Membuka Ruang lebih bagi Penyandang Disabilitas

0
538 views
Membuka Ruang lebih bagi Penyandang Disabilitas

Membuka Ruang lebih bagi Penyandang Disabilitas

Yayasan dan Universitas Widyatama menyelenggarakan Hari Autis sedunia. Acara yang berlangsung di Gedung Serba Guna Widyatama diselenggarakan pada hari Kamis, 2 April 2015. Acara yang diselenggarakan dalam rangka Awereness Autism Day mengundang Kementerian Sosial Republik Indonesia yang diwakili Drs. Samsudi ( MM Direktur Jenderal Rehabilitasi Kementrian Sosial RI), Gubernur Provinsi Jawa Barat diwakili oleh Drs. H. Dady Iskandar MM Kepala Biro pelayanan Sosial Dasar SEKDA, Ibu Atalia Praratya Ridwan Kamil, yang hadir sebagai Ketua TP. PKK Kota Bandung, Perwakilan dari Dinas Sosial, Hikmat Ginanjar, M.Si (Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup) Kota Bandung dan tamu undangan lainnya.

Membuka Ruang lebih bagi Penyandang Disabilitas 2

Diiringi tatalu dan tarian tradisional persembahan dari anak-anak penyandang disabilitas, acara berjalan begitu meriah. Rangkaian acara dilanjutkan dengan beberapa persembahan siswa/i Art Theraphy Center Widyatama, sebagai unjuk kreativitas mereka.

Acara yang digagas Art Therapy Center bertepatan dengan Hari Autis Se-dunia mengangkat tema Autism is not A Joke.

Samsudi dalam sambutannya mengatakan bahawa kegiatan ini merupakan sebuah motivasi bagi pemerintah khususnya. Bahwa banyak ruang yang bisa diupayakan untuk mereka agar bisa hidup berdampingan dengan kita. Upaya Art Theraphy Center Widyatama bekerjasama dengan Radio Nasional memungkinkan anak disabilitas dapat dirangkul dan mendapat pendidikan

Acara dilanjutkan Talkshow dengan narasumber Idang Rasjidi, Sdr. Shaku Hachi Rasjidi, dr. Aisah? ?Dahlan, Sdr. Antonius Tyaswidyono

Murti. Dr. Anne Nurfarina, S.Sn., M.Sn. selaku Ketua Art Theraphy Center/ATC menjelaskan perlu treatment khusus bagi anak penyandang disabilitas. Terapi di ATC berbasis sensori audio visual, motorik, dan bahasa sesuai dengan kasus masing-masing anak. Kegiatan treatment khusus ini bertujuan untuk membangun kemampuan behavior dan life skill anak-anak penyandang disabilitas, tambahnya. Dalam sistem ini akan diberlakukan terapi berbasis pada pengembangan behavior serta life skill melalui sistem pembelajaran.