Bidik Fun Photography for Kids

0
2,453 views
Bidik Fun Photography for Kids

Perkembangan teknologi fotografi yang sangat pesat, dimana kamera digital saat ini sangat mudah diperoleh dan beragam jenisnya, sehingga akan mempengaruhi kualitas hasil karya. Kamera-kamera terbaru yang menawarkan kemudahan dalam hal pengoperasian, sehingga setiap orang bisa dengan mudah melakukan pemotretan. Dapat dikatakan bahwa penggunaan kamera kini menjadi begitu egaliter, karena dapat menembus semua lapisan masyarakat. Kehadiran kamera yang menyatu dengan telepon genggam (handphone) berimplikasi mudahnya orang dalam memotret termasuk anak-anak kecil. Kamera kemu-dian menjadi kebutuhan penting untuk merekam diri sendiri atau peristiwa yang dialaminya. Kemudahan dalam merekam objek tentunya tidaklah sebatas melakukan pemotretan semata seperti yang dilakukan oleh para pengguna kamera handphone, namun harus diimbangi dengan pemahaman teknik, pengaturan komposisi, penyinaran yang tepat dan lain-lain.

Kemunculan kamera berdampak bukan hanya pada penggunanya, namun pada ruang lingkup bidang fotografi. Secara praksis ruang lingkup fotografi telah banyak digunakan pada berbagai bidang mencakup ilmu pengetahuan, teknik, seni, dan keterampilan (science, engineering, art, and craft of producing images).

Begitu luasnya secara praktis dalam bidang fotografi kemudian dapatlah dibedakan ruang lingkupnya menjadi tiga bidang yaitu:

(1) fotografi komersial, untuk kebutuhan komersil dimana bagi program studi Desain Komunikasi Visual memberi pembekalan kepada mahasiswanya di samping pengetahuan seni dan mata kuliah fotografi media,

(2) fotografi jurnalistik berupa hasil perekaman suatu peristiwa untuk kebutuhan berita untuk keperluan media baik cetak maupun elektronik,

(3) fotografi seni dengan sajian imaji berupa ungkapan rasa atau representasi gagasan dari seorang fotografer. Demikian disampaikan oleh salah seorang dosen program studi Desain Grafis Fakultas DKV Universitas Widyatama, Asep Deni Iskandar, S.Sn., M.Sn.

Bidik Fun Photography for Kids
Salman (13 tahun) – “Beautiful Butterfly small”

Seiring dengan perkembangan teknologi kamera dan bidang fotografi, berpengaruh pada pertumbuhan komunitas. Sejak tahun 1924 kota Bandung telah menjadi pelopor kegiatan dunia fotografi di Indonesia, ketika sekumpulan orang yang suka dalam fotografi mendirikan Perkoempoelan Amateur Foto (PAF) Bandung. Perkumpulan sampai saat ini masih tetap eksis berperan walaupun telah berubah nama menjadi Perhimpunan Amatir Fotografi. Kini komunitas fotografi terus bermunculan setidaknya di kota Bandung saja telah berdiri + 70 komunitas fotografi. Komunitas fotografi beragam jenis misalnya Barudak Urban Light Bandung (BULB) yang mengkhususkan diri bereksperimen dengan menggunakan lampu sebagai alat bantu dalam menghasilkan karya seni fotografi. Komunitas lainnya melakukan eksperimen dengan membuat kamera-kamera sederhana sampai dengan berproses di kamar gelap yang menamakan komunitas lubang jarum. Di lingkungan kampus Widyatama ada komunitas fotografi MEGAPIXEL yang menampung berbagai personil dengan berbagai ragam bidang kepeminatan sekitar fotografi. Salah seorang personilnya saat ini telah mulai melakukan usaha sendiri dibidang fotografi, dimulai dari sekedar hobi akhirnya dapat menjadi kegiatan menghasilkan yang dapat diandalkan.

Charmaine Cintantya - "Mekar"
Charmaine Cintantya – “Mekar”
Bidik Fun Photography for Kids
Thirza (13 tahun) – “The Flowers Small”

Disisi lain ada komunitas yang mayoritas terdiri dari anak-anak berusia 7 sampai 14 tahun dalam komunitas Bidik Fun Photography for Kids. Prestasi yang membanggakan dari kelompok ini adalah salah satu personilnya telah melakukan pameran tunggal hasil karya fotografi. Bidik Fun Photography for Kids didirikan oleh Riadi Rahardja yang juga pengelola Inova Photography School. Berawal dari gagasan Riadi yang berniat membimbing anak-anak usia sekolah baik dari murid SD, SMP, SMA, dan yang setingkat lainnya, sampai dengan mahasiswa. Komunitas Bidik ini mempunyai aktivitas memberikan bimbingan yang berkaitan dengan teknik fotografi dengan cara teori di kelas maupun praktek. Sampai saat ini alumnusnya sudah banyak yang berkiprah di lingkungan fotografi bahkan ada yang berprestasi. Salah satunya adalah Martin Adrian yang menyukai foto-foto dan sangat tertarik sekali untuk mengetahui bagaimana menghasilkan karya yang bagus. Kalaulah kita melihat karya-karya fotografi yang dibuat oleh anak-anak ini menunjukan bahwa penggunaan kamera telah memasyarakat, dan cenderung menjadi gaya hidup. Menariknya, para fotografer belia ini mampu membuat karya fotografi seperti halnya dibuat oleh orang dewasa kebanyakan. Dalam hal penghadiran fakta mengenai subjek, baik secara teknis maupun pengaturan setiap unsur dalam bidang gambar, mereka sudah melakukannya dengan baik. Sebagian besar karya memperlihatkan bagaimana para fotografer belia memperlakukan kamera sebagai media representasi objektif. Mereka menggunakan kamera untuk merekam realitas, wujud dari suatu figur, alam benda, lanskap, atau apa pun yang ada di sekitar.

Bidik Fun Photography for Kids
William (10thn)- “Bintang Mulia’s Big Bubble Small”

Sebagai contoh kita lihat karya bertajuk Bintang Mulias Big Bubble yang dibuat oleh William Christopher. William memanfaatkan obyek yang teramat biasa, yaitu awan di atas gedung sekolah. Di latar depan awan dengan langit biru yang cerah ditampilkan sebuah gelembung balon besar berbentuk seperti buah pir. Ketika balon tersebut dihadirkan, gambar yang semula tidak ada keterkaitannya satu sama lain jika dipertemukan, menjadi gambar yang sekurang-kurangnya menyajikan ikon atau bahasa visual baru. Melalui karya berjudul Bintang Mulias Big Bubble tersebut, William mencoba mengajak yang melihat untuk memperhatikan awan di balik balon yang sedang terbang. Bisa jadi kita diajak berimajinasi melihat perubahan bentuk awan bersamaan dengan pergerakkan balon yang ditiup angin. Perlakuan terhadap objek pemotretan pun yang dimanfaatkan oleh para pemotret belia bukan hanya sekedar untuk pemenuhan representasi objektif. Kamera dijadikan media untuk merepresentasikan peristiwa yang teralami atau mengungkapkan gagasan-gagasan artistiknya. Dengan sajian isi berupa peristiwa, citraannya tidak lagi memperlihatkan keindahan bentuk visual berdasarkan konvensi.

Melalui suguhan keseluruhan karya dari Bidik Fun Photography for Kids, tentunya orang-orang dewasa dihadapkan pada kenyataan bahwa ketika anak-anak dibekali pengetahuan tentang cara memotret, mereka dapat menghasilkan karya yang baik seperti yang dibuat oleh para fotografer dewasa. Kenyataan lain yang diperlihatkan para pemotret belia ini pun bertenaga gugat, sekurang-kurangnya pada gaya perupaan yang dapat menjadi pendorong dalam berekspresi.

(ADE&EB)