah melewati era 4.0 dan menerapkan Society 5.0, Oleh sebab itu, UTama terus melakukan upaya kolaborasi, antara dunia industri dengan sains. Termasuk menggelar konferensi internasional tahunan ICBPS secara rutin.

Hal itu merupakan upaya mengkolaborasikan dunia industri dengan para sainstis. Ia menambahkan pada event ini dibahas mengenai perkembangan industri saat ini dengan menghadirkan para praktisi, sekaligus membuat penelitian-penelitian yang arahnya pada kolaborasi. UTama membuka pintu selebar-lebarnya bagi perguruan tinggi  yang ingin melakukan kerjasama dan kolaborasi, sekaligus membantu dalam hal publikasinya. (UTama, 14 Okt 2020)

UTama Terima 2300 Mahasiswa Baru TA 2020-2021

2 1024x682 - Atalia Istri Gubernur Jabar Jadi Dosen Universitas Widyatama, UTama Selangkah Lebih Maju Dari Universitas Lainnya

Tahun akademik 2020-2021 Univeristas Widyatama/UTama menerima sekitar 2300 mahasiswa baru untuk jenjang D3, D4, S1 dan S2. Demikian disampaikan Rektor UTama – Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, S. IP., M. Si. usai kegiatan Sidang Senat Terbuka Guru Besar UTama yang berlangsung di Gedung Serba Guna  UTama, Sabtu, tanggal 19 September 2020.

3 1024x682 - Atalia Istri Gubernur Jabar Jadi Dosen Universitas Widyatama, UTama Selangkah Lebih Maju Dari Universitas Lainnya Mereka diterima di lima fakultas, yaitu: Fakultas Ekonomi Bisnis, Fakultas Desain Komunikasi Visual, Fakultas Bahasa, Fakultas Teknik, Sekolah Pasca Sarjana dengan 21 program studi, termasuk prodi baru Perdanganan Internasional, Film dan Televisi, serta Perpustakaan & Sains Informasi.

UTama yang tahun 2020 menduduki ranking ke-57 dari sekitar 4.682 perguruan tinggi negeri swasta terbaik di Indonesia, sangat serius menyiapkan lulusan berkualitas, agar siap bersaing di kancah nasional maupun global. Terlebih untuk menyiapkan generasi emas di tahun 2045. Karena lebih dari 60 % penduduk Indonesia masuk kategori usia produktif.

Dalam tataran teknis, UTama telah berkolaborasi dan bersinergi dengan pemerintah, perguruan tinggi lain serta industri. Agar perencanaan program dan kurikulum termasuk standar pendidikan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Lulusan UTama juga sebisa mungkin bisa cepat lulus, untuk jenjang S1 selama 3,5 tahun dan S2 selama 1,5 tahun. Lulusan UTama akan dibekali sertifikat dari BNSP, LSP serta sertifikat keahlian dari Rektor.

UTama akan menerapkan perkuliahan yang lebih efektif. Mahasiswa dalam satu minggu cukup kuliah selama dua hari. Baik saat pandemi melalui daring, maupun nanti apabila kuliah tatap muka langsung bisa dilaksanakan kembali. Hari lainnya bisa digunakan untuk pengembangan diri sesuai minat bakat para mahasiswanya. “Jadi dalam 1 semester itu 18 SKS, maka tiap satu hari kita upayakan pemberian mata kuliah 9 SKS, dan tiap mata kuliah yang diikuti yakni tiga SKS dimulai pukul 08.00. Kemudian mahasiswa pun bisa memilih perkuliahan yakni Senin dan Selasa, atau Rabu dan Kamis,” terang Rektor.

Tugas akhir mahasiswa di UTama tidak harus berupa skripsi atau tesis tetapi juga bisa berbentuk bisnis plan serta karya ilmiah yang dipublikasikan di SINTA ataupun Scopus.

Atalia – Istri Gubernur Jabar Dosen UTama

5 1024x682 - Atalia Istri Gubernur Jabar Jadi Dosen Universitas Widyatama, UTama Selangkah Lebih Maju Dari Universitas Lainnya Tahun akademik 2020-2021 ini ada yang istimewa di UTama, Atalia Praratya yang menjadi dosen tetap UTama. Atalia yang juga Bunda Literasi Jabar akan mengajar mata kuliah yaitu Public Speaking dan Komunikasi.

Pada Sidang Senat Terbuka Penerimaan Mahasiswa Baru UTama Atalia didaulat menjadi pembicara. Pada paparannya ia berharap agar generasi muda milenial bisa memberikan kontribusi positif di tengah pandemi Covid-19. Dengan media sosial yang mereka miliki bisa menginformasikan hal positif dalam menghadapi pandemi ini. Atalia yang juga istri Gubernur Jabar Ridwan Kamil mencontohkan seperti penerapan protokol kesehatan bagi masyarakat di antaranya penggunaan masker, cuci tangan pakai sabun dan jaga jarak. “Saya hari ini hadir untuk memberikan motivasi kepada mahasiswa baru bagaimana mereka harus mampu menggunakan komunikasi yang efektif dalam menghadapi keadaan saat ini, khususnya di masa pandemi Covid-19. Sekarang banyak berita tentang pandemi Covid-19 sehingga masyarakat perlu diberi konten-konten positif yang bisa dilakukan para mahasiswa,” jelas Atalia.

Ia juga mengajak mahasiswa baru UTama untuk menggerakkan relawan, bahkan mereka juga bisa menjadi peneliti, sebab sudah banyak alat dan teknologi yang dibuat para mahasiswa yang membantu penanganan Covid-19. Ia yakin mahasiswa saat ini sudah banyak berperan membantu dalam menghadapi pandemi Covid-19. (UTama, 21 Sep 2020)

Prodi Teknik Industri UTama Literasi K-3 Masyarakat Binong Jati

WhatsApp Image 2020 09 07 at 12.05.31 - Prodi Teknik Industri Universitas Widyatama Mengedukasi & Membantu Masyarakat Kelurahan Binong Jati Dalam Menerapkan K-3 Sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, Universitas Widyatama/UTama Bandung selalu berupaya untuk menjadikan kampusnya sebagai solusi memecahkan persoalan yang sedang dihadapi masyarakat. Tidak terkecuali di masa pandemi Covid-19.

UTama bergerak cepat membantu pemerintah dalam meringankan beban masyarakat, di antaranya melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) yang diselenggarakan beberapa fakultas, program studi, dan para dosennya.

Prodi Teknik Industri UTama menyelenggarakan kegiatan PkM di Kelurahan Binong Jati, Kota Bandung. Kegiatann dilangsungkan pertengahan bulan Mei 2020. Dikemas dalam bentuk penyuluhan dengan mengambil tema “Pentingnya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Guna Pencegahan Terpapar Covid -19”.

Pada acara tersebut UTama juga memberikan bantuan berupa masker sebanyak 360 buah dan poster tentang cara penggunaan masker serta cuci tangan memakai sabun, 300 lembar.

Kegiatan yang diketuai Dr. Arief Rahmana, ST., MT., CIPMP., dengan anggota para dosen, yaitu : Anita Juraida, ST., MT., Annisa Maharani Suyono, ST., MM., Ayu Endah Wahyuni, ST., MT., dan Rendiyatna Ferdian, ST., MT.

Dr. Arief  memaparkan tujuan kegiatan PkM memberikan pemahaman kepada masyarakat Binong Jati yang umumnya perajin rajutan, mengenai pentingnya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam menjalankan setiap aktivitas pekerjaannya agar terhindar dan tertular virus Covid-19. Ia bersama para dosen lainnya berharap dengan kegiatan itu, masyarakat Kelurahan Binong Jati terbantu dan dapat menjalankan protokol kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pada saat beraktivitas, terlebih di tengah pandemi.

“Insya Alloh, kegiatan seperti ini terus digalakan, sebagai bentuk tanggung jawab program studi terhadap masyarakat. Juga kami berupaya menjadi bagian solusi atas persoalan yang dihadapi masyarakat. Kami ucapkan terima kasih kepada para dosen, Bapak Lurah, dan masyarakat Kelurahan Binong Jati yang telah membantu terselenggaranya kegiatan ini dengan lancar,” ujar Arief Rahmana, Senin (7/9/2020) lalu.

Sementara itu, Lurah Kelurahan Binong Jati – Pepen Ruspendi, SE., MM., yang menerima langsung bantuan masker dan poster di kantornya, sangat mengapresiasi kegiatan PkM Prodi Teknik Industri UTama.

“Atas nama warga kelurahan Binong Jati, kami mengucapkan terima kasih atas kegiatan PKM ini. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini dapat memberikan pemahaman menyeluruh bagi warga kami tentang pentingnya K3, dalam kehidupan sehari-hari, terutama di masa pandemi Covid-19 ,” ujar Pepen. Kami sangat berharap kegiatan PKM seperti ini ke depannya terus berlanjut,” tutup Pepen. (UTama, 09 Sep 2020)

#### 0 ####

Di balik kesuksesan seorang suami tidak terlepas dari peran istri yang hebat. Hal itu diutarakan Prof Obsatar Sinaga, Rektor Universitas Widyatama/UTama saat menjadi Keynote Speaker web seminar (webinar) “Women Leaders and Entrepreneur”, Sabtu (24/4/2021) lalu. Karena itu, peran perempuan tidak bisa dipandang sebelah mata.
Tidak terkecuali sebagai entrepreneur atau pengusaha.

“Wanita sebagai pengusaha bukan sesuatu yang baru. Ketika wanita menjadi entrepreneur dan bussines women, kadang kala dikaitkan dengan status gender. Dibandingkan pria sebenarnya wanita itu seorang negosiator yang baik, sensitif cerdas juga kreatif,” terang Prof. Obsatar.

Sementara, Prof. Umi Narimawati, Guru Besar dari Universitas Komputer Indonesia, Bandung, salah satu pembicara utama mengatakan, bahwa perempuan harus mandiri, hal itu akan membuat ketahanan pangan dalam keluarga. Namun tetap tidak bisa melawan kodrat, sebagai ibu yang mengurus rumah tangga.

Kegiatan webinar yang diselenggarakan oleh Widyatama Business Incubator (WIBI) dalam rangka memperingati Hari Kartini. Keni Kaniawati, Ketua WIBI sekaligus Ketua kegiatan mengatakan webinar adalah kegiatan rutin yang merupakan implementasi program WIBI.

