Mendulang Perguruan Tinggi Swasta

0
1,519 views

Masyarakat memiliki kepekaan yang sangat tinggi untuk memilih perguruan tinggi swasta yang berkualitas, tetapi masyarakat tidak mempunyai kemampuan yang merata untuk memilih perguruan tinggi yang berkualitas, karena konsekwensi pelayanan pendidikan yang berkualitas adalah harga beli yang cukup mahal. Sungguh pendustaan publik jika terdapat perguruan tinggi swasta yang menawarkan pelayanan pendidikan berkualitas dengan harga murah. Harga pelayanan pendidikan yang murah hanya dapat dilakukan oleh institusi pendidikan pinggiran jalan yang tidak jelas akreditasi dan visi dan misinya. Pemerintah dalam hal ini sudah seharusnya merubah cara-cara pembinaan yang selama ini dilakukan.

Pemerintah sebagai pemangku pendidikan sebagaimana diamanatkan oleh UUD45 sudah seharusnya memikirkan pola-pola pembinaan agar perguruan tinggi swasta dapat berkualitas. Berbagai program yang diluncurkan dalam membantu perguruan tinggi swasta diantaranya hibah bersaing dan program bantuan pendidikan beasiswa Program Pasca Sarjana dan beasiswa pendidikan luar negeri serta beasiswa lainnya, tetapi pemerintah lupa terhadap kesejahteraan dosen-dosen perguruan tinggi swasta.

Dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi dosen seyogyanya tidak sekedar meluncurkan sertifikasi dosen yang ujung-ujungnya adalah tunjangan kesejahteraan, tetapi mutlak pemerintah memberikan tunjangan dosen perguruan tinggi swasta sebagaimana gaji yang di berikan pada dosen perguruan tinggi negeri. Sudah seharusnya pemerintah berkeadilan terhadap seluruh insan yang berkiprah memajukan kecerdasan bangsa, tidak saja berlaku pada dosen perguruan tinggi negeri tetapi diberlakukan juga pada dosendosen perguruan tinggi swasta. Jika tunjangan diberikan pemerintah untuk setiap dosen di perguruan tinggi swasta dengan mekanisme tertentu sehingga dosen-dosen perguruan tinggi sejahtera, maka dosen-dosen dapat lebih fokus dalam mengkualitaskan dirinya dan pada sisi lain institusi tidak menanggung beban operasional yang terlalu berat.

Pada era globalisasi, tuntutan kualitas dalam pelayanan pendidikan tinggi merupakan agenda yang mutlak harus dilakukan oleh perguruan tinggi dan pada waktunya di masa depan, bagi perguruan tinggi yang di cap tidak berkualitas secara alami akan berguguran. Perguruan tinggi swasta di masa depan harus dilengkapi dengan sertifikasi-sertifikasi dari badan pendidikan dunia dan memperoleh pengakuan internasional, memiliki jaringan (network) luas dan dikenal luas, sebagai jaminan bahwa lulusan perguruan tinggi swasta mampu menghasilkan lulusannya yang berbobot internasional.

Paradigma menjaring mahasiswa baru dengan cara-cara pemasaran yang lazim dilakukan oleh perguruan tinggi swasta dengan mendatangi kantung-kantung calon mahasiswa secara perlahan harus ditinggalkan dan dirubah menjadi paradigma calon mahasiswa datang sendiri dan secara sadar berminat kuliah karena perguruan tinggi swasta yang dipilihnya sangat membanggakan didasarkan pada informasi di tengah-tengah masyarakat bahwa kualitas lulusan bagus, lulusan cepat dan mudah mencari bekerja, lulusan dicari-cari oleh berbagai perusahaan/institusi, lulusan banyak yang sukses/berprestasi dalam kariernya, lulusan memiliki integritas yang baik terhadap bangsa dan negara, jumlah alumni tersebar di berbagai tempat.

Pencapaian perguruan tinggi swasta yang berkualitas tidak semata-mata tergantung pada satu sisi, tetapi secara integral semua pemangku kepentingan terlibat didalamnya, selanjutnya tergantung pada political will pemangku kepentingan, yakni mau berbuat atau mengalir seperti aliran air, dan akhirnya mari kita tanyakan pada rumput yang bergoyang sebagaimana syair lagu Ebiet G.AD yang terkenal.

Dr. Acep Edison, dosen Fakultas Bisnis & Manajemen ? Universitas Widyatama