Menyambut Pagi di Tebing Keraton

Dago Pakar, Bandung Utara

Berwisata di kota Bandung sangat tepat jika kita memulai pagi di kawasan Tebing Keraton (Karaton dalam bahasa Sunda) yang berada di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) di wilayah Dago atas Bandung. Pemandangan sunrise yang mengintip di balik pepohonan hutan dan bukit memberikan sensasi pagi yang sangat romantis. Gelungan rolling (garis-garis sinar matahari) yang tercipta diantara kabut tipis pada hasil jepretan kamera adalah tujuan utama penggemar fotografi yang sengaja menempuh perjalanan yang sulit sejak subuh menuju Tebing Keraton. Sulitnya perjalanan menuju tempat wisata baru di Bandung ini tidak dihiraukan demi kepuasan memandang alam yang cantik di Dago Pakar.

Cara Menuju Lokasi

Petunjuk menuju lokasi Tebing Keraton ini agak sulit menggunakan mobil atau motor karena sebagian jalannya belum bagus. Kondisi jalan yang curam dan sempit membuat sulit pengunjung untuk menujunya. Beberapa ratus meter setelah pintu Tahura, anda akan menemukan petunjuk menuju bukit Dago Pakar Utara. Ikuti arah tersebut dan akan menemukan banyak tanda yang menggiring ke area Tebing Keraton. Sejak pagi, sudah ada puluhan sepeda motor yang terparkir di atas Tebing tertinggi di Bandung ini. Memang, urusan biaya parkir belum diatur resmi oleh pemerintah setempat, dan hal ini swadaya yang dilakukan warga yang membangun lokasi penitipan sepeda motor secara sederhana.

Kegiatan Wisatawan

Selayaknya wisata alam di Bandung yang lainnya, di Tebing Keraton Dago Pakar ini pengunjung pasti berfoto dengan latar belakang hutan pinus dan perbukitan dengan berbagai gaya. Pose yang paling populer adalah berdiri di atas batu yang berada di tepi jurang. Saat yang tepat memang pagi hari karena langsung berhadapan dengan matahari dan seolah kita menyambut kehadirannya. Jika anda datang di sore hari, maka anda akan mati gaya karena sunset tidak dapat dinikmati akibat tertutup pepohonan dan gunung di wilayah Dago atas ini. Wisata ke Tebing Keraton adalah kegiatan aktivitas pagi hari untuk menikmati panorama alam yang indah di kota Bandung.

Di sini belum tersedia Hotel atau penginapan lainnya. Karena lokasinya di dalam hutan, maka tempat menginap yang direkomendasikan bagi wisatawan adalah hotel di kawasan Dago Atas Bandung. Tempat ini juga bukan sebagai lokasi rekreasi untuk anak kecil. Pengaman Tebing Keraton yang cukup sederhana kurang disarankan untuk dikunjungi anak-anak. Dan memang, kebanyakan pengunjung yang datang adalah anak muda maupun orang dewasa yang berjiwa muda karena harus melakukan kegiatan petualangan yang cukup melelahkan terutama meng hadapi perjalanan yang sulit menuju Tebing Keraton ini. Tidak butuh ekstra tenaga, tetapi perlu sikap dewasa dan tidak emosional saat menjalani rute yang sulit.

Pemandangan sunrise yang mengintip di balik pepohonan hutan dan bukit memberikan sensasi pagi yang sangat romantis.

Alternatif Apabila Tempat Tujuan Penuh

Terletak 1.5 Km sebelum Tebing Keraton Dago Pakar, yaitu Caf DPakar yang sama menyajikan pemandangan yang indah dan makanan yang murah juga tempat yang nyaman untuk menghabiskan waktu dengan menikmati pemandangan hutan pinus juga lembah yang juga indah, disarankan untuk para pengunjung yang kecewa karena Tebing Keraton penuh, di tempat ini kekecewaan anda akan terbayar, dengan kontur lahan caf yang cukup unik , tempat ini direkomendasikan untuk anda yang mempunyai pasangan ataupun keluarga di tempat ini cukup nyaman untuk mengobrol dan menikmati pemandangan hutan dan lembah Dago Pakar dari atas bukit caf DPakar.

Makanan dan Minumannya pun cukup murah dan di caf ini ada minimum pembayaran minimal order sebesar Rp. 25.000, .Menu makanannya pun beragam ada nasi goreng cikur, nasi ayam bakar/goreng, aneka camilan seperti roti bakar green tea, selai green tea, pempek Palembang, donat ice cream, Minuman Matcha, Red Velvet dll.

Caf yang mengusung tema outdoor ini buka dari jam 12.00 s/d 18.00. Karena harga yang sangat terjangkau ini caf ini selalu ramai dikunjungi anak muda yang penasaran dengan layout yang dibuat oleh pemilik caf tersebuh yang mengusung tema outdoor santai dengan aksen kayu dan rumput tipis yang ditata rapi untuk kepuasan pelanggannya.

Saran dan tips Khusus

Menyambut mentari pagi di Tebing Keraton yang berada di kawasan Dago Pakar Bandung ini sangatlah tepat jika anda membaca saran dan tips saya berikut ini:

Pastikan tidak membawa anak kecil apalagi Balita demi keamanan. Tempat ini memang indah dengan pemandangan alam pegunungan yang memukau. Mirip dengan Tawangmangu, tetapi bedanya dengan tempat wisata di Solo tersebut adalah, obyek ini masih sangat baru dan belum dibangun sarana pendukung yang memadai terutama untuk keselamatan.

Disarankan menggunakan kendaraan sepeda motor. Walaupun mobil bisa merapat ke dekat Tebing Keraton, tetapi kondisi medan yang kurang bagus, anda harus berpikir seribu kali untuk melintasi wilayah Dago paling atas ini. Di Bandung banyak juga yang menyediakan persewaan motor atau anda juga bisa menggunakan sepeda. Tapi bersepeda ke tempat ini sangat melelahkan.

Datanglah di pagi hari. Tidak perlu terlalu subuh untuk berangkat ke obyek menarik ini karena penerangan jalan yang kurang memadai. Pastikan saja anda tiba di lokasi sekitar jam 07.00 hingga jam 09.00 pagi. Pemandangan sunrise indah yang tercipta bukan di garis cakrawala. Melainkan keindahannya terlihat saat sinar matahari menembus kabut pagi dan berada di antara pepohonan di seberang Tebing Keraton. Jika anda berada di lokasi, sebaiknya jangan becanda yang membahayakan. Ingatlah bahwa anda berada di atas Tebing yang bawahnya merupakan jurang yang cukup berbahaya.

Jika tujuan anda adalah mencari obyek foto yang menarik, saran terbaik adalah dilakukan saat hari kerja (weekdays). Karena Tebing Keraton Bandung ini dikunjungi banyak orang saat akhir pekan atau hari libur. Ramainya pengunjung akan mengurangi keindahan hasil foto anda (istilahnya, kebocoran tinggi).

Demikianlah kisah tentang Tebing Keraton yang sebenarnya berada di balik kawasan Lembang Bandung. Keindahan tempat ini mampu mengangkat pamor wilayah Dago Pakar yang selama ini lebih dahulu dikenal dengan keberadaan cafe-cafe romantis di malam hari kini berubah citranya menjadi tempat wisata. Selamat menikmati. (Teks & Foto: Yanda Ramadana)