International Conference of Businnes Policy & Socienty (ICBSP 2018)

0
551 views

Joint Host Universitas Widyatama dengan International University Malaya Wales

Sebanyak 80 karya ilmiah (paper) dari dosen dan peneliti yang berasal dari sejumlah negara berhasil dipresentasikan pada Konferensi internasional Business Policy & Society yang berlangsung dua hari 27- 28 Nopember 2018 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Konferensi internasional tersebut diselenggarakan bersama (joint host) Universitas Widyatama (UTama) Bandung dengan International University Malaya Wales (IUMW) Malaysia sebagai perwujudan dari program kerjasama peningkatan kualitas para dosen dan peneliti, khususnya yang berasaldari kedua universitas dimaksud.

80 Dosen dan peneliti ikuti Seminar Internasional Widyatama yang diselenggarakan di Malaysia. Konferensi selain dikuti oleh para dosen dan peneliti juga dihadiri sejumlah praktisi bisnis dan industri dari Indonesia, Malaysia, Singapura, India, Nigeria, Selandia Baru, Jepang, Thailand dan Fil ipina, serta dibuka oleh Deputy Dirjen Pendidikan Tinggi Malaysia Prof. Dr. Noo Azizi bin Ismail.

Ketua Harian Yayasan Widyatama sekaligus sebagai pemrakarsa terselenggaranya konferensi internasional itu, Prof. Dr. Obsatar Sinaga, M.Si mengatakan, penyelenggaraan konferensi internasional merupakan sebuah lompatan besar dari Universitas Widyatama dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus mendorong para dosen dan penel iti khususnya pada Universitas Widyatama agar mampu bersaing di tingkat internasional.

Universitas Widyatama sendiri pada konferensi internasional tersebut menyertakan 39 karya ilmiah dari para dosen berbagai fakultas dengan topik makalah tentang E-marketing, E-business, E-Commerce, General Marketing, Finance, Finance Tchnology, Accounting, Operation Management, Technology Management, Cyber Security, Data Analitytic dsb. Konferensi internasional yang mempertemukan para akademisi serta praktisi industri serta bisnis tersebut menurut Obsatar diharapkan menghasilan berbagai gagasan dan solusi bagaimana para akademisi sebai knya bersikap dalam era industry 4.0 sekarang. Era industri 4.0 menurut Obsatar membutuhkan kreativitas yang tinggi dalam hal inovasi teknologi dengan bidang terkait teknologi lai nnya seperti 10T dan big data .

Bertindak sebagai pembicara kunci Prof. Dr. Mohamed Ibrahim Abdul Mutalib, dari Universitas Teknologi.Petronas, Prof. Patrick Kee Peng Kong dari Universitas SEGI Kuala Lumpur Prof. Dr. Takemi Fujikawa dari Universitas Otemon Gakuin, Jepang dan Prof. Mohd.Haizam dari Universitas Widyatama yang sama memandang? konferensi ini sangat penting bagi para akademisi dan praktisi bisnis terutama pada era revolusi industri 4.0. Sementara itu Vice chansellor IUMW Tay Kay Luan berpendapat bahwa konferensi ini menjadi sangat penting tepat dan relevannuntuk mendefinisikan kembali peran tenaga kerja dalam mengimbangi revokni baru di bidarg ekonomi dan industri tenitarna pada pada era industri 4.0. Saat ini semua lini kehidupan berada di era digital dandampak yang ditimbulkan oleh revolusi teknologi, semisal lahirnya kecerdasan buatan, robotik dan internet memasuki kehidupan manusia dewasa ini.Banyak ahli memperkirakan bahwa setidakiwasetengandari tugas pekerjaan manusia akan digantikan oleh peran teknologi baru pada tahun 2030. **(Otang Fharyana – 07Des2018)