Mahasiswa, tentang Diri dan Kampus

0
983 views
Mahasiswa, tentang Diri dan Kampus
Mahasiswa, tentang Diri dan Kampus
Mahasiswa, tentang Diri dan Kampus
Mahasiswa, tentang Diri dan Kampus

Mahasiswa berasal dari kara “maha” yang berarti sangat, arnat, teramat, dan paling dan kata siswa” yang berarti murid. Berarti dalam segi bahasa “mahasiswa” adalah murid yang belajar di perguruan tinggi atau tingkat jenjang pendidikan paling atas. Dalam kiaran itu, Komunita mencoba menggali pandangan mahasiswa tentang diri dan kampusnya.

Komunita :Menurut pandangan anda, siapakah mahasiswa itu?

Mahasiswa :Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di suatu perguruan tinggi. Mahasiswa dalam kehidupannya sebagai student, mempunyai kontrol dalarn pembagian waktunya yaitu antara waktu belajar dengan waktu bermain. Karena student ketika dia sudah mencapai tahapan bangku kuliah, maka dia sudah dianggap dewasa dan cakap dalam memilih suatu pilihan hidupnya. Wujud mahasiswa dalam ranah sosial, dia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda-beda dari segi pertemanan. Sebab ketika di bangku kuliah mahasiswa berasal dari berbagai daerah. Sehingga perbedaan baik dari cara berbicara, intonasi berbicara, gaya bergaul, dan karakter bisa menjadi komponen yang saling melengkapi satu dengan yang lain.

Komunita :Bagaimana bentuk peranan anda sebagai mahasiswa?

Mahasiswa :Mahasiswa memiliki 3 fungsi atau peran, yakni :Agent of Change, Agent Social Control, dan Agent of Responsibility. Agent of Change yaitu memberikan perubahan ke arah yang positif dan sebagai pengganti generasi yang lalu. Agent Social Control yaitu mahasiswa yang peran utarnanya sebagai student ketika terjadi kesalahan di lingkungan maka mahasiswa sebagai agent social control harus berani mengingatkan, menegur ataupun meluruskan. Yang terakhir sebagai Agent ofResponsibility artinya bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukannya. Dan bentuk peranan mahasiswa yang lain adalah sebagai pengaplikasi dari pengetahuan yang telah dia dapatkan di bangku kuliah sehingga memberi manfaat bagi masyarakat.

Komunita :Mahasiswa menerima Proses Belajar Mengajar/PBM, Bagaimana proses PBM bagi anda?

Mahasiswa :Beberapa dosen masih menggunakan proses belajar mengajar metode lama, seperti menuliskan materi di papan tulis, menjelaskan penjabarannya secara langsung. Ada juga dosen yang menggunakan metode baru atau SCL/Student Centered Learning, dosen). Sementara, metode SCL bagi kami perlu persiapan, terutama umuk mata kuliah hitungan seperti akuntansi, keuangan dll. Tetapi untuk mata kuliah selain hitungan, seperti Pancasila dll karni bisa mengikuti.

Kelebihan metode SCL melatih mahasiswa untuk mengexplore, karena kami harus mempresentasikan tema tersebut kepada mahasiswa lainnya, sehingga harus memaharni dulu ilmunya. Menurut kami sebagai mahasiswa, seharusnya sebelum dosen memberikan tugas SCL kepada mahasiswa dosen atau staff pengajar harus menjelaskan dulu poin-poin inti atau penting, sehingga kami sebagai mahasiswa tidak bingung. Menurut karni kalau sistem SCL di luar atau MIT, di sana sistemnya sudah siap, ketika mahasiswa diberi tugas terkait SCL, maka sistem sudah bisa mensupport mahasiswa dalarn bentuk video tutorial yang tersedia di dalam laman/web kampus. Sehingga kami tidak bingung dalam mengexplore.

Komunita : Pandangan anda tentang budaya di kampus?, interaksi anda dengan teman, dosen dan staff kependidikan?

Mahasiswa : Budaya kampus sudah dikenalkan pada saat PPU (Program Pengenalan Universitas), seperti : nilai-nilai budaya kampus, budaya sopan santun. Contoh penerapan budaya di organisasi Pemerintahan Mahasiswa/Pema yaitu masuk ruangan ketuk pintu, budaya akang teteh. Alhamdulillah dosen walaupun ada yang dosen killer, tapi di luar kelas sangat bersahabat bisa menerima curhat mahasiswa. Kalau kepada senior juga baik seniornya. Dengan satuan kerja Biro Kemahasiswaan juga baik dan yang saya bangga hubungan antar fakultas dengan fakultas tidak ada rasis, budayanya saling menghormati dan hangar.