Bincang-bincang dengan penerima penghargaan BMSR

0
2,334 views

Pada tahun 1998-1999 saya mulai merintis usaha Bisnis sendiri dibidang Desain Grafis bersama teman-teman saya dengan modal perorang 5 (lima) juta rupiah . Saya disini di bagian Marketingnya. Klien kami adalah INVIO, busana Cemerlang, Edward Forer, Catering dan lain-lain. Di akhir tahun 1999, mantan Pimpinan saya di Bank Umum Nasional pindah ke Bank NISP, dan karyawan-karyawan yang pernah bekerja di BUN dihubungi satu persatu. Dan kemudian saya diterima kembali bekerja di Bank kembali yaitu di Bank NISP dan lagi, lagi diterima di bagian Analis Kredit di kantor pusat. Dan pada tahun 2001 di Bank NISP ada perubahan sistem.
Salah satunya mengenai : Factoring (anjak piutang); Giro-giro mundur. Saya baru bekerja 6 (enam) bulan diberhentikan dibagian Analis Kredit dan ditarik sama bagian Komersial Kredit. Baru sebentar dirubah kembali menjadi struktur ke Consumer Cash Manajemen Service.

Saya ditempatkan di bagian Consumer Manajer & Cash Manajemen Service Manajer baru 1 (satu) tahun dirubah lagi sistemnya, dan saya diminta lagi untuk ditempatkan dibagian Comersial di Rajawali pada tahun 2008 ? 2009 NISP di beli oleh Singapore sudah pasti ada perubahan sistem. Saya ditempatkan sebagai Distribution Head Emerging Business di NISP Bandung (tahun 2009 sampai dengan sekarang), yang memgang anak buah/tim = 34 orang. Produk nya CC loan (Landing & Funding). Dan terjadi kembali perubahan struktur Siapa yang mau menjadi Emerging (konsep Singapura memakai Score Card = Prostar namanya), parameternya semua dari Singapura. Kalau saya bilang saya tidak cocok dibagian Emerging, karena saya orangnya kritis, khawatir akan menjadi masalah bagi Emerging yang baru dan saya orangnya konseptor. Akhirnya saya dipercaya menjadi konseptor dan pimpinan dari Singapore minta tolong untuk penghitungan.
Karena membutuhkan orang yang bisa menghitung konsep ini jalan atau tidak. Tahun 2009 sistem berjalan sesuai dengan konsep Singapura (Singapore minded) dan sekarang sistem tersebut sudah bisa disesuaikan dengan keadaan di Indonesia. Untuk Singapore tidak confidence untuk Indonesia circle businessnya bersih. Idle money (pengendapan uang). Masyarakat Indonesia untuk pengendapan dananya kecil tetapi perputaran uangnya yang besar untuk profit. Orang Singapore untuk pengendapan danannya konsumer pinjam uang tetapi untuk pembayarannya menyicil setiap bulan. Kalau di Indonesia fluktuatif dan fleksibel.

Bapak Agus atasan langsungnya adalah orang Singapore (Division Head Jakarta). Hambatannya banyak sekali. Terutama untuk meyakinkan orang Indonesia ini berbeda dan untuk memberikan pandangan ini bukan jelek. Saya menjabat sebagai Distribution Head Emerging Business untuk Bandung, dan dibantu oleh 2 (dua) kluster Head dan 5 (lima) Manajer. Yang terdiri dari 4 (empat) Manajer Landing dan 1 (satu) Manajer Funding. Untuk produk yang dijual sedikit hanya : Rekening Giro dan Time Deposite. Setiap Manajer membawahi Account Officer. Untuk Relationship Manajer itu ada:
1. Hunter = cari nasabah yang baru
2. Farmer = memantau/memantanence/memelih ara yang sudah ada. (mempunyai 3000 nasabah).
Kesulitannya transisi 2009 sampai dengan sekarang Rule of The Game nya Singapore.
Sisi positive nya : teratur / tertib. Relationship itu dulu sekarang System yang Integrated. Harus bisa memberikan edukasi kepada nasabah.

Nasabah transisi jadi ada masa transisi itu selama 6 (enam) bulan atau 1 (satu) tahun. Saya bekerja di OCBC NISP dari tanggal 13 Desember 1999 sampai dengan sekarang lebih kurang 14 tahun. Yang membuat saya betah adalah adanya kekeluargaan yangbaik diantara nasabah dan karyawan. Contoh kecilnya seerti pada saat karyawan ada yang ulang tahun nasabah memberikan selamat Ulan tahun.
Pesan untuk Mahasiswa Kelemahannya adalah Sekarang dengan mahasiswa mempunyai IPK tinggi menarik/ mengambil SKS banyak dan bisa mencapai 24 SKS setiap kuliah itu harus dibarengi dengan praktisinya juga.
Cara berpikir saya seperti contoh Jurnal. Ratio = Gross Profit Margin 10%. Yang saya pikirkan bukan 10 % nya, tetapi kenapa bisa 10 % darimana ini. Apakah tidak efisien atau tidak kompetitif. Distribusi normal tujuannya apa di dunia kerja ada yang dikorbankan dan diuntungkan.
Inspirasi saya adalah relationship / kejujuran karakter
1. Halal rejeki
2. Menjaga nilai-nilai kepercayaan setiap awal komitmen di sis saya harus stand by
3. Kenyamanan;
4. Menjaga semua yang kita miliki seperti nama baik, nama keluarga.

Tambahan untuk orang baru lulus harus mempunyai :
1. Integritas
2. Inisiaif
3. Dalam dirinya har us timbul kesadaran
4. Doa. Bagi alumni harus diketahui dunia kerja adalah dunia nyata, bukan seperti di dunia pendidikan yang hanya belajar, main, pulang.
Pengalaman saya pada saat saya menerima : Penghargaan Badan Sertifikasi Manajemen Resiko yang diadakan 4 (empat) tahun sekali. Ini adalah lembaga Independent yang didirikan oleh Bank Indonesia, Level 2 (dua) pencapaian nilai tertinggi.
Dan saya mendapatkan nilai sempurna yaitu 100. Itu adalah pengalaman yang sangat berat karena saya harus belajar demi tercapainya nilai tinggi.
Tetapi bukan sempurna. Berkat usaha dan kerja keras saya, sehingga saya dipercaya oleh mereka yang membutuhkan tenaga dan pikiran saya.
Dan saya tidak lupa bersyukur atas semua ini kepada Tuhan, dan keluarga saya yang telah mendukung saya. Harapan yang saya inginkan adalah mengharapakan pendidikan anak itu penting, harus lebih baik dari saya.

Cita-cita saya sekarang menjadi Direktur.
Pandangan saya saat ini adalah : Indonesia kalau melihat pertumbuhannya pada saat sekarang sangat bagus. Dan pengusaha-pengusaha tidak memikirkan dana di luar negeri. Pemerintah harus berubah jangan korupsi, karena dengan Singapore pangsa pasar di Indonesia sangat besar.
Pesan dari Bapak Agus adalah Mahasiswa sekarang dalam mencari kerja harus mempunyai :
1. Mental yang kuat.
2. Harus mempunyai inisiatif.
3. Harus ingin yang terbaik.
4. Segala sesuatu tidak ada yang instan, perlu proses.
5. Berhasil atau tidak berhasil tergantung dari diri sendiri