Sekali lagi, Blue Ocean Strategy

0
1,312 views

Judul : Blue Ocean Strategy

No. ISBN : 979 – 16 – O117 -8

Penulis : W. Chan Kim dan Rene Mauborgne
Penerbit : Harvard BusinessSchool Publishing Corp.
Versi Indonesia oleh PT Serambi Ilmu Semesta
Tahun Terbit : 2005, 2006, 2007

Jenis Cover : Hard Cover

Alih Bahasa: Indonesia, Satrio Wahono

Era Globalisasi ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat serta ditunjang inovasi di berbagai bidang kehidupan. Setelah era efisiensi pada tahun 1950 dan 1960, era kualitas pada tahun 1970 dan 1980, dan era fleksibilitas pada tahun 1980 dan 1990, sekarang dunia menghadapi era inovasi (Janszen, 2000). Era inovasi muncul karena perubahan pesat perkembangan teknologi dan informasi. Kumpulan informasi yang tersistemasi dengan teknologi membentuk sebuah pengetahuan. Pengetahuan inilah yang menjadi basis penting di dalam jantung organisasi modern saat ini. Pengetahuan yang dimiliki sebuah organisasi merupakan aset yang sangat berharga dan merupakan aset yang tak kasat mata atau dikenal dengan sebutan intangible asset (Institut Pertanian Bogor). Salah satu isu yang berkembang di era globalisasi saat ini adalah membangun “aliansi strategis”. Mengapa ??? Era perekonomian sekarang mendorong terjadinya suatu korporasi untuk meningkatkan keunggulan bersaing melalui sumber daya yang dimiliki oleh pihak yang terkait atau bekerjasama. Baik itu terkait dengan kondisi pasar, teknologi ataupun sumber daya manusia pada suatu bisnis. Keunggulan tersebut akan melengkapi dan membangun korporasi untuk tumbuh dan berkembang secara lebih efektif dan efisien.

Aliansi adalah persekutuan perseorangan, kelompok atau organisasi yang mempunyai sumber daya (sarana, prasarana, dana, keahlian, akses, pengaruh, informasi) dan bersedia untuk terlibat aktif atau berperan dalam menjalankan fungsi dan tugas terIentu.. Aliansi strategis merupakan sebuah hubungan antara beberapa kelompok dengan satu tujuan dan melibatkan beberapa bidang bisnis agar dapat mencapai tujuan masing-masing dengan lebih baik, melalui kerjasama yang saling menguntungkan.

Dengan aliansi maka suatu perusahaan dapat saling sinergi terkait kemampuan yang dimiliki. Hal tersebut membuat para pihak pelaku bisnis terkait harus mampu melalcukan sesuatu yang lebih baik, dan menimbulkan kerjasama yang baik. Aliansi strategis penting bagi perusahaan dalam menjalankan bisnis. Mensikapi hal tersebut, saya pikir ada baiknya kita menyimak kembali buku “Blue Ocean Startegy” yang best seller pada tahun 2005 s/d 2007. Buku tulisan W. Chan Kim dan RenCe Mauborgne yang nota bene profesor Strategi dan Manajemen Internasional di INSEAD, Perancis (sekolah bisnis terbesar kedua di dunia). Mereka aktifmenulis artikel di berbagai media mengenai strategi dan manajemen. Mereka telah menerima berbagai penghargaan internasional di bidang manajeman dan bisnis. Bahkan, Sunday Times (London) menyebut mereka sebagai “Dua Pemikir Bisnis Eropa Paling Cemerlang”. Profesor W. Chan Kim dan Renee Maubrogne bcrhasil meyakinkan dunia tentang strategi samudra biru dalam menemukan pasar baru yang tanpa pesaing. Dunia terhenyak kctika dua ahli pemasaran dari INSEAD – Perancis itu mengenalkan teori “Blue Ocean Strategy” pada 1997 lalu diterbitkan pada 2005 dan direvisi dengan pengembangan pada 2015. Teori ini berdasarkan penelitian mereka terhadap ratusan perusahaan yang berdiri pada 1800-2000.

