Cengkih Tanaman Asli Indonesia : Terasa Gurih, namun Petani masih Merintih

0
1,583 views

Cengkih Tanaman Asli Indonesia :
Terasa Gurih, namun Petani masih Merintih

Ketika sakit gigi biasanya kita menggunakan minyak cengkih untuk mengurangi rasa sakit.Sebagai obat sakit gigi minyak cengkih telah lama digunakan sangat alami, tidak mengandung bahan kimia, sehingga aman digunakan.Minyak ini diklaim mampu menenangkan saraf gigi. Manfaat lainnya untuk menyehatkan jantung, karena kandungan eugenol pada cengkih berguna mencegah pembekuan darah. Pendeknya, cengkih memiliki banyak manfaat bagi kesehatan kita.

 

Tidak hanya itu, cengkih digunakan sebagai bumbu, baik dalam bentuk utuh atau bubuk. Cengkih sebagai bumbu telah digunakan di Eropa dan Asia. Selain itu cengkih juga digunakan di Republik Rakyat Tiongkok dan Jepang sebagai bahan dupa. Sementara di Indonesia, cengkih digunakan juga sebagai bahan rokok kretek. Bahkan daun cengkih kering yang ditumbuk halus dapat digunakan sebagai pestisida

nabati dan efektif mengendalikan penyakit busuk batang Fusarium dengan memberikan 50 -100 gram daun cengkih kering per tanaman.

Cengkih(Syzygium aromaticum, syn.Eugenia aromaticum), atau disebut juga cloves, merupakan kuncup bunga,kering beraroma dari keluarga pohon,Myrtaceae. Kegunaan cengkih di atas karena mengandung senyawa: minyak atsiri (eugenol,?caryophyllene, furfural, vanillin, methyl salicylate, pyrocatechol, methyl ketone, & valeric aldehydes, eugenin, isoeugenitol, isoeugenitin, eugenitin, tannin, mucilage, sitosterol, estigmaterol, resins, cellulose, pinene, oleanolic acid, & fixed oil).

Eugenol merupakan senyawa bioaktif utama cengkih. Isoeugenol yaitu cairan minyak berwarna kuning pucat yang diekstraksi dari minyak cengkih dan kayu manis. Isoeugenol bersifat hidrofobik dan larut dalam pelarut organik. Isoeugenol memiliki aroma pedas dan rasa cengkih. Eugenol digunakan dalam parfum, penyedap, minyak esensial dan dalam pengobatan (antiseptik dan analgesik lokal), sedangkan produksi isoeugenol dapat digunakan untuk pembuatan vanilin. Turunan eugenol atau turunan metoksifenol dalam klasifikasi yang lebih luas digunakan dalam wewangian dan penyedap. Senyawa derivatif eugenol digunakan dalam pembuatan produk penarik serangga dan peredam UV, analgesik, biocides dan antiseptik. Isoeugenol juga digunakan dalam pembuatan stabilisator dan antioksidan untuk plastik dan karet. Isoeugenol digunakan dalam pembuatan parfum, perasa, minyak atsiri dan dalam pengobatan (antiseptik dan analgesik lokal).

Sebelum masa modern, sebagai tanaman asli Indonesia cengkih tumbuh di kepulauan Maluku. Setidaknya ada lima pulau penghasil cengkih, seperti Moti, Makian, Bacan, Ternate, dan Tidore. Di luar Indonesia terdapat juga di? Madagaskar, lanjut dibudidayakan di Zanzibar,India, dan Sri Lanka.

Membentuk Peradaban Dunia

Di masa silam, rempah (cengkih, lada dan pala) telah menjadi simbol status sosial karena harganya sangat mahal. Rempah menjadi saksi perkembangan dan pasang surut peradaban bangsa Indonesia. Keberadaan rempah sangat erat kaitannya dengan perjalanan kekuasaan, politik, dan sosial budaya bangsa Indonesia.

