Widyatama mengenal Thalasemia bersama OCBC-NISP
Bank OCBC NISP dalam program CSR (Corporate Social Responsibility) bekerjasama dengan Universitas Widyatama menyelenggarakan Seminar tentang thalasemia dengan tema Hindari Thalasemia Kenali, Cegah, Putus. Acara yang digelar pada Selasa, 2 November 2014 lalu dihadiri serta di buka oleh Rektor, Dr.H.Islahuzzaman, S.E.M.Si.Ak.CA didampingi oleh Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Davidescu Cristiana V. M.M.A.
Antusiasme mahasiswa dan karyawan yang ingin mengetahui bahaya dan pencegahan thalasemia sangatlah banyak. Pada thalasemia terjadi kelainan pada gen-gen yang mengatur pembentukan rantai globin sehingga produksinya terganggu.
Gangguan dari pembentukan rantai globin ini akan mengakibatkan kerusakan pada sel darah merah yang pada akhirnya akan menimbulkan pecahnya sel darah tersebut. Berdasarkan klasifikasi tersebut, maka terdapat beberapa jenis talasemia, yaitu thalasemia alfa, beta, dan delta.
Acara yang bertempat di Gedung B Lantai 6 ini menjelaskan pula cara pencegahannya. Untuk mencegah terjadi thalasemia pada anak, pasangan yang akan menikah perlu menjalani tes darah, baik untuk melihat nilai hemoglobin maupun melihat profil sel darah merah dalam tubuhnya.
Peluang untuk sembuh penderita thalasemia memang masih tergolong kecil karena dipengaruhi kondisi fisik, ketersediaan donor dan biaya. Untuk bertahan hidup, penderita thalasemia memerlukan perawatan yang rutin, seperti melakukan tranfusi darah teratur untuk menjaga agar kadar Hb di dalam tubuhnya 12 gr/ dL dan menjalani pemeriksaan ferritin serum untuk memantau kadar zat besi di dalam tubuh.
Penderita thalesemia juga diharuskan menghindari makanan yang diasinkan atau diasamkan dan produk fermentasi yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi di dalam tubuh. Dua cara yang dapat ditempuh untuk mengobati thasalemia adalah transplantasi sumsum tulang belakang dan teknologi sel punca (stem cell).