Buku karya Kim dan Mauborgne memberikan terobosan pemikiran, bahwa kemajuan dan kemenangan tidak selalu diperoleh melalui kompetisi, melainkan oleh persahabatan dan kesetiaan dengan mencari ceruk pasar baru. Bagaimana hal itu dapat terjadi ? Kim mengemukakan pendapatnya mengenai enam prinsip untuk memenangi masa depan : 1) cara merekontruksi batasan-batasan pasar, 2) berfokus pada gambaran besar, 3) melampaui permintaan yang ada, 4) menjalankan rangkaian strategis yang benar, 5) mengatasi rintangan-rintangan organisasional, dan 6) mengintegrasikan eksekusi ke dalam strategi. Strategi Samudra Biru (blue ocean strategy) menantang perusahaan untuk keluar dari Samudra Merah Persaingan berdarah dengan cara menciptakan ruang pasar yang belum ada pesaingnya, sehingga kompetisipun menjadi tak relevan. Buku ini memfokuskan untuk menumbuhkan permintaan, strategi yang paling tepat di saat banyak persaingan, justru konsep yang ditawarkannya keluar dari persaingan. Tentu saja buku ini memberikan kiat-kiat untuk menghadapi tantangan, dengan memaksimalkan kesempatan sekaligus meminimalkan resiko. Buku ini didasarkan hasil penelitian kurang lebih lima belas tahun, dengan data yang merentang mundur hingga seratus tahun lamanya, juga serangkaian artikel mereka Harvard Business review dan artikel-artikel akademis berbagai dimensi yang berkaitan dengan topik ini. “Cirque du Soleil” berkontribusi atas pemikirannya, bahwa untuk berjaya di masa depan, perusahaan harus berhenti bersaing satu sama lain. Satu-satunya cara memenangi kompetisi adalah berhenti berusaha memenangi kompetisi. Kita bisa membayangkan sebuah pasar terdiri atas dua Samudra; Samudra merah dan Samudra biru. Samudra merah merupakan industri yang telah ada saat ini, di mana ruang pasar sudah dikenal. Sedangkan Samudra Biru merupakan industri-industri yang belum ada, ini yang disebut ruang pasar yang tidak dikenal. Dalam Samudra merah, batasan-batasan dalam industri telah didefinisikan dan diterima, dan aturan-aturan persaingan sudah diketahui. Perusahaan berusaha mengalahkan lawan mereka demi mendapatkan pangsa permintaan yang lebih besar. Ketika ruang pasar semakin sesak, prospek akan laba dan pertumbuhan pun berkurang. Produk menjadi komoditas dan koinpetisi jor-joran mengubah Samudra merah menjadi samudra penuh darah.

Kebalikannya dengan Samudra Biru, ditandai oleh ruang pasar yang belum terjelajahi, penciptaan permintaan, dan peluang pertumbuhan yang sangat menguntungkan. Meskipun sejumlah samudra biru diciptakan benar-benar di luar industri yang sudah ada, kebanyakan dibuat dari dalam samudra merah dengan cara memperluas batasan-batasan industri yang sudah ada, sebagaimana dilakukan oleh “Cirque du Soleil”. Dalam samudra biru, kompetisi itu tidak relevan karena aturan-aturan permainan baru akan dibentuk.

Mengapa samudra biru terbentuk dan penting ? Mari kita menengok ke belakang, seratus tahun ke belakang; berapa banyak industri masa kini seratus tahun silam belum dikenal ? Ada banyak jawabannya, seperti industri mobil, rekaman musik, penerbangan, petrokimia, dan lain sebagainya yang belum pernah terdengar atau belum muncul saat itu. Realitasnya industri tak pernah diam ditempat, industri selalu berevolusi. Dan kini memasuk Era Industri 4.0. Sejumlah kekuatan pendorong dibalik meningkatnya tuntutan untuk menciptakan samudra bim. Kemajuan ekonomi secara substansial telah meningkatkan produktivitas industri dan memungkinkan pemasok untuk menghasilkan ragam produk dan jasa yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hasilnya adalah scmakin banyak saja terjadi dalam berbagai industri bahwa pasokan melebihi permintaan.

Buku ini menawarkan strategi baru untuk memenangi masa depan tanpa harus berkompetisi, menggali potensi dan berkarya bukankah suatu tantangan yang harus kita hadapi menuju era yang lebih baik lagi. Jika semua itu memungkinkan dan pasti berpeluang, Why Not ? Rika Rachmawati & Lec