Kopi yang Baik itu yang Digiling, Bukan Digunting KEBANGKITAN KOPI JAWA BARAT – KOPI JAVA PREANGER

0
744 views
Kopi yang Baik itu yang Digiling, Bukan Digunting KEBANGKITAN KOPI JAWA BARAT - KOPI JAVA PREANGER

Ajang SCAA (Specialty Coffee Association of America) Expo telah membawa kembali nama harum kopi Jawa Barat? yang dulu dikenal dengan sebutan Java Preanger. Pada ajang SCAA (Specialty Coffee Association of America) di Atlanta Amerika Serikat tersebut kopi Gunung Puntang asal Jawa Barat mendapat perhatian khusus para buyers yang hadir. Mereka menawar dengan harga tertinggi diantara kopi lainnya. Harga jual pada saat lelang (auction) mencapai 55.00 US $ per Kg merupakan penawaran termahal.

Peristiwa yang sangat mengejutkan di April 2016 tersebut tidak tanggung-tanggung mencakup lima kopi lainnya asal Jawa Barat. Setelah melalui uji standar Caswells Coffee (cita rasa) dan hasil penawaran pada saat lelang sebanyak 6 (enam) kopi asal Jawa Barat mengharumkan nama Indonesia. Ke enam kopi terbaik Jawa Barat yang mewakili Indonesia di ajang SCAA Atlanta, adalah :

  1. Kopi Gunung Puntang, Pangalengan Jawa Barat pada ketinggian: 1.200 Mdpl; Kelompok Tani: Murbeng Puntang – Ayi Sutedja urutan pertama dengan score : 86,25; harga Jual (USD per Kg): 55.00; dan dibeli oleh Phil Goodlaxson.
  2. Kopi Mekarwangi, Sindangkerta, Ciwidey Jawa Barat pada ketinggian: 1.400 Mdpl; CV. Frinsa Agrolestari – Wildan Mustofa urutan kedua dengan score : 84,75; harga Jual (USD per Kg): 30.80; dan dibeli oleh Sean Boyd.
  3. Kopi Malabar Honey, Pangalengan Jawa Barat pada ketinggian: 1.500 – 1.700 Mdpl; PT. Sinar Mayang Lestari – Ir. Slamet Prayogo urutan keempat dengan score: 84,00; harga Jual (USD per Kg): 24,75 dan dibeli oleh Phil Goodlaxson.
  4. Kopi : Java Cibeber, Ciwidey Jawa Barat pada ketinggian: 1.400 Mdpl; Organisasi Anomali Coffe – H. Asep Sukmana urutan kesembilan dengan score : 83,33; harga Jual (USD per Kg): 18.15 dan dibeli oleh Jack Treatman.
  5. West Java Pasundan Honey, Gunung Tilu, Jawa Barat pada ketinggian: 1.500 Mdpl; PT. Javanero Indonesia Arta – Dedi Darmadi urutan kesebelas dengan score : 83,17; harga Jual (USD per Kg): 17.05 dan dibeli Brian Phillips.
  6. Kopi : Andungsari, Weninggalih, Sindangkerta, Jawa Barat; petani Wildan Mustofa urutana ketujuhbelas dengan score: 83,00; harga Jual (USD per Kg): 10.67 dan dibeli oleh George R. Guthrie.

Dunia menghargai kopi Jawa Barat dengan harga yang sangat tinggi karena kualitas dan citarasa yang spesiik. Artinya kualitas kopi Jawa Barat telah kembali, sekaligus pengakuan ini memposisikan Jawa Barat sebagai penghasil kopi terbaik dunia.

Specialty Coffee Association of America/SCAA merupakan organisasi perdagangan nirlaba untuk industri kopi khusus. Dengan anggota yang berlokasi di lebih dari 40 negara, SCAA mewakili segmen yang berbeda dari industri kopi khusus, termasuk produsen, roaster, importir / eksportir dan pengecer. SCAA didirikan tahun 1982, olehlima pendiri : Donald Shoenholt, Ted Lingle, John Randall, Phylls Baldenhofer, Peter McLaughlin.

