PERMASALAHAN
PERGURUAN TINGGI SWASTA
APTISI Wil IV A Jawa Barat, Musyawarah Wilayah ke-4
Bangsa Indonesia dengan 238 juta penduduk merupakan bangsa terbesar di ASEAN yang menghuni wilayah seluas 1,9 juta km2 daratan dan 3,1 juta km2 lautan, dengan potensi sumber daya alam yang beragam dan kaya. Indonesia membutuhkan SDM yang berpengetahuan dan berketrampilan tinggi, berbadan sehat dan mempunyai karakter yang kokoh yaitu : jujur, disiplin, peduli dan bertanggungjawab.
Dalam rangka memenuhi tuntutan SDM yang tinggi tersebut maka dunia pendidikan, khususnya pendidikan tinggi dituntut dapat memberikan akses luas kepada masyarakat untuk mendapatkan pendidikan tinggi sekaligus menjamin kualitas pendidikan tinggi sehingga menghasilkan sarjana dengan kompetensi dan karakter yang kuat. Beberapa kebijakan dan strategi dalam bidang pendidikan yang perlu diperhatikan pemerintah dan kalangan pendidikan tinggi adalah :
a) Peningkatan Equalitas dalam pendidikan dengan meningkatkan APK PT dari 16 % tahun 2011 menjadi 21 % tahun 2015;
b) Peningkatan Quality dengan cara : (1) meningkatkan kemampuan mahasiswa sesuai dengan kebutuhan sumberdaya lokal untuk pertumbuhan ekonomi dan (2) mengembangkan learning process dan character building yang membentuk karakter jujur, disiplin dan kerja keras;
c) Meningkatkan Relevancy pendidikan dengan cara : (1) meningkatkan jumlah Entrepreneur dari 0,24 % tahun 2011 menjadi 2,53 % dari angkatan kerja tahun 2015 dan mengembangkan pendidikan berbasis teknik dibanding sosial sesuai kebutuhan industri atau daerah, mengembangkan pendidikan multidisiplin sesuai kebutuhan daerah; serta
d) Meningkatkan Competitiveness dengan cara : (1) mengembangkan competency and talent track yaitu penelusuran bakat dan minat siswa sejak dini mulai SMP ke SMK atau SMU, dan SMU/SMK ke jenjang Vokasi, Sarjana dan Pascasarjana. (2) mendorong universitas riset untuk menghasilkan jurnal, paten dan HAKI.
Terkait dengan upaya peningkatan daya saing melalui peningkatan equalitas, quality, relevancy dan competitiveness, maka APTISI menekankan isu-isu penting yang perlu dibahas bersama seluruh stakeholder terkait dengan :
a) Penataan organisasi PTS menuju PTS yang sehat,
b) Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing terkait produk Akademik,
c) Peningkatan akuntabilitas dan pencitraan publik yang menjamin proses pendidikan di PTS taat hukum yang berlaku,
d) Pemerataan dan perluasan akses pendidikan bagi masyarakat di seluruh Indonesia, dan
e) Pembinaan PTS – sebagai peran serta masyarakat – oleh pemerintah yang seimbang.
APTISI sebagai Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia mempunyai tanggungjawab menyadarkan semua pihak terkait peningkatan?daya saing, sebab APTISI adalah organisasi induk seluruh organisasi perguruan tinggi di Indonesia dan salah satunya wadah kebersamaan antar perguruan tinggi swasta yang penyelenggaraannya untuk memperjuangkan terciptanya sistem pendidikan tinggi yang berdaya guna. Peran perguruan tinggi swasta dalam sistem pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan bangsa adalah nyata. Akselerasi peran perguruan tinggi swasta tersebut dalam menghadapi persaingan global merupakan kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. PTS pada saat ini menampung 72 % mahasiswa, sehingga perannya harus mendapat perhatian yang serius dari seluruh pihak dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan tinggi.
Dalam rangka mencapai hasil guna yang diharapkan, kebersamaan antar perguruan tinggi swasta dan penyelenggaranya merupakan sebuah kekuatan yang harus selalu ditumbuh-kembangkan. Oleh karena itu, APTISI perlu menerima dan mengelaborasi isu-isu terkini yang dapat diangkat untuk dapat dibicarakan dan diseleasikan bersama, sehingga akan terlihat nyata kontribusi APTISI yang menaungi unsur-unsur pimpinan perguruan tinggi swasta dan unsur-unsur pimpinan yayasan.
Dari Persaingan ke Sinergi
Peningkatan daya saing dalam rangka ASEAN Economic?Community (AEC) 2015 membutuhkan sinergi antar perguruan tinggi dan antar negara. Peranan PTS dalam pendidikan tinggi di Indonesia masih cukup besar, karena 2,2 juta lebih mahasiswa atau 72 % berada di PTS. Oleh sebab itu perhatian pemerintah terhadap PTS patut lebih dikembangkan. Pembinaan?tersebut untuk menjamin bahwa proses pendidikan dilakukan dengan benar, serta kualitas dapat terus ditingkatkan.