foto: brilio.net/Yani Andriansyah
Nila, begitu biasa disapa, sejak 2009 mendirikan Taman Bacaan Pelangi yang tujuannya memberikan akses buku kepada anak-anak sekolah di wilayah timur Indonesia. Wanita kelahiran Jakarta 29 April 1976 ini selain cantik juga punya jiwa sosial yang tinggi. Ide awal pendirian Taman Bacaan Pelangi dimulai saat Nila masih bekerjasebagai konsultan komunikasi di sebuah perusahaan.
Wanita yang suka traveling ini saat ditempatkan di Labuan Bajo, Flores menyaksikan banyak anak sekolah yang tidak memiliki akses terhadap buku. “Saya ingat masa kecil saya selalu membaca buku. Bisa dibayangkan betapa susahnya hidup tanpa buku,” ujarnya.
Dari situ terpikir untuk membantu anak-anak di kampung-kampung di Labuan Bajo. Selain itu, Nila melihat budaya membaca di Indonesia masih relatif kecil. Menurut data Unesco, di Indonesia hanya 1 dari 1.000 orang yang suka membaca. Berangkat dari keprihatinan itu, Nila mendirikan sebuah perpustakaan kecil Taman Bacaan Pelangi.
Setelah 8 tahun berjalan, saat ini sudah ada 63 perpustakaan Tarnan Bacaan Pelangi yang tersebar di 15 pulau di wilayah Indonesia Timur dari Flores hingga Papua. Perpustakaannya bisa memberi manfaat kepada 17.000 anak dan bisa memberikan akses ke lebih dari 117.000 buku cerita anak berkualitas. Lewat perpustakaan Nila j uga bisamelatih 624 guru lokal di kawasan timur Indonesia.
Karena karyanya, Nila mendapat sejumlah penghargaan di antaranya Forbes Indonesia 10 Inspiring Women 2015, Kartini Next Generation Award 2013, Nugra Jasadarma Pustaloka 2013.