TANTANGAN EKONOMI INDONESIA

0
1,272 views

tantangan ekonomi indonesia 2

Integrasi sektor investasi dimulai dengan ASEAN Investment Agreement (AIA) tahun 1998 yang selanjutnya dikembangkan mencakup 4 pilar: liberalisasi, fasilitasi, perlindungan dan promosi investasi.

II.Tantangan Ekonomi Indonesia

Untuk menghadapi AEC 2015 ini, maka Indonesia harus bahu membahu, saling bekerjasama baik antar ins tansi peme rintah, pemerintah pusat maupun dae rah, serta peran swasta maupun masyarakat untuk dapat memanfaatkan peluang yang dapat dimanfaatkan sebaik mung kin sebagai negara production base. Sehingga Indonesia perlu mendorong investasi dari dalam maupun luar negeri untuk bisa meningkatkan kapasitas produksi dan bukan sebaliknya peluang yang justru dimanfaatkan oleh negara ASEAN lainnya sebagai market base, mengingat Indonesia menjadi potensi pasar terbesar di antara negara ASEAN. Hal ini disebabkan dari total populasi ASEAN sebanyak kurang lebih 600 juta, penduduk Indonesia mencapai 250 juta, artinya lebih dari 41,67 % penduduk ASEAN dihuni oleh rakyat Indonesia.

Apabila Indonesia tidak siap menghadapi AEC 2015, dengan kondisi pasar terbuka nanti, Indonesia bukannya meraih untung, akan tetapi sebaliknya. Hal ini terjadi ketika ASEAN melakukan kesepakatan perjanjian perdagangan bebas dengan negara mitranya yaitu China yang mulai berlaku tahun 2005 lalu melalui ASEAN-China FTA (ACFTA), dimana Indonesia tidak mampu meningkatkan nilai ekspor, justru malah sebaliknya kebanjiran produk-produk impor dari China (decit neraca perdagangan). Belum lagi perjanjian perdagangan bebas dengan mitra negara lainnya yaitu Korea melalui ASEAN-Korea FTA (AKFTA) yang disepakati sejak tanggal 1 Juni 2007, dengan negara Jepang melalui ASEAN-Japan CEPA (AJCEPA) yang mulai berlaku tanggal 1 Desember 2008.
Salah satu alasan perdagangan bebas adalah seperti yang telah disebutkan di atas mengurangi atau menghilangkan tari? barang masuk dari negara lain (impor) dimana ASEAN telah memulai pada tahun 1992 hingga kewajiban penghapusan tarip telah diselesaikan 1 Januari 2010. Hal ini telah disepakati bagi ASEAN-6 (Brunei Darussalam, Indonesia, ailand, Philippines, Malaysia & Singapore) dan ASEAN-4 (Cambodia, Myanmar, Laos dan Vietnam), berikut adalah data total tarif ASEAN-6 dan ASEAN-4:
tantangan ekonomi indonesia 3

Dari data tersebut di atas Singapura telah menghilang kan 100% tarif barang masuk ke negaranya, sedangkan Indonesia baru 98,87%, belum mencapai 100% dikarenakan tarip beras dan gula masuk dalam dafar Highly Sensitive List sampai tahun 2015. Sehingga pada akhirnya seluruh negara ASEAN telah membebaskan bea masuk pada tahun 2015. Sedangkan di sektor jasa, telah disepakati pengaturan saling pengakuan (Mutual Recognition Arrangements /MRAs) bagi 8 jenis kualikasi profesional: Engineering Services (jasa teknik rekayasa); Nursing Services (jasa keperawatan); Architectural Services (jasa arsitektur); Surveying services (jasa pemetaan); Tourism Professional (jasa profesi pariwisata); Accountancy Services (jasa akuntansi); Medical Practitioners (jasa medis) ; Dental Practitioners (jasa dokter gigi). Dengan berlakunya pasar bebas AEC 2015, jelas akan memunculkan tantangan di antara negara-negara ASEAN itu sendiri termasuk Indonesia. Tantangan tersebut dapat secara eksternal maupun internal.