Kebangkitan Kembali Kopi Jawa Barat

Setelah lenyap selama beberapa dekade, perlahan tapi pasti, para petani Jawa Barat tergerak kembali untuk menghidupkan kopi Jawa Barat yang pernah memimpin dunia pada era VOC. Jawa Barat didominasi daerah pegunungan memiliki sumber daya alam sangat subur dan lingkungan hidup yang baik untuk pertumbuhan berbagai jenis tanaman, mulai dari tanaman pangan, sayuran, hortikultura sampai tanaman perkebunan seperti kopi. Di dataran rendah bumi Priangan ini banyak dijumpai tanaman kopi jenis robusta, sementara di dataran tinggi lebih didominasi tanaman kopi jenis arabika.

Secara umum kualitas kopi Jawa Barat, baik robusta maupun arabika mempunyai citarasa yang khas dan unik. Perbedaan tempat dan perbedaan pohon pelindung memberikan citarasa berbeda pula, sehingga tanaman kopi di wilayah Jawa Barat memiliki beragam citarasa yang khas dan unik. Untuk melindungi kekhasan yang dimiliki, maka secara bertahap diupayakan untuk mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) berupa perlindungan Indikasi Geograis (IG).

Didorong tingginya permintaan pasar lokal maupun internasional serta dukungan pemerintah provinsi, para petani mulai kembali membuka lahan-lahan kopi yang dulunya mati. Dengan kesadaran baru, keengganan petani pada kopi pun berubah menjadi kecintaan yang luar biasa.

Mengamati keseriusan dan minat petani yang makin bertambah untuk mengembangkan kopi.Tahun 2011 mulai diproses perlindungan untuk kopi yang ditanam di 11 gunung dengan 2 varian. Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Perkebunan Provinsi memberikan berbagai fasilitas dan sarana alat pengolah kopi untuk mendukung semangat petani yang mulai bangkit kembali. Kopi yang akan didaftarkan untuk mendapatkan Perlindungan Indikasi Geograis tersebut adalah Kopi Arabika yang ditanam di wilayah yang memiliki agroklimat yang sesuai untuk budidaya kopi yaitu didataran tinggi Priangan yang berada pada ketinggiaan setidaknya 1.000 m dpl.

Proses panjang yang tidak mudah pun berhasil dilalui, dan membuahkan keberhasilan. Indikasi Geograis tersebut diperoleh pada tanggal 22 Oktober 2013 dengan nama produk Kopi Arabika Java Preanger/KAJP. Nama produk ini diambil dari sebutan untuk kopi Arabika yang dihasilkan para petani wilayah Priangan, yang telah terkenal sejak lama karena memiliki rasa serta aroma sangat spesiik dan berbeda dengan kopi-kopi jenis lain yang ada.

Kopi Jawa Barat yang belum termasuk dalam Kopi Arabika Java Preanger juga memiliki cita rasa dan aroma spesiik yang tentunya berbeda dengan citarasa dan aroma yang dimiliki KAJP. Oleh sebab itu baik kopi arabika maupun kopi robusta dapat diajukan lagi perlindungan Indikasi Geograisnya, sesuai citarasa atau varian yang akan dilindungi. Dengan demikian akan sangat dimungkinkan bakal terdapat banyak IG kopi di Jawa Barat.

Kopi Arabika Java Preanger yang telah mendapatkan IG, maupun Kopi Arabika Jawa Barat lainnya berlomba untuk kembali merebut kejayaan yang pernah menjadi penopang perekonomian Jawa Barat masa lalu.

Pada tahun 2013, setelah mengantong i perlindungan IG, kopi Jawa Barat sudah mulai kembali diekspor meski belum bisa dikatakan sangat banyak. Beberapa negara tujuan telah terwujud saat ini. Kopi Jawa Barat telah diekspor ke Maroko, Belgia, Korea, Inggris, Hongkong, China, Jerman dan negara lainnya.

