Fakultas Teknik Universitas Widyatama menggelar Mini Conference Indonesia Cisco Networking Academy. Acara yang diselenggarakan di Gedung A Lantai 4 Rektorat Widyatama tersebut dihadiri dosen dari beberapa Universitas seperti Telkom University Bandung, STIKOM Internasional Cirebon, IKMI Cirebon serta perwakilan guru SMK regional Jawa Barat.
Dengan tema Mini Conference, bertujuan untuk peningkatan kualitas sertifikasi aplikasi system Informatika Cisco agar ada penyetaraan di antara guru serta dosen di bidang akademik. Pemateri pertama dari Cisco yang diwakili Mahfudin Zufri S.T.,M.T. yang juga dosen tetap Institut Pertanian Bogor (IPB) dan sebagai Top Instructure of Cisco department of physic menjelaskan Program Jaringan Baru pemakaian Aplikasi (Perbedaan aplikasi dulu dan sekarang).
Cisco Systems merupakan perusahaan terbesar dan terkemuka di dunia yang memproduksi perangkat keras untuk jaringan internet dan intranet. Peralatan tersebut meliputi jaringan komputer dan komunikasi mulai dari hub sampai peralatan besar seperti switch ATM (Asynchcronous Transfer Mode) lebih dari 90 % komunikasi internet melewati peralatan router yang dibuat oleh Cisco. Beroperasi di lebih 100 negara di dunia dan baru tahun 1995 membuka kantor cabang di Indonesia. Cisco memanfaatkan teknologi internet untuk memberikan pelayanan kepada para pemakai produk -produknya. Mulai dari informasi produk, edukasi dukungan teknis, sampai pada layanan bisnis dapat diakses melalui internet.
Pembicara kedua Ibu Sri Suning Kusuma- wardhani,S.T.,M.T. instruktur Training Center of Academy Support. Beliau yang memandu instruksi aplikasi system Cisco yang baru kepada para audience yang hadir. Bangga menjadi homebase mini conference, berharap di tahun depan Universitas Widyatama menjadi salah satu pilihan tempat Big Conference dimana acara tersebut bekerjasama dengan korporasi CISCO dengan peserta dari berbagai mancanegara, ujar Sriyani Violina, M.T. Ketua Prodi Teknik Informatika Widyatama.
Mini conference ini memiliki beberapa benefit bagi dosen Universitas Widyatama, guru dan peserta lainnya yang menghadiri acara tersebut. Diantaranya bagi civitas dapat lebih dikenal pihak luar, lulusan Universitas Widyatama lebih diakui lulusannya karena memiliki kelebihan dalam hal sertifikasi. 26 Maret 2015
7 Maret 2015, Universitas Widyatama (UTama) menerima kunjungan dari SMAN 9 Bandung. Rombongan dipimpin Ibu Supriyadi selaku Koordinator Guru BK SMAN 9 Bandung dan Guru-guru perwakilan Sekolah, serta 50 siswa terdiri dari beberapa jurusan yang sangat berminat masuk Universitas Widyatama. Acara dilanjutkan dengan melaksanakan try out UN sebagai bentuk pelatihan hardskill agar siap menempuh UN.
Didi Tarmidi SE., MSi Dosen FBM UTAMA, kandidat doktor MSDM Universitas Negeri Jakarta, alumnus Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan UNPAD
Betapa kurangnya kekhawatiran akan bisnis, jika kita dapat memprediksi masa depan dengan kejelasan seperti taruhan dalam sebuah peristiwa olahraga Banyak isu operasional akan tersisa, jika tidak mengidentifikasi kemenangan dengan meyakinkan pertumbuhan ekonomi. Penelitian untuk ilmu pengetahuan itu sangat penting fungsinya bagi arah kebijakan institusi pendidikan. Sarjana ekonomi memandang apa yang dilakukan Nobel Lareate dan warisan Kauffman, Edmund Phelps dalam kontribusi entrepreneurshipnya kepada masyarakat menjadikan mosaik yang membawa teori dan praktek lebih dekat bersama.