Webinar menampilkan tiga guru besar perempuan sebagai pembicara utama, selain Prof. Umi, Prof. Poppy Yuniawati dari Universitas Pasundan, Bandung dan Prof. Sedarmayanti dari Universitas Dr Soetomo, Surabaya. Webinar menyimpulkan bahwa pengusaha perempuan harus memiliki sikap mandiri, tangguh serta menjadi solusi.

Webinar juga menampilkan pengusaha wanita binaan WIBI yang telah berhasil dalam merambah dunia usaha, Irna Mutiara, desainer busana muslim. “Sepak terjang Irna Mutiara yang merupakan alumni Universitas Widyatama, tidak instan, melalui proses yang memakan waktu panjang. Sengaja dijadikan pembicara untuk memotivasi para peserta. Irna mahasiswa bimbingan kami memiliki background desainer. Saat ini punya sekolah fashion desainer. Banyak juga usaha yang dirintis Irna. Bahkan karyawannya sudah lumayan banyak. Irna juga kini bermitra bisnis dengan artis ternama Indonesia, Dewi Sandra dan Dhini Aminarti. Sedangkan segmen bisnisnya untuk kalangan menengah ke atas.” jelas Keni.

Tidak sedikit start up perempuan yang kini dibina oleh WIBI. Meskipun menurut pengakuan Keni, kehadiran WIBI baru seumur balita. Inkubator bisnis di kampus merupakan hal wajib, sesuai dengan Kementerian-BRIN, dimana kampus wajib memiliki inkubator bisnis, karena ke depan mereka juga akan memperoleh berbagai peluang, tidak hanya pendampingan dana tetapi berbagai materi termasuk dari Kementerian Koperasi dan UMKM. Terutama untuk meningkatkan jumlah wirausaha muda yang kreatif dan inovatif. Tidak terkecuali calon pengusaha perempuan yang bergerak di bidang kuliner, cafe, fashion, kecantikan dan lainnya.

Kemudian Keni menjelaskan bahwa WIBI akan melakukan inkubasi kepada tenant, calon start up atau perusahaan yang baru dirintis, setelah lulus melewati tahap seleksi, selama enam bulan. Setelah itu akan dibuat format perjanjian kontrak antara tenant dengan WIBI, termasuk ditandatangani oleh pihak rektorat, sebagai bakal calon penerima hibah.

“Dalam memilih tenant yang akan diinkubasi oleh WIBI, kata Keni usaha para tenant harus sudah berjalan 60 persen ke atas. Mereka terdiri dari mahasiswa UTama, masyarakat sekitar atau pun para alumni. “Mereka benar-benar diinkubasi. Diberikan training, mentoring, pelatihan, sampai mendapatkan speed capital dan bisa dijadikan spin-off bussines maching. Ke depan, tenant yang ada di WIBI bisa naik ke level lebih tinggi bahkan bisa membantu para calon tenant yang lain. Usahanya apabila bisa berkembang nanti bisa membuka koperasi dari tenant oleh tenant untuk tenant. Inkubator bisnis di kampus Universitas Widyatama, juga membantu pemeringkatan akreditasi kampus,” kata Keni.

Kegiatan WIBI juga didukung oleh PT HIPMI dan Entrepreneur And Innovation Center/EIC UTama yang dikomandani Dr. Meriza Hendri. (UTama, 24/4/21)

Mahasiswa UTama Ikuti Sertifikasi BNSP

Mahasiswa Universitas Widyatama Mengikuti Sertifikasi BNSP Selain mendapatkan ijasah kini lulusan Universitas Widyatama/UTama mendapatkan sertifikasi Lembaga Sertifikasi Profesi Universitas Widyatama yang telah mendapatkan lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Ujian pertama telah dilakukan dengan 7 skema sertifikasi, salah satunya sertifikasi MICE yang diujikan pada hari Jumat, 26 Februari 2021 yang langsung diawasi asesor dari BNSP dan dilakukan di Universitas Widyatama.

Total ada 18 skema yang telah siap dilakukan sertifikasi dan akan terus bertambah sehingga semua mahasiswa dari semua jurusan akan dibekali sertifikasi sesuai dengan jurusan, keinginan, serta kemampuan masing-masing mahasiswa sehingga mahasiswa dapat memilih sertifikasi apa yang akan diambil, ujar Wakil Rektor 2 Dr. Deden Sutisna. (Ro Kemahasiswaan. 03 Mar 2021)

Virtual Exibition LKOK

  Biro Kemahasiswaan UTama bekerjasama dengan Pemerintahan Mahasiswa UTama mengadakan kegiatan Virtual Exibition pada hari Sabtu, 6 Maret 2021 lau. Menurut Kepala Biro Kemahasiswaan Pipin Sukandi, kegiatan biasanya dilakukan secara offline karena saat ini masih dalam kondisi pandemi sehingga dilakukan secara daring tanpa mengurangi kualitas kegiatan.

Acara dimaksudkan untuk memperkenalkan seluruh Lembaga Kemahasiswaan dan Organisasi Kemahasiswaan (LKOK) yang ada kepada mahasiswa angkatan 2020. Sampai saat ini mahasiswa angkatan 2020 belum dapat mengunjungi kampus maka kami berikan informasi secara online. Melalui aktivitas ini diharapkan mahasiswa angkatan 2020 dapat mengikuti salah satu dari unit yang ditampilkan dalam kegiatan virtual exibition ini. Kegiatan ini diikuti diantaranya oleh MPM, PEMA, Senat Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa dan seluruh Unit Kegiatan Mahasiswa yang ada di UTama seperti olahrara, seni, pengabdian masyarakat dan keagamaan. (Biro Kemahasiswaan, 08 Mar 2021)

Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Adakan Webinar

Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Mengadakan Webinar Pandemi Covd-19 bukan merupakan halangan untuk belajar dan tetap semangat. Inilah yang dilakukan Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Widyatama yang tetap belajar dengan menambah pengetahuan dari berbagi sektor. Pada hari Minggu, 7 Maret 2021 lalu Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin menyelenggarakan webinar dengan tema Pembuatan Komponen Part Pesawat Terbang Departemen Machining PT. Dirgantara Indonesia dengan menghadirkan narasumber salah seorang dosen Teknk Mesin Universitas Widyatama, Bapak Kresno, S.T. (Biro Kemahasiswaan 08 Mar 2021)

Pelantikan Staff Pemerintahan MahasiswaPelantikan Staff Pemerintahan Mahasiswa

Selasa, 9 Maret 2021 lalu Presiden Mahasiswa UTama, Bambang Teguh Munajat melantik Staff Pemerintahan Mahasiswa Periode 2020-2021 secara online. Dalam sambutannya Kepala Biro Kemahasiswaan UTama mengatakan dalam menjalankan amanah yang diberikan sesuai fungsi masing-masing sebaiknya dilaksanakan secara serius apalagi dalam kondisi pandemi Covid 19 saat ini. Prestasi tetap menjadi urutan pertama dalam memajukan organisasi di lingkungan UTama tutur Pipin Sukandi. (Biro Kemahasiswaan 10 Mar 2021)

Kewirausahaan Day

Kewirus Day Unit Kegiatan Mahasiswa Kewirausahaan UTama hari Sabtu 13 Maret 2021 lalu menyelenggarakan kegiatan dengan tema Kewirus Day secara online. Tema tersebut diusung dengan harapan audiens mahasiswa UTama tertarik mengembangkan diri sebagai seorang entrepreneur.

Tidak dapat dipungkiri pandemi Covid 19 yang telah berjalan selama setahun masih sulit diprediksi kapan akan berakhir. Tidak sedikit perusahaan yang gulung tikar akibat adanya pandemi ini. Termasuk para wirausaha yang jungkir balik merubah pola penjualan akibat pandemi. Walau kondisi demikian harapan kami para mahasiswa UTama setelah lulus tidak terpaku bekerja pada perusahaan, tetapi menetapkan opsi lain yaitu berwirausaha ujar Yashinta Ketua UKM Kewirausahaan. (Biro Kemahasiswaan 16 Mar 2021)

Bandung Model United Nations 2021 Mahasiswa Universitas WidyatamaBandung Model United Nations 2021 Mahasiswa UTama

Unit Kegiatan Mahasiswa International Student Center (ISC) UTama pada hari Sabtu, 13 Maret 2021 mengadakan kegiatan Bandung Model United Nations 2021 secara online. Bandung Model United Nations merupakan kegiatan tahunan Simulasi Sidang PBB yang membahas permasalahan dunia. Dalam simulasi sidang PBB tersebut, delegasi berperan sebagai perwakilan satu negara dan dialokasikan pada satu council dengan fokus bahasan tertentu. Nanti, setiap council akan merumuskan draft Resolusi PBB dalam menanggapi permasalahan dunia seperti pemanasan global, perampasan HAM hingga konflik kerjasama multilateral. (Biro Kemahasiswaan16 Mar 2021)

Mahasiswa UTama Bantu Pemkot Bandung Vaksinasi Lansia

Mahasiswa Widyatama Membantu Pemkot Bandung Dalam Vaksinasi Lansia Sejumlah mahasiswa UTama yang tergabung dalam Lembaga Kemahasiswaan dan Organisasi Kemahasiswaan (LKOK) turut serta dalam kegiatan pemberian vaksin untuk lansia. Kegiatan yang dimotori Pemerintah Kota Bandung, Masyarakat Tionghoa Peduli dan Rumah Sakit Kebonjati dilaksanakan selama 5 (lima) hari mulai tanggal 15-19 Maret 2021 yang berlokasi di Yayasan Dana Sosial Priangan Jl. Nana Rohana Bandung.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus melakukan percepatan vaksinasi COVID-19 untuk lansia di Kota Bandung, Jawa Barat. Sampai saat ini sudah ada 16 ribu lansia yang sudah jalani vaksinasi.

“Vaksinasi Lansia secara kumulatif sudah lumayan tinggi sekitar 16 ribuan dalam 15 hari. Tapi karena sasaran tinggi, maka kita harus melakukan percepatan,” kata Kadinkes Kota Bandung, Ahyani Raksanagara di Yayasan Dana Sosial Priangan, Jalan Nana Rohana, Bandung, Senin (15/3/2021). Jumlah sasaran mencapai 118 ribu orang. Apalagi, untuk lansia tahapannya lebih panjang dan harus berhati-hati dalam melakukan screening.” ujarnya.