Keberhasilan ini tidak akan tercipta tanpa kerja sama semua pihak, yakni: petani, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, pemerintah kabupaten/kota di Jawa Barat, dan para pencinta kopi. Kami mendapat banyak bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pemerintah setempat, ujar Wahid, petani kopi Palasari. Bantuan yang diberikan berupa pelatihan, berbagai peralatan, hingga difasilitasi ketika akan ikut festival maupun kontes di luar negeri. Sangat terbantu. Karena bagaimanapun kopi akan membawa Jawa Barat mendunia dan berhasil dalam pembangunan. Ia berharap, pemerintah terus membantu rencana kampungnya mengembangkan wisata di sana. Sebab kini banyak wisatawan dari berbagai daerah datang ke tempatnya untuk melihat kopi dan takjub dengan alam di Pegunungan Manglayang. “Nanti bukan hanya pembangunan secara perekonomian dan pendidikan . Kami akan mengembangkan pariwisata yang ditunjang infrastruktur, tentunya bersama-sama dengan pemerintah,” tuturnya.

Pemilik dan pengolah kopi Priangan, PT. Morning Glory Coffee International, Nathanael Charis melihat langsung bagaimana proses kerja sama ini berlangsung. Semua pihak, dari petani hingga pemerintah bergandengan tangan, berjuang keras, untuk membuat kopi Jawa Barat mendunia. Kami berjuang bersama. Hingga kopi Jabar mendapat skor yang tinggi dari 70 ke 89 dan mendapat pengakuan dunia. Untuk pertama kalinya juga sejak tahun 1924, kopi dari Pangalengan diekspor ke Australia, tuturnya. Data Dinas Perkebunan Jabar mencatat, dalam kurun waktu 2012-2015, ekspor biji kopi mencapai 187 ton dengan nilai 1,3 juta dollar AS. Sementara ekspor kopi dalam bentuk olahan dalam rentang waktu yang sama menembus 150 ton dengan nilai mencapai 7 juta dollar AS. Kini, permintaan kopi terus meningkat. Untuk mengimbanginya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggenjot pertumbuhan tanaman kopi. Hingga tahun 2016, luas perkebunan kopi di Jawa Barat telah mencapai 33.889 hektar dengan produksi 17.683 ton. Kepala Dinas Perkebunan Jawa Barat, Arief Santosa menjelaskan luas tanaman kopi di tatar Sunda ini mencapai 37.725 hektare dengan potensi lahan seluas 50.000 hektare dan dapat dimaksimalkan hingga 200.000 hektare. Penyebaran bibit kopi unggul kepada para petani sudah berlangsung sejak 2014. Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada 2017 telah menargetkan 5 juta benih kopi disebar kepada petani. Jadi total dari 2014 hingga 2017, benih kopi yang tertanam di Jawa Barat bisa mencapai 10 juta.

Sisi lain, pada Minggu, 19 Maret 2017 sebanyak 40 pegiat kopi Jawa Barat memeriahkan #NgopiSaraosna Vol. 1 di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung. Pada 28-30 April 2018, Kopi Jawa Barat membuka stand Ngopi Saraosna edisi mini dan stand Dekranasda menjadi salah satu komoditas primadona dalam 2nd Indonesia Week 2018 Nagoya, di Nagoya TV Tower di Mochinoki Hiroba (Central Park), Jepang. Saya bangga, keunggulan kopi asal Jabar (Jawa Barat) yang selalu menjadi suvenir wajib ketika saya berkunjung ke luar negeri direspons sangat positif oleh mitra kerja sama, kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan saat itu dalam pembukaan acara tersebut di Nagoya, Jepang, Sabtu, 28 April 2018. Kopi Jawa Barat juga berhasil menjadi primadona pada Indonesian Weekend London, di Potter Field Park, Inggris, Sabtu-Minggu 8-9 September 2018. Sebanyak 30 kg kopi dari lima daerah di Jawa Barat yang digelar booth Humas Jabar habis terjual, pada pameran yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata berkolaborasi dengan KBRI London dan Bangga Indonesia. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Jawa Barat, Mohamad Ariin mengatakan selama dua hari pelaksanaan pameran, antrian selalu terlihat di Pavilion Jawa Barat menandakan antusiasme warga London untuk mencicipi Kopi Jawa Barat.

Sumber : http://disbun.jabarprov.go.id/,https://news.detik.com/berita-jawabarat/, https://nasional.tempo.co/ , https://www.pikiran-rakyat.com/luarnegeri/