Bertanyalah pada diri anda sendiri. Apa yang membantu keberhasilan tersebut Apakah enerji tanpa batas sebuah entrepreneur, gagasan baru yang hebat, atau kerjasama dengan budi luhur atau modal besarkah atau kemampuan manajemen Ini pertanyaan besar ketika pertumbuhan ekonomi domestik kita melemah, sementara pola hidup enak, dan nilai- nilai secara umum sedang dipertanyakan lintas masyarakat? utamanya memperdebatkan moralitas outsourcing dan rightsizing tenaga kerja. Sementara instink daya tarik just do it bagi perilaku entrepreneurship bisa jadi alasan dan fakta sebenarnya, sedangkan penelitian memberikan pandangan signifikan dan promosi kemakmuran.
Sedikit orang mungkin mempertanyakan kontribusi ekonomi yang besar dari perusahaan seperti: Google, Dell, Starbucks, Microsoft, dan perusahaan inovatif lain memberi pengaruh lebih baik bagi standar kehidupan di negara kita bahkan seputar dunia. Kekuatan apakah yang memacu mereka, sehingga menjadi pepatah terkenal dari perusahaan garasi ke rumah saat ini Jika kita dapat memahami, mungkin elemen- elemen entrepreneur lain mempunyai peta jalan untuk memandu ke jalan sukses yang mirip di atas.
Seseorang mungkin berlabel entrepreneur paling sempurna sebuah oxymoron (yang tampaknya bertentangan) atau menyebut science entrepreneurship yang tidak pasti. Tetapi proses ini seperti yang lain akan dapat lebih dipahami bila melalui riset yang teliti. Hari ini orang menanyakan pertanyaan dasar, Apa yang harus dilakukan untuk memulai sebuah perusahaan Saya kira akan dapat memperoleh jawaban lebih baik daripada mereka peroleh tiga atau bahkan sepuluh tahun lalu. Layanan jasa beasiswa dari yayasan-yayasan telah membantu menciptakan bahan kursus entrepreneur, bahkan sekarang mendukung program yang tersedia. Untuk itu, kita selalu mencoba membangun tubuh ilmu pengetahuan dibaliknya. Dengan melihat kemenangan entrepreneur dan dengan mendukung dana penelitian sebagai pola serta kelaziman kegiatan awal, kita coba menemukan prinsip yang akan memandu program lebih efektif, kebijakan public lebih cerdas serta entrepreneur lebih berhasil. Pembuat kebijakan saat ini atau seseorang yang akan menjadi entrepreneur, serta beasiswa akademis masih butuh menjawab pertanyaan mendasar: Apa yang dilakukan untuk memulai dan menumbuhkan perusahaan inovatif tinggi semacam Google atau Starbucks Bagaimana Steve Jobs atau Bill Gates lepas sekolah mencari opportunity recognition Hal-hal ini memunculkan pertanyaan sederhana, tetapi kepentingan mereka tidak dapat dinyatakan terlalu keras. Kuncinya untuk pertumbuhan ekonomi kita yang berkelanjutan- dan ekonomi-ekonomi lain– terletak pada perusahaan dan individu dalam memperoleh jawaban benar.
Masalah Inovasi Perusahaan
Tipisnya masalah entrepreneurship di Amerika sungguh menakjubkan. Penelitian terbaru sebuah yayasan Amerika telah mendanai sekitar 440.000 orang Amerika memulai bisnis setiap bulan. Meski pun kebanyakan berspekulasi atau tipikal bisnis kecil – pagu kontraktor lokal dan restoran misalnya, teknik kecil dan perusahaan profesional pada ukuran puncak dari sejumlah orang ke beberapa lusin. Walaupun bisnis kecil penting, melayani kita dengan banyak cara, nilai terpenting khususnya terletak pada sesuatu inovatif untuk dijual sehingga dapat memindahkan sebuah usaha akar rumput ke pertumbuhan.
Sebuah alasan perusahaan inovatif yang merupakan hal penting adalah kreasi pekerjaan. Lihatlah daerah-daerah yang tumbuh di Amerika Serikat: anda akan secara konsisten menemukan satu atau lebih perusahaan muda yang telah sedang tumbuh pesat, mempekerjakan ribuan, jika tidak puluhan ribu orang. Sebaliknya, daerah-daerah dan pelosok yang tergantung kematangan dan besarnya perusahaan, ditambah percampuran birokrasi ekonomi dan modal entrepreneurship susah mencetak pekerjaan baru di saat jenuh.