Dinkes mendorong organisasi, lembaga, komunitas yang ada lansianya agar melaksanakan kegiatan sendiri dimana tenaga kesehatan kami latih, agar pendaftaran dan pelaporan terpusat dan vaksinasi dibantu oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung. Seperti diketahui, pendataan lansia lebih sulit dibanding sasaran lainnya karena datanya tidak terpusat.

Ahyani menambahkan, jika lansia tidak bisa datang bisa menghubungi Puskesmas di wilayahnya,

petugas Puskesmas nanti datang. (Biro Kemahasiswaan 16 Mar 2021)

Mahasiswa Widyatama Ikuti Kegiatan Wawasan Kebangsaan

Mahasiswa Widyatama Mengikuti Kegiatan Wawasan Kebangsaan Selasa, 16 Maret 2021 lalu 2 (dua) orang mahasiswa UTama terpilih mengikuti kegiatan Wawasan Kebangsaan yang diselengarakan Kodim 0618/BS. Wawasan Kebangsaan harus sudah tertanam sejak usia dini. Melalui pengetahuan wawasan kebangsaan maka kecintaan terhadap tanah air akan semakin meningkat ujar Kepala Biro Kemahasiswaan saat menerima undangan tersebut.

Bela negara dipersepsi sebagian masyarakat adalah tugas TNI dan POLRI. Padahal dalam Undang Undang Dasar 1945 telah jelas bahwa seluruh warga negara Indonesia mempunyai hak dan kewajiban dalam mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia. Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa merupakan ujung tombak mempertahankan dan mengembangkan negara ini. Dengan kegiatan wawasan kebangsaan semoga dapat menambah pengetahuan dan kecintaannya terhadap negara Indonesia. (Biro Kemahasiswaan 18 Mar 2021)

Milad Yayasan Widyatama Ke-48,

Berharap Senantiasa Melahirkan Insan Berkualitas dan Berakhlak

Djoko Roespinoedji, Ketua Yayasan Widyatama dalam syukuran milad Yayasan Widyatama ke-48 terus mendorong satuan-satuan pendidikan maju ke arah lebih baik. Ketiga satuan pendidikan, yaitu: Universitas Widyatama, Art Theraphy Center (ATC) serta Lembaga Pengembangan & Aplikasi Pengetahuan (LPAP) Widyatama.

Acara syukuran milad Yayasan Widyatama ke-48 digelar di Gedung F, Fakultas Teknik Universitas Widyatama, pada Selasa (5/1/2021) lalu.

Yayasan Widyatama yang berdiri pada tanggal 3 Januari 1973 https://majalahsora.com/wp-content/uploads/2021/01/HUT-Yayasan-Widyatama-ke-48_3-300x225.jpg merupakan perjuangan yang cukup panjang dari pendiri terdahulu, Prof. Koesbandijah. Saya menjadi bagian generasi ketiga, dari pendiri tentu mempunyai kewajiban untuk melanggengkan Yayasan Widyatama ke arah yang semakin baik, semakin dewasa. tegas Djoko.

Ia berharap ketiga satuan pendidikan di bawah naungan Yayasan Widyatama bisa saling bersinergi. Mahasiswa yang mengenyam pendidikan di Widyatama, bisa menjadi insan berkualitas serta memiliki karakter yang baik, sehingga kelak menjadi bagian pemimpin negara ini.

Yayasan Widyatama memiliki program kerja dan komitmen mendorong satuan pendidikan terus berkiprah mengembangkan ilmu pengetahuan dan meningkatkan kualitas para dosennya. Tahun 2020 Universitas Widyatama mencapai peringkat 57 nasional. Ini merupakan pencapaian luar biasa. Karena kita tahu ada sekitar 4000-an perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Namun perjalanan masih panjang tetap berkomitmen menyelenggarakan kualitas pembelajaran yang baik sehingga kurikulum yang kita pakai ter-delivery dengan baik kepada mahasiswa,”papar Djoko.

Di kesempatan yang sama Prof. H. Obsatar Sinaga, Rektor UTama memiliki impian kampus ini bisa masuk “world class university”. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui, di antaranya masuk university world rating, sebagai alat mencapai world ranking.

Dalam kiprahnya Yayasan Widyatama telah memberikan kewenangan kepada satuan pendidikan untuk menentukan proses terhadap strategi kebijakan, sampai pada tingkat aksi. Karena itu Yayasan Widyatama saya fikir bisa menjadi contoh bagi Yayasan lain dalam mengelola satuan pendidikan.” imbuhnya.

Semoga Alloh SWT meridhoi Yayasan Widyatama sebagai lembaga pendidikan yang komitmen pada pendidikan, manfaatnya semakin meningkat bagi masyarakat, utamanya meningkatkan kecerdasan anak bangsa.

Kuliah Umum Virtual “Industri Media Televisi” Bersama ANTV

https://majalahsora.com/wp-content/uploads/2021/01/Kampus-Keren-ANTV-Universitas-Widyatama_3-300x140.jpg Kuliah umum “Industri Media Televisi” yang digelar oleh Prodi Produksi Film & TV UTama bekerjasama dengan ANTV, secara virtual digelar Rabu (13/1/2021) lalu dari pukul 10.00 sampai sekitar pukul 12.00. Kuliah umum terbuka yang diikuti sekitar 500 orang melalui aplikasi zoom meeting, sisanya melalui chanel live streaming YouTube, ANTV Klik.

Di samping mahasiswa UTama, diikuti mahasiswa dari kampus dan siswa lainnya, seperti mahasiswa Fikom Unpad, Unpas, Unikom, YPKP Sangga Buana, siswa SMKN 5 Kota Bandung, SMKN 14 Kota Bandung, SMKN 4 Kota Bandung.

Pada kesempatan itu Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, S.IP., M.Si, Rektor UTama, menjadi pembicara utama dengan narasumber Teguh Anantawikrama, Chief External Affair Officer ANTV.

https://majalahsora.com/wp-content/uploads/2021/01/Kampus-Keren-ANTV-Universitas-Widyatama_5-300x140.jpg Capaian awal dari tujuan kuliah umum ini menurut Prof. Obsatar diharapkan para peserta bisa memahami industri pertelevisian di Indonesia, khususnya ANTV. Para peserta kuliah umum juga jadi tahu bahwa perusahaan televisi mainstream dituntut memberitakan sesuai fakta dan mendidik. “Saya juga menerapkan pada Prodi Produksi Film & TV supaya menghasilkan tenaga yang professional, tidak menjadi penulis, pembaca dan pembuat berita hoax. Harus bermanfaat bagi masyarakat luas,” tegas Prof. Obi.

Sementara itu Teguh Anantawikrama, Chief External Affair Officer ANTV memaparkan materi yang menarik. Seperti banyaknya peluang bekerja di dunia pertelevisian, baik dalam negeri maupun mancanegara seperti Jepang.

Juga menjelaskan mengenai serunya dan tantangan bekerja di industri media televisi, karena harus siap beradaptasi dengan segala perubahan. Termasuk produksi program-program yang ada di ANTV.

ANTV memiliki dua produk televisi, yaitu program on air dan off air yang kedua-duanya memiliki peran penting. Program on air, seperti Uttaran, Jhoda-Akbar, Pesbukers dan lainnya. Ada juga program yang dibuat sendiri, diakuisisi, serta kerjasama.

Beasiswa Kuliah Di UTama Buat Akmaludin Korban Longsor Cimanggung – Sumedang

Akmal Korban Longsor Cimanggung Kabupaten Sumedang Terharu Dan Bangga Mendapat Beasiswa Kuliah Di Universitas Widyatama

Muhammad Akmaludin, siswa kelas XII, SMKN 1 Sumedang bangga dan terharu saat menerima beasiswa kuliah di UTama. Hal itu ia katakan setelah Prof. Obsatar Sinaga – Rektor UTama, serta Djoko Roespinoedji – Ketua Yayasan Widyatama memberikan beasiswa dan santunan uang tunai, sekaligus menjenguk langsung Akmal dikediaman neneknya, di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jum’at (15/1/2021) lalu.

“Alhamdulillah, sangat senang terima kasih banyak,” kata Akmal.

Hal senada disampaikan Ine Astuti, Ibunda Akmal atas pemberian tersebut terhadap putranya, berupa beasiswa penuh berkuliah di UTama sampai tuntas.“Mudah-mudahan aya balasannya. Anak saya juga bisa menjadi orang yang sukses, bisa mengabdi ke negara dan melanjutkan perjuangan Bapaknya,” kata Ine yang adalah Guru Bahasa Indonesia, di SMA Guna Cipta, Sumedang.

https://majalahsora.com/wp-content/uploads/2021/01/Prof-Obi-Rektor-Universitas-Widyatama-Bantuan-Korban-Longsor-Cimanggung-Sumedang-300x225.jpg Akmal tinggal bersama kedua orangtua dan adik perempuannya di Perumahan Alam Asri, Desa Sindangpakuan, Kecamatan Cimanggung. Akmal merupakan korban selamat akibat longsor susulan di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Ia anggota Pramuka Penegak dan Dadang Kusnadi, ayahnya, adalah Sekretaris Kwartir Pramuka Ranting Cimanggung turut serta menjadi relawan, membantu mengevakuasi korban longsor di daerah Desa Bojongkondang, Kecamatan Cimanggung, Sabtu (9/1/2021).

Ia dan ayahnya membantu puluhan aparat dan tim SAR. Sejumlah rumah dan beberapa warga tertimbun longsor setelah hujan lebat di Cimanggung.

Dadang Ayahanda Akmal adalah pembina mahir dan pernah mengikuti kursus instruktur SAR.

Namun naas saat mencari korban longsoran Akmal dan ayahnya menjadi korban tertimpa material longsoran. Bahkan Dadang ayahanda Akmal menjadi salah satu korban jiwa yang tertimbun longsoran susulan di wilayah itu. Ayahanda Akmal tertimbun tanah dan jenazahnya diketemukan hari Rabu (13/1/2021).

