Sosok Pengabdi Pendidikan dan Eduprener

0
1,374 views
Sosok Pengabdi Pendidikan dan Eduprener

In Memoriam:
Ibu Koesbandijah, Sosok Pengabdi Pendidikan dan Edupreneur

KOMUNITA JUNI 2013.jpg22

Prof. Dr. Hj. Koesbandijah, AK. M.S., Ak. (Ibu Koes) pendiri Yayasan Widyatama ? badan penyelenggara Universitas Widyatama yang juga Anggota Dewan Penasihat Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) Wilayah Jawa Barat telah berpulang ke Rahmatullah. Ibu Koes adalah sosok yang begitu intens menggeluti profesinya sebagai pendidik sekaligus praktisi akuntansi (akuntan). Sebagai akuntan beliau merintis profesi sejak tahun 1970, di Kantor Akuntan Publik Dra. Koesbandijah yang selanjutnya pada tahun 1995 s/d sekarang menjadi Kantor Akuntan Publik Koesbandijah-Beddy Samsi-Setiasih/KAP KBS.
Di lingkungan pendidikan

pendidikan tinggi Ibu Koes adalah sosok yang mencintai pendidikan dan memberikan pengabdian penuh. Jiwa pengabdiannya diwujudkan melalui upaya beliau mendirikan yayasan dan lembaga pendidikan yang sekarang dikenal dengan Yayasan Widyatama dan Universitas Widyatama.
Karena itu tidak berlebihan Ibu Koes adalah sosok yang begitu lekat dengan dunia akuntansi dan pendidikan. Sebagai akuntan beliau teguh dalam prinsip. Sebagai pendidik beliau sangat peduli dengan pendidikan anak-anak bangsa, mahasiswa bimbingannya, serta para asisten yang mendampinginya. Beliau selalu berpesan bahwa lembaga pendidikannya harus memberi akses yang luas bagi anak-anak bangsa.
Implikasi dari itu, setiap tahun sekitar 200 mahasiswa berprestasi diberikan beasiswa dari lembaga yang dipimpinnya. Sebagai pimpinan beliau adalah pengayom terhadap semua jajaran. Beliau adalah figur seorang ibu yang selalu mengayomi anak-anaknya dalam arti yang luas. Berkembangnya suatu organisasi tentunya tidak terlepas dari bagaimana organisasi tersebut dikelola, dan dipimpin.

Demikian pula, keberhasilan mengelola perguruan tinggi dan yayasan pendidikan tentunya tidak lepas dari manajemen dan kepemimpinan. Dalam minggu-minggu terakhir memang beliau mengalami gangguan kesehatan sehingga harus dirawat di Rumah Sakit Abdi Waluyo Jakarta.
Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, pada hari Minggu, 28 April 2013 pukul 10.50 WIB beliau dipanggil Allah SWT dalam usia 88 tahun dan meninggalkan 7 putera-puteri, 22 cucu dan 21 cicit. Almarhumah, lahir di Muntilan 25 Januari 1925, anak ke-6 dari pasangan R. Soekarso Joedosepotro dengan R.A. Oeminonah. Almarhum dimakamkan pada hari Senin, 29 April di Sidoarjo Jawa Timur, di samping suaminya, Abdoelkadir Reksodiprojo, yang lebih dulu kembali kepangkuan Illahi. Kecintaan Ibu Koes terhadap pendidikan mendorong beliau belajar di Nederlandse Economische Hogeschool di Rotterdam ?sekarang menjadi Erasmus University. Dua tahun, 1970 1972 dengan segala tantangan yang dihadapi di negeri kincir angin Ibu Koes menyelesaikan studi akuntansi.
Perjalanan pendidikan selama dua tahun di Nederlandse Economische Hogeschool (NEH) telah membangunkan angan-angan beliau mendirikan lembaga pendidikan seperti halnya Nederlandse Economische Hogeschool. Tujuannya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Menjelang akhir tahun 1972, tepatnya 28 Desember 1972 cita-cita mendirikan lembaga pendidikan secara nyata diwujudkan.

Melalui Kantor Notaris Noezar pendirian Yayasan yang menyelenggarakan Lembaga Pendidikan khusus di bidang Akuntansi dipersiapkan dan pada tanggal 3 Januari 1973 Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Akuntansi Bandung (YPPAB) berdiri. Kemudia di bulan yang sama – Januari 1973 – dibuka lembaga pendidikan akuntansi dengan nama Institut Akuntansi Bandung/IAB.
Gairah serta cintanya Ibu Koes terhadap pendidikan menjadikan beliau selalu memikirkan keberlanjutan Yayasan dan Universitas Widyatama. Hal ini merupakan wujud kepedulian beliau akan pendidikan anak-anak bangsa yang menjadi cita-citanya sejak dahulu. Beliau merintis lembaga pendidikan ini dengan sepenuh hati dan pengorbanan total sampai akhir hayatnya.
Dedikasi, kreativitas dan kebaikan Ibu Koes telah menginspirasi banyak orang. Semangatnya selalu menginspirasi generasi-generasi muda dan orang-orang di sekitarnya. Keluarga besar Ikatan Akuntan Indonesia mengatakan bahwa beliau adalah tokoh Akuntan Indonesia, yang tercatat sebagai anggota Dewan Penasihat Ikatan Akuntan Indonesia/IAI Wilayah Jawa Barat.

Erry Ryana Hardjapamekas, mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, yang juga salah seorang mahasiswanya mengatakan : Ibu Koes adalah wanita profesor akuntansi pertama di Indonesia, guru besar Ilmu Akuntansi, dan merupakan pendiri Yayasan/Universitas Widyatama, Bandung.
Rektor Universitas Widyatama, Dr. Ir. Mame S. Sutoko DEA menyatakan bahwa : Ibu Koes telah menunjukkan pengabdian, dedikasi, dan loyalitas pada pendidikan serta memiliki sikap hidup seorang ibu, pejuang, entrepreneur. Ini merupakan sauri tauladan yang luar biasa, perwujudan nyata cita-cita ibu Kartini, serta contoh bagi generasi muda. Selama 40 tahun membangun komunitas pendidikan Widyatama, mencerdaskan ribuan generasi muda penerus bangsa dan negara, cerminan pengabdian dan kebajikan tanpa henti sampai akhir hayatnya. Ini tentunya merupakan kehilangan bagi dunia bagi dunia pendidikan, maupun sosok wanita?sebagaimana yang dicita-citakan Kartini dan Dewi Sartika.