Definisi perusahaan inovasi adalah ide atau gagasan perusahaan. Gagasan itu dapat menjadi banyak bentuk: produk baru, layanan baru, atau cara-cara melakukan hal-hal yang menghemat uang, menyediakan lebih yakin atau kedua-duanya. Perusahaan yang benar-benar inovatif, sebaliknya cenderung tumbuh ekplosif sebab mereka akan menghantarkan sesuatu dimana konsumen atau bisnis lain benar-benar ingin dan tidak dapat menemukannya dimana pun. Selanjutnya pertumbuhan perusahaan akan memandu ke pertumbuhan ekonomi, menggerakkan lebih banyak keluaran dan memperbaiki standar hidup untuk konsumen mereka dan pegawai mereka.
Teka-Teki Pertumbuhan
Tetapi ada sebuah teka-teki berdasarkan permainan kata-kata. Sementara mempunyai gagasan besar dapat memandu pertumbuhan, juga seringkali benar bahwa perusahaan harus berskala cepat agar melaksanakan gagasan mereka. Intel dan Federal Express harus besar untuk melakukan apa yang telah mereka lakukan. Dan kita yakini ada perusahaan perusahaan yang tidak pernah tumbuh membuat perbedaan yang mungkin telah mereka buat. Kita tahu, misalnya banyak teknologi tinggi yang menjanjikan, yang mana kasus ini disyaratkan atau tidak oleh perusahaan lebih besar, dan yang mungkin atau tidak mengembangkan potensinya secara penuh. Penelitian melalui dana yayasan yang ada, menunjukkan kebenaran bagi perusahaan yang dimulai oleh wanita dan minoritas. Perkapita, kedua kelompok meluncur lebih cepat daripada normanya. Tetapi perusahaan perusahaan ini mengatasinya cenderung tetap kecil. Dimana pun ternyata tidak membuka sumbat potensi.
Tipisnya masalah entrepreneurship di Amerika sungguh menakjubkan. Penelitian terbaru sebuah yayasan Amerika telah mendanai sekitar 440.000 orang Amerika memulai bisnis setiap bulan.
Sehingga pertanyaan-pertanyaan meningkat. Apakah inti gagasan lebih baik diperlukan? Model Bisnis yang lebih baikkah? Pelaksanaan lebih baikkah? Dukungan lebih baikkah untuk mencapai pertumbuhan?
Mungkin beberapa atau semua faktor-faktor ini menyumbang kurangnya pertumbuhan perusahaan. Ide potensi tinggi mungkin tidak jelas, sebab sebagian mereka tidak selalu radikal atau sepenuhnya baru. Google bukan pertama bergerak di bisnis search engine. Tidak pula Starbuck rantai toko kopi pertama. Tetapi keduanya memperbaiki keberadaan format cukup baik, sehingga menjadi pemenang. Lebih sering daripada tidak, ide-ide besar datang dari jeweran tidak terlalu kuat. Fred Smith disebut sebagai petualang Federal Express sebab dimaknai pertama menjalankan hantaran cepat untuk Sistim Federal.
Ketika konsep diputuskan, Smith mengembangkan strategi untuk melayani pasaran bisnis umum. Sisanya tinggal sejarah. Satu kunci untuk tidak mengunci pertumbuhan, mungkin menemukan lebih baik cara-cara mengidentifikasi pengembangan perbaikan marjinal, gagasan yang dapat membuktikan jadi besar dengan pelaksanaan benar. Bagaimana pun banyak cara untuk mengeksekusi. Misalnya, sebuah perusahaan dapat mencoba tumbuh dengan penetrasi pasar sepenuhnya lebih total, menuai barang-barang lebih kepada konsumen. Memasuki pasar baru bisa berarti memperluas geografis, atau menjual ke industri lain atau segmen berbeda daripada sebelumnya. Sebuah perusahaan dapat tumbuh melalui aliansi dengan perusahaan-perusahaan lain, atau melalui pengenalan, dan bisa membiayai pertumbuhan dengan mencari investor luar, atau dengan meminjam atau dengan usaha sendiri.
Kebanyakan pertumbuhan perusahaan menggunakan beberapa campuran semua di atas, tetapi campuran yang paling baik untuk siapa, di panggung apa? Ada banyak aturan bagus untuk membuat pilihan-pilihan, dan pilihan-pilihan kritis sebab dengan pertumbuhan menjadi banyak resiko. Dalam sebuah penelitian, 500 wirausaha, yang menemukan pertumbuhan cepat secara pribadi membangun perusahaan, Amar Bhide dari Columbia Business School mempelajari bahwa kebanyakan mendatangkan resiko mengerikan pada awal mulai petualangannya. Mereka ingin lepas landas dengan istilah heads I win, tails dont lose much. Resiko terbesar cendrung datang kemudian, ketika jauh lebih banyak modal dan lebih luas keahlian dibutuhkan, dan ketika lebih banyak kehilangan. Jika usaha gagal kemudian sebuah perusahaan yang telah berkaitan berlangsung dan membutuhkan uang lebih mungkin uang lebih banyak dapat hilang.
