Sekarang syarat menjadi dosen bergelar master.Dulu, orang bergelar sarjana bisa menjadi dosen tetap. Saya-pun menjadi dosen tetap PNS ketika masih sarjana dan kemudian saya melanjutkan kuliah S2 dan sekarang S3 dalam status sebagai dosen tetap. Artinya titik berangkat menjadi dosen di Indonesia jauh lebih mudah daripa.da di negara lain yang saya ketahui. Padahal unsur utama pada suatu Perguruan Tinggi / PT adalah dosen.Dosen penggerak utama PT, oleh karena itu dosen dapat dikatakan tangible asset PT. Sebagai tenaga profesional, maka dosen harus senantiasa meningkatkan aktualisasi diri sesuai dengan tuntutan kualicas. Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan studi lanjut dan mengikuti kegiatan akadernis lainnya dan menjalankan Tridharma PT, sekaligus sebagai ujung tombak keberhasilan proses pendidikan bagi peserta didiknya.
Dalam hal pembinaan dosen, memang kewajiban PT baik universitas maupun yayasan sehingga mereka mampu menjalankan peran atau fungsinya, sekaligw mendukung visi dan rnisi PT-nya. Dulu pembinaan dosen hampir tidak kelihatan. Kinerja dosen dinilai menggunakan instrumen DP3 yang lebih mengukur kinerja integritas dan loyalitas, tetapi bukan mengukur kinerja akadernik. Dosen baik yang aktif meneliti, menulis atau tidak tetap mendapatkan penghargaan yang relatif sama dengan implikasi dapat menyebabkan keengganan berkarya. Belum pernah dijumpai ada dosen di Indonesia yang diberhentikan karena tidak pernah meneliti atau tidak pernah publikasi internasional. Yang ada adalah pembinaan oleh dosen senior kepada dosen yunior. Pembinaan ini mdekat otomatis sebagai tugas seniordan pejabat di atasnya.
Fakta, penditian terdesak oleh pengajaran. Permasalahan lain adalah: apakah karir menjadi dosen merupakan mdpoint atau dasar untuk karir di tempat lain. Lebih ekstrim lagi ada dosen yang pindah ke luar negeri yang menunjukkan gejala brain drain. Menjadi pertanyaan, apakah jabatan dosen atau menjadi seorang Guru Besar merupakan sesuatuyang menarik, prestisius, atau tidak.
Di sisi lain, rekruitmen dosen di berbagai universitas di Indonesia sebagian besar dari usia muda sehingga membutuhkan waktu yang panjang untuk menjadi dosen yang matang. Ketika dalam perjalanan karir sebagai dosen ada masalah, maka akan menyebabkan adanya sekelompok dosen yang kurang produktif. Sementara itu untuk menambah langsung dosen, seperti yang bisa dilakukan di perguruan tinggi di luar negeri. Universitas Harvard rnisalnya, dapat merekrut seorang.ksodate Profassordari luar untuk kemudian menjadi Professor di Universitas Harvard. Di Indonesia sistemnya masih belum memungkinkan . Begitu pula skema kemungkinan mutasi dan perpindahan dosen antar universitas masih belum tersedia. Beberapa situasi yang membuat dosen betah meniti karir di PT lebih dipengaruhi oleh, antaralain: kepastian gaji, kepastian pensiun, tempat kerja dan iklim kerja yang tidak menuntut kinerja tinggi.