Akmal sendiri mengalami luka-luka di  bagian kepala, kaki dan tangan, karena terbentur batu dan baja ringan terdampak longsor. Kini kondisinya semakin membaik. “Mudah-mudahan beasiswa yang diberikan bermanfaat buat Akmal untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi dan jalan meraih cita-citanya. Alhamdulillah saya bersama Pak Djoko – Ketua Yayasan Widyatama menyerahkan dan melihat langsung kondisi Akmal. Luar biasa dengan jiwa heroik Akmal yang masih remaja turut serta menjadi relawan. Itu merupakan modal bagi dirinya untuk menjadi orang sukses, tabah dan semoga lekas sembuh” kata Prof. Obi.

Pada kesempatan itu pihak Universitas Widyatama juga menyerahkan bantuan sembako untuk warga terdampak dan uang tunai. Diserahkan langsung ke Camat Cimanggung, di Kantor Kecamatan Desa Cimanggung.

Rektor Universitas Bhakti Kencana Kunjungi UTama

Entris Rektor Universitas Bhakti Kencana Sengaja Mengunjungi Universitas Widyatama Kampus Swasta Ketiga Terbaik Di JabarKiri ke kanan: Dr. Entris Sutrisno, MH. Kes., Apt, Rektor Universitas Bhakti Kencana, Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, S.Ip., M.Si., Rektor UTama, Roeshartono, ST., MCEM., MBA., Sekretaris Yayasan Widyatama dan Dr. H. Deden Sutisna, M.Si., Warek II UTama

 

Rektor Universitas Bhakti Kencana – Bandung, Dr. Entris Sutrisno, MH. Kes., Apt bersama para wakil rektornya berkunjung ke Universitas Widyatama (UTama). Melakukan studi banding Selasa (2/2/2021) lalu. Bersama jajarannya ia berkeliling melihat berbagai fasilitas di UTama, dari mulai gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) yang memiliki sarana untuk basket, futsal, bulu tangkis, boxer, tae kwon do, fitnes, perkantoran biro mahasiswa serta auditorium internasional. Juga Perpustakaan UTama yang telah memiliki akreditasi A, termasuk berkunjung ke gedung Fakultas Teknik dan gedung lainnya.

Entris memaparkan bahwa melakukan kunjungan studi banding, sekaligus melakukan penjajagan kerjasama ke arah yang lebih serius. Terutama dalam proses pengelolaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di UTama. “Saya sengaja datang langsung, ingin belajar ke kampus Universitas Widyatama, prodinya banyak yang telah memiliki akreditasi A. Ingin meniru UTama, karena Universitas Bhakti Kencana adalah universitas baru, jadi masih dalam tahap belajar. seperti Widyatama,” imbuhnya.

Ia pun menjelaskan kunjungan ke UTama merupakan yang kedua. Pada kunjungan sebelumnya, lingkup pertemuan hanya sebatas Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Bhakti Kencana dengan LPPM UTama, terkait penelitian. Sekarang lingkupnya lebih luas. Selaku Rektor ingin mengetahui secara global bagaimana proses kerjasama tersebut bisa dilanjutkan. Tidak hanya dalam hal penelitian saja, tetapi bagaimana proses pengelolaan kerjasama, pengelolaan perguruan tinggi dan lainnya,” papar Entris. Rencana ke depan pihaknya akan melakukan proses pendampingan Universitas Bhakti Kencana oleh UTama, agar bisa selaras, melakukan MoU ditindaklanjuti dengan MoA.

Pada kesempatan yang sama Prof. Obsatar Sinaga menyatakan sangat senang dengan kunjungan Rektor Universitas Bhakti Kencana berserta jajarannya, dan dengan tangan terbuka UTama siap berbagi pengalaman dan ilmu dalam mengelola perguruan tinggi.

UTama memberlakukan metode pembelajaran full online untuk seluruh mata kuliah dan mahasiswa dapat mengakses materi perkuliahan, discussion board melalui forum diskusi, chatroom serta mengakses tugas kuliah yang diberikan dosen,” paparnya.

Para dosen UTama pun, dipacu untuk lebih kreatif dalam memberikan materi pembelajaran secara online, yaitu dengan membuat pembelajaran dalam bentuk tutorial yang di-upload di YouTube, memaksimalkan penggunaan google classroom, WhatsApp Group, dan aplikasi video conference sepertinya zoom.

Rektor UTama pun menjelaskan mengenai pentingnya menulis penelitian bagi para dosen dan mahasiswanya yang dipublikasikan pada jurnal internasional, terindeks Scopus. Termasuk membantu mempublikasikan artikel penelitian dosen Universitas Bhakti Kencana, karena ia memiliki personal garansi terhadap chief editor di Eropa dan Amerika Serikat.

Sampai saat ini UTama telah menerbitkan 1.373 artikel terindeks Scopus, dengan jumlah dosen 272 orang. Universitas Widyatama ditunjuk oleh LLDIKTI IV menjadi supervisi bagi perguruan tinggi lain di Jabar Banten. Terbaru ranking UTama versi Webometrics yang baru diliris beberapa hari lalu, menduduki peringkat 3 di Jabar di bawah Telkom University dan Universitas Parahyangan. Sedangkan secara nasional berada di posisi ke-55.

 

UTama Duduki Ranking ke-55 Perguruan Tinggi Nasional

Universitas Widyatama Bandung Kampus Berbasis Riset Menduduki Ranking ke-55 Perguruan Tinggi Ternama NasionalProf. Dr. H. Obsatar Sinaga, S.IP., M.Si., Rektor Universitas Widyatama

Universitas Widyatama/UTama di bawah kepemimpinan Prof. Obsatar Sinaga terus menunjukan prestasi. Kampus UTama, terus dipacu agar bisa menjadi kampus berbasis riset. Di mana 272 dosen dan belasan ribu mahasiswanya, didorong melakukan berbagai penelitian dan menulis jurnal internasional. Salah satu parameter capaian prestasi itu diukur dari perankingan perguruan tinggi, baik yang dilakukan oleh Ditjen Dikti maupun Webometrics.

Pada tahun 2020, dalam perankingan Ditjen Dikti UTama berada pada peringkat ke-57, sebelumnya pada tahun 2019 berada pada peringkat ke-95. Dari pemeringkatan Webometrics UTama menduduki ranking ke-55 dan ke-3 di Jabar Banten. “Alhamdulillah, Universitas Widyatama terus mencatat berbagai prestasi. Kamis (5/2/2021) lalu. Namun kami masih harus meningkatkan kualitas. banyak hal harus diperbaiki termasuk pelayanan, dan juga prestasi kegiatan mahasiswa, penelitian, karena dan pengabdian masyarakat,” imbuhnya.

Menurutnya UTama sebetulnya tidak menyiapkan perankingan untuk Webometrics, namun untuk menyiapkan pemeringkatan Dikjen Dikti yang sebelumnya bernama namanya Ristek Dikti. “Pemeringkatan Webometrics tidak terlalu jauh dengan Dikti, dan biasanya simultan dengan ranking Dikti,” paparnya.

WIBEST 2021 UTama

Menjadi Salah Satu Platform Penelitian Bermutu Dan Bermanfaat Untuk Masyarakat

Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, S.Ip., M.Si., Rektor Universitas Widyatama

Universitas Widyatama/UTama menggelar ajang Widyatama International Conference on Business, Economics, Social and Technology (WIBEST) 2021.  Konferensi internasional mengenai paper hasil penelitian para dosen yang akan dipublikasikan di jurnal internasional terindeks Scopus.

Sekitar 104 paper penelitian yang masuk pada kegiatan konferensi internasional WIBEST 2021. Dalam 1 paper sedikitnya ada tiga dosen yang berkolaborasi menulis. Apabila dijumlahkan sekitar 300-dosen yang terlibat. Pesertanya dari Kanada, Maroko, Thailand, Malaysia, Taiwan termasuk Indonesia. WIBEST 2021 dilangsungkan secara daring melalui aplikasi zoom meeting, Rabu, tanggal 9 Februari 2021 lalu.

Alasan UTama menggelar WIBEST 2021, karena adanya aspirasi dari luar civitas academica kampus UTama, termasuk internal kampus Widyatama.

Sebelumnya UTama, telah menggelar The 3rd International Conference of Business, Policy And Social Sciences 2020 (14-15 Oktober 2020). “Mereka menghendaki UTama menggelar seminar internasional kembali.  “Kebetulan Universitas Widyatama memiliki kerjasama yang baik dengan para chief editor di mancanegara (Amerika Serikat dan Eropa).

Pada kesempatan yang sama Prof. Dr. Mohd. Haizam Bin Mohd. Saudi, Wakil Rektor III, Bidang Riset, Pengembangan dan Kerjasama UTama, menambahkan paper yang sudah di-submit lalu dipresentasikan oleh para peserta yang dilakukan secara pararel session. Papernya mengenai sosial ekonomi dan lainnya. Setiap peserta diberi kesempatan 10 menit memaparkan isi penelitian tersebut. Kemudian dibahas dan dikomentari para peserta lainnya, untuk memberikan penjelasan lebih lanjut. Termasuk ada peninjauan kembali dari  UTama dan komite yang menilai paper yang sudah masuk. Mereka akan menilai kualitas isi paper, kesimpulan, cara, manfaat terhadap dunia industri dan dunia akademik, setelah adanya temuan-temuan, yang dilakukan dalam penelitian.

https://majalahsora.com/wp-content/uploads/2021/02/Prof-Haizam-WIBEST-2021-Universitas-Widyatama-300x225.jpgProf. Dr. Mohd. Haizam Bin Mohd. Saudi, Wakil Rektor III, Bidang Riset, Pengembangan dan Kerjasama UTama

“Peserta ada yang memaparkan tentang keadaan perekonomian masyarakat di Jawa Barat, karena terdampak pandemi. Cara mengatasi yang efektif harus diteliti dan dibahas oleh peserta. Hasil temuan itu apa dampaknya untuk masyarakat. Jadi kami bisa menilai keefektifan dan solusi bagi masyarakat. Apakah papernya memiliki kualitas atau tidak,” paparnya. Setelah proses itu dilalui, akan diserahkan ke pihak editor, untuk diedit lagi.