Langkah-Langkah Menuju Teori
Adalah keraguan kita akan sampai pada formula sederhana untuk mencapai kemenangan gagasan dan mendikte bagaimana menumbuhkan bisnis. Perusahaan muda dan industri-industri mereka berbeda sangat lebar, dan terlalu banyak variabel masuk permainan, termasuk susah mengukur variabel manusia seperti ketahanan perusahaan. Sasaran kita sudah lebih cukup: merawat sebuah dasar teori pertumbuhan entrepreneurial yang lebih sempurna daripada yang sekarang ada.
Saat ini ada teori umum yang kurang diterima daripada jalan metriks dan aturan aturan jempol (beberapa meragukan). Tidak hanya mengisi kosong dan menyambungkan titik di tubuh pengetahuan sekarang sekalipun dari ilmu ekonomi, psikologi, atau manajemen. Kami percaya kami dapat membawa lebih tangguh ke pekerjaan evaluasi dan lebih maju dalam membantu pertumbuhan perusahaan muda. Perguruan tinggi atau universitas bisa juga membuat semacam careercentre tidak hanya mengutip/menempel guntingan koran atau majalah sebagai informasi jobfair. Lebih jauh sebaiknya menggandeng perusahaan untuk menampung temuan mereka dan memberikan sumber daya manusianya untuk diterima bekerja langsung. Tip-tip yang perlu dipikirkan saat ini:
Menyediakandukungan penelitian orisinil
Tantangan untuk yayasan-yayasan yang mendanai membuat penelitian orisinil sebagai dasar pengembangan perusahaan muda.
Menggabungkanpeneliti satu sama lain
Banyak penelitian bagus telah dilakukan tetapi belum tercerna atau sepenuhnya dikenal. Karena itu menyambungkan yang belum terjalur.
Menambangpengetahuan yang membantu pertumbuhan perusahaan muda
Menyatukan investor malaikat, perusahaan pemodal, pemerintah,
lembaga non profit dan program entrepreneurship universitas menyatu tidak terpisah berdasar pengalaman.
Mewawancarai dan membandingkan serangkaian enterpreneurnya Bill Gates dan Michael Dell tahu persis bagaimana mengembangkan inovasi perusahaannya.
Ingatlah bahwa psikologi dan ekonomi awalnya dipertanyakan, kemudian fokus beasiswanya. Sementara pertumbuhan kewirausahaannya mungkin secara alami tinggi tidak pasti, berkaitan dengan teori dan praktek. Oleh karenanya bergerak menuju sains yang lebih lengkap dan tidak kurang dari permainan tebak-tebakan, sebuah tantangan besar. Tetapi itu memang berharga, penting usaha jika kita akan membuka sumbat dan memaksa potensi besar bangsa entrepreneurship.
Unit Kegiatan Mahasiswa Bulutangkis, Tim Bulutangkis Putra Universitas Widyatama meraih Juara 1 Telkom Engineering Badminton Super Challenge 2015 tanggal 01 s.d 05 April 2015 di Student Center Telkom University. Semoga menjadi pemicu bagi prestasi Universitas Widyatama selanjutnya.
Wakil Rektor I Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan terpilih sebagai GAPS Ambassador. GAPS bertujuan membangun jaringan di seluruh dunia untuk pendukung akses yang lebih besar bagi pendidikan pasca-sekolah menengah.
GAPS Ambassdor akan bertindak sebagai juara untuk pekerjaan inisiatif di negara atau wilayah mereka. Mereka juga akan membentuk kemajuan dengan menjadi bagian dari jaringan di seluruh dunia.
Manfaat dari kehadiran di acara GAPS dimulai dengan GAPS Kuala Lumpur pada tahun 2015. Pada bulan Oktober GAPS akan memberikan event di Eropa, Amerika dan Afrika di tahun yang akan datang.
