Rempah lndonesia Kini
Indonesia merupakan negara penghasil rempah utama dunia. Penelitian menyebutkan bahwa ada lebih dari 180 tanaman yang disebut rempah. Sebanyak 60% dari seluruh varian tersebut tumbuh di Indonesia. Tidak mengherankan jika ratusan tahun lalu, rempah-rempah Indonesia menjadi rebutan negara lain.( Majalah Teknopreneur nano.or.id).
Rempah yang dihasilkan Indonesia diantaranya adalah lada, pala, kayu manis, vanili, dan cengkeh. Rempah digunakan dalam bentuk segar atau kering untuk perasa, aroma, dan pewarna pada berbagai lndustri.
Ekspor rempah Indonesia pada Januari-September 2014 tercatat USS 61.50 juta. sementara pada periode yang sama tahun 2015 tercatat mengalami penurunan sebesar 10.27 % atau menjadi USS 55.18 juta. Data Kementerian Perdagangan menegaskan produksi rempah Indonesia dalam dasawarsa terakhir terus menurun. Saal ini produksi dan ekspor lada Indonesia merosot dari nomor 1 dunia menjadi nomor 4. Untuk vanili, tergeser dari nomor 2 dunia ke nomor 5. Yang ironis, ekspor kulit kina Indonesia merosot tajam dari sebelumnya sebagei negara eksportir kulit kina terbesar dunia {80%). kini menjadi importir terbesar di dunia. Selain itu beberapa jenis komoditas rempah lain seperti kayu manis, pale, cengkeh sudah makin terancam oleh negara produsen baru seperti India, Sri Lanka, Madagaskar, Granada.
Padahal kajian BPEN (Badan Pengembangan Ekspor Nasional) pada 20I0, pasar rempah dunia untuk Uni Erope rata-rata mengalami peningketan 9 persen setiap tahun.Totel ekspor rempah Indonesia ke Uni Eropa tahun 2010 mencepai ASS 101.942 juta. Perdagangan rempah dunia sendiri tumbuh 10,2% per tahun. Tahun 2010 nilai pasar rempah dunia mencapai ASS 58.385 miliar. Data BPS menyebutkan dalam kurun 2009 – 2011 volume ekspor rempah Indonesia mencapai 41.462 ton dengan nilai ASS 211,410 juta. AS menjadi negara tujuan utama ekspor rempah lndonesia dengan volume 18.959 ton atau senilai ASS 121.177 juta.
lndonesia kini memang salah satu negara penghasil rempah dan merupakan negara pengekspor produk rempah ke-4 terbesar di dunia, dengan tren ekspor 12.6% dalam periode 2009-2013. Nilai ekspor produk tersebut ke UEA sepanjang 2013 mencapai USS 617.000. Lima negara utama pemasok rempah? rempah ke pasar UEA yakni India, Singapure, China, Guatemala, dan Tanzenia. Indonesia berada diperingkat ke-9.
Tahun 2013, lndonesia memiliki potensi menjadi negara eksportir rempah terbesar di dunia. Nilai ekspor rempah menduduki posisi keempat terbesar dari seluruh produk pertanian lndonesia yang diekspor ke luar negeri.
Tantangan Untuk Berubah
Eksportir rempah yang maju kini : Singapura – padahal tidak memiliki lahan praduksi, Vietnam padahal lahannya terbatas. Pengekspor gambir terbesar adalah India, padahal gambir yang hanya ada di Indonesia. Demikian pula lada, India mendomi nasi perdagangan lada dunia. Mereka membeli dari lndonesia, kemudian diolah kembali dan diekspor. Tata niaga pala yang merupakan tanaman rempah asli Indonesia pun diatur negara kecil bernama Granada. Gambaran di atas membuktikan perdagangan rempah lndonesia sejak dahulu didominasi negara lain walaupun rempah produk lndonesia.
Di masa prakolonial dulu, harga segenggam pala lebih mahal daripada 1 kg emas. Kondisi berubah sejak penjelajah Eropa datang. Mereka mengedepankan kekuatan militer untuk menguasai ekonomi. Dengan begitu kekayaan pun berpindah. Kastil-kastil besar di Belanda dan lnggris dibangun dari penjarahan pala, cengkih, dan lada dari daerah koloni mereka. lronisnya di masa sekarang – sebagai mana uraian di atas. kondisinya masih memprihatinkan sehingga masih perlu jalan panjang.
Begitu pentingnya produk rempah, menurut Horti Chain Centre. lndonesian-Netherlands Association. lndonesia dikenal sebagai negara penghasil rempah memiliki peluang pasar besar bagi penyediaan rempah di pasar Uni Eropa. Menurut lndonesia Biro Pusat Data Statistik. nilai ekspor rempah Indonesia setiap tahunnya rata-rata adalah USS 43 juta.
Pasar Eropa merupakan pasar kedua terbesar untuk produk bumbu, rempah ataupun herbal di dunia dengan jumlah perputa ran aset 61.2 miliar. Konsumsi produk itu terus bertambah semenjak tahun 2004 yaitu 321.000 ton menjadi 336.000 ton pada tahun 2008. Negara Eropa yang menyerap praduk? produk tersebut adalah Jerman, Belanda, Spanyal, lnggris Raya, Prancis. Italia dan Belgia.
Konsumen rempah dibagi menjadi tiga sektor: sektor industri, ritel dan katering. Sektar industri memiliki porsi terbesar penyerap produk ini, yakni sekitar 55%-60% dari total produk. Di sektor ritel membutuhkan 35%-40% produk dan di sektar katering mengkonsumsi I0%-15% produk.
Permintaan yang bertambah akan produk ini memuat industri makanan menambah variasi rasa dan menjadikan adanya keperl uan akan bahan-bahan bumbu dalam variasi yang hanyak. Perkembangan konsumsi makanan beretika telah menciptakan adanya penyediaan bumhu-bumbu ini di dalam tempatnya sendiri. Gaya hidup sehat telah menjadikan masyarakat mengkonsumsi makanan sehat.