“Untuk Letter of Acceptance (LoA) kurang lebih memakan waktu selama dua minggu. Sedangkan untuk publikasi pada jurnal internasional terindeks Scopus, perlu waktu antara satu sampai tiga bulan ” jelasnya. Terkait kegiatan WIBEST 2021 yang diikuti oleh lebih dari 300-an dosen, menurutnya hal itu di luar dugaan UTama. “Karena ini awal tahun, biasanya dosen-dosen menulis pada pertengahan tahun atau akhir tahun. Awal tahun dampak yang diterima dosen di Widyatama dan luar Widyatama itu amat bagus sekali. Mereka sadar di masa pandemi, harus tetap menulis untuk peningkatan jabatan fungsional (jafung) nya,” jelas Prof. Haizam.

UTama Raih Penghargaan LLDIKTI IV

WhatsApp Image 2021 02 18 at 08.40.17 1024x768 - Berkat Kerja Keras Universitas Widyatama Kembali Menyabet Penghargaan Kampus Ternama Universitas Widyatama di awal tahun ini meraih peringkat ke-4 kategori  bergengsi Perguruan Tinggi  Klaster Tebaik bentuk Universitas dan Institut, pada Anugerah Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV, tahun 2021. Penganugerahan dilangsungkan di Hotel Aston Cirebon & Convention Center, Cirebon, pada Rabu, 17 Februari 2021 lalu.

Penghargaan diberikan langsung oleh Kepala LLDIKTI Wilayah IV Prof. Dr. Uman Suherman, AS. Ada 11 kategori yang diberikan LLDIKTI Wilayah IV, sementara di bawah naungan LLDIKTI IV ada sekitar 456 perguruan tinggi. Prof. Uman mengatakan, bahwa penghargaan tersebut merupakan sebuah apresiasi dari LLDIKTI Wilayah IV terhadap perguruan tinggi yang memiliki prestasi. Baik yang menyangkut perankingan, penelitian, sertifikasi dosen, termasuk dengan hal-hal yang berkaitan dengan kualitas.

Pada kesempatan tersebut Prof. Obsatar Sinaga Rektor Universitas Widyatama/UTama mengatakan, bahwa capaian tersebut merupakan salah satu bentuk kepercayaan masyarakat kepada UTama.

WhatsApp Image 2021 02 17 at 21.59.12 1024x768 - Berkat Kerja Keras Universitas Widyatama Kembali Menyabet Penghargaan Kampus TernamaKiri ke kanan: Djoko S. Roespinoedji, S.E., PG., DIP., Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, S.Ip., M.Si dan Prof. Dr. Mohd. Haizam Bin Mohd. Saudi

Capaian itu pun tidak terlepas dari Yayasan Widyatama yang selalu mendukung seluruh kegiatan serta program UTama. Sementara itu, Djoko Roespinoedji, Ketua Yayasan Widyatama sangat mengapresiasi capaian UTama itu.

Perguruan tinggi lain dengan peringkat Klaster Terbaik Bentuk Universitas dan Institut, Anugerah LLDIKTI, tahun 2021 adalah : Universitas Telkom, Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Islam Bandung, Universitas Widyatama, Institut Teknologi Nasional Bandung, Universitas Djuanda, Universitas Pasundan, Universitas Presiden, Universitas Komputer Indonesia, Universitas Kristen Maranatha, Universitas Pembangunan Jaya, Universitas Pamulang. (UTama 17 Feb 2021)

UTama Peringkat “TOP 3” Perguruan Tinggi Terbaik Se-JABAR BANTEN

ASDASD 1024x1024 - Universitas Widyatama Menduduki Peringkat "TOP 3" Perguruan Tinggi Terbaik Se-JABAR BANTEN Universitas Widytama/UTama versi Webometrics yang baru diliris beberapa waktu lalu, menduduki peringkat 3 perguruan tinggi swasta terbaik di Jabar.

Webometrics memberikan peringkat pada perguruan tinggi baik negeri maupun swasta berdasarkan empat indikator yakni ‘presence’, ‘visibility’, ‘transparency’, dan ‘excellence’.

Prestasi lain yang telah dicapai UTama yaitu: Ranking ke-55 dari 4.682 perguruan tinggi negeri swasta versi Ristek Dikti; Ranking ke-48, program SIMKATMAWA (bidang kemahasiswaan); Juara dunia ke-2, kegiatan Internasional Converence and Exposition on Inventions by Institutions of Higher Learning, Kementerian Pendidikan Malaysia.

Enam prodi mendapatkan akreditasi internasional dengan nilai “Premium” atau A dari ASIC (Accreditation for International Schools, College and Universities) Inggris, UTama mendapat penghargaan Presidential Award dari International Council for Small Business, category Research and Academician; Mendapatkan lima penghargaan MURI, salah satunya Job Fair Online Terlama dan prestasi lainnya. (UTama 03 Feb 2021)

Dosen FEB UTama Lakukan Literasi Pemulihan Ekonomi Nasional Masa Pandemi

Masa pandemi, survey tim dosen FEB UTama menemukan kecenderungan kekhawatiran, kecemasan, ketakutkan dan frustasi masyarakat menghadapi pandemi Corona Virus Disease-2019 (Covid-19). Pandemi yang melanda dunia ini sangat berdampak pada berbagai sektor: kesehatan, perekonomian, pendidikan, pariwisata, transportasi dan masih banyak lagi. Berbagai persoalan hidup pun hadir akibat dari pandemi tersebut.

Pemerintah telah menggulirkan berbagai upaya menanggulangi Pandemi sekaligus melakukan pemulihan ekonomi nasional. Dalam rangka partisipasi dosen FEB UTama menyelenggarakan webinar Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) menghadirkan narasumber Candra Fajri Ananda – Staf Khusus Menteri Keuangan RI, dan Sotarduga Napitupulu – Direktur Pengawasan OJK. Literasi disampaikan kepada seluruh mahasiswa S1, S2, S3, dosen dan pelaku ekonomi terkait program pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19, pada Sabtu, 19 Desember 2020 lalu.

“Ekonomi dunia yang tumbuh positif hanya Tiongkok dan Vietnam. Kunci keluar dari dampak pandemi Covid19 adalah disiplin” ungkap Candra pada kurang lebih 300 peserta webinar. “Sisi demand global sangat ditentukan perkembangan kasus Covid-19, terutama di negara-negara berpenduduk terbesar seperti China, India, AS, Indonesia dan Brazil. Konsumsi global diproyeksi mulai pulih namun akan ditentukan muncul atau tidaknya second wave” tambahnya.

Sementara, pemulihan permintaan domestik diprediksi lebih cepat dari ekonomi global. Menurut panel of Experts survey oleh UN World Tourist Organization (UNWTO) menyimpulkan bahwa pemulihan ekonomi mulai terjadi pada kuartal akhir 2020 dan semakin kokoh pada 2021 sehingga perlu optimisme yang dibangun agar mampu keluar dari pandemi ini.

Sotarduga Napitupulu – Direktur Pengawasan OJK menerangkan selama ini OJK telah melakukan banyak tindakan terkait upaya pemulihan ekonomi akibat Pandemi Covid-19, terutama yang memberi manfaat bagi sektor riil agar dapat bertahan, diantaranya relaksasi kredit. OJK juga mendukung program pemerintah dengan mengatur penempatan dana, likuiditas yang diberikan pemerintah ke Himbara/ Himpunan Bank Negara, BPD dan Lembaga Syariah, serta mendukung program subsidi bunga.

Diingatkan, masyarakat perlu memproteksi diri dari tawaran investasi ilegal yang menjanjikan keuntungan yang tidak wajar dalam waktu cepat. Layanan konsumen OJK melalui Whatsapps 081 157 157 157 tetap berjalan, meskipun kebijakan work from home (WFH) diberlakukan. Menurut Sotarduga ada tiga pertanyaan utama yang sering ditanyakan dalam layanan konsumen ini, yakni: kebijakan stimulus perekonomian, restrukturisasi, dan komplain. Konsumen dimohon untuk memahami dan bisa mengantri seiring dengan meningkatnya layanan konsumen OJK.

Pemateri lain yaitu Gusni, Lia Amaliwiati, Siti Komariah dan Eristi Minda menyampaikan bahwa dengan semangat optimis kita semua harus bergotong-royong dan burden sharing agar mampu bertahan sekaligus recovery sosial ekonomi. Selalu ingat 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Karena pemulihan ekonomi sangat bergantung dengan kinerja sektor kesehatan. Kesehatan pulih, ekonomi bangkit, melindungi diri dan melindungi negeri, ucap Devy Mawarnie – dosen FEB Widyatama. selaku moderator menutup webinar. (UTama, 22Des2020)

Wi-can UTama Diikuti PT Mancanegara, UTama Raih Juara Umum

Prof Uman Kepala LLDIKTI Wilayah IV Wi can 1 1024x422 - Wi-can Ajang Kompetisi Inovasi Internasional Universitas Widyatama Banyak Diikuti Oleh Perguruan Tinggi Mancanegara Dan Dalam Negeri Universitas Widyatama kembali menggelar ajang Widyatama International Innovation and Academic Competition (Wi-can) bagi mahasiswa termasuk pelajar. Tahun 2020 ini merupakan tahun yang kedua, sebelumnya dihelat tahun 2019. Karena dalam kondisi pandemi, ajang dilangsungkan daring atau online, melalui video converence.

Meskipun begitu, tidak menghalangi para peserta turut serta mengikuti ajang Wi-can. Malah jumlah pesertanya semakin melonjak, baik peserta dari mancanegara maupun dalam negeri.

Prof. Dr. Uman Suherman, AS, M.Pd., Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jabar Banten

 

Pada ajang tersebut hadir beberapa pembicara: Prof. Dr. Thomas Suyatno, Ketua Umum Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABP-PTSI), Dr. Ir. Puji Winarni M.A., Sekretaris Utama pada Badan Standardisasi Nasional (BSN), Prof. Dr. Ir. Eddy Jusuf, M.Si., M.Kom., Ketua APTISI Jabar, serta Prof. Dr. Uman Suherman, AS, M.Pd., Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jabar & Banten.

Menurut Prof. Obsatar – Rektor Universitas Widyatama/UTama ajang Wi-can diharapkan menjadi salah satu standar untuk perhitungan pemeringkatan perguruan tinggi di Indonesia. “Makanya Wi-can kedua menjadi semakin banyak pesertanya. Karena mereka merasakan hal itu masuk dalam perhitungan peringkat perguruan tinggi, salah satunya adalah inovasi. Kegiatan seperti ini agak sulit apalagi di masa pandemi. Sehingga dikhawatirkan perguruan tinggi tidak memiliki ajang untuk melakukan kompetisi, yang sifatnya intelectual scientific, oleh Widyatama dibuatlah wadahnya, melalui Wi-can”.

