Kisah Raih Program Essence, Tekuni Writerpreuner

0
460 views

Program Essence memang belum familier bagi kita. Adalah UK-Indonesia Tech Hub
yang merupakan inisiatif Pemerintah Inggris untuk mendukung pertumbuhan Ekosistem Teknologi Indonesia. Salah satu program yang telah diluncurkanadalah program Essence yang merupakan produk pengembangan untuk UMKM Indonesia dalam bertransformasi digital. Program Essence yang diluncurkan oleh Duta Besar Inggris untuk Indonesia
dan Timor Leste, Owen Jenkins ini bertujuan untuk mengembangkan inovasi dan wirausahawan menuju inklusif digital. Pemerintah Inggris memang terus memprioritaskan secara global upaya-upaya mengentaskan kemiskinan dan menumbuhkan ekonomi, khususnya bagi anak muda, perempuan dan disabilitas di Indonesia, Dalam sambutan pada para peserta program Essence, Owen Jenkins menyampaikan: “Saya berharap Anda semua mengikuti materi dengan seksama dan menjadi pengusaha yang inovatif dan sukses di waktu yang telah tepat,”. Sebuah pemicu semangat yang simpatik bagi para peserta.

Program Essence menarik sekitar 2.500 pendaftar dari seluruh Indonesia yang berminat ambil bagian dalam program tersebut. Tetapi, hanya 100 peserta yang terpilih mengikuti program ekslusif tersebut dengan pembagian grup yang dibimbing oleh masing-masing mentor. Adalah Ilham Maulana salah satu yang lolos sebagai peserta program Essence. Setelah melalui proses pembekalan tersebut pada grand-final hanya dipilih 10 peserta terbaik dari total 100 orang terpilih tersebut. Dimana Ilham Maulana salah satunya.

Program Essence sendiri merupakan kerjasama antara Pemerintah Inggris dengan UNDP
Indonesia, Archipelagic & Island States Forum, serta Yayasan Semesta Nusantara dalam rangka meluncurkan program pengembangan bisnis bagi UMKM Indonesia. Ada 20 orang pakar dari industri yang membimbing dan menyampaikan materi bagi para peserta mencakup: pemasaran, hukum, finansial dan kewirausahaan. Para peserta Program Essence mendapatkan materi eksklusif meliputi 6 bidang, yaitu: Dasar pembukuan dan Manajemen Keuangan untuk UMKM, Keamanan Digital dan Pembayaran Digital, Legalitas dan Sertifikasi, Strategi Branding, Pemasaran Digital, Market Place dan Media Promosi.

Selama mengikuti program, para peserta telah ditentukan dan dibagikan berdasarkan
kelompok dan mentornya masing-masing. Saat itu, 18 November 2021 panitia sedang melakukan seleksi peserta pilihan, hingga akhirnya Ilham Maulana mendapat pesan email khusus dari Essence “Selamat Anda terpilih mengikuti Program Essence Inovasi Digital dan Pengembangan Ekonomi Digital UMKM” pada tanggal 24 Desember 2021, dan acara akan dimulai dari tanggal 6 Januari sampai dengan 22 Maret 2022.

Ilham Maulana termasuk dalam kelompok 5 dengan mentor Yusron Nur Kholis bersama
20 orang peserta lain. Yusron salah seorang konsultan bisnis dan bekerja di agen travel umroh bernama AFI Tour. Materi pertama yang telah ditetapkan membahas mengenai Dasar Pembukuan dan Manajemen Keuangan UMKM. Materi tersebut berkaitan dengan latar belakang Ilham yang pernah menempuh jurusan Akuntansi di Universitas Widyatama sejak 2013 sampai dengan 2017. Kini, Ilham terjun sebagai seorang penulis novel dengan karya sastra perdana berjudul “ILHAM” diambil dari namanya sendiri yang merupakan singkatan dari “In the Letter of the Human Angel Messenger” atau yang berarti di dalam surat terdapat pesan human angel. Seorang penulis pada dasarnya akan berhadapan dengan wirausaha bisnis. Apalagi saat akan mencetak buku dengan berbagai pengeluaran, dan tentu saja transaksi-transaksi tersebut harus dicatat agar berimbang dan terhindari dari kerugian antara modal pengeluaran dan balik modal. Pilihan Ilham sebagai writepreneur dimana kemampuan menulisnya dijadikan ladang bisnis, yakni sebagai konsultan kepenulisan, pemateri buku, copywriter dan sejenisnya.