Tim Taekwondo UTama berlaga tandang pada memperebutkan trophy. Akhir laga Universitas Universal Taekwondo Indonesia Profesional Widyatama kembali memenangkan Juara (UTIPro) di Yogyakarta. Para peserta yang terdiri Umum 1 Kejuaraan Nasional Taekwondo 2015. dari beberapa universitas dan independen Mahasiswa Widyatama yang menjemput saling menunjukkan keunggulannya untuk kemenangan adalah:
Banyak institusi, organisasi swasta maupun publik melakukan assessment untuk mendapatkan sumber daya manusia yang tepat. Konsep assessment adalah untuk mengidentifikasi dan menjaring pegawai, yang dinilai memiliki potensi dari sisi manajerial (managerial skill) untuk menduduki suatu jabatan tertentu di kemudian hari (future responsibility). Untuk membuktikan bahwa pegawai kompeten pada profesi tidak harus selalu menggunakan metode yang sama, namun tergantung kepada kondisi kemampuan dan psychologis pegawai yang akan di assess tersebut. Metode penulusuran bukti yang dimaksud dapat melalui: portofolio, observasi, wawancara, hasil kerja, dan juga melalui testing (www. astindo.org). Secara umum tujuan assessment adalah memilih calon-calon pimpinan handal dan siap menghadapi tugas-tugas ke depan, juga digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan pengembangan pegawai agar lebih siap menghadapi tugas-tugas yang akan diberikan di kemudian hari (edratna.wordpress.com).
Assessment Center pada awalnya digunakan swasta khususnya Manajemen Sumber Daya Manusia baik pada tahapan seleksi, penempatan hingga penjaringan calon calon manager tingkat menengah dan tinggi. Metode ini diyakini memiliki tingkat objektifitas dan keakuratan yang cukup tinggi untuk meletakkan seseorang yang memiliki kemampuan dan keahlian tertentu pada posisi dan jabatan tertentu.
Untuk mengetahui lebih jauh assessment center -LAN, Komunita menyempatkan diri berkunjung ke Lembaga Administrasi Negara (LAN) menemui Kepala Bidang PKKA (Pemetaan Kompetensi dan Kapasitas Aparatur), Euis Nurmalia, dan Kepala Sub Bidang Pengembangan Instrumen, Krismiyati Tasrin.
Euis: Kebiasaan dalam menggunaan istilah assesment center di lingkungan lembaga kami sebenarnya merupakan salah satu unit pelaksana untuk melakukan pemetaan kompetensi. Jadi, pada dasarnya unit ini bisa disebut sebagai bidang pemetaan kompetensi dan kapasitas aparatur. Pada prinsipnya assesment memiliki 2 fungsi, yaitu: pertama, dalam konteks development artinya bahwa segala hal yang menjadi strong point bagi kebutuhan pengembangan institusi dengan cara melakukan pemetaan. Misalnya: kebutuhan pelatihan, pengembangan dan lainnya. Sementara yang kedua, yakni suatu assesment yang bertujuan untuk proses penyeleksian. Dalam proses ini bersifat untuk memilih para kandidat pegawai yang telah melakukan pendaftaran. Setiap institusi/organisasi yang memiliki database baik, pasti nantinya akan mampu menempatkan serta memetakan orang-orang potensial guna menduduki jabatannya masing-masing pada posisi tertentu.
Komunita:Jadi,sayakirakedudukanAssesmentCenter dalam suatu organisasi/institusi dikaitkan dengan kaderisasi memang diperlukan.
Euis: Iya memang dibutuhkan. Ketika kita melakukan proses assesment, maka syarat mutlaknya harus memiliki standar kompetensi. Seseorang yang telah menduduki posisi jabatannya selama bertahun-tahun belum tentu memenuhi standar kompetensi manajerial di bidang tersebut. Nah, proses assesment sebenarnya ditujukan dalam rangka melakukan pengembangan agar nantinya orang tersebut dapat menyadari tentang keterbatasan diri. Untuk assesment center yang dipandang sebagai metode merupakan suatu proses penilaian terhadap para pegawai guna memperoleh mutu standar kompetensi. Ciri khasnya yaitu dengan memiliki multi assessor dan multi simulasi yang diperoleh berdasarkan standar kompetensi jabatannya. Adapun yang dimaksud multi assessor dan multi simulasi yakni bagian integrasi seseorang dalam melakukan penilaian dan pengamatan kepada para peserta yang memiliki lebih dari satu orang penilai dengan menggunakan variasi simulasi tertentu sehingga diperoleh suatu kesimpulan/evaluasi akhir guna menghindari unsur-unsur subyektivitas. Jumlah simulasi yang diterapkan kepada para peserta tergantung dari posisi jabatannya masing-masing berdasarkan aturan mainnya. Contoh: metode assesment center ini biasa dilakukan oleh 3 orang assessor sedangkan multi simulasi untuk level eselon 2 berjumlah 3 materi simulasi sementara level dibawahnya bisa berjumlah kurang dari 3. Hasil dari semua penilaiannya akan diumumkan berdasarkan profil kompetensi masing-masing.
