Student – Centered Teaching/Learning: Bachrudin Musthafa

0
1,221 views

Yang Harus Dilakukan Kelas Bahasa untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta-Didik

Berikut disajikan hal-hal pokok yang harus dilakukan untuk memperbaiki keadaan sebagai berikut.

  1. Ubah filosofi pengajaran yang dianut guru?dari anggapan tentang pengajaran yang berfokus pada transfer informasi ke arah yang lebih memberi keleluasan agar pembelajar membangun sendiri pemahaman dan pengetahuannya dengan secara aktif menelaah dan menegosiasi apa yang tengah dipelajarinya. Jadi, perubahan harus dilakukan dari perlakukan pembelajar sebagai penerima informasi ke konsep pembelajar sebagai pembangun dan pengembang pemahaman. Dengan kata lain, orientasi pengajaran diarahkan pada terjadinya pembelajaran siswa aktif (student active learning).
  2. Redefinisikan peran dan tanggungjawab utama guru di kelas. Berbeda dari peran guru dalam model pengajaran transmisi yang cenderung memosisikan guru sebagai pencurah pengetahuan (knowledge dispenser) dan siswa dipandang sebagai penadah/penampung pengetahuan, dalam model Student-Centered Teaching/Learning peran guru adalah sebagai pendesain kegiatan belajar-mengajar dan fasilitator belajar yang memastikan bahwa peserta-didik secara aktif terlibat dalam kegiatan membangun pemahaman dan mengembangkan pengetahuan berdasarkan materi belajar yang dilibatinya.
  3. Redefinisikan kembali apa arti belajar itu, dan limpahkan secara bertahap tanggungjawab belajar kepada pihak peserta-didik. Hal ini dapat dilakukan dengan cara secara eksplisit mengajarkan strategi belajar. Misalnya, pembelajar diajari bagaimana cara membaca yang baik, bagaimana cara meringkas bacaan, bagaimana cara mengutip gagasan orang-lain ke dalam esei yang ditulis peserta-didik. Dengan cara ini, peserta- didik dapat meningkatkan keterampilan belajarnya dari waktu sehingga?sebagai pembelajar? sehingga mereka, pada pada gilirannya, dapat berkembang menjadi pembelajar dan pengguna bahasa yang canggih (Hogan & Pressley, 1997).
  4. Ajarkan berbagai strategi yang relevan sesuai dengan status perkembangan peserta-didik sebagai pengguna dan pembelajar bahasa dan dorong pembelajar ini untuk secara tertulis merenungkan (atau merefleksikan) apa yang dikerjakan dan dipelajarinya. Aktivitas merenungkan/atau merefleksikan dalam bentuk tertulis bagaimana peserta-didik mempelajari dan memahami apa yang dipelajarinya ini akan meningkatkan kelincahan cara berpikirnya, yang pada gilirannya akan membantu pembelajar yang bersangkutan meningkatkan keterampilan belajar dan metakognisinya (Weimer, 2010).
  5. Jelajahi makna kolaborasi dan manfaatkan konsep dan cara belajar-kolaboratif ini untuk meningkatkan hasil belajar peserta-didik. Secara intuitif telah banyak dosen dan guru di Indonesia yang menyadari arti-pentingnya keterampilan berkolaborasi bagi pertumbuhan peserta-didik sebagai pembelajar bahasa. Namun, oleh karena pemahamanan guru dan dosen tentang manfaat kolaborasi ini belum banyak yang diteliti dan dipublikasikan, pemahaman ini belum terkembangkan dan terdokumentasikan secara baik. Untuk kepentingan pengembangan pedagogi di Indonesia, penelaahan teoretis dan verifikasi empiris melalui penelitian yang dipublikasikan menjadi semakin terasa mendesak. Artikel ini telah mengartikulasikan konsep Student-Centered Teaching/Learning, menjelajahi berbagai dimensi dan potensi kontribusinya yang penting bagi upaya peningkatan hasil belajar pendidikan bahasa (asing) di Indonesia, dan kemudian menjelaskan apa yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa pedagogi alternatif ini dapat diadopsi secara produktif untuk meningkatkan hasil belajar bahasa-asing peserta didik di Republik ini.
*) Bachrudin Musthafa adalah Dekan Fakultas Bahasa, Universitas Widyatama, Bandung 40125