Wi-can bertujuan untuk merumuskan standar tertentu dan kriteria yang akan meningkatkan kreativitas dan produktivitas di kalangan mahasiswa di perguruan tinggi termasuk jenjang SMA, SMK, MA. Terlebih pada era industri atau revolusi 4.0 yang membutuhkan kreativitas yang tinggi dalam hal inovasi teknologi dan bidang terkait TI lainnya seperti IOT/internet of things, serta big data.

Inovasi membutuhkan pengetahuan dan untuk mendukung ide, para pelaku industri membutuhkan perencanaan baik, dan membutuhkan masukan dari akademisi serta pemangku kepentingan lainnya. “Jadi, implementasi dan evaluasi setiap strategi harus dilakukan dengan baik oleh industri untuk memastikan kesuksesan. Oleh karena itu, acara ini diharapkan dapat menjadi titik awal mahasiswa dan siswa untuk bertukar ide, mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang lingkungan saat ini dan akan tercipta solusi yang lebih baik untuk kemaslahatan masyarakat,” jelasnya.

Wican Universitas Widyatama 2020 3 1 1024x600 - Djoko Roespinoedji Bangga Universitas Widyatama Keluar Sebagai Juara Ajang Inovasi Internasional Wi-Can Sementara itu, Prof. Dr. Mohd. Haizam Bin Mohd. Saudi, Wakil Rektor III, Bidang Riset, Pengembangan & Kerjasama UTama, yang juga Direktur/Pengarah kegiatan Wi-can tahun 2020 menyatakan Wi-can sangat penting untuk berkembangnya inovasi mahasiswa dari perguruan tinggi termasuk sekolah Menengah.

“Saya berharap Wi-can bisa menjadi ajang yang merangsang kreativitas mahasiswa di berbagai bidang studi dan tentunya akan menjadi platform bagi mereka, untuk menghasilkan ide-ide baru dan memberikan kontribusi yang bermanfaat. Tidak hanya untuk dunia akademis tetapi industri juga. Peserta tahun ini melonjak menjadi sekitar 292 peserta. Tahun 2019, sekitar 100-an peserta dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Indonesia termasuk mancanegara. Peluang juga bagi perguruan tinggi di dalam negeri, melihat produk-produk hasil inovasi yang dipaparkan oleh mereka dari mancanegara, sehingga bisa jadi pembelajaran, pada masa yang akan datang,” terang Prof. Haizam.

Ke-292 peserta tersebut datang dari sekitar 20 perguruan tinggi Malaysia, Kamboja, Myanmar, Taiwan, Timor Leste serta Jerman. Termasuk 60 perguruan tinggi dalam negeri yang berasal dari Sumatera, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan dan Sulawesi. Tahun ini juga tidak sedikit peserta dari SMA, SMK, MA di kabupaten kota yang ada di Jabar bahkan luar Jabar.

Bentuk lombanya dilakukan secara online, dengan konsep menggunakan aplikasi zoom, dinilai oleh juri internasional untuk tingkat perguruan tinggi. Menilai produk-produk yang dipaparkan oleh para peserta.

Di samping itu juga ada pameran produk-produk inovasi dari para peserta, dilakukan secara virtual atau video converence melalui zoom. Produk tersebut merupakan produk inovasi yang di kemudian hari bisa dipergunakan dan dikomersilkan. Apa yang dipaparkan di pameran tersebut akan dipatenkan juga apabila memang bermanfaat untuk halayak umum.

Lebih lanjut ia menambahkan peserta Wi-can mendapatkan banyak hal, termasuk kritikan-kritikan membangun dari para juri, tidak lain untuk meningkatkan manfaat dari produk yang dipamerkan.

“Mereka juga bisa melihat dan memperbaiki produk-produk ataupun layanan yang mereka tawarkan kepada halayak,” kata Prof Haizam.

Pada kesempatan sama Prof. Dr. Uman Suherman – Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jabar Banten menyatakan bangga terhadap UTama menyelenggarakan kegiatan Wi-can bertaraf internasional di tengah pandemi. “Perbedaan yang diusung oleh Widyatama memandang suatu masalah menjadi hikmah,” kata Prof. Uman yang membuka kegiatan Wi-can 2020. Menurutnya ajang itu sangat baik, bisa menunjukkan kemampuan akademik dan keilmuan mahasiswa. Ia pun berharap UTama secepatnya menjadi perguruan tinggi yang unggul dengan akreditasi unggul.

21 jenis lomba dihelat Wi-can dari tanggal 10-12 Desember 2020, yaitu: Widyatama Accounting poster Competition for senior high School, Widyatama International Accounting Paper Challenge, Business Plan Competition on Manufacturing Industry, Business Plan Competition on Service Industry, 3D Design Competition, Mechanical Exhibition, Web Design, Internet of Things, Start-Up Idea for Developing Enterpreneurship, Technology Implementation in the Industrial Revolution Era 4.0, Information Product Design, Photo Competition “Covid 19 Prevention”, Short Movie Competition “Before-After Covid 19”, Poster Competiton “Health Protocol Awareness Campaign”, CV Creative, Auto Cad Competition 2020, Widyatama International Trade Paper Competition (WITPAC) 2020, Poster (Technologies For Millennial Generation), Poster (Effective Material Handling For SMEs), Innovative Product Design For Akb (Adaptasi Kebiasaan Baru) And Support Industry, Startup And SMEs, International Intrumentation & Control Contest II, Instrumentation Control Robotic and Drone Exhibition II, News Anchor, Speech Contest & Japanese News Anchor.

Djoko Roespinoedji Bangga Universitas Widyatama Keluar Sebagai Juara Ajang Inovasi Internasional Wi-CanUTama Juara Umum

Universitas Widyatama/UTama berhasil menjadi juara umum ajang Widyatama International Academic Competitions & Exhibitions (Wi-can) 2020 yang diselenggarakan tanggal 10-12 Desember lalu secara daring. Sebagai juara umum berhasil meraih 5 medali emas, 5 perak dan 3 perunggu.

Juara kedua diraih Universitas Padjadjaran dengan meraih 1 medali emas dan 1 perak. Sedangkan juara ketiga diraih STBA JIA Bekasi dengan meraih 2 medali perak dan 1 perunggu.

Wi-can menggelar sekitar 21 mata lomba dan pameran produk inovasi termasuk lomba untuk jenjang SMA, SMK dan MA.

Ketua Yayasan Widyatama, Djoko S. Roespinoedji, S.E., PG., DIP. bangga atas capaian UTama menjadi juara umum pada ajang internasional tersebut. Kegiatannya juga berjalan sukses dan lancar. Event Wi-can Internasional mencakup inovasi dan kreativitas, sekaligus memberikan inspirasi, inovasi yang kedepannya menjadi model yang bisa dikembangkan. Di samping itu kelak menjadi bagian dari kemajuan teknologi, khususnya perguruan tinggi di Indonesia.

Dr. Muh. Rozahi Istambul, M.Kom., S.T., Ketua Pelaksana Wi-can, tahun 2020

Dr. Muh. Rozahi Istambul, Ketua Pelaksana Wi-can, menambahkan bahwa kegiatan Wi-can tahun 2020 sangat jauh dibanding tahun lalu, perlombaannya diperbanyak begitu juga pesertanya semakin bertambah, ada sekitar 292 peserta. Hampir tiga kali lipat. Modelnya juga berbeda, melalui video converence karena sedang pandemi. Namun jumlah peserta justru membludak” katanya. (UTama, 14Des2020)

Kerjasama ICMI dan UTama

Gelar Seminar Peluang Industri Kreatif Jabar Di Bosnia Herzegovina

Prof Najib Ketua ICMI Jabar Seminar Internasional ICMI dan Universitas Widyatama 1024x585 - ICMI Bekerjasama Dengan Universitas Widyatama Menggelar Seminar Peluang Industri Kreatif Jabar Di Bosnia Herzegovina The 1st International Seminar Collaboration Between Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) West Java & Widyatama University dihelat di Gedung Serba Guna Universitas Widyatama/UTama, Kamis (3/12/2020) lalu. Seminar bertema “Relation Between Indonesia & Bosnia Herzegovina in Developing & Innovative Economy in West Java”.

Ketua ICMI Orwil Jabar Prof. Dr. Mohammad Najib

Pada kesempatan itu Ketua ICMI Orwil Jabar Prof. Dr. Mohammad Najib menjelaskan bahwa kerjasama antara ICMI Jabar dan Universitas Widyatama/UTama memang sudah terjalin lama. Sebab menurut Najib UTama merupakan perguruan tinggi yang mengedepankan research, sehingga kerjasamanya banyak mengenai kajian-kajian dalam bentuk seminar hasil dari penelitian.

“Seperti sekarang ini, di samping seminar pengembangan industri kreatif hubungan kerjasama dengan Bosnia Herzegovina, juga dilakukan konferensi tentang core paper. Jadi hasil-hasil research ini kita seminarkan. Ada 90 paper hasil research diseminarkan,” ujar Najib.

Dia mengungkapkan kerjasama ini melalui Kedutaan Besar Indonesia, lebih kepada industri kreatif. Tema ini diminta oleh Roem Kono, Duta Besar (Dubes) Bosnia Herzegovina, bagaimana industri ekonomi kreatif dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Jabar bisa dikembangkan ke Bosnia Herzegovina serta bisa melanglangbuana.

“Makanya narasumbernya Pak Roem Kono Dubes Indonesia untuk Bosnia Herzegovina, sasaran kita bagaimana industri kreatif dan UMKM yang ada di Jabar bisa dikembangkan di Bosnia,” ucap Najib.

