Kewirausahaan Jawa barat dalam Kiprah Seorang Birokrat

0
1,272 views
Kewirausahaan Jawa barat dalam Kiprah Seorang Birokrat

Wawancara Dr. H. Dudi Sudradjat Abdurachim, MT

Asisten Daerah Administrasi Provinsi Jawa Barat

Dr. H. Dudi Sudradjat Abdurachim, MT sebelum menjabat Asisten Daerah Administrasi adalah Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat. Dudi Sudrajat Abdurachim lahir di Bandung 24 September 1961 sejak 4 Januari 2019 sebagai Asisten Daerah Administrasi. Sebelumnya menjabat Kepala Dinas KUK sejak Januari 2016, sebelumnya lagi menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat dari tahun 2010. Kiprahnya membangun dunia kewirausahaan dan usaha kecil begitu gencar selama masa jabatannya di Dinas Koperasi dan Usaha Kecil. Banyak terobosan-terobosan yang dilakukan oleh laki-laki kelahiran 1961 ini, diantaranya menginisiasi terbentuknya Sinergitas Pento Helix ABCGM, dimana sinergitas ini terdiri dari beberapa unsur yaitu Akademisi, Business, Community, Government dan Media yang bertujuan untuk meningkatkan UKM di Jawa Barat atau biasa disebut dengan UKM naik kelas.

Hal lain yang sudah dilakukannya, salah satunya adalah menerapkan Informotion and Communications Technology (ICT) di Koperasi dan Usaha Kecil, membantu sistem Enterprise Resource Planning (ERP) di salah satu koperasi susu di Bandung Selatan (KPBS). Pengalaman sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika membuat pemikirannya sangat terbuka dengan dunia IT, perkembangan bisnis menuju digital membuat ia ingin membantu koperasi dan UKM di Jawa Barat supaya bisa bersaingdi era Digital seperti sekarangini.

Upaya-upaya di atas tidak lain karena beliau menyadari arti tanggungjawab sebagai seorang birokrat yang bertugas memberi pelayanan kepada masyarakat. Pakar administrasi berpendapat bahwa peranan pemerintah harus terfokuskan pada upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat selain pemberdayaan dan pembangunan. Tugas pokok pemerintahan modern (Rasyid, 1997, 11) pada hakekatnya adalah pelayanan kepada masyarakat. Atau dengan kata lain, fungsi organisasinya dijalankan untuk melayani masyarakat serta menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya demi tercapainya tujuan bersama. Berikut adalah bincang-bincang majalah Komunita dengan beliau dalam memaknai “Kewirausahaan:.

Komunita : Kewirausahaan merupakan suatu proses dalam mengidentifikasi berbagai peluang yang bersifat kreatif dan inovatif melalui cara yang baik dalam menjalankan suatu bisnis. Bagaimana pandangan Bapak dalam memaknai suatu konsep “Kewirausahaan” dari sisi pemerintah setempat.

Dr. Dudi : Kewirausahaan merupakan semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan nilai tambah ekonomi untuk mensejahterakan diri sendiri serta lingkungan sekitarnya.

Bapak Jusuf Kalla mengatakan bahwa suatu bangsa yang besar ditentukan oleh kekayaan pikiran dan inovasi pengusaha,? sementara menurut Bapak Ahmad Heryawan, dalam Agama tidak ada pertentangan antara taqwa dan kaya, 9 dari 10 pintu rezeki adalah dari perdagangan/wirausaha.

Oleh karena itu, menumbuhkan, membentuk, mengembangkan, dan/ mengapresiasi jiwa Kewirusahaan merupakan salah satu bentuk untuk meningkatkan kesejahteraan Masyarakat. Pemerintah Provinsi Jawa Barat berupaya secara bertahap mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Jawa, Barat, dituangkan dalam Visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang tercantum dalam RPJMD tahun 2013-2018 yaitu Jawa Barat Maju dan Sejahtera Untuk Semua salah satunya dengan program penciptaan 100 ribu Wirausaha Baru.

Komunita : Kebijakan apa yang telah dikeluarkan pemerintah dalam rangka peningkatan kualitas SDM & SDA, khususnya pada bidang kewirausahaan?