Selama kegiatan berlangsung, para peserta diminta berperan aktif dan memanfaatkan
acara eksklusif ini sebagai sarana interaktif dalam seputar usaha bisnisnya. Apalagi dengan
pengusaha bisnis satu sama lain, sehingga bisa memanfaatkan fasilitas yang ditawarkan para peserta merupakan seorang konsultan Pemerintah Inggris untuk memajukan perekonomian UMKM Indonesia di masing-masing daerahnya.

Wawancara dalam yang dilakukan oleh Ibu Fitri Sukmawati, S.E.,M.M.,Ak.,CA yang
merupakan dosen pendahulu berkata,“Wah keren sekali, Ilham. SELAMAT YA! Kamu memang luar biasa. Bagaimana perasaanmu selama mengikuti mentoring ekslusif ini yang cukup panjang?, tentu saja menikmatinya bukan?” Ilham menjawab: “Tentu saja aku senang sekali ibu…. bahwa aku bisa terpilih dalam acara ekslusif ini yang dipersembahkan oleh Pemerintah Inggris melalui UK – Indonesia Tech Hub. Saya tergabung pada Group Essence 5 yang dibimbing Pak Yusron Nur Kholis dan didampingi oleh Nn. Kiran. Semua rekan digrup-aku kebetulan asyik-asyik, selain sang mentor yang super ramah, dan responsif terhadap para peserta group Essence 5 untuk saling berdiskusi. Bahkan Pak Yusron sendiri mewanti-wanti dengan dipertemukan kita ke dalam komunitas ini, diharapkan dapat juga menjalin network yang luas. Sebab, semakin banyak network kenalan, peluang rezeki datang kepada kita dari arah yang tak disangka-sangka. Dengan latar belakang yang pernah Ilham tempuh, serta kompetensi kesarjanaan Ekonomi-nya, ia dapat menemukan intisari selama mengikuti program ekslusif Essence. Apalagi materi yang diberikan sesuai yang pernah diterima semasa kuliah. Namun menurut Ilham, materi yang disajikan sang moderator Essence lebih realistis dan praktis untuk diterapkan selaku praktisi di dunia lapangan. Yusron Nur Kholis, selaku moderator atau pembimbingnya berkata bahwa, ”Materi perkuliahan yang selama kita tempuh sekalipun di bidang yang linear, bisa saja kita lupa dan tak semua materi perkuliahan meski kita kuasai. Hal itu hanya sebagai nilai plus. Karena, saat kita terjun di lapangan tetap saja kita harus paham dan tahu fokus arah kita mau dibawa kemana”. Bahkan, aku sendiri masih tak percaya sampai sekarang, jika aku menduduki peringkat 1 dari 10 pemenang terbaik selama mengikuti kegiatan mentoring dan training ekslusif ini. Selain dapat ilmu dan networking, serta hadiah yang telah mereka konfirmasi padaku. Wah…. senengnya!”.

“Dari 2.500 orang yang mendaftar, hanya 10 orang terbaik yang terpilih sebagai
pemenang, ditambah lagi kamu adalah pemenang nomor 1 di seluruh Indonesia, tentu saja ini ekstra kompetitif. Apa yang membuat kamu antusias sekali hingga bisa memenangkan ini semua?,” tanya ibu Fitri. “Baiklah, terima kasih mewawancari saya. Program Essence ini erat kaitannya dengan konsentrasi saya kuliah Akuntansi Manajemen. Apalagi pernah membaca buku tentang “Management Accounting in Digital Economics” yang diterbitkan oleh Oxford Press University, Universitas Oxford. Selain itu, kebetulan saya juga sedang melakukan riset tentang University of Oxford dan University of Cambridge dalam rangka membuat karya sastra novel fiksi untuk edisi ke-4 hingga seterusnya. Bahkan, saya berharap karya sastra ini mendapat apresiasi dari Pemerintah Inggris. Seringkali saya berharap suatu hari nanti ingin tercapai mimpi bisa kuliah di antara 2 univesitas top dunia itu, Oxford atau Cambridge. Kalo kata orang, mau masuk ke dua kampus ini harus pintar, IPK tinggi, Bahasa Inggris harus Higher Level, punya prestasi internasional, dan sebagainya, tapi selama masih ‘katanya’ …. ya jangan ditelan mentah- mentah langsung. Ada cara bagaimana seseorang untuk meraih itu dengan masing-masing keunggulannya. Just be yourself!. Jadi, aku anggap aja sekalian latihan mental karena bisnispun di lapangan kehidupan bisa saja jauh lebih keras dan tak terduga-duga peristiwa apa yang akan terjadi. Kalau yang sudah didapat selama perkuliahan menurutku belum ada apa-apanya ya, masih kulit saja! Kalo sudah terjun ke lapangan akan tahu bagaimana rasanya.” terang Ilham.

