Niat untuk menjadi seorang atlet bowling tidak pernah terbayang sama sekali di benak saya, namun ternyata takdir-lah yang menentukan perjalanan hidup ini.
Awalnya saya hanya menyenangi dan menggeluti olahraga bidang renang sejak di bangku Taman kanak-kanak (TK) hingga pertengahan kelas 3 SMP (Sekolah Menengah Pertama) karena bapak pun merupakan pelatih renang di tingkat nasional. Namun selama kurun waktu 10 tahun lebih menggeluti bidang renang, ternyata tidak memperoleh kemajuan yang cukup berarti dan hanya sebatas mengikuti kompetisi daerah saja apalagi ingin mengharapkan berlaga pada ajang nasional.
Ketika memasuki kelas 1 jenjang SMA (Sekolah Menengah Atas), berdasarkan rekomendasi bapak untuk mencoba beralih kemampuan pada bidang olahraga bowling karena di saat itu Provinsi Jawa Barat sedang mencari atlet-atlet baru berbakat yang bisa dilatih untuk kemajuan daerahnya sendiri. Saya pun ikut mencoba dalam menggali kemampuan bidang bowling hingga memperoleh arahan dari pelatih asal negeri Korea.
Kemudian saya memperoleh pelatihan ini kurang lebih 1 tahun hingga diajarkan langkah demi langkahnya karena memang sama sekali belum pernah memegang bola sebesar bowling. Berbagai teknik keilmuan mengenai kedisiplinan dan ketegasan saya dapati dari pelatih asal negeri Korea ini karena memang harus bisa beradaptasi secara konsekuen. Banyak manfaat dan bimbingan yang saya dapatkan melalui pelatih tersebut termasuk teknik-teknik ham di bidang olahraga bowling. Setelah berlatih sekian lama oleh pelatih asal negeri Korea, kemudian saya memperoleh pelatih ham asal negeri sendiri bernama Alex Sitompul yang memang telah lama dan pernah juara dalam berbagai kompetisi di bidang bowling. Berdasarkan arahan pelatih baru ini, akhirnya saya mendapatkan program pelatihan berjenjang yang lebih Ianjut serta fokus.
Selama kurun waktu tahun 2012 hingga tahun 2013, saya masuk dalam daftar team “Prima Pratama” yang mempakan salah satu program ‘Pelatnas Junior’. Berbagai pengalaman dan kompetisi tingkat nasional banyak saya ikuti hingga mencoba bertanding ke berbagai daerah. Setelah berakhirnya program pelatnas ini, saya sulit mencari sponsor dalam mendanai berbagai kegiatan dan kompetisi lainnya. Saya pun sempat berhenti (off) selama 10 bulan disebabkan faktor dana, karena memang olahraga bowling ini cukup mahal.
Pada pertengahan tahun 2014 sejak memasuki bangku kuliah di Universitas Widyatama Bandung, saya memulai kembali berlatih bowling meskipun dengan biaya sendiri. Adapun jadwal latihannya setiap hari jumat sampai minggu ( weekend) di Jakarta, karena pelatih terbaik dan tempat latihan yang memadai hanya ada di Jakarta dan tidak menggangu jadwal kuliah juga. Selama periode 2014-2015 saya belum mendapatkan prestasi. Hingga akhirnya pada bulan Desember tahun 2015 saya baru memperoleh piala pertama Gubernur Jawa Barat dengan hasil yang sangat gemilang (juara 1). Setelah mendapatkan moment kejuaraan itu, hampir selumh kompetisi lainnya yang saya ikuti – alhamdulillah selalu juara dan naik podium (memperoleh piala). Mulai dari kejuaraan tingkat nasional di Jakarta, Surabaya, Bali dan Malang.
Pada bulan Oktober tahun 2016, saya diberangkatkan oleh team pelatnas Indonesia untuk bertanding di negera Malaysia dan ini mempakan kesempatan pertama randing di luar negeri meskipun hanya sebatas masuk kategori finalis saja. Pada bulan Desember tahun 2016 kembali ada event kejuaraan di negera Malaysia hingga akhirnya masuk nominasi dalam lingkup 8 besar. Setelah sempat vakum dalam beberapa bulan, akhirnya saya mengikuti kompetisi kembali di bulan Mei tahun 2017 dengan hasil yang cukup memuaskan (posisi juara ke-2). Kompetisi bertanding yang saya ikuti pada bulan Juli tahun 2017 dengan meraih juara 1 adalah ajang pertandingan tingkat nasional yang memperebutkan piala Gubernur DKI Jakarta.
Selain fokus di bidang olahraga bowling, kegiatan akademik di kampus pun selalu saya perhatikan dengan sebaiknya. Prestasi akademik yang saya raih pada awal semester hingga pertengahan semester di kampus memperoleh IPK rata-rata di 3,5 hingga 3,7. Pada pertengahan semester (semester 3-5) dan di tengah padatnya jadwal serta kesibukan olahraga bowling, kegiatan perkuliahan sempat terbengkalai karena memang sedang aktif mengikuti berbagai ajang kompetisi – baik di tingkat nasional maupun internasional. Namun saya pun terus memantau dan mengikuti kegiatan perkuliahan secara berkesinambungan meskipun telah memperoleh dispensasi dari kampus. Saya mempakan atlet ham dalam olahraga bowling karena minimnya regenerasi pada bidang ini sehingga bertekad untuk bisa memajukan olahraga bowling hingga ke mancanegara serta dapat bersaing dengan atlet lainnya yang sudah berhasil terlebih dahulu. Target saya bisa masuk ke team inti nasional walaupun cukup ketat persaingannya karena hams bertanding dengan para senior yang sudah memiliki pengalaman dan peringkat Asia bahkan di dunia. Cita-cita saya bisa mengumandangkan Indonesia Raya di berbagai negara dunia, karena akan memiliki kebanggan tersendiri jika hal itu dapat terwujud dengan sukses.
Pesan = Kunci dalam meraih berbagai prestasi di bidang olahraga adalah jangan cepat putus asa clan menyerah, walaupun baru meniti karir di berbagai bidang olahraga yang digeluti. Tanamkan dalam sebuah prinsip, jika ada orang lain bisa melakukan hal tersebut (bidang olahraga) mengapa kita tidak mau mencoba dalam melakukan hal itu.
Catatan = Jangan terlalu berharap dengan apa yang akan diberikan oleh Indonesia kepada kita, akan tetapi lakukanlah yang terbaik untuk Indonesia karena kita telah diberi kesempatan untuk tinggal di negeri terindah ini.
Curriculum Vitae Dhafin Faza. Ghani Bandung, 6 Oktober 1995
Fakultas Bisnis & Manajemen-Angkatan 2014 Jin Pasir ImpunAtas No. 7-Bandung
Prestasi Olahraga Bowling
Juara 1 Piala Gubernur DKI Jakarta thn 2016 & 2017 Juara 1 Piala Walikota Bandung thn 2015
Juara 2 Piala Gubernur Jatim thn 2016
Juara 3 pada kompetisi ”Spirit Open” Peringkat 8 Besar dari 54 milo All star Malaysia (Written by Abdul Rozak)