Dr. Dudi : Secara luas Pemerintah Jawa Barat telah mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2010 tentang pemberdayaan Koperasi, Usaha mikro, kecil, dan menengah yang menjadi payung dalam pelaksanaan pemberdayaan dan peningkatan peran Koperasi dan UMKM di Jawa Barat.

Dan lebih khusus lagi Kebijakan Pemerintah Provinsi dalam Bidang Kewirausashan salah satunya yaitu dengan Program Penciptaan Wirausaha Baru Jawa Barat yang diperkuat dengan keluarnya Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 79 Tahun 2015 tentang pencetakan Wirausaha Baru Jawa Barat yang di dalamnya mengatur mengenai pelaksanaan Pelatihan, Pemagangan, Pendampingan, dan fasilitas lainnya seperti pemasaran, pengembangan jaringan serta fasilitasi pembiayaan para Wirausaha Baru Jawa Barat.

Ketika saya di Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jawa Barat memiliki konsep pembangunan Kewirausahaan di Provinsi Jawa Barat, dimana setelah para Wirausahawan baru tersebut mendapatkan pelatihan, para alumninya kami dorong untuk bergabung dengan Koperasi Wirausaha Sejahtera (WJS) Jawa Barat yaitu Koperasi yang dibentuk untuk mewadahi para alumni WUB yang diharapkan Koperasi tersebut dapat membantu dalam pemenuhan kebutuhan usaha dan pemasaran para anggotanya. Selain itu kami jugs Mendorong Pengembangan Pemasaran para alumni WUB tersebut, salah satunya dengan bergabung dalam komunitas marketing Market Ind ataupun komunitas usaha lain yang akan membantu dalam pengembangan
jaringan usaha mereka. Untuk membantu permodalan Pemerintah Provinsi bekerjasama dengan BJB telah meluncurkan fasilitas Kredit Cinta Rakyat (KCR). Selain itu Dinas KUK Jawa Barat juga telah mencoba untuk menyediakan sarana Pemasaran secara Offline bekerjasama dengan Pengelola Pasar Ciroyom, Click Square, dan Trade Mall Plaza Mall Balikpapan, bahkan kami telah menginisiast pembuatan Marketplace online beliaja.id, meskipun masih diperlukan investasi yang cukup besar untuk mengembangkannya.

Komunita : Jawa Barat memiliki potensi sumber daya alam yang memadai, sumber daya alam yang memadai serta SDM yang cukup banyak. Berapa persen dari total penduduk Jawa Barat yang telah bertindak kreatif dalam melakukan berbagai jenis usaha ? Apakah sudah cukup banyak jumlahnya?

Dr. Dudi : Salah satu tantangan Provinsi Jawa Barat adalah bonus demografi yang dikelola melalui pencetakan wirausaha sehingga dapat memberikan peningkatan taraf hidup masyarakat, membuka lapangan pekerjaan dan bahkan memberikan kontribusi pada peningkatan ekonomi Jawa Barat. Berdasarkan data dari BPS jumlah Penduduk di Jawa Barat per tahun 2016 sekitar sebanyak 47 juta jiwa dan hasil sensus ekonomi tahun 2016 di Jawa Barat terdapat sekitar 4,5 juta unit usaha mikro & kecil dan sekitar 69 ribu Usaha Menengah & Besar.

Sebagai perbandingan, menurut Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia per tahun 2016 persentase Wirausaha di Indonesia sekitar 3,1% (pada tahun 2018 meningkat menjadi 7%), Malaysia 5%, Cina 10%, Jepang 11% dan Amerika Serikat 12%.

Peningkatan Jumlah Wirausaha di Jawa Barat Didukung Penciptaan 100.000 Wirausaha Baru oleh Pemerintah Jawa Barat dan juga ditambah penciptaan Wirausaha Baru oleh beberapa Pemerintah daerah Kabupaten/Kota, Bank Indonesia, dan BUMN yang memiliki program serupa.

Komunita : Seberapa persen para wirausahawan yang telah sukses mencapai target, mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada wilayahnya masing-masing?

