STRATEGI MARKETING BAGI UMKM
Keni Kaniawati
Ketika suatu negara memasuki era Revolusi Industri 4.0, pertumbuhan industri cenderung menyeluruh dan sustainable, oleh karena itu ada empat langkah strategis agar Indonesia mengimplementasikan Industry 4.0 yaitu :
Perkembangan teknologi digital dan internet telah memberikan dampak yang begitu signifikan terhadap masyarakat global, tak terkecuali masyarakat Indonesia. Bahkan internet sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidup masyarakat kita. Keberadaannya telah mengubah kebiasaan mereka dalam bergaul, membaca, berbelanja. Indonesia memiliki penetrasi pengguna interet sekitar 75 juta orang atau sekitar 30 % dari total penduduk Indonesia per tahun 2013. Jumlah ini diprediksi akan menyentuh angka hingga 100 juta pengguna per tahun 2016 (Ystats.com, 2014). Dalam mengakses internet, lebih dari setengah pengguna internet di Indonesia mengaksesnya melalui piranti seluler dan sekitar 25 % dari populasi orang dewasa di Indonesia memiliki iphone smart. Diprediksi per tahun 2018, angka pengguna internet di Indonesia menempati urutan ketiga setelah RRT dan India.
Indonesia dalam hal ini pemerintah atau instansi yang terkait harus mendorong industri kecil dan menengah atau IKM untuk ikut menangkap peluang Industri 4.0 dengan memanfaatkan perkembangan teknologi manufaktur terkini. Dalam era Industri 4.0 tidak bisa lagi dihindari karena sudah berjalan, dan sistem revolusi industri keempat tersebut mengintegrasikan setiap sektor produksi secara real time.
Dengan adanya program e-Smart IKM, pada awal 2017 salah satu tujuannya adalah meningkatkan akses pasar melalui internet marketing. Sepanjang 2017, Kemenperin mencatat lebih dari 1.730 pelaku usaha telah bergabung dalam program e-Smart IKM, yang berasal dari 23 provinsi. Pada 2019, ditargetkan akan mencapai 10 ribu pelaku IKM seluruh Indonesia. Program ini juga mendorong para pelaku IKM agar melakukan terobosan inovasi dengan memperbaiki produk, pengembangan desain, serta mengikuti pendidikan dan pelatihan.
Dewasa ini ada beberapa UMKM dan IKM menggunakan e-mail marketing, namun hanya sekedar mengirim secara massal. Padahal e-mail marketing dapat diberdayakan secara lebih cerdas dan tepat guna, sehingga energi yang terpakai tidak terbuang percuma dan pengelola merek tidak dicap sebagai spammer oleh konsumen. E-mail marketing adalah salah satu bentuk promosi digital marketing yang paling mudah dan paling murah dilakukan dengan banyak kelebihan dibandingkan dengan ragam dan varian marketing tradisional, antara lain televisi, radio dan aktivitas below the line. E-mail marketing memiliki biaya yang sangat rendah, dan apa yang menarik adalah adanya kemampuan mekanisme umpan balik (feedback). Kita dapat mengetahui konsumen mana saja yang membuka e-mail, menelusuri kontennya, termasuk tentunya memberikan balasan. Pengetahuan mengenai aktivitas konsumen melalui e-mail marketing ini menunjukkan diferensiasi yang sangat signifikan dibandingkan dengan kegaiatan marketing tradisional.
Secara singkat manfaat e-mail marketing kembali ke hal paling mendasar dari konsep marketing, yaitu melakukan segmentasi dan menetapkan target konsumen yang kita pilih dan mampu kita penuhi kebutuhannya. Agar UMKM dan IKM mengetahui perubahan minat dan selera konsumen, berarti harus mengetahui tren yang berjalan hingga kini. Saat menjalankan strategi e-mail marketing, tren juga harus diperhatikan. Jika kita tetap berpegang pada strategi tersebut akan lapuk dan terlihat membosankan dimata konsumen. Sepanjang kita menginginkan keberhasilan untuk memahami konsumen secara berkelanjutan, berarti kita perlu melakukan percobaan-percobaaan secara cerdas dan terukur.
Dalam konsep marketing ada yang disebut dengan Promotional Mix (bauran promosi). Artinya dalam melakukan promosi harus menggunakan mix juga. Caranya dengan advertising, promotion, sponsiorship, menggunakan media massa juga direct marketing. Apalagi sekarang kita ramai bicara cyber generation yaitu generasi yang sudah hook up pada produk digital, sehingga usaha apapun dari makan sampai fashion, dari produk elektronik sampai otomotif memanfaatkan internet marketing (online) dan traditional marketing (offline).
Indonesia khususnya UMKM apalagi IKM akan mendapatkan keuntungan yang besar dari revolusi industri digital. Dimana sektor publik, dan swasta harus fokus berinvestasi pada teknologi digital dengan peningkatan infrastruktur, penetrasi internet dan mendorong produktivitas sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi. Potensi ekonomi digital yang besar menuntut pemerintah Indonesia secepatnya menjadikan ekonomi digital sebagai salah satu prioritas pembangunan nasional, yang mesti dianggarkan dalam APBN dan mulai melakukan transformasi di semua sektor untuk menjadi negara berpenghasilan menengah di tahun yang akan datang.
Penguatan dan percepatan pembangunan ekonomi digital akan memainkan peran penting dalam mencapai potensi penuh Indonesia. Ditunjang dengan Indutri Kecil Menengah (IKM) yang bergerak di bidang ekonomi digital melalui e-commerce, media broadband, media sosial, komputasi awan, mobile platform dan teknologi finansial, kita dapat memiliki pertumbuhan pendapatan yang lebih cepat, lebih inovatif dan lebih kompetitif di Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Merebaknya pandemi Covid-19 memberikan dampak besar terhadap perekonomian di Indonesia. Tantangan perekonomian saat ini sangatlah berat. Masyarakat berada dalam kondisi waspada dan sangat berhati-hati dengan adanya anjuran work from home, stay at home mengakibatkan adanya pembatasan ke luar rumah dan konsumsi, tentunya hal ini berimbas kepada transaksi jual beli di pasaran. Denyut nadi ekonomi seperti sesak nafas akibat badai corona yang menerjang terjang sejak Februari silam. Yang terpukul pertama, dalam situasi ini, tentulah usaha kecil menengah ke bawah. Repotnya, justru UMKM inilah, dengan sektor informal di dalamnya, adalah tiang penyangga ekonomi nasional. Bagaimana tidak. Menurut catatan UMKM Crisis Center, sektor UMKM berperan besar bagi ekonomi negara ini. Sektor itu menyerap lebih dari 100 juta tenaga kerja dan berkontribusi sekitar 60 % terhadap produk domestik bruto (PDB).
Ada beberapa cara UMKM agar bisa survive dalam masa pandemi Covid-19 ke new normal dengan memperkuat Imunitas UMKM. Oleh karena itu upaya yang harus dilakukan UMKM sebagai berikut:
Write by : Keni Kaniawati, SE., M.Si.; Dosen Tetap Universitas Widyatama, Ketua Widyatama Business Incubator
Email: keni.kaniawati@widyatama.ac.id; No kontak: 082319616313/081221791046