Khasiat, kelangkaan dan nilai rempah yang begitu tinggi itulah yang menimbulkan hasrat di antara para penjelajah samudra dari benua Eropa hingga rela menjelajah hampir setengah dunia untuk menemukan tempat tumbuh rempah. Ketika akhirnya penjelajah Eropa menginjakkan kaki di Maluku, mereka pun memulai riwayat kolonialisme di Nusantara yang berlangsung hingga berabad-abad lamanya, dan lahirlah Indonesia.

Bukan hanya itu, rempah juga menjadi bagian penting dalam pembentukan peradaban dunia. Pencarian kepulauan rempah telah membangkitkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan peradaban manusia. Berkat rempah pula banyak muncul nama penjelajah kampiun dan para pedagang mashur.

Di zaman Romawi cengkih,pala dan lada adalah komoditi sangat mahal. Cengkih menjadi bahan tukar menukar pedagang Arab pada abad pertengahan, dan cengkih pernah menjadi salah satu rempah papan atas. Cengkih pernah menjadi simbol kebangsawanan dan gengsi. Pada masa Dinasti Han,cengkihsudah digunakan sebagai penyegar napas saat hendak menghadap kaisar. Bahkan, masa itu terbit aturan bahwa siapapun yang akan menghadap raja diwajibkan mengunyah cengkih terlebih dahulu.

Di akhir abad ke-15, penjelajah dan pedagang Portugis mengambil alih jalur tukar menukar di Laut India. Bersama itu pula perdagangan cengkih diambil alih melalui perjanjian Tordesillas dengan Spanyol, juga melalui perjanjian dengan Sultan Ternate. Penjelajah dan pedagang Portugis banyak membawa cengkih yang mereka peroleh dari kepulauan Maluku keEropa. Pada saat itu harga 1kg cengkih sama dengan harga 7 gram emas.

Di abad ke-17 perdagangan cengkih akhirnya didominasi oleh Belanda. Pada tahun 1770 dengan susah payah Perancis berhasil membudayakan pohon cengkih di Mauritius. Akhirnya cengkih dibudayakan pula di Guyana, Brasilia dan Zanzibar.

Sementara di Inggris pada abad ke-17 dan ke-18 harga cengkih sama dengan harga emas karena tingginya biaya impor. Cengkih disana dijadikan salah satu bahan makanan yang sangat berkhasiat bagi warga yang mengonsumsi cengkih tersebut. Rempah-rempah dan khususnya cengkih memang bukan sekedar penyedap rasa. Masyarakat Barat memandang rempah, khususnya cengkih memiliki daya tarik yang melampaui aspek kegunaannya secara kuliner. Dan sampai sekarang cengkih menjadi salah satu komoditi ekspor Indonesia.

Komoditi Ekspor

Ekspor cengkih Indonesia tengah berjaya. Indonesia menjadi pemasok cengkih terbesar kedua setelah Madagaskar, atau sebaliknya. Sekarang, negara produsen cengkih terbesar adalah Indonesia diikuti Madagaskar, India, Malaysia, Srilangka, dan Tanzania. Penggunaan cengkih di negara importir sebagai campuran kosmetik dan obat-obatan, juga digunakan sebagai olahan saus pedas dan saus untuk kue. Dari kegunaan tersebut produk cengkih mampu bersaing di pasar global bersama dengan produk-produk lainnya.

Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) periode Januari-Juli 2019, menjelaskan ekspor cengkih Indonesia mencapai 54,91 juta dolar AS artinya naik 137,60% dari periode sama pada tahun 2018 yang sebesar 23,110 juta dolar AS. Sebelumnya, negara tujuan ekspor didominasi Saudi Arabia sebanyak 797,8 ton. Untuk periode yang sama tahun 2019, negara tujuan ekspor didominasi India yang membeli hingga 4,25 juta ton cengkih senilai 15,8 juta dolar AS. Pertumbuhan ekspor cengkih di atas ditambah pula dengan permintaan cengkih dari Sudan. Pada periode sebelumnya Sudan bukan menjadi negara tujuan ekspor cengkih Indonesia, tetapi pada 2019 Sudan mengimpor hingga 146,4 ribu ton cengkih Indonesia atau senilai 913 ribu dolar AS. Bahkan sebelumnya, di Akhir 2018 ekspor cengkih sudah meningkat tajam, termasuk mulai memasuki pasar Timur Tengah, yakni Mesir (jawapos.com) yang telah mengimpor 15 ton cengkeh Indonesia mulai Desember 2017.