Dr Dudi : Setiap Wirausahawan diharapkan selain untuk meningkatkan kesejahteraan dirinya sendiri juga harus mampu memberikan kontribusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi dilingkungannya.

Salah satu indikator kontribusi Wirausahawan terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayahnya adalah persentase penyerapan
tenaga kerja oleh Usaha Mikro dan Kecil yang dijalankan oleh para wirausahawan tersbut. Berdasarkan data sensus ekonomi BPS tahun 2016 di Jawa Barat sektor Usaha Mikro Kecil mampu menyerap tenaga kerja sebanyak sekitar 8,4 juta jiwa.

Indikator lainnya dapat dilihat dari Data BPS terkait Data Ketenagakerjaan di Jawa Barat, bahwa jumlah orang yang Berusaha sendiri dengan dibantu pekerja tetap sekitar 2,5 juta jiwa sedangkan Berusaha sendiri dengan dibantu pekerja tetap sekitar 900 ribu jiwa.

Selain penyerapan tenaga kerja, para wirausahawan juga membeli bahan baku, perlengkapan produksi, jasa transportasi dari lingkungan jadi peran para wirausahawan terhadap perekonomian di wilayahnya dipastikan ada sekecil apapun itu.

Komunita : Mohon penjelasan mengenai sektor- sektor apa saja yang telah digeluti oleh para wirausahawan tersebut serta seberapa besar potensi SDA yang telah termanfaatkan?

Dr. Dudi : Wirausahawan harus memanfaatkan peluang yang bersifat kreatif dan inovatif melalui cara yang baik dalam menjalankan suatu bisnis jadi sektor yang diusahakannya pun sangat luas.

Tapi berdasarkan data BPS jenis sektor lapangan usaha para Pengusaha Mikro dan Kecil di Jawa Barat dibag: atas 15 kategori, dan kategori terbanyak antara lain perdagangan besar dan eceran, bengkel otomotif, penyedia akomodasi dan penyediaan makanan minuman, industri pengolahan, informasi dan komunikasi, dan sebagainya.

Sedangkan berdasarkan data dari Badan Ekonomi kreatif terdapat 16 subsektor jenis usaha ekonomi kreatif para wirausahawan antara lain kuliner, game developer dan animasi, fotografer, desain interior, fashion, arsitektur, kriya, musik, dan sebagainya.

Seluruh Wirausahawan pasti akan menggunakan dan memanfaatkan SDA yang tersedia di? wilayahnya masing-masing karena sebagian besar para Wirausahawan muncul karena berlimpahnya atau belum termanfaatkannya SDA yang ada di sekitar mereka.

Komunita : Apakah Pemerintah dalam rangka menjalankan program kegiatan yang berbasis kewirausahaan melakukan sinergi dengan beberapa perguruan tinggi di Jawa barat guna melahirkan para wirausahawan muda berbakat?

Dr. Dudi : Dalam Sinergitas ABCGM, Akademisi merupakan salah satu pilar yang memiliki peran strategis dalam upaya UMKM Naik kelas karena memiliki resources yang sangat dibutuhkan oleh UMKM yaitu:

a. Konsep dan teori yang relevan dengan bisnis yang dapat membantu UMKM menyelesaikan berbagai permasalahan bisnis.

b. Hasil penelitian yang sangat dibutuhkan oleh UMK\M dalam upaya naik kelas.

c. Berbagai informasi yang dibutuhkan oleh UMKM dalam menumbuhkembangkan bisnis

d, Program pelatihan, pembinaan yang diberikan melalui Pusat Inkubator bisnis

e. Program pengabdian masyarakat yang relevan dengan program studi serta berhubungan dengan UMKM.

Saat ini, beberapa kampus yang bergabung dalam tim sinergitas ABCGM ini yaitu Telkom University, SBM ITB, Universitas Padjadjaran, LP3l, Universitas Widyatama Bandung, Universitas Sangga Buana, Universitas Pasundan, IKOPIN, POLBAN, dan Kerjasama dengan Akademisi akan terus dikembangkan.
(Bandung. 02 Maret 2019)

Keni Kaniawati
Dosen Fakultas Bisnis & Manajemen
Universitos Widyatama