Akar teh Kib Roby dari Dharma Teas Bali menyatakan penyeduhan teh secara sembarangan mengurangi cita rasa bahkan mematikan kualitasnya. “Sebagian besar masyarakat di Indonesia masih sembara-ngan menyeduh teh, sehingga mereka kurang menikmati cita rasa teh yang sebenarnya. Hasilnya kurang maksimal,” kata Kib Roby dalam workshop teknik menyeduh teh di Bandung.
Dihadapan sekitar 30-an juru masak, waitress retoran dan penikmat teh di Kota Bandung, Kib menyebutkan seduhan yang maksimal bisa menikmati cita rasa yang sesungguhnya dari hidangan kopi. Dengan teknik yang benar, kesadaran dan sedikit seni penyeduhan, maka akan dihasilkan cita rasa teh. “Teh tidak semata dihidangkan, namun juga perlu ada teknik dan cara yang benar untuk memunculkan cita rasa dan menjadikan teh menjadi sajian yang luar biasa,” kata dia. Kib menyebutkan, hampir di semua restoran di Indonesia menyediakan teh sebagai minuman, namun sebagian besar pula tidak disajikan dengan cara yang seharusnya dilakukan seorang penyaji teh. “Kadang pahit, kadang hambar atau ada rasa lain di sana. Seharusnya waitress dan penyaji teh di restoran di Indonesia harus sudah menyajikan secara benar, sehingga bisa memuaskan pelanggan.
Kib menyebutkan, kehadiran dan penyajian teh yang bercita rasa tinggi bisa meningkatkan produktifitas dan daya saing bagi restoran yang bersangkutan. Di sisi lain perlu andil mengedukasi penyaji teh maupun konsumen yang datang ke restoran. “Seduh teh perlu kesabaran, dan itu semua bisa menjadi nilai tambah. Saya yakin dengan kualitas seduhan teh yang semakin baik akan makin banyak pula penikmat teh. Dan saya yakin akan banyak penikmat kopi yang beralih menjadi penikmat teh,” kata Kib.
Pada kesempatan itu, pakar teh yang bermukim di Bali tersebut mempraktikan cara penyeduhan teh yang baik dengan empat varian teh yakni teh putih, teh hijau, teh hitam dan teh herbal. “Penyeduhan setiap jenis teh itu beda-beda, contohnya untuk seduhan teh hijau dan putih butuh empat menit, teh hitam lima menit. Bila kurang dan lebih waktunya rasanya akan beda dan tidak maksimal, suhu air juga harus diperhatikan dan tidak sama untuk setiap teh,” kata dia.
Kegiatan diskusi yang digelar di rumah makan di kawasan Gasibu Kota Bandung itu berlangsung cukup interaktif, dan diakhiri dengan kegiatan minum teh bersama, menikmati empat macam teh terbaik. Diskusi itu merupakan bagian dari kegiatan Festival Teh Jawa Barat 2013 yang digelar di Jalan Cikapundung Timur Kota Bandung yang diikuti oleh seluruh produsen teh di Jawa Barat serta beberapa perusahaan pengolaan dari sejumlah daerah di Indonesia.
Sumber : Metrotvnews.com