Barongsay Dan Liong Sebagai Pemersatu

0
712 views
BARONGSAY DAN LIONG SEBAGAI PEMERSATU
BARONGSAY DAN LIONG SEBAGAI PEMERSATU
BARONGSAY DAN LIONG SEBAGAI PEMERSATU
BARONGSAY DAN LIONG SEBAGAI PEMERSATU

Barongsay sebagai media bermetamorfosa yang intens membuktikan keberagaman dalam persatuan. Ketika orang ramai memperbincangkan tentang kekawatiran terjadinya perpecahan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang ditimbulkan dari salah satu unsur SARA, Bandung Santo Club (BStC) yang fokus pada kesenian tradisional Tionghoa Barongsai serta Uong di lingkungan kampus Universitas Widyatama telah membuktikan kiprahnya dalam metamorphosis yang panjang sejak berdirinya tahun 1995 oleh sekelompok penggemar Barongsay dan Liang yang kebetulan saat itu sekumpulan mahasiswa keturunan Tionghoa yang berjumlah sekitar 14 orang memiliki hobi yang sama dan sering berkumpul saat usai perkuliahan. Mereka sering berlatih bersama – sama, meskipun dengan peralatan seadanya yang berasal dari sumbangan anggota.

Seiring berjalannya waktu keanggotaan Unit Kegiatan Mahasiswa Barongsay tidak hanya terdiri dari mahasiswa keturunan Tionghoa saja, namun kini telah bergabung mahasiswa yang berminat dari berbagai etnis lainnya, bahkan sudah lintas agama. Tentunya dengan semangat yang sama untuk melestarikan kebudayaan yang telah berkembang dilingkungan kampus.

Meskipun setiap personil memiliki latar belakang budaya maupun suku yang berbeda- beda, namun mereka mengusung tujuan yang sama yakni kebersamaan dan kekompakan dalam memainkan serta memahami kesenian khas negeri tirai bambu tersebut. Setiap personil pun memiliki keahlian tersendiri. Mulai dari pemukul tambur hingga pemain Barongsai dan Liongnya . Kini , BStC yang beranggotakan 20 orang tersebut kerap manggung di berbagai tempat dan acara. Tidak hanya di dalam dan sekitar kampus UTama, namunjuga di hadapan publik.

Universitas Widyatama turut bangga karena dalam perjalanannya Unit kegiatan Mahasiswa Barongsay dan Liong ini telah menorehkan prestasi dengan mengikuti kejuaraan tingkat dunia, mewakili Perguruan Tinggi Indonesia memenuhi undanagan panitia penyelenggara pada acara “LEGEND OF SHAOLIN MEMORIAL CUP 2016” di Hongkong. Undangan terhormat ini disambut baik UKM BStC dengan pimpinan Widyatama dan mempersiapkan sekitar 7 mahasiswa Widyatama yang aktif dalam keorganisasian guna memberikan penampilan maksimal di hadapan para tamu danjuri. Perlombaan ini diikuti oleh 8 negara lainnya, yakni : Vietnam, China, Indonesia, Taiwan, United State, Filiphina, Malaysia dan tuan rumah Hongkong.

BARONGSAY DAN LIONG SEBAGAI PEMERSATU
BARONGSAY DAN LIONG SEBAGAI PEMERSATU

Unjuk gigi widyatama membuahkan hasil, UKM BStC berhasil meraih penghargaan The Best Participant dan The Best Dress, mengungguli peserta dari 7 negara lainnya : Vietnam, China, Taiwan,United State, Filiphina, Malaysia dan tuan rumah Hongkong. Banyak sekali apresiasi yang diberikan oleh masyarakat Hongkong yang di kala itu menonton pertunjukan Barongsai Widyatama. Mereka pun heran, bahkan warga negara lain memainkan layaknya seorang profesional ketika melihat mahasiswa-mahasiswa Widyatama memainkan Barongsai yang dibawanya dari Indonesia.