Konsep assessment adalah untuk mengidentifikasi dan menjaring pegawai, yang dinilai memiliki potensi dari sisi manajerial (managerial skill) untuk menduduki suatu jabatan tertentu di kemudian hari (future responsibility)..
Komunita:Apakahsangatdimungkinkansuatu organisasi yang memiliki tata nilai tertentu, kemudian tata nilai tersebut digunakan sebagai acuan yang diterapkan ketika proses rekrutmen, pemeliharaan dan pengembangan pegawai
Euis & Kris: Sangat dimungkinkan untuk diterapkan secara softskill-nya. Karena memang pada dasarnya menentukan standar kompetensi masing-masing level bukan wewenang kami seutuhnya sebagai unit pelaksana. Jadi sebenarnya dikembalikan kepada kebutuhan stakeholder tersendiri dengan melihat pada jenis dan karakteristik organisasinya. Hal ini tentu bias menjadi berbeda antara satu organisasi dengan unit organisasi lainnya. Secara teoritis, terdapat 2 hal agar kita dapat menyusun suatu standar kompetensi yakni: pertama, berbicara tentang visi, misi, budaya organisasi dengan disisipkan nilai-nilai tertentu dan strategi organisasinya. Kemudian yang kedua, berbicara mengenai karakteristik pekerjaan dan tanggungjawabnya. Nah, kesemuanya tersebut akan dievaluasi sehingga menghasilkan kualitas standar kompetensi bagi kebutuhan posisi suatu jabatan. Pada akhirnya seseorang yang menempati posisi jabatannya harus memenuhi standar kompetensi sehingga pekerjaannya tersebut dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Komunita: Menurut pengamatan kami terdapat hal-hal tidak direncanakan mengenai jalur karir pegawai negeri sipil (PNS) yang mengambil jenjang pendidikan tinggi yakni S2 maupun S3. Sehingga akhirnya banyak pegawai dengan jenjang pendidikan S2/S3 yang tidak menduduki posisi kepemimpinan. Bagaimana menyikapi permasalahan tersebut
Euis dan Kris: Hal itu terjadi dikarenakan memang tidak ada pemetaan dari awalnya. Paling yang mempengaruhi ketika seseorang memiliki inisiatif untuk menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi secara jabatan akan naik dalam konteks golongan, tetapi tidak ada garansi dalam menduduki posisi jabatanstruktural. Oleh karenanya tugas besar kami sejak digulirkannya ASN (Aparat Sipil Negara) yakni dalam rangka mengedukasi seseorang guna mencapai keberhasilan serta manfaat diadakannya pola assesment ini. Setiap tahapan dalam proses assesment selalu diselenggarakan yang namanya competency profiling.
Komunita:Jika kita akanmenyusunsuatu standar kompetensi minimal ada orang yang memiliki kualitas pengetahuan lebih tinggi. Bagaimana solusinya
Euis dan Kris: Untuk metode competency profiling yang kami lakukan ada beberapa cara. Yang pertama dengan melakukan proses wawancara sebesar 360o dengan artian bahwa kita melakukan wawancara terhadap para pemegang jabatan (job-holder) yang akan dinilai. Misalnya yang dinilai mulai dari level 3, maka ada beberapa pegawai eselon 3 yang diwawancarai dengan melakukan penggalian mulai dari job-des, aktivitas harian dan insidental, tanggung jawab, tantangan terbesar dalam pekerjaan, hubungan antar rekan kerja, dan lain sebagainya. Harapan mereka yang telah berada di jenjang eselon 3, seharusnya memiliki standar kompetensi yang semestinya mumpuni pada bidang tersebut bukan sekedar tampang gelarnya saja. Dari hal-hal tersebut, maka kami mulai menjembatani diantara variasi ekspektasi sampai kita menemukan jenis dan levelling kompetensinya. Meskipun kita juga melakukan penelusuran terhadap dokumen-dokumen sekunder yang terkait di dalamnya.
