UTama Peringkat 6 Besar Perguruan Tinggi Jawa Barat
Universitas Widyatama berhasil menduduki peringkat 10 besar (peringkat ke-6) perguruan tinggi ternama di Jawa Barat dan Banten, dalam publikasi jurnal internasional akademik terindeks Scopus yang diumumkan, Rabu 6 Mei 2020 lalu. Scopus merupakan pangkalan data pustaka artikel jurnal akademik milik Elsevier yang berkantor pusat di Amsterdam, Belanda.
Hal itu tidak terlepas dari kebijakan Prof. H. Obsatar Sinaga, Rektor UTama yang memberlakukan setiap penelitian dosen dipublikasikan di jurnal internasional. Termasuk untuk mahasiswanya yang akan lulus kuliah.
Setelah melakukan penelitian biasanya membuat laporan penelitian yang diserahkan ke perpustakaan, masuk ke repositori (tempat penyimpanan). Sekarang semua itu saya ubah, hasil penelitian harus masuk ke jurnal, berakhir di jurnal. Dihitung key performance indicator (KPI) mereka dari jurnalnya. Oleh sebab itu kita bisa mengejar peringkat, jelas Prof. H. Obsatar, Jumat, 8 Mei 2020 di kampus UTama Jalan Cikutra, No. 204 A, Bandung.
Ia mengungkapkan bahwa keberhasilan tersebut merupakan capaian prestasi seluruh civitas akademika UTama yang didukung penuh Yayasan Widyatama.
Ini anugerah, kami bersyukur kepada Allah SWT, Tuhan YME, bahwa UTama bisa menduduki peringkat ke-6. Yayasan Widyatama ingin memperbaiki penelitian dan karya-karya ilmiah berskala internasional, kata Prof. H. Obsatar. Tiap tahun UTama menargetkan 500 jurnal internasional bagi dosen Widyatama untuk dipublikasikan. Namun diperkirakan jumlahnya bisa saja lebih dari itu.
Sementara untuk peringkat SINTA dari? http://sinta.ristekbrin.go.id/home/topaffiliations, UTama berada diurutan ke-34 perguruan tinggi negeri swasta ternama Indonesia. Namun biasanya hal itu akan diumumkan Agustus 2020. Di tahun 2019 UTama menduduki top 100 perguruan tinggi ternama nasional (peringkat ke-95). Ada beberapa variabel?yang dinilai, di antaranya kemahasiswaan, pengabdian kepada masyarakat dan lainnya. Mengenai target ke depan setelah tercapai indeks scopus yang berada di peringkat ke-6, ia pun menyampaikan bahwa Widyatama ingin masuk QS rating dan di tahun 2021 masuk QS world university rangkings.
Sebenarnya keinginan ini merupakan sebuah keniscayaan saja. Tetapi intinya kami ingin terus meningkatkan segi pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat (Tri Dharma Perguruan Tinggi). Maksimalkan di situ terus, memperbaiki kelembagaan dan memberi pelayanan terbaik bagi mahasiswa. jelas Prof. H. Obsatar.
Sedangkan terkait dengan penerimaan mahasiswa baru di tengah pandemi COVID-19, yakin bisa menerima mahasiswa baru sesuai yang diharapkan (kurang lebih 3000 mahasiswa baru) karena Widyatama memiliki pangsa pasar tersendiri. Yang kuliah di Widyatama itu umumnya turun-temurun, sehingga kami diberi kepercayaan tinggi oleh mereka. Termasuk lulusan Widyatama yang biasanya mudah bekerja, maksimal tiga bulan lulus sudah diterima bekerja diberbagai perusahaan termasuk puluhan perusahaan ternama di Indonesia, jelas Prof. H. Obsatar.
Selama pandemi COVID-19, perkuliahan di Universitas Widyatama tetap berjalan dengan sistem daring, termasuk yang sedang menulis skripsi dan tesis. Berikut peringkat lembaga dan perguruan tinggi di Jawa Barat dengan pencapaian top 10 publikasi indeks Scopus sampai Rabu, tanggal 6 Mei 2020 adalah:
1) Institut Teknologi Bandung,?14.332; 2) Universitas Padjadjaran,?4.704; 3) Universitas Pendidikan Indonesia,?2.910; 4) Telkom University,?2.491; 5) UIN Sunan Gunung Djati,?698;
6) Universitas Widyatama,?661; 7) Universitas Katolik Parahyangan,?556; 8) Universitas Komputer Indonesia, 530; 9) Hasan Sadikin Hospital, 394; 10)? Universitas Kristen Maranatha,?316. (HmsUTama ? 08Mei2020)