Blibli.com – Berlayar di Era Disruptif

0
951 views
Business Development Blibli.com

Suherman Soemardi
Business Development Blibli.com

blibli

Blibli.com adalah salah satu E-commerce, perusahaan berbasis teknologi informasi dengan konsep belanja online ala mall. Dengan konsep tersebut Blibli mengharapkan masyarakat Indonesia yang terbiasa belanja di mall bisa menemukan barang yang mereka cari dengan mudah dan menyenangkan di manapun dan kapanpun. Perusahaan ini berlayar memanfaat peluang di era Revolusi Industri 4.0.

Blibli merupakan produk PT Global Digital Niaga, anak perusahaan Djarum di bidang digital yang didirikan pada tahun 2010. Blibli bekerja sama dengan teknologi provider kelas dunia, mitra logistik, banking partner serta merchant partner dengan standar tertentu untuk menciptakan sistem back-end yang bisa memenuhi kebutuhan pengguna Blibli.https://id.wikipedia.org/wiki/Blibli.com
Mengapa mereka tertarik menjalankan E-commerce dengan konsep belanja online ala mall. Berikut petikan wawawancara dengan Suherman Soemardi – Business Development Blibli.com.

Komunita : Apakah sesungguhnya yang menjadi trigger Era Disruptif Revolusi Industri 4.0 ?

Suherman : Yang menjadi trigger di era revolusi indutri 4.0 dikenal dengan istilah Crowed Sourcing, yakni sebagaimana fenomena ini terjadi pada perusahaan Go-jek. Secara kasat mata, dia tidak memiliki ojek akan tetapi meng-klaim bahwa perusahaannya mempunyai ribuan ojek. Hal ini merupakan sebuah terobosan yang menunjukkan ide/gagasan utama guna membuat suatu konsep dari frame pemikiran para top manajemen perusahaan. Contoh dengan mengajak para pelaku UKM untuk memahami dan mempraktekkan konsep digital ekonomi (UKM Goes to Digital Economy). Cara ini akan membuka wawasan berfikir (paradigma) serta senantiasa diharapkan lebih kreatif & lincah dalam menghadapi perubahan lingkungan yang begitu cepat. Di saat terjadi suatu perubahan, konsekuensi logisnya adalah pasti banyak yang tidak bahagia (unhappy). Perubahan transisi para pelaku UKM dari keberadaan kondisi yang sudah nyaman (comfort zone) pada Offline Bisnis malah tidak mau belajar hal baru mengenai Online bisnis, sehingga banyak ditemukan para pelaku bisnis hanya jalan ditempat, artinya tidak ada kemajuan. Nah, jika melihat kondisi yang terjadi di era revolusi industri 4.0, sebenarnya antara konsep Offline dan Online masih berdampingan.

Sebagaimana yang telah diterapkan oleh perusahaan blibli.com dengan mengeluarkan konsep Blibli In-Store, yakni sebuah perangkat tablet yang disimpan pada toko offline dengan cara memberikan fasilitas cicilan untuk setiap pembelian produk di toko tersebut. Model transaksi ini bersifat online, namun dalam proses pengambilan produk secara offline pada toko yang dimaksud. Konsep ini memberi kemudahan pelayanan bertransaksi modern kepada konsumen dengan cara efisiensi dan tepat waktu. Semakin berjamurnya aplikasi yang bersifat crowed-sourcing & crowed-funding, menunjukkan adanya suatu model perubahan transisi menuju era Revolusi Industri 4.0 dimana semua kelengkapan, fitur-fitur dan fasilitas layanan di dalamnya terkelola secara sistematis, modern, efektif dan efisien melalui kecanggihan teknologi IT.

Komunita : Bagaimana problematika industri di Era Disruptif yang berdampak pada adanya perubahan paradigma berfikir dan bertindak suatu masyarakat ?

Suherman : Tentu dengan kemunculan era disrupsi ini menyebabkan semakin tingginya tingkat persaingan produk antar perusahaan terutama didorong oleh kecanggihan fasilitas dan pelayanannya. Semakin kesini, tampak lumayan banyak toko-toko yang mengalami gulung tikar akibat terkena dampak pergeseran transisi konsep layanan secara modern dan digital karena mereka tidak mampu beradaptasi terhadap perkembangan teknologi. Sebagai contoh adalah Pasar Glodok Jakarta, yang dahulu dikenal sebagai pusat pertokoan elektronik terbesar dan terlengkap serta ramai dikunjungi; saat ini kondisinya sepi oleh pengunjung.
Namun di saat suasana kesunyian tersebut, ternyata ditemukan segelintir toko yang masih bertahan. Setelah ditelusuri pemilik tokonya telah merubah mindset berfikir ke arah penjualan produk dengan berbasiskan online. Adanya perubahan pola fikir ini, mencerminkan bahwa beberapa toko di Pasar Glodok telah melek teknologi e-commerce sehingga mereka mampu mengatasi problematika seputar penjualan produk pada era disrupsi ini. Ada sebagian pendapat mengatakan bahwa anak-anak kaum milenial apabila berbelanja, hanya untuk sekedar mencari pengalaman yang notabene sambil jalan-jalan dan menikmati keadaan sekeliling. Mereka mampu menghabiskan waktunya berjam-jam di mall atau pasar modern lain demi memperoleh kepuasan jalan-jalan sambil refreshing dan menghilangkan kejenuhan meskipun pada akhirnya sempat berbelanja pula.