“Kamu memang berbakat dan tetap bisa menjaga produktifitasmu, nak! Lanjutkan!
Bisakah kamu menceritakan sesuatu spesial apa yang ingin kamu sampaikan? Siapa tahu ini bermanfaat bagi banyak orang. “Saya baru saja beres membuat novel seri 1 “THE LAND OF PASUNDAN WAS BORN WHILE GOD WAS SMILING” atau “BUMI PASUNDAN LAHIR SAAT TUHAN SEDANG TERSENYUM” dalam bahasa Inggris yang memang ini ditujukan untuk dipasarkan ke Luar Negeri. Saya akan membuat cerita novel saya seperti J.K Rowling – Harry Potter secara time- series. Nah, nanti di tengah hingga akhir cerita itu akan menceritakan kuliah ke Luar Negeri di Universitas Oxford atau Cambridge. Jadi, saya juga mau memperkenalan cagar budaya Sunda sekaligus pertukaran lintas budaya dengan beberapa negara di Eropa, khususnya Britania Raya.”

Adapun sisi menarik yang ia alami bagi kebanyakan orang akan sulit dipercaya, namun
masing-masing keunikan setiap insan yang dimiliki patut kita apresiasi. “Kalau difilm Harry Potter itu kan sosok dirinya adalah seorang murid bertalenta dan pintar yang dicintai oleh professor-professor di sekolahnya, nah itu memang terjadi kehidupan dunia nyata pada diri saya. Saya dulu anak mantan kelas unggulan yang pernah diberi kasus spesial oleh Sang Professor, saat itu mulanya ingin ambil kelas internasional, tetapi minim peminat akhirnya dialihkan ke kelas unggulan hingga akhirnya saya memilih independent study.
Saya tak seperti kebanyakan mahasiswa lainnya yang biasanya bareng-bareng, sebab perkuliahan yang kita jalani adalah kesadaran diri kita masing-masing. Apalagi, saya juga punya jejak rekam prestasi internasional waktu lomba IMUN – International Model United Nations 2016 sebagai Press-Konferensi dengan channel NEW YORK TIMES yang kebetulan kampus saya, Universitas Widyatama, pernah bekerjasama dengan Troy University, Alabama, United States.” Lanjut Ilham.

Segala dokumentasi, rekaman dan materi yang sudah disajikan selama 2 bulan berturut-
turut, Ilham pun menyimpan file-file tersebut dengan baik. Sebab, jika sewaktu-waktu
diperlukan, ia akan terus ingat atas apa yang pernah dilakukannya. Sebagai seorang praktisi atau konsultan bisnis tentu saja ini adalah langkah yang matang untuk perbekalan menghadapi dunia lapangan. Menariknya lagi, jika ingin lanjut studi S2 M.B.A atau jurusan yang berkenaan dengan bisnis dimana mayoritas mahasiswa maupun tenaga pengajar adalah sesama seorang profesional praktisi. Beruntung sekali jikalau dirinya sudah keputusan yang tepat semasa kuliahnya telah menempuh konsentrasi Akuntansi Manajemen yang sekarang ini sedang ia jalani sebagai seorang praktisi/konsultan bisnis. Bahkan, diantara konsentrasi-konsentrasi akuntansi lainnya, dapat dikatakan Akuntansi Manajemen adalah yang paling spesial lebih leluasa cakupannya. Sebab, Akuntansi Manajemen dapat diukur dengan pendekatan finansial maupun non-finansial. Disinilah non finansial turut berperan akan perkembangan yang pesat terhadap Akuntansi Manajemen, karena disiplin ilmu yang melandasi bisa lintas seperti ilmu psikologi, ilmu sosial, ilmu politik dan sebagainya. Berbeda dengan Akuntansi Keuangan, Pajak, Sektor Publik yang
mana cakupannya ini masih bisa dikatakan bagian dari Akuntansi Manajemen. Bila ingin
menjadi pengusaha, membuka bisnis, ataupun menduduki posisi middle hingga top management maka pilihan yang tepat jika pilih Akuntansi Manajemen sebagai konsentrasi kuliah. Tapi, semua itu balik kembali kepada masing-masing individu.

“Tapi, saya belum tahu pasti mau ambil apa nanti. Yang penting ikuti kata aja sesuai
passion akan terasa nikmat menjalaninya. Minat saya sebetulnya ingin ambil rumpun
Humaniora, Sastra dan Ilmu Sosial hehe karena perjalanan karir saya sudah terlampau jauh di dunia tulis menulis, jurnalis yang kebetulan berkenaan dengan sastra….,” ungkap Ilham penuh sukacita. (Ilham Maulana)