Jubaedah mahasiswa Akuntansi D3 yang pernah menjabat sebagai ketua UKM Barongsay masa bakti 2016 – 2017 menambahkan bahwa keberangkatan Tim BStC Widyatama pada kejuaraan Barongsay International di Hongkong, diawali dari keikutsertaan BStC Widyatama pada kejuaraan Daerah di City link. Kemudian oleh pengurus PLBSI (Persatuan Liong dan Barongsay Seluruh Indonesia) dipilih BStC Widyatama sebagai wakil Indonesia pada kejuaraan International di Hongkong tersebut. Hal – hal yang dinilai antara lain kekompakan Tim, keserasian gerak antara musik dan garakan Barongsay tersebut, alur cerita, kostum, ketepatan waktu, dan semangat personilnya.Kiprah lain, UKM Barongsay Widyatama selalu diundang hadir mempertunjukkan ketrampilannya pada setiap event peringatan Cap Go Meh kota Bandung, Garut, Karawang. Bogar. Bahkan pada event Indonesia Bersatu yang diselenggarakan di halaman Gedung Sate Bandung.

BARONGSAY DAN LIONG SEBAGAI PEMERSATU
BARONGSAY DAN LIONG SEBAGAI PEMERSATU

Kebersamaan dan kekompakan menjadi kunci memainkan Barongsai maupun Liong. dimana latihan rutin minimal 2 kali seminggu (setiap hari Serrin dan Rabu). Baik fisik maupun mental. anggota yang ikut latihanpun bukan hanya mahasiswa. namun termasuk siswa-siswa SMA dan masyarakat umum yang sudah bekerja tetapi berminat pada budaya tradisional Barongsay dan Liong” demikian penjelasan Ginanjar Pangestu mahasiswa Akuntansi S1 sebagai koordinator latihan masa bakti kepengurusan tahun 20 17 – 2018.

Barongsai adalah tarian tradisional masyarakat Tionghoa dengan menggunakan sarung sarungan yang bentuknya menyerupai sekor naga atau singa singaan, dan keberadaannya sejak beratus ratus tahun lalu. Kesenian barongsai telah populer sejak zaman dinasti selatan – utara atau yang sering di dengar dengan sebutan zaman Nan Bei pada tahun 420 sampai 589 masehi. Pada saat itu pasukan dari raja Song Wen Di kewalahan menghadapi serangan pasukan gajah raja Fan Yang dari negeri Lin Yi. Muncullah seorang panglima perang bemama Zhong Que membuat tiruan boneka singa digunakan untuk mengusir menakuti nakuti pasukan raja Fan itu. Teryata tipuan tersebut berhasil mengelabuhi pasukan dan tarian barongsai tetap melegenda.

Barongsay Dan Liong Sebagai Pemersatu 2 Barongsay terdiri dari dua jenis yaitu Barongsay lantai maupun yang bergerak di tonggak. Masing-masing memerlukan keterampilan tersendiri. BStC Widyatama memilih Barongsay lantai, jelas Josua Jonathan mahasiswa S1 selaku Sekertaris 2 pada masa bakti 2017 – 20 18. Kami bangga sebagai bagian dari UKM Barongsay karena BStC Widyatama merupakan satu-satunya club Barongsay di lingkungan kampus sejawa barat

BARONGSAY DAN LIONG SEBAGAI PEMERSATU
BARONGSAY DAN LIONG SEBAGAI PEMERSATU

Di Indonesia barongsai naik daun pada saat Pekan Olahraga Nasional ke XIX yang diselenggarakan pada tanggal 17 sampai 29 september 2016 resmi masuk dalam kategori dalam Cabang Olahraga Eksebisi, bersama dengan 11 jenis olahraga lainnya. Diharapkan eksistensi Barongsay Unit Kegiatan Mahasiswa di lingkungan Universitas Widyatama ini akan semakin meningkat, karena sebagai pionir kelompok mahasiswa yang bergerak melestarikan Barongsay di kota Bandung bahkan se Jawa Barat tetap bertahan menghadapi pengaruh negatif dari budaya luar yang dapat merusak moral bangsaterutama generasi mudanya