Komunita : Fenomena era disrupsi memang tidak dapat dibendung lagi. Bagaimana mengantisipasi persaingan yang terjadi di antara industri khususnya tentang dunia e-commerce di era ini ?

Suherman : Permasalahan tingkat persaingan antar produk bagi kalangan industri sebenarnya suatu hal yang klasik yakni mengenai harga, baik terjadi pada model sistem offline maupun online. Produk yang murah, efektif, efisien dan kecepatan dalam proses pengantarannya menjadi daya tarik bagi konsumen. Sebagaimana yang telah diterapkan oleh Blibli.com dengan pertama kali mengusung istilah trust (kepercayaan). Ini menjadi modal dasar dalam membangun kepercayaan di antara pelanggan, sehingga akan terbentuk suatu jalinan kuat yang saling membutuhkan dan menguntungkan satu sama lain. Setelah memperoleh kepercayaan, kami permudah dengan layanan dan fasilitas di dalamnya, seperti: layanan overtime hingga 24 jam lebih, layanan antar gratis, kemudahan dalam proses kredit barang, kemasan yang menarik, dan lain sebagainya.

Komunita : Bagaimana peran dan upaya dunia usaha selaku pengguna sekaligus industri yang mengalami dampak dari fenomena disruptif ini ?

Suherman : Secara parameter makro, mikro dan dukungan regulasi pemerintah serta dari lingkungan internasional sangat mendukung adanya kemajuan ekonomi digital. Kami dari perusahaan Blibli.com bergerak sangat cepat dengan selalu update mengikuti perkembangan teknologi modern meskipun masih diusia yang relatif terbilang muda (masa milenial). Pada saat kami mulai launching dari 25 Juli 2011, awal mula dilakukan roadshow ke berbagai kota di Jakarta, Bandung, Surabaya dan Bali dengan bertemakan load campaign = belanja online itu aman, nyaman, sangat menyenangkan, dan lainnya sebagai suatu proses edukasi ke masyarakat. Perusahaan kami membidik lapisan masyarakat antara 25-35%, size’nya AB dengan segi positioning sebagai online mall yang terkelola secara sistematis, transparan & modern.

Komunita : Adanya perubahan iklim disruptif ini tentu menimbulkan sikap kewaspadaan bagi kalangan insdutri dengan tetap berharap meningkatkan kompetensi dan strategi yang dinamis. Mohon dijelaskan sikap kewaspadaan dan harapan tersebut dapat terwujud guna peningkatan kreatifitas dan inovasi ?

Suherman : Berawal dari sikap spirit yang dibangun oleh Blibli.com dengan mewujudkan suatu implementasi melalui keseimbangan dan kesamaan harga pada setiap jenis produk untuk berbagai kalangan masyarakat. Sementara tantangannya adalah mengenai masalah sistem kecepatan penghantaran produk (speed delivery system). Hal ini yang menjadikan perusahaan kami berfikir sambil terus berinovasi guna memberikan pelayanan yang maksimal kepada seluruh masyarakat, khususnya di Indonesia. Salah satu contoh inovasi yang kami lakukan adalah memberikan fasilitas biaya MDR (merchant discount rate) di setiap kartu kredit bagi masyarakat yang ingin berbelanja secara kredit (instollment) dengan bunga terjangkau.

Konsep ini dilakukan agar fasilitas yang diperuntukkan bagi si pengguna (user experience) betul-betul dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. User experience dalam arti pembelian suatu produk secara cepat, tepat, seemleast, dan datang secepat mungkin. Mengenai sikap kewaspadaan yang kami terapkan yaitu dengan melakukan observasi melalui konsep Blibli In-store sebagai wujud keinovasian dalam setiap waktu. Selain itu di tahun ke-3 ini, beberapa inovasi lain yang kami lakukan sejalan dengan ketersediaan dukungan dari pemerintah dan swasta, diantaranya: Galeri Indonesia dan The Big Star (dedicated event). Inovasi yang terjadi pada perusahaan Blibli.com sebenarnya sudah termasuk dalam suatu keharusan secara berkesinambungan (mandatory) bagi kami. Slogan atau motto kami adalah terus menciptakan suatu sinergitas eco-system yang berimbang, sehat dan adil melalui penerapan inovasi teknologi modern secara digital bagi sepenuhnya kepuasan layanan kepada masyarakat. (by Nugroho Hardiyanto)