JAKARTA, KOMPAS.com Pada umumnya, anak penyandang disabilitas kesulitan belajar di sekolah formal. Anak dengan disabilitas disarankan untuk belajar mengembangkan bakat dan minat di sekolah khusus bagi anak berkebutuhan khusus. “Anak berkebutuhan khusus bisa sekolah di sekolah formal,namun sering ditolak. Penolakan bukan karena anak kurang mampu, tetapi sekolah yang tidak mampu mendidik murid berkebutuhan khusus,” kata Psikolog Pendidikan Vera Itabiliana Hadiwidjojo pada talkshow “What’s Next” di Sekolah Cita Budi, Jakarta Selatan, Rabu (23/4/2014).
Menurut Vera, masih minim sekolah khusus bagi anak penyandang disabilitas. Untuk itu, dia menyarankan orangtua
dengan anak berkebutuhan khusus lebih memperhatikan pengembangan minat dan bakat sang anak.
“Tidak perlu ikut mainstream bahwa untuk memiliki kemampuan anak harus kuliah. Orangtua bisa membantu mengembangkan minat anak dan membimbing dia menekuni minat tersebut,” sambungnya.
Ditambahkan Vera, anak berkebutuhan khusus juga bisa belajar dan memiliki prestasi layaknya anak normal. Mereka bisa bermain musik, berolahraga, melukis, dan berkegiatan positif lainnya. Kreativitas ini yang harus terus didorong oleh orang tua untuk bisa dikembangkan anak. Bila anak dengan disabilitas bisa fokus mengembangkan diri, kata Vera, mereka juga bisa mandiri dan memiliki semangat juang. Sekolah formal menjadi media pengembangan akademis anak, tetapi merupakan alternatif pengembangan minat sang anak. (http://edukasi.kompas.com/read/2014/23 April 2014)