Nasi Bungkus Dua Ribu
Aksi para pejuang Pandemic Covid-19
Adalah Ismayanti Safitri seorang perempuan yang menggagas sebuah aksi sosial yang bernama “Nasi bungkus duaribu”. Covid-19 sudah berjalan selama 18 bulan sudah bukan lagi menjadi sebuah wabah yang melanda Indonesia saja namun menjadi sebuah bencana yang terjadi hampir di seluruh dunia. Menurut Keputusan Pemerintah Tahun 2020 ini menetapkan penyebaran Covid-19 sebagai bencana non–alam dalam skala nasional. Semua sektor perekonomian dunia goyah karena wabah ini.
Pegawai, pengusaha dan semua roda penggerak ekonomi goyah seketika. Alhasil menyebabkan banyak usaha yang tidak berjalan karena Presiden Joko Widodo memerintahkan semua masyarakat untuk diam di rumah selama 14hari, demi menekan angka penyebaran virus Covid-19 (awal Maret 2020). Namun seiring berjalanannya waktu semakin banyak usaha yang gulung tikar (terutama UMKM).Bbanyak PHK terjadi, banyak pegawai yang dirumahkan sementara (bahkan tidak sedikit yang dirumahkan selamanya).
Melihat keadaan ini bude Isma (panggilan akrab ibu Ismayanti Safitri) tergerak untuk membuat nasi bungkus untuk dibagikan kepada masyarakat Bandung yang terkena dampak pandemi, terutama pekerja harian, driver online yang kehilangan ordernya, buruh kasar, gelandangan, dll. Bersama 3 orang juru masaknya yang tenyata juga korban PHK, bude Isma membuat kurang lebih 350 bungkus nasi setiap harinya yang akan dibagikan setiap jam makan siang (Senin – Jum’at)
Ketika ditanya, mengapa nasinya harus dijual seharga Rp.2.000.- Kenapa tidak gratis?
“Saya pernah melihat seorang pemulung membuang nasi bungkus dihadapan saya”. Selain ingin membantu orang yang kesusahan bude Isma juga ingin mengedukasi masyarakat. Bahwa mereka harus menghargai setiap pemberian orang lain meskipun bentuknya tidak sesuai dengan yang mereka harapkan. Namun bude Isma juga membagikan nasi secara gratis dengan cara turun ke jalan dan membagikannya sendiri. Seiring berjalannya waktu semakin banyak orang yang tahu bahwa bude Isma setiap harinya membagikan nasi di jalan Natuna no.57 Bandung (warung Suroboyo). Orang berdatangan dengan sendirinya kesana untuk membeli nasi bungkus duaribu tersebut.
Ketika ditanya soal dana yang digunakan untuk membuat nasi tersebut, bude Isma mengatakan dia membuka donasi di media sosial instagramnya dan banyak juga kerabat beliau yang bahkan menjadi donatur tetap. Uang duaribu yang terkumpul dari hasil penjualan nasi digunakan untuk membayar tukang masak dan belanja bahan baku.
Sudah banyak media cetak dan media televisi yang mendengar aksi sosial yang dilakukan bude Isma ini. Beberapa media tersebut adalah Tempo, Republika, liputan Antarfoto, Inews siang, Radar Bandung . http://nasibungkusduaribu.ctcin.bio/
Setelah aksinya banyak tercium media, bude Isma berharap kita bisa saling tolong menolong selama pandemi ini belum berakhir. Baik secara mental, finansial atau dukungan moril. Jika aksinya membagikan nasi ini banyak dicontoh orang lain maka perekonomian Indonesia akan segera pulih. Berbagi memang hakikatnya insan sosial.
By Astriawati Jeinab, S.E.
Instagram @astribude