Menurut data intracen.org beberapa negara yang memiliki permintaan tinggi terhadap cengkih Indonesia, diantaranya: India, Singapura, Malaysia, Uni Emirat Arab, Saudi Arabia, Amerika Serikat, VietNam, Pakistan, Bangladesh, Mexico, Peru, Jerman, Mesir, Republik Dominika, Australia, Myanmar, Belanda, Brazil, Thailand, dan Polandia.

Cengkih sebagai salah satu komoditas unggulan di sektor perkebunan dan merupakan tanaman asli Indonesia ini banyak ditanam di seluruh wilayah Indonesia. Data Kementerian Pertanian, selama lima tahun terakhir produksi cengkih terbesar didominasi Provinsi Maluku sebesar 21,16 pada 2019 atau sekitar 17,06 % dari total produksi cengkih. Total produksi cengkih tahun 2019 mencapai 124 ribu ton dengan luas lahan sekitar 561 ribu hektar.

Cengkih dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis dan varietas: a) cengkih asli Maluku (seperti Afo, Tibobo, Tauro, Sibela, Indari, Air Mata, Dokiri, Daun Buntal), b) cengkih liar (seperti Raja, Amahusu, Haria Gunung, Cengkih Hutan Bogor), dan c) cengkih budi daya (seperti Zanzibar, Siputih, Sikotok, Ambon). Cengkih varietas Afo, Posi-posi, dan Zanzibar banyak dijumpai di Pulau Maluku, sedangan cengkih varietas Sikotok dan Siputih banyak dijumpai di Sumatera Barat. Cengkih Zanzibar memiliki cabang-cabang rendah di batangnya, daunnya rimbun & berwarna hijau gelap, dan menghasilkan tunas bunga hijau muda. Cabang cengkih Siputih lebih jauh ke atas batang, daunnya tidak rimbun, dan melihat kuncup bunga kuning-hijau.

Penghasil Cengkih Kita

Data tahun 2016 menyebutkan bahwa Indonesia memiliki 545.027 hektar lahan cengkih, dengan produksi mencapai 139.641 metrik ton. Daerah yang berkontribusi menjadi produsen cengkih tertinggi Indonesia sebagai berikut.

Provinsi Jawa Timur. Daerah di timur pulau Jawa ini telah memproduksi cengkeh sebanyak 6.807 ton. Salah satu daerah di Jawa Timur yang memproduksi tanaman cengkih adalah Pacitan. Tanaman cengkih di Pacitan seluruhnya dikelola oleh rakyat dengan luas areal 7.780 Ha yang tersebar di 12 kecamatan. Untuk harga cengkih yang beredar di Pacitan adalah Rp 75.000/Kg.

Provinsi Sulawesi Selatan. Provinsi ujung selatan pulau Sulawesi ini telah menghasilkan 9.135 ton cengkih. Menurut Kepala Seksi Bidang Pengelolaan Tanaman Tahunan, Dinas Perkebunan Sulsel komoditas cengkih sangat memegang peranan penting dalam pembangunan sektor perkebunan dan perekonomian di Sulsel. Dinas perkebunan Sulsel juga banyak melakukan pembinaan swadaya pengembangan tanaman cengkih di beberapa kabupaten sentra penghasil cengkih, yaitu kabupaten Luwu, Bulukumba, Sinjai, Wajo, Bone, Enrekang, dan Tator.