Komunita: Untuk output-nya sendiri sudah berapa orang pegawai yang telah dihasilkan oleh tim pelaksana LAN dalam melakukan assesment
Euis dan Kris: Kalau diperkirakan cukup banyak juga output yang dihasilkan. Kurang lebih hingga sekarang ini masih dilaksanakan sebanyak 180-an orang di tahun 2015 saja. Sebenarnya diawal kami hanya mentargetkan sebesar 240 orang, dikarenakan prosesnya cukup lama dalam melakukan kegiatan assesment tersebut. Idealnya seharusnya memakan waktu 2 bulan saja, mulai dari proses persiapan awal hingga akhir pelaksanaannya. Keunggulan kegiatan assesment center itu adalah adanya multi assessor dan multi simulasi namun ada juga yang menjadi faktor kelemahan, diantaranya: memiliki proses yang cukup panjang/ lama dan berbiaya cukup mahal.
Komunita: Sejauh ini layanan masih ditujukan pada lembaga pemerintahan. Apakah memungkinkan swasta/ umum memanfatkan assesment disini atau juga melakukan kemitraan pada aspek-aspek tertentu
Euis dan Kris: Sementara ini belum ada pelaksanaan proses assesment bagi kelembagaan non pemerintah. Namun yang pernah dilakukan baru bersifat semi-pemerintah yaitu dengan lembaga otorita batam karena umumnya pegawai di lembaga tersebut berasal dari PNS (pegawai negeri sipil). Jadi, proses assesment yang telah dan banyak kami lakukan hanya dengan aparatur pemerintah pusat dan daerah saja. (Written by Abdul Rozak)
Yayasan dan Universitas Widyatama menyelenggarakan Hari Autis sedunia. Acara yang berlangsung di Gedung Serba Guna Widyatama diselenggarakan pada hari Kamis, 2 April 2015. Acara yang diselenggarakan dalam rangka Awereness Autism Day mengundang Kementerian Sosial Republik Indonesia yang diwakili Drs. Samsudi ( MM Direktur Jenderal Rehabilitasi Kementrian Sosial RI), Gubernur Provinsi Jawa Barat diwakili oleh Drs. H. Dady Iskandar MM Kepala Biro pelayanan Sosial Dasar SEKDA, Ibu Atalia Praratya Ridwan Kamil, yang hadir sebagai Ketua TP. PKK Kota Bandung, Perwakilan dari Dinas Sosial, Hikmat Ginanjar, M.Si (Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup) Kota Bandung dan tamu undangan lainnya.
Diiringi tatalu dan tarian tradisional persembahan dari anak-anak penyandang disabilitas, acara berjalan begitu meriah. Rangkaian acara dilanjutkan dengan beberapa persembahan siswa/i Art Theraphy Center Widyatama, sebagai unjuk kreativitas mereka.
Acara yang digagas Art Therapy Center bertepatan dengan Hari Autis Se-dunia mengangkat tema Autism is not A Joke.
Samsudi dalam sambutannya mengatakan bahawa kegiatan ini merupakan sebuah motivasi bagi pemerintah khususnya. Bahwa banyak ruang yang bisa diupayakan untuk mereka agar bisa hidup berdampingan dengan kita. Upaya Art Theraphy Center Widyatama bekerjasama dengan Radio Nasional memungkinkan anak disabilitas dapat dirangkul dan mendapat pendidikan
Acara dilanjutkan Talkshow dengan narasumber Idang Rasjidi, Sdr. Shaku Hachi Rasjidi, dr. Aisah? ?Dahlan, Sdr. Antonius Tyaswidyono
Murti. Dr. Anne Nurfarina, S.Sn., M.Sn. selaku Ketua Art Theraphy Center/ATC menjelaskan perlu treatment khusus bagi anak penyandang disabilitas. Terapi di ATC berbasis sensori audio visual, motorik, dan bahasa sesuai dengan kasus masing-masing anak. Kegiatan treatment khusus ini bertujuan untuk membangun kemampuan behavior dan life skill anak-anak penyandang disabilitas, tambahnya. Dalam sistem ini akan diberlakukan terapi berbasis pada pengembangan behavior serta life skill melalui sistem pembelajaran.