Lebih lanjut ia mengatakan dari 90 paper yang dikembangkan adalah penelitian dari berbagai topik dan dari berbagai aspek dan disiplin ilmu. Seperti ilmu sosial, ekonomi, pendidikan, politik, agama, budaya dan lainnya. Paper tersebut sudah mendapat Letter of Acceptance (LoA) untuk diterbitkan di jurnal internasional terindek Scopus. Universitas Widyatama Seminar Internasional ICMI 1024x623 - ICMI Bekerjasama Dengan Universitas Widyatama Menggelar Seminar Peluang Industri Kreatif Jabar Di Bosnia Herzegovina Adapun, para penulis paper tersebut merupakan para dosen dari UIN Sunan Gunung Djati, UPI, ITB, UNISBA, UNPAD, UTama dan lainnya.

Sementara itu, Rektor UTama Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga menambahkan Dubes Bosnia untuk Indonesia akan meningkatkan kerjasama dalam hal pendidikan.

“Sebetulnya kami (UTama) sih, sudah ada mahasiswa dari Bosnia, saya pernah membimbing mahasiswa dari Bosnia. Ke depannya, tergantung, UTama kan salah satu yang dipilih, karena memiliki andalan dalam publikasi jurnal internasional,” ucapnya.

Kegiatan seminar internasional itu, hadir sebagai Pembicara Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil, istri Gubernur Jabar.  (UTama, 10Des2020)

Sebagai Pengurus Kwarda Jabar,

Djoko Roespinoedji Akan Menumbuhkan UKM Pramuka Di Perguruan Tinggi

Atalia Ridwan Kamil resmi dilantik menjadi Ketua Kwartir Daerah Jawa Barat (Kwarda Jabar) beserta jajaran pengurus Kwarda Jabar masa bakti 2020-2025, termasuk Djoko Roespinoedji, Ketua Yayasan Widyatama sebagai Wakil Bendahara.

Mereka dilantik oleh Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) di Youth Center Arcamanik, Bandung bertepatan dengan hari Pahlawan Nasional, Selasa (10/11/2020) lalu.

Kegiatan pelantikan dilangsungkan dua sesi pelantikan, secara berurutan. Sesi pertama pelantikan jajaran Mabida oleh Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Mabida berisi para pejabat eselon II Pemerintah Daerah Provinsi Jabar, unsur Forkopimda, serta lembaga lain. Dalam musyawarah daerah di Bogor tanggal 6 -7 Oktober, Atalia terpilih sebagai Ketua Kwarda baru, menggantikan Dede Yusuf yang telah menjabat dua periode. Atalia adalah pucuk pimpinan Kwarda Jabar ke-13 dan perempuan pertama yang menjadi Ketua Kwarda.

Di tahun 2017, Jabar pernah mencatat sebagai provinsi dengan anggota pramuka terbesar di Indonesia. Kala itu tercatat sekitar 6,1 juta anggota pramuka tersebar di 27 Kwartir Cabang. Sekitar 5,8 juta anggota merupakan siswa sekolah, dan 323 ribu anggota dewasa. Namun kini anggotanya 4,5 juta orang. Oleh sebab itu Atalia bertekad mengembalikan gerakan pramuka di Jabar menjadi yang terdepan di Indonesia.  Kehadirannya harus benar-benar dirasakan masyarakat terutama saat pandemi Covid-19.

Ada enam misi Pramuka Jabar Juara Lahir Batin yang dicanangkan, pertama memperkuat marwah pramuka pembentukan karakter, akhlak, dan budi pekerti; kedua, inventarisasi dan optimalisasi aset pramuka; ketiga, internalisasi semangat silih asih, asah, asuh dengan mengedepankan kepentingan organisasi di atas kepentingan pribadi; keempat, adaptasi gerakan pramuka pada situasi kekinian; kelima, meningkatkan kolaborasi dengan akademisi, bisnis, komunitas, pemerintahan, serta media; dan keenam, berperan aktif menjawab masalah bangsa.

Wakil Bendahara Kwarda Jabar periode 2020-2025, Djoko Roespinoedji, yang juga Ketua Yayasan Widyatama yang juga Bendahara Asosiasi Badan Pengelola Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPTSI) Jabar dan Pusat mengemukakan ia berkewajiban memberikan kontribusi dalam mendirikan unit kegiatan mahasiswa (UKM) Pramuka di UTama, juga akan menularkan kepada perguruan tinggi lainnya untuk mendirikan UKM Pramuka di masing-masing kampus yang ada di Jabar.

Saya diminta oleh tokoh-tokoh Pramuka Jabar untuk membantu Bu Atalia Kamil, Ketua Kwarda Jabar agar Pramuka di perguruan tinggi memiliki peran penting di masyarakat, terang Djoko.

Peran strategis Pramuka di kampus, menurut Djoko sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Setelah berdiri UKM Pramuka di kampus-kampus, ke depan harus menjadi agen perubahan bagi masyarakat melalui kemampuan intelektualnya karena memiliki ciri khusus dan berbeda dengan Pramuka komunitas atau teritorial yang lainnya. Menurut Djoko Pramuka kampus perannya menitik beratkan kepada problem solver masyarakat dan sebagai agen penggerak pembangunan. Misi tersebut sesuai dengan konsep Tribina dalam pendidikan kepramukaan, yakni bina diri yakni meningkatkan skill, bina satuan yaitu mengelola kader satuan Pramuka, dan bina masyarakat adalah berbakti kepada masyarakat,” jelasnya. (UTama, 10 Nov 2020)

UTama Tercatat Menjadi Kampus Ternama Di Bandung

 

Universitas Widyatama/UTama tercatat menjadi salah satu kampus ternama di Kota Bandung. Hal itu berdasarkan dari rilis Webometrics yang di keluarkan bulan Juli 2020, lalu.

Landasan penilaiannya, yaitu: presence (5%), visibility impact (50%), openness (10%), dan excellence (35%).

Penilaian berdasarkan Presence  adalah jumlah halaman web host dalam web domain utama (termasuk semua subdomain dan direktori) dari universitas yang diindeks oleh mesin pencari Google. Penilaian tersebut menghitung setiap halaman web, termasuk semua format yang diakui secara individual oleh Google, termasuk halaman statis dan dinamis dan selain rich files.

Berikutnya Visibility Impact adalah kualitas konten dievaluasi melalui “virtual referendum” dengan menghitung semua external inlinks yang diterima oleh web domain universitas dari pihak ketiga. Link tersebut mengakui prestise institusional, kinerja akademik, nilai informasi, dan kegunaan dari layanan seperti yang diperkenalkan dalam halaman web sesuai dengan kriteria jutaan web editor dari seluruh dunia. Data visibilitas link dikumpulkan dari dua provider informasi yaitu Majestic SEO dan ahrefs. Keduanya menggunakan crawler sendiri, menghasilkan database yang berbeda yang digunakan bersama-sama untuk saling melengkapi atau memperbaiki kesalahan. Indikatornya adalah produk dari jumlah backlink dan jumlah domain yang berasal dari backlink tersebut, sehingga tidak hanya penting popularitas link tetapi juga keragaman link.

Sedangkan Openness merupakan jumlah file dokumen Adobe Acrobat (.pdf), Adobe PostScript (.ps, .eps), Microsoft Word (.doc,.docx) and Microsoft Powerpoint (.ppt, .pptx) yang online/open di bawah domain website universitas yang tertangkap oleh mesin pencari (Google Scholar).

Terakhir Excellence merupakan jumlah artikel-artikel ilmiah publikasi perguruan tinggi yang bersangkutan yang terindeks di Scimago Institution Ranking dan di Google Scholar.

Daftar perguruan tinggi ternama di Kota Bandung, menurut Webometrics tahun 2020: 1. Institut Teknologi Bandung, 2. Telkom University, 3. Universitas Pendidikan Indonesia, 4. Universitas Padjadjaran, 5. Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, 6. Universitas Katolik Parahyangan,
7. Universitas Widyatama, 8. Universitas Islam Bandung, 9. Universitas Pasundan, 10. Institut Teknologi Nasional. (UTama, 10 Nov 2020)

ICBPS 2020 Mampu Kolaborasikan Akademisi Dan Dunia Industri

Prof. Dr. Uman Suherman Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV Jabar dan Banten memaparkan bahwa para akademisi dan dosen adalah ilmuwan yang sangat berkaitan erat dengan kemajuan dunia industri di tanah air, terlebih di era digital. Termasuk bagaimana kampus bisa menjalin kedekatan dengan dunia industri itu sendiri. Karena menurutnya segala sesuatu yang berkaitan dengan dunia industri, seperti cara berpikir serta pola pikir, dihasilkan oleh para akademisi, melalui penelitian-penelitian yang ada.

Hal itu ia paparkan usai menjadi keynote speaker pada kegiatan konferensi internasional secara daring yang dihelat oleh Universitas Widyatama/UTama, Rabu, tanggal 14 Oktober 2020 lalu. Event bernama International Conference on Business Policy and Sciences (ICBPS) ketiga ini berlangsung hingga tanggal 15 Oktober 2020.

Dengan kajian-kajian itu memungkinkan untuk membuat sebuah regulasi bagi ekonom-ekonom yang ada di tanah air. “Dunia bisnis tidak akan berjalan tanpa ilmu. Sebaliknya tidak bisa mengkaji ilmu tanpa ada praktek. Oleh sebab itu mendekatkan dunia akademik dengan industri menjadi sebuah keharusan,” kata Prof. Uman, di kampus UTama, Bandung.

ICBPS Universitas Widyatama Bandung 1024x569 - Resmi Digelar, ICBPS 2020 Mampu Kolaborasikan Akademisi Dan Dunia Industri “Regulasi pertama para dosen melakukan Tri Dharma perguruan tinggi. Yang kedua kebijakan kampus dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh dosen harus bisa dimanifestasikan dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Bagaimana pun tingkat relevansi yang ada di kampus bisa mengantisipasi permasalahan yang terjadi di masyarakat. Hal itu bisa dilakukan manakala dosen melakukan penelaahan yang lebih dalam. Seperti sekarang serba digital. Tadi saya paparkan bahwa dulu pedagang itu hanya nagog (nunggu pembeli), terus door to door, kemudian delivery order. Maka sekarang toko bisa saja tutup, tapi bisnis berjalan dengan dunia digital melalui bisnis online. Pertanyaan yang muncul siapa yang mengembangkannya? Bukan orang bisnis melainkan para akademisi yang dimanfaatkan pada dunia industri,” ungkapnya. Lebih lanjut ia mengatakan tinggal bagaimana nanti harus ada kebijakan dari kampus pada saat penelitian yang mengacu kepada kebutuhan dan perkembangan masyarakat. Tidak terkecuali kebijakan-kebijakan yang ada di pemerintahan, khususnya yang menyangkut ekonomi dan bagaimana penelitian itu dilakukan.

