Mengapa Dan Apa Kewirausahaan?

0
4,978 views

Entrepreneur berasal dari kata entrependre (bahasa Perancis) atau to undertake (bahasa Inggris) yang berarti melakukan. Karena itu kewirausahaan bukanlah mitos, atau bakat dari lahir atau milik etnis/suku tertentu melainkan sesuatu yang realistik atau construct yang dapat dipelajari melalui proses pembelajaran, pelatihan, simulasi, dan magang secara intent. Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang memiliki visi dan intuisi yang realistik sekaligus seorang implementator yang handal dalam penguasaan detail-detail yang diperlukan untuk mewujudkan visi pribadi maupun organisasinya. Jiwa entrepreneur tidak identik dengan bisnis komersial.

Namun, mengapa seorang entrepreneur dapat lebih tangguh dari yang lain Kuncinya adalah pada etos kerja, yaitu keyakinan yang kuat dan mendalam mengenai nilai penting dari bekerja yang ditekuninya. Seseorang dengan keyakinan bahwa usahanya bermakna penuh bagi hidupnya akan berjuang lebih keras untuk berhasil. Schumpreter melakukan investigasi terhadap dinamika di balik perubahan ekonomi dan menemukan unsur yang disebut inovasi. Aktor ekonomi yang membawa inovasi tersebut disebut entrepeneur. Jadi entrepreneur adalah pelaku ekonomi yang akan membuat perubahan . Seorang entrepreneur akan mengarahkan usahanya untuk mencapai potensi keuntungan dan dengan demikian mereka mengetahui apa yang mungkin atau tidak mungkin mereka lakukan. Artinya seorang entