Di jaman kini yang banyak menawarkan kemudahan hidup ternyata juga dalam hal-hal tertentu berdampak kurang baik. Kolesterol kini selalu menjadi topik perbincangan hangat mengingat jumlah penderitanya semakin tinggi di Indonesia. Kebiasaan dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting dalam mempengaruhi kadar kolesterol darah. Semakin baik pola dan kualitas makanan sehari-hari, tentu makin terjaga pula keseimbangan kolesterol dan kesehatan secara keseluruhan. Namun jika semakin buruk pola dan kualitas makanan sehari-hari, tentu makin tidak terjaga pula keseimbangan kolesterol dan kesehatan secara keseluruhan.
Kolesterol atau kadar lemak dalam darah umumnya berasal dari menu makanan yang dikonsumsi. Semakin banyak konsumsi makanan berlemak, maka akan semakin besar peluangnya untuk menaikkan kadar kolesterol. Kolesterol merupakan molekul sejenis lemak dalam aliran darah. Dalam kadar normal atau kurang dari dari 200 mg/dl, kolesterol adalah sahabat bagi sistem tubuh. Kolesterol diperlukan untuk membentuk membran sel, membentuk hormon, juga sumber energi, kata dr.P.Tedjasukamana, Sp.JP, ahli jantung.
Ada dua jenis kolesterol, yakni low-density lipoprotein (LDL) yang dikenal sebagai kolesterol jahat. LDL berfungsi mengalirkan kolesterol ke seluruh tubuh. Kelebihan LDL menyebabkan penumpukan lemak di dinding arteri. Sementara itu jenis lemak lain adalah high density lipoprotein (HDL), yang memiliki fungsi berlawanan dengan LDL. HDL atau kolesterol baik ini berfungsi membuang kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dan mencegah penumpukan, Kadar LDL yang berlebih (lebih dari 130 mg/ dl) akan menyebabkan penumpukan di pembuluh darah lama kelamaan akan menyempitkan pembuluh darah. Akibatnya adalah serangan jantung atau stroke.
Kematian mendadak akibat serangan jantung harus diwaspadai karena angkanya terus meningkat. Jantung koroner merupakan penyakit pembunuh yang paling ditakuti. Sekitar 80 persen meninggal secara mendadak.
Dahulu kolesterol tinggi bisa terjadi pada usia 50 tahun ke atas. Namun, penelitian di Indonesia tahun 2004 menunjukkan 9,3 % kolesterol tinggi terjadi di usia muda, yakni 25 ? 34 tahun. Untuk menurunkan kadar kolesterol yang tinggi bisa dilakukan dengan mengkonsumsi buah-buahan segar.
Tentunya buah segar yang dikonsumsi tanpa tambahan gula, pemanis buatan, susu atau bahan lainnya. Ada sembilan buah-buahan memiliki kandungan nutrisi berupa vitamin, mineral dan senyawa baik yang bisa membantu menurunkan kolesterol. Buah segar juga mengandung serat yang dibutuhkan membantu menurunkan kolesterol. lawan kolesterol dengan buah-buahan seperti berikut :
1. Alpukat
Selama ini ada anggapan bahwa alpukat adalah buah yang mengandung banyak lemak dan tidak baik untuk kesehatan. Alpukat memang mengandung banyak lemak, yaitu sekitar 16 persen. Tetapi lemak pada alpukat adalah lemak yang menyehatkan, karena 63% penyusunnya adalah asam lemak tak jenuh, terutama asam lemak tidak jenuh tunggal. Mengkonsumsi alpukat justru akan membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) yang sangat buruk bagi kesehatan. Lemak tak jenuh pada alpukat berfungsi sebagai antioksidan yang berkhasiat menjaga pembuluh darah kita dari kerusakan arteri akibat penumpukan kolesterol LDL. Selain sebagai buah penurun kolesterol, alpukat juga sangat baik bagi penderita diabetes karena mengandung banyak omega-9 dan serat. Omega-9 dan serat ini berkhasiat menjaga kadar gula darah dalam tubuh kita.
2. Tomat
Selain Alpukat, tomat juga termasuk buah penurun kolesterol yang paling ampuh. Bahkan laporan riset di jurnal Maturitas menyebutkan, tomat yang sudah dimasak memiliki khasiat yang hampir sama dengan obat kimia penurun kolesterol seperti statin (obat gangguan jantung). Bedanya, tomat tidak memberi efek samping yang buruk seperti sakit otot, lemas dan bahkan kerusakan saraf. Rahasia khasiat tomat ini ada pada senyawa likopen yang memberi warna merah pada tomat matang. Likopen merupakan antioksidan penting yang berkhasiat mengurangi resiko stroke dan serangan jantung. Selain likopen, tomat juga mengandung kalium dan vitamin B yang mampu menurunkan kolesterol dan tekanan darah tinggi. Untuk mendapatkan kandungan likopen terbaik, tomat sebaiknya dimasak terlebih dahulu karena likopen akan menjadi lebih mudah diserap oleh tubuh. 50 gram pasta atau setengah liter sari buah tomat akan memberikan perlindungan dari sakit jantung.
3. Jeruk Nipis
Buah yang satu ini memang tidak tidak terlalu banyak dikonsumsi secara langsung. Jeruk nipis lebih banyak digunakan sebagai teman minum atau dicampur dalam masakan. Jeruk nipis mengandung senyawa flavonoid yang berkhasiat menghambat produksi kolesterol LDL, sehingga otomatis akan mengurangi resiko serangan jantung. Selain pada jeruk nipis, flavonoid juga banyak ditemui pada teh, tomat, brokoli, kedelai, delima, serta bawang merah dan bombay. Untuk menikmati jeruk nipis, cukup dengan mengiris-iris tipis dan masukan ke dalam gelas. Tuang air panas dan tunggu 30 menit, lalu diminum sampai habis. Sebaiknya diminum dua kali sehari, pagi dan malam. Jangan khawatir dengan perut Anda, karena jeruk nipis tidak akan membuat lambung jadi perih.
4. Apel
Sudah sejak lama buah apel dianggap sebagai buah yang sangat menyehatkan. Bahkan ada anggapan yang mengatakan makan apel setiap hari, maka anda tidak perlu dokter lagi. Dari berbagai penelitian menyebutkan, mengonsumsi 2 buah apel setiap hari mampu menurunkan kadar LDL dalam darah hingga 40%, lebih efektif dibanding obat-obatan kimia yang mengandung polifenol. Apel juga mengandung banyak beta glucan yang bermanfaat mengontrol produksi dan penyerapan kolesterol dalam tubuh.
5. Mangga
Buah mangga termasuk buah yang enak dan terjangkau jika sedang musimnya. Tidak hanya itu, dibalik rasa nikmatnya, mangga juga termasuk buah penurun kolesterol yang handal. Mangga mengandung banyak serat prebiotik yang membantu menurunkan kadar kelesterol jahat dalam darah. Selain serat, ada juga pectin dan vitamin C yang mampu mengikis kolesterol LDL. Vitamin C ini akan mencegah kolesterol LDL teroksidasi, sehingga penumpukan plak dalam pembuluh darah bisa dihindari.