Pada event itu sedikitnya ada sekitar 122 paper dari peserta ICBPS. Paper merupakan hasil penelitian bisnis, manajemen, akuntansi, teknik dan lainnya. Tulisan itu merupakan kolaborasi antara dosen UTama, perguruan tinggi di tanah air serta dosen dari mancanegara, dipublikasikan pada jurnal internasional yang terindek Scopus.

Pada event tersebut selain Prof. Dr. Uman Suherman, hadir Prof. Dr. Norzaidi Mohd Daud, dari Universiti Teknologi MARA, Malaysia menjadi pembicara utama juga. Perguruan tinggi yang turut serta adalah Oxford University (Inggris), Harvard University (Amerika Serikat), IUMW, UiTM dan UPN (Malaysia), University De La Salle Lipa (Philipina), Korea University (Korea Selatan), University of Tokyo (Jepang), ITB, UPI, Mercu Buana, Sangga Buana, Trunojoyo Madura, Unpad, Unpas, UGM, Telkom, dan Brawijaya Malang (Indonesia).

Sementara itu Prof. Obsatar Sinaga, Rektor UTama mengatakan di mancanegara perkembangan dunia industri sudah melewati era 4.0 dan menerapkan Society 5.0, Oleh sebab itu, UTama terus melakukan upaya kolaborasi, antara dunia industri dengan sains. Termasuk menggelar konferensi internasional tahunan ICBPS secara rutin.

Hal itu merupakan upaya mengkolaborasikan dunia industri dengan para sainstis. Ia menambahkan pada event ini dibahas mengenai perkembangan industri saat ini dengan menghadirkan para praktisi, sekaligus membuat penelitian-penelitian yang arahnya pada kolaborasi. UTama membuka pintu selebar-lebarnya bagi perguruan tinggi  yang ingin melakukan kerjasama dan kolaborasi, sekaligus membantu dalam hal publikasinya. (UTama, 14 Okt 2020)

UTama Terima 2300 Mahasiswa Baru TA 2020-2021

2 1024x682 - Atalia Istri Gubernur Jabar Jadi Dosen Universitas Widyatama, UTama Selangkah Lebih Maju Dari Universitas Lainnya

Tahun akademik 2020-2021 Univeristas Widyatama/UTama menerima sekitar 2300 mahasiswa baru untuk jenjang D3, D4, S1 dan S2. Demikian disampaikan Rektor UTama – Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, S. IP., M. Si. usai kegiatan Sidang Senat Terbuka Guru Besar UTama yang berlangsung di Gedung Serba Guna  UTama, Sabtu, tanggal 19 September 2020.

3 1024x682 - Atalia Istri Gubernur Jabar Jadi Dosen Universitas Widyatama, UTama Selangkah Lebih Maju Dari Universitas Lainnya Mereka diterima di lima fakultas, yaitu: Fakultas Ekonomi Bisnis, Fakultas Desain Komunikasi Visual, Fakultas Bahasa, Fakultas Teknik, Sekolah Pasca Sarjana dengan 21 program studi, termasuk prodi baru Perdanganan Internasional, Film dan Televisi, serta Perpustakaan & Sains Informasi.

UTama yang tahun 2020 menduduki ranking ke-57 dari sekitar 4.682 perguruan tinggi negeri swasta terbaik di Indonesia, sangat serius menyiapkan lulusan berkualitas, agar siap bersaing di kancah nasional maupun global. Terlebih untuk menyiapkan generasi emas di tahun 2045. Karena lebih dari 60 % penduduk Indonesia masuk kategori usia produktif.

Dalam tataran teknis, UTama telah berkolaborasi dan bersinergi dengan pemerintah, perguruan tinggi lain serta industri. Agar perencanaan program dan kurikulum termasuk standar pendidikan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Lulusan UTama juga sebisa mungkin bisa cepat lulus, untuk jenjang S1 selama 3,5 tahun dan S2 selama 1,5 tahun. Lulusan UTama akan dibekali sertifikat dari BNSP, LSP serta sertifikat keahlian dari Rektor.

UTama akan menerapkan perkuliahan yang lebih efektif. Mahasiswa dalam satu minggu cukup kuliah selama dua hari. Baik saat pandemi melalui daring, maupun nanti apabila kuliah tatap muka langsung bisa dilaksanakan kembali. Hari lainnya bisa digunakan untuk pengembangan diri sesuai minat bakat para mahasiswanya. “Jadi dalam 1 semester itu 18 SKS, maka tiap satu hari kita upayakan pemberian mata kuliah 9 SKS, dan tiap mata kuliah yang diikuti yakni tiga SKS dimulai pukul 08.00. Kemudian mahasiswa pun bisa memilih perkuliahan yakni Senin dan Selasa, atau Rabu dan Kamis,” terang Rektor.

Tugas akhir mahasiswa di UTama tidak harus berupa skripsi atau tesis tetapi juga bisa berbentuk bisnis plan serta karya ilmiah yang dipublikasikan di SINTA ataupun Scopus.

Atalia – Istri Gubernur Jabar Dosen UTama

5 1024x682 - Atalia Istri Gubernur Jabar Jadi Dosen Universitas Widyatama, UTama Selangkah Lebih Maju Dari Universitas Lainnya Tahun akademik 2020-2021 ini ada yang istimewa di UTama, Atalia Praratya yang menjadi dosen tetap UTama. Atalia yang juga Bunda Literasi Jabar akan mengajar mata kuliah yaitu Public Speaking dan Komunikasi.

Pada Sidang Senat Terbuka Penerimaan Mahasiswa Baru UTama Atalia didaulat menjadi pembicara. Pada paparannya ia berharap agar generasi muda milenial bisa memberikan kontribusi positif di tengah pandemi Covid-19. Dengan media sosial yang mereka miliki bisa menginformasikan hal positif dalam menghadapi pandemi ini. Atalia yang juga istri Gubernur Jabar Ridwan Kamil mencontohkan seperti penerapan protokol kesehatan bagi masyarakat di antaranya penggunaan masker, cuci tangan pakai sabun dan jaga jarak. “Saya hari ini hadir untuk memberikan motivasi kepada mahasiswa baru bagaimana mereka harus mampu menggunakan komunikasi yang efektif dalam menghadapi keadaan saat ini, khususnya di masa pandemi Covid-19. Sekarang banyak berita tentang pandemi Covid-19 sehingga masyarakat perlu diberi konten-konten positif yang bisa dilakukan para mahasiswa,” jelas Atalia.

Ia juga mengajak mahasiswa baru UTama untuk menggerakkan relawan, bahkan mereka juga bisa menjadi peneliti, sebab sudah banyak alat dan teknologi yang dibuat para mahasiswa yang membantu penanganan Covid-19. Ia yakin mahasiswa saat ini sudah banyak berperan membantu dalam menghadapi pandemi Covid-19. (UTama, 21 Sep 2020)

Prodi Teknik Industri UTama Literasi K-3 Masyarakat Binong Jati

WhatsApp Image 2020 09 07 at 12.05.31 - Prodi Teknik Industri Universitas Widyatama Mengedukasi & Membantu Masyarakat Kelurahan Binong Jati Dalam Menerapkan K-3 Sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, Universitas Widyatama/UTama Bandung selalu berupaya untuk menjadikan kampusnya sebagai solusi memecahkan persoalan yang sedang dihadapi masyarakat. Tidak terkecuali di masa pandemi Covid-19.

UTama bergerak cepat membantu pemerintah dalam meringankan beban masyarakat, di antaranya melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) yang diselenggarakan beberapa fakultas, program studi, dan para dosennya.

Prodi Teknik Industri UTama menyelenggarakan kegiatan PkM di Kelurahan Binong Jati, Kota Bandung. Kegiatann dilangsungkan pertengahan bulan Mei 2020. Dikemas dalam bentuk penyuluhan dengan mengambil tema “Pentingnya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Guna Pencegahan Terpapar Covid -19”.

Pada acara tersebut UTama juga memberikan bantuan berupa masker sebanyak 360 buah dan poster tentang cara penggunaan masker serta cuci tangan memakai sabun, 300 lembar.

Kegiatan yang diketuai Dr. Arief Rahmana, ST., MT., CIPMP., dengan anggota para dosen, yaitu : Anita Juraida, ST., MT., Annisa Maharani Suyono, ST., MM., Ayu Endah Wahyuni, ST., MT., dan Rendiyatna Ferdian, ST., MT.

Dr. Arief  memaparkan tujuan kegiatan PkM memberikan pemahaman kepada masyarakat Binong Jati yang umumnya perajin rajutan, mengenai pentingnya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam menjalankan setiap aktivitas pekerjaannya agar terhindar dan tertular virus Covid-19. Ia bersama para dosen lainnya berharap dengan kegiatan itu, masyarakat Kelurahan Binong Jati terbantu dan dapat menjalankan protokol kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pada saat beraktivitas, terlebih di tengah pandemi.

“Insya Alloh, kegiatan seperti ini terus digalakan, sebagai bentuk tanggung jawab program studi terhadap masyarakat. Juga kami berupaya menjadi bagian solusi atas persoalan yang dihadapi masyarakat. Kami ucapkan terima kasih kepada para dosen, Bapak Lurah, dan masyarakat Kelurahan Binong Jati yang telah membantu terselenggaranya kegiatan ini dengan lancar,” ujar Arief Rahmana, Senin (7/9/2020) lalu.

Sementara itu, Lurah Kelurahan Binong Jati – Pepen Ruspendi, SE., MM., yang menerima langsung bantuan masker dan poster di kantornya, sangat mengapresiasi kegiatan PkM Prodi Teknik Industri UTama.

“Atas nama warga kelurahan Binong Jati, kami mengucapkan terima kasih atas kegiatan PKM ini. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini dapat memberikan pemahaman menyeluruh bagi warga kami tentang pentingnya K3, dalam kehidupan sehari-hari, terutama di masa pandemi Covid-19 ,” ujar Pepen. Kami sangat berharap kegiatan PKM seperti ini ke depannya terus berlanjut,” tutup Pepen. (UTama, 09 Sep 2020)

#### 0 ####