Sidang Pembaca yang budiman
Di era global dan digital ini kesempatan kerja maupun wirausaha lintas batas negara bertumbuh dan spektakuler. Singkatnya dunia telah dan senantiasa berubah, ekonomi berubah, bisnis berubah, kompetisi berubah, perilaku konsumen berubah. Kita, organisasi perusahaan dituntut being humble and keep learning, karena kita dihadapkan pada gelombang VUCA (Vulnerable, Uncertainty, Complexity and Ambiguity / Kerapuhan, Ketidakpastian, Kerumitan dan Kerancuan). Ini berbanding terbalik, perkembangan dunia pendidikan tidak selalu paralel dengan realitas dunia kerja, usaha dan industri (DUDI). Lulusan perguruan tinggi begitu memasuki dunia DUDI dihadapkan pada kenyataan yang sama sekali berbeda. Ilmu yang mereka dapat di bangku kuliah seringkali juga tidak banyak membantu dunia DUDI. Kesenjangan dunia pendidikan dengan dunia DUDI yang disebut-sebut sebagai salah satu penyebab terjadinya pengangguran terdidik, sekaligus kesulitan dunia kerja, usaha dan industri mendapatkan pekerja terampil dan berpendidikan.
Pendidikan Tinggi cenderung masih berorientasi pada lulusan dengan high competence IPK tinggi dan lulus cepat (baca – tepat waktu). Sementara dunia kerja berorientasi pada lulusan yang memiliki kemampuan teknis dan non teknis. Kompetensi teknis berhubungan dengan latar belakang keahlian sedang kompetensi non teknis yang intangible biasa disebut softskill. Aspek non teknis mencakup motivasi, adaptasi, komunikasi, kerjasama, problem solving, manajemen stress dan kepemimpinan, juga kecerdasan menghadapi kesulitan, hambatan dan kemampuan bertahan dalam berbagai kesulitan dan tantangan hidup (atau AQ/ Adversity Quotient).
Pendidikan tinggi belum mampu mengembangkan kompetesi non teknis. Akhirnya banyak buku membahas softskill dan diminati. Buku laris Lesson From The Top tulisan Neff & Citrin, misalnya. Bahkan buku Seven Habits of Highly Effective People tulisan Stephen R. Covey dibeli orang dan terjual lebih dari 15 juta kopi dalam 38 Sementara organisasi perusahaan dan industri (dunia kerja) menyelenggarakan training bagi karyawan terkait softskill bertemakan : Leadership, Motivasi, Mind Set, Team Building, Ethos, Coaching, Counselling, Pengembangan Diri, Kecerdasan Emosi, ESQ Building Trust, Interpersonal Communication Skill, Problem Solving Decision Making dan banyaklagi.
Softskill memang semakin menjadi keterampilan utama bagi tenaga kerja saat ini. Seorang pekerja tidak hanya cukup terlatih dalam keterampilan teknis, tanpa mengembangkan keterampilan hubungan interpersonal dan hubungan yang lebih lembut, yang membantu orang berkomunikasi dan berkolaborasi secara efektif. Atribut softskill dimiliki setiap orang dengan kadar yang berbeda, yang meliputi : nilai yang dianut, motivasi, perilaku, kebiasaan, karakter dan sikap. Demikian pula setiap pekerjaan memerlukan kadar softskill yang beragam walaupun ada kaidah-kaidah yang sama. Sebagai keterampilan personal, softskill merupakan keterampilan khusus yang bersifat kepribadian yang menentukan kekuatan seseorang sebagai pemimpin, pendengar (yang baik), negosiator, dan mediator konflik. Sebagai keterampilan interpersonal, softskill adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain dan bekerja sama dalam sebuah kelompok.
Keterampilan di atas lebih penting daripada sebelumnya ketika organisasi berjuang untuk menemukan cara yang berarti untuk tetap kompetitif dan menjadi produktif kerja tim, kepemimpinan, dan komunikasi didukung oleh pengembangan softskill. Karena masing-masing merupakan elemen penting untuk kesuksesan organisasi perusahaan dan pribadi, maka mengembangkan keterampilan ini sangat penting dan penting.
Atas dasar itulah KOMUNITA edisi #20 mengangkat kembali tema “Softskill Semakin Pentingkah ?” dengan menghadirkan beberapa artikel softskill yang mengupas dari perspektif pendidikan dan dunia usaha dan industri yang dinamis. KOMUNITA juga menyajikan rubrik lain yang menyajikan olah pikir civitas academica terkait dengan profesi masing-masing mensikapi masalah dari pandangan akademis. Selain itu kami sajikan tulisan rehat berupa aktivitas Universitas dan Yayasan Widyatama, profil, lifestyle yang bisa kita simak bersama.
Semoga pembaca yang terhormat dapat memetik nilai-nilai yang terkandung dalam sajian kami. Seluruh jajaran redaksi mengharapkan saran dan masukan agar kami dapat menyajikan buah pikir dan informasi yang bernas, sekaligus menumbuhkan etos kerja lembaga pendidikan tinggi, institusi Widyatama khususnya. Vivat Widyatama, Vivat Civitas Academica, Vivat Indonesia dan Nusantara tercinta.