Sosok Pengabdi Pendidikan dan Eduprener

0
1,092 views

Di usianya yang 88 tahun beliau tetap aktif bekerja mencurahkan segala daya untuk memenuhi kewajibannya sebagai pendidik, sekaligus pimpinan.
Dalam sambutan di hari Jadi Yayasan ke 40 tanggal 5 Januari 2013 lalu, beliau menyampaikan harapan dan pesan, bahwa Sebagaimana manusia biasa, saya adalah seseorang yang diberi berbagai keterbatasan dan kemampuan oleh Yang Maha Kuasa. Dari faktor usia, saya sekarang ini bukanlah termasuk dalam kategori usia produktif, karena usia saya sudah cukup tua, yaitu akan 88 tahun. Namun, di sela-sela ketuaan saya ini, saya tetap memiliki semangat untuk tetap menjaga dan mendorong agar Widyatama baik Yayasan maupun Universitasnya terus berkibar dan takkan pernah mundur selangkah pun untuk membangun manusia-manusia Indonesia yang berguna bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa ini. Walaupun saya sudah berada di usia senja takkan pupus kebanggaan saya terhadap Widyatama yang pernah saya rintis sejak nol sampai menjadi seperti sekarang ini, tentunya saya berkeinginan agar perkembangan Widyatama tetap berlanjut terus bahkan terus membaik manakala saya sudah tidak berkiprah lagi.

Apa yang dilakukan Ibu Koes merintis pendidikan tinggi selama 40 tahun sesungguhnya merupakan wirausaha pendidikan atau edupreuner. Ibu Koes mencoba mengenali adanya kemandegan dalam pendidikan akuntansi dan menyediakan jalan keluar dari kemandegan tersebut. Ibu Koes menemukan apa yang tidak berfungsi, memecahkan masalah, menyebarluaskan pemecahannya, dan meyakinkan seluruh masyarakat untuk berani melakukan perubahan di bidang pendidikan.

Sebagai edupreneur Ibu Koes tidak puas hanya memberi ikan atau mengajarkan cara memancing ikan. Beliau tidak akan diam hingga industri perikanan pun berubah. Itulah inovasi Ibu Koes dalam dunia pendidikan. Selanjutnya Ibu Koes mengajak kepada semua pihak yang berada di lingkungan Widyatama untuk menumbuh kembangkan rasa memiliki Widyatama ini, agar sinarnya tetap terpancar mewarnai rona pendidikan di Nusantara ini. Ibu Koes menekankan beberapa hal untuk kemajuan Widyatama, yaitu :
1. Agar terus ditumbuh kembangkan budaya berorganisasi yang efisien dan efektif. Organisasi yang kita kelola harus mampu didinamisasikan ke arah tujuan dan sasaran yang tepat dan benar, dengan terus memperhatikan perkembangan lingkungan, peluang dan kendala. Oleh karena itu penyesuaian struktur maupun kinerja organisasi harus mampu menjawab tantangan yang dihadapi dari masa ke masa.
2. Tumbuhkan hubungan dan kerja sama yang harmonis di antara para pengawak organisasi yayasan maupun universitas beserta jajarannya, agar timbul dedikasi, loyalitas dan soliditas yang kondusif dan kontributif terhadap pencapaian tugas yang dibebankan sehari-hari.
3. Tanamkan dalam-dalam rasa memiliki organisasi ini, agar setiap saat langkah dan perjuangan kita selalu berorientasi ke pada kepentingandan ke majuan organisasi.
4. Yakinkan pada diri sendiri, bahwa pekerjaan yang kita lalukan sehari hari itu, bukanlah semata-mata untuk mendapatkan nafkah demi kelangsungan hidup keluarga, melainkan juga adalah untuk menuntaskan tugas mulia, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Ibu Koes telah menghantarkan Widyatama dari tiada menjadi ada.

Ibu Koes telah menghantarkan Widyatama melewati chapter pertamanya. Kini, Widyatama perlu mempersiapkan chapter kedua dan seterusnya yang tentunya harus semakin antisipatif dan adaptif dalam menghadapi tantangan dan peluang yang semakin dinamis dan kompleks.
Untuk itu, generasi-generasi penerus Widyatama perlu dipersiapkan, dibangun atmosfir kerja dan kepemimpinannya, serta mendapat ruang untuk berbuat salah serta mempertanggungjawabkannya sebagai bentuk pendewasaan kepemimpinan di masa depan.
Harapan ini, selanjutnya semoga mewujud dan menghantarkan Widyatama memberikan kontribusi yang berkelanjutan bagi masyarakat bangsa sesuai cita-cita Ibu Koes. Ibu Koes adalah tokoh pionir pendirian perguruan tinggi swasta bidang Akuntansi di Jawa Barat, bahkan Indonesia.
Konsistensi dan upaya Ibu Koes dalam pendidikan, khususnya pendidikan tinggi menghantarkannya menerima penghargaan Sewaka Winayaroha dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Departemen Pendidikan Nasional. Meskipun Ibu Koes tidak lagi di sekitar kita , tetapi semangat kreativitasnya tetap hidup dan TETAP hidup.

 

Renungan untuk Ibu Ibu adalah segalanya, dialah penghibur dalam kesedihan, pemberi harapan dalam penderitaan, dan pemberi kekuatan ketika kita berada dalam kelemahan. Dia juga adalah sumber cinta, belas kasih, simpati dan pengampunan
………………………………………………………………………….
Segala sesuatu di alam ini kerap melukiskan tentang sosok ibu. Matahari adalah ibu dari planet bumi yang memberikan makanannya dengan pancaran sinarnya yang panas. Matahari tak pernah meninggalkan alam semesta. pada malam hari matahari meminta bumi untuk tidur sejenak di dalam nyanyian lautan dan siulan burungburung dan anak-anak sungai. Sementara itu, Bumi adalah ibu dari pepohonan, dan bunga-bunga menjadi ibu yang baik bagi buah-buahan dan biji-bijian. Ibu sebagai pembentuk dasar dari seluruh kewujudan dan adalah roh kekal, penuh dengan keindahan dan cinta