Provinsi Maluku. Provinsi di ujung timur Indonesia menjadi produsen tertinggi di tanah air, sebesar 11.730 ton. Berdasarkan sejarahnya cengkih adalah jati diri orang Maluku, karena telah meninggalkan jejak dalam kebudayaan setempat. Ada salah satu jenis tanaman cengkih yang tumbuh subur dan merupakan jenis cengkih terbaik dibandingkan jenis cengkih yang lainnya, yaitu jenis cengkih tuni yang berharga Rp 125.000/Kg

Provinsi Sulawesi Tenggara. Provinsi Sulawesi Tenggara tak hanya terkenal dengan Pantai Wakatobinya, tetapi juga produksi cengkih. Sulawesi Tenggara berhasil memproduksi 6.688 ton cengkih. Salah satu daerah yang menghasilkan cengkih terbaik adalah Kabupaten Kolaka. Menurut Kepala Seksi Usaha dan Sarana Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, luas areal perkebunan cengkih di seluruh Provinsi ini mencapai kurang lebih sekitar 34 ribu Ha.

Provinsi Sulawesi Tengah. Provinsi Sulawesi Tengah telah berhasil memproduksi 7.861 ton cengkih. Harga cengkih kering di Sulawesi Tengah adalah berkisar Rp 90.000/Kg. Salah satu daerah penghasil cengkih terbaiknya adalah Kabupaten Totiloli. Luas lahan yang disediakan untuk lahan cengkih di Kabupaten Tolitoli mencapai 24.794 Ha, yang terdiri dari 23.299 Ha untuk tanaman muda yang menghasilkan, dan yang kedua seluas 1.995 Ha untuk tanaman tua/rusak, namun masih dapat menghasilkan.

Provinsi Jawa Barat. Dinas Perkebunan Jawa Barat data tahun 2017, Provinsi Jawa Barat telah memproduksi 6.378 ton cengkih. Harga cengkih kering di Jawa Barat berkisar Rp 85.000/Kg. Daerah penghasil cengkih terbaiknya adalah Sukabumi, Tasikmalaya, Garut, Sumedang, Cianjur, Bogor, dan Purwakarta. Luas lahan 34,941 Ha.

Petani butuh perhatian

Ditengah produksi yang membaik, harga cengkeh justru sedang turun ke kisaran Rp 70.000 hingga Rp 85.000 per kilogram dari biasanya yang bisa mencapai Rp 100.000 per kilo. Memang, hal itu diimbangi dengan peningkatan penyerapan produksi cengkih baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Harapannya selama keseimbangan ini masih terjaga, maka minat petani masih besar terutama untuk mensuplai produksi pabrik rokok.

Kebutuhan cengkih untuk pabrik rokok setahun adalah 115,32 ribu ton atau menyerap hingga 93% produksi nasional, dan sisanya digunakan untuk obat-obatan, kebutuhan farmasi, dan bumbu-bumbuan. Sehingga dari sisi industri, produksi dalam negeri telah memenuhi kebutuhan sektor pengolahannya.

Meskipun dengan produksi yang fluktuatif, pabrik rokok dan industri pengelola dapat menyiapkan buffer stock dan menyimpan cengkih. Oleh karenanya dapat dikatakan Indonesia sebenarnya telah swasembada cengkih.

Karena itulah selayaknya prestasi produksi cengkih ini patut mendapat perhatian. Permintaan cengkih dari dalam dan luar negeri yang terus bertambah harus diimbangi dengan produksi cengkih yang masif demi meningkatkan pendapatan nasional dan juga kesejahteraan petani lokal. Sehingga, cengkih menjadi komoditas ekspor yang semakin menjanjikan. (@lee)

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Cengkih; https://misterexportir.com/ekspor-cengkeh/;

http://www.goexport.org.; http://perpustakaan.bappenas.go.id/; Pacitan.com Pindai.org Liputan6.com;

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2018/01/06/; https://harga.web.id/prediksi-harga-cengkeh-tahun-2016.info. Foto: wikimedia commons