Pekan Cahaya Quran ke-03. Menjaga kemuliaan akhlak menjadi kunci bagi generasi penerus bangsa yang mulia. Indonesia. Pendidikan merupakan proses transfer ilmu pengetahuan dan peradaban? bertujuan mempersiapkan generasi dan masyarakat baru yang lebih ideal dalam proses pembangunan bangsa itu sendiri. Lembaga pendidikan sebagai wadah pembelajara n memiliki fungsi sosial-agen perubahan.
Karena itu, lembaga pendidikan selayaknya mampu mengantarkan peserta didik sebagai agen perubahan sosial di masyarakat? Begitu banyak Indonesia melahirkan para ahli, diploma, sarjana, magister, doktor bahkan bergelar profesor. Namun, negeri ini masih saja mengalami krisis akhlak. Membangun kebangkitan generasi penerus bangsa yang mulia tentunya merupakan jalan perubahan.
Oleh karena itu, pendidikan tidak cukup hanya mengajarkan anak menjadi pandai, menguasai ilmu dan teknologi, pandai bicara di forum, pandai mengelola organisasi,?dan sejumlah indikator kasat mata yang sering memukau. Tetapi yang mendasar bagaimana melalui pendidikan dapat menciptakan generasigenerasi penerus bangsa yang berakhlakul karimah, sehingga dapat membuat negeri ini menjadi lebih tentram, aman, dan bersih dari korupsi. Yayasan Widyatama dalam 42 tahun perjalanannya sejak IAB, STAMP-STIEB-STTWSTIBB-STDKV, akhirnya Universitas Widyatama dengan landasan idiil Pancasila serta nilai-nilai inti Disiplin, Jujur, Inovatif, Tekun, dan Ulet (DJITU) senantiasa berusaha mentransformasi diri membangun pendidikan berkualitas bagi anak-anak bangsa.
Yayasan Widyatama berusaha mengejawantahkan visi dan misinya mencerdaskan kehidupan bangsa secara utuh, dengan mengedepankan kompentensi dan karakter. Sehingga diharapkan mewujudkan alumni, generasi penerus bangsa yang mulia. Sehubungan dengan itu, bertepatan bulan Ramadhan 1436 H Yayasan Universitas Widyatama, Universitas Widyatama bekerjas ama dengan Abditriyasa Foundation menyelenggarakan Pekan Cahaya Quran yang menjadi agenda setiap tahun. Pekan Cahaya Quran III diselenggarakan tanggal 25 Juni 2015 s.d 28 Juni 2015 mengandung berbagai aktivitas ibadah: pesantren kilat yang di penghujung kegiatan diimplementasi dengan bakti sosial, pengobatan gratis, bazaar, serta pembagian sembako bagi warga masyarakat di lingkungan sekitar kampus Widyatama.
Pekan Cahaya Quran, yang bertema Kebangkitan Generasi Penerus Bangsa yang Cerdas Mulia untuk Indonesia memaparkan kisah penuh hikmah, atau fenomena aktual kehidupan, serta mengajak kita senantiasa berpikir dan berpandangan positif. Kegiatan ini, mengupas pendalaman tentang paradigma hikmah sebagai jalan mewujudkan generasi cerdas mulia penerus bangsa, hikmah syukur nikmat iman kepada Al Quran, mempelajari dan memahami Al Quran. Juga penerapan agama secara benar dari sisi kesehatan, dengan membedah Neuro-Science, dan ditutup dengan penggambaran Behaviour Modelling. Narasumber yang mengisi acara adalah: Ustad Muhammad Nurhadi/ Cak Nur, Asep Murabi, Riza Abu Sofyan/ Abu Marlo, Jack Spancer, Ust. Zulkifar Lantoresano, Ust. Kamal Mustofa. DR. dr. Tauhid Nur Azhar, MSi. Med, dr. Moch. Rizkar Arev,? Sp.OG (K), dan Adipura.
Program Studi Bahasa Jepang bekerja sama dengan MGMP Bahasa Jepang Kota Bandung menyelenggarakan Olimpiade Bahasa Jepang Ke-2 Tingkat SMA/SMK Se-Kota Bandung. Acara diselenggarakan ?di ?SMA
Negeri 22 Bandung pada tanggal 10 s.d. 11 Juni 2015 bertema Tingkatkan Prestasi dan Kreativitas Peserta Didik melalui Olimpiade Bahasa Jepang.