Ketahanan Nasional suatu keniscahyaan
Kekuatan bangsa Indonesia bertumpu pada kesiapan warga negaranya dalam membela dan mempertahankan nusa bangsanya. Oleh sebab itu ketahanan nasional harus ditingkatkan untuk menghadapi ancaman, gangguan dan tantangan baik dari dalam maupun dari luar. Pilar utama ketahanan nasional yang harus diperhatikan yaitu pada unsur manusianya. Di mana kekuatan personil suatu Negara sangat menentukan kesiapan Negara tersebut dalam membangun ketahanan nasionalnya, sehingga kondisi ini dapat dipandang sebagai kekuatan inti dari suatu Negara. Manusia Indonesia sebagai pusat kekuatan bangsa Indonesia haruslah memenuhi beberapa segi seperti, mereka harus : sehat, pintar & cerdas, mandiri, terampil, berbudi pekerti luhur, kuaUtegar dalam menghadapi permasalahan bangsa dan Negara, pantang putus asa, pantang mundur, kesetiaan tinggi pada tanah air, dll.
Dalam rangka membangun manusia Indonesia yang pintar & cerdas, maka kita mesti memperkuat pilar dan ujung tombak terobosan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kekuatan nasional yang dapat menjadi andalan yaitu pada industri strategis yang padat modal, padat inovasi dan bersifat integratif. Namun bukan berarti sektor lainnya diabaikan, salah satu pilar yang panting bagi Indonesia sebagai Negara kepulauan adalah pada sektor perhubungan baik darat, udara maupun lautan menjadi perhatian utama, mengingat saat ini kesatuan dan persatuan bangsa merupakan posisi yang rawan untuk disusupi oleh pihak lain. Bukan hanya sekedar penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi-nya saja, namun lebih luas lagi adalah untuk meningkatkan citra bangsa di tengah? tengah perkembangan iptek dunia. Namun dalam lima belas tahun terakhir ini, justru komponen wahana strategis itu telah mengalami kemunduran yang sangat signifikan, sehingga kondisinya mati enggan hidup pun tak sanggup.
Oleh sebab itu pemahaman tentang orientasi bahwa : “Kalau bisa membeli mengapa harus membuatnya sendiri ???”, hal ini hanya akan menciptakan generasi yang ketergantungan kepada Negara lain semakin kuat. Maka sebaliknya harus ditingkatkan menjadi kemampuan untuk membuat dan dilanjutkan dengan kemampuan menjual hasil produk sendiri, sehingga akan mendatangkan keuntungan ganda bagi bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia, yaitu di antaranya meningkatkan posisi tawar dan menjadi mandiri atas kekuatan bagi pertahanan dan keamanan bangsa. Meskipun secara ekonomis ada beberapa hal dari peralatan pendukung kekuatan bangsa itu lebih murah dibeli tanpa harus membuatnya sendiri, namun prosentasenya harus lebih kecil di bandingkan dengan yang harus dibuat sendiri.
Titik lemah bangsa ada pada manusia yang pintar & cerdas namun rapuh, sering sakit-sakitan dan loyo. Apalagi sudah tidak pintar & cerdas (bodoh) sering sakit-sakitan (mungkin salah satunya ada pengaruh dari Narkoba) maka generasi seperti ini tidak akan mampu meneruskan semangat juang yang telah diwariskan dari para pendiri dan pejuang kemerdekaan untuk menerima estafet kepemimpinan nasional. Sebagai contoh dengan kasusnya Bupati di Sumatera yang tertangkap menggunakan narkoba, menunjukkan bahwa penerima estafet kepemimpinan yang sudah cemar akhlaknya bisa duduk menjadi pemimpin daerahnya. Apabila hal ini tidak menjadi perhatian utama, maka tidak mustahil jika penguasaan bangsa lain terhadap bangsa Indonesia hanya soal waktu.
Terjajah secara fisik yang sekian abad lamanya rupanya belum bisa menjadi pelajaran yang baik bagi bangsa Indonesia saat ini. Mentalitas feodalisme di masyarakat masih menggambarkan hal ini. Namun upaya mewujudkan generasi penerus yang harus mempunyai wawasan kebangsaan yang luas dan tinggi merupakan suatu keniscahyaan, sebagai fondasi bagi ketahanan nasional bidang sumber daya manusia.Ketahanan lokal di garis depan
Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa dan mendiami daerah pada ribuan pulau yang membentang luas, sangat rawan untuk menghadapi gangguan yang sifatnya penguasaan teritorial kewilayahan. Oleh sebab itu perlu dibangun metoda pembinaan ketahanan ideologi bagi seluruh rakyat Indonesia secara berjenjang serta terintegrasi. Ketahanan lokal di sektor manusia antara lainsudah sejauh mana para generasi muda di daerah yang mempunyai semangat melestarikan budaya local, baik dalam hal adat istiadat, kesenian, tata kehidupan di daerah, dan sendi kehidupan lainnya. Keanekaragaman budaya yang sangat kaya variasinya tersebar di seluruh Indonesia, sehingga hal ini merupakan bagian panting dari jaringan kekuatan bangsa di daerah.
Betapa unsur ini juga dapat menjadi kekuatan membangun ketahanan lokal, dengan membangun rantai ketahanan kebangsaan dengan semboyan “Bhineka Tunggal lka” meskipun masing-masing daerah mempunyai kekhasan namun terangkai menjadi satu yaitu Indonesia.
Selain ketahanan ideologi, dibutuhkan pula ketahanan daya juang dalam membela kehormatan bangsa. Di tingkat daerah, kebanggaan terhadap kebesaran panji-panji daerah selain kebanggaan budaya juga simbol lain seperti keunggulan lokal yang terbangun dari proses panjang adat istiadat setempat yang menjadi keunggulan. Sehingga hal ini dapat dijadikan suatu bagian pengikat tekad membela daerah namun dalam batas-batas tidak menimbulkan unsur pertentangan yang mengandung SARA. Ada benang merah nilai-nilai lokal antar daerah yang dapat dijadikan sebagai rangkaian rantai ke-nasional-an selaku bangsa Indonesia, yaitu antara lain bahasa Indonesia. Meskipun di Indonesia terdapat ratusan bahasa daerah, namun komunikasi yang terjalin antar daerah tersebut tetap menggunakan bahasa Indonesia, bahasa persatuan. Tekad bahwa budaya daerah harus menjadi bagian dari benteng untuk menghadapi gangguan dan serangan penghancuran nilai-nilai luhur bangsa harus dipelihara keberlangsungannya untuk menegakkan kehormatan sebagai bangsa Indonesia.
Gangguan bangsa lain
Perkembangan dunia saat ini telah mencapai suatu titik di mana ketersediaan sumber daya alam untuk mendukung keberlangsungan hidup manusia telah mencapai suatu kondisi yang memprihatinkan.
Keseimbangan ketersediaan suatu Negara dibandingkan dengan Negara lain semakin timpang. Negara-negara yang penduduknya telah melimpah sedangkan sumber daya alamnya semakin terbatas akhimya berfikir akan ekspansi kepada sumber daya alam yang tersedia di Negara lainnya, dengan berbagai macam cara untuk memperolehnya. Gerakan yang sudah lama nampak dari Negara tetangga antara lain penguasaan lahan kelapa sawit di Indonesia oleh pengusaha Negara tetangga. Penguasaan kendali lalu lintas udara di suatu daerah dekat tetangga atau penjarahan terang-terangan akan kekayaan laut, dan pengusaan tambang-tambang di berbagai wilayah di Indonesia. Kita sudah dalam kondisi yang memprihatinkan.
Nasionalisme yang terbarukan
Berdasarkan gambaran kondisi tersebut di atas, maka dibutuhkan langkah? langkah cepat dan sesegera mungkin untuk mencegah, menanggulangi dan menghadapi ancaman, gangguan yang datang dari Negara lain. Bahkan melalui manufer serangan internal/dalam negeri via boneka mereka yang loyal kepada Negara asing tersebut. Oleh sebab itu perlu dibangun kembali semangat nasionalisme kekinian, sesuai dengan perkembangan jaman. Salah satunya yaitu menyebarkan semangat cinta tanah air seperti geloranya para supporter sepakbola di tanah air seperti Bobotoh Persib Bandung, Jakmania, Aremania, Banek Surabaya, dll yang sudah sampai pada tingkatan rela berkorban untuk menyaksikan momen pertandingan di manapun club favoritenya berlaga. Demikian pula halnya dengan mengobarkan semangat membela negaranya dengan misalnya kebanggaan tampil membawakan budaya tradisonal daerahnya pada berbagai event, atau bangga menggunakan hasil karya bangsanya sendiri baik yang berupa pakaian, kendaraan, fasilitas lainnya. Bahkan semangat membela harga diri bangsanya apabila ada gangguan dan hinaan dari bangsa lainterhadap keberadaan Negara Indonesia di kancah dunia.
Semangat nasionalisme saat ini bukan saja hanya memahami dan menghafal Pancasila dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, namun yang lebih penting adalah bagaimana bersikap dan bertindak untuk membela nusa bangsanya setiap saat dan setiap kesempatan, meskipun sampai mengorbankan jiwa raganya. Membangun ikatan kekeluargaan, kesetiakawanan, semangat gotong royong, dan rasa seiya-sekata membela setiap jengkal tanah wilayah Indonesia. Di samping itu, yang terpenting adalah semangat mengembangkan diri dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, hidup sehat dan cerdas, rukun dalam bermasyarakat bernegara, dan menjujung tinggi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Dengan demikian diharapkan seluruh unsur baik pemerintah sebagai eksekutif, maupun Dewan Perwakilan Rakyatsebagai legislatif, dan fungsi lainnya yang berperan pada lingkup yudikatif serta elemen masyarakat bersama-sama mengarahkan upayanya membangun ketahanan nasional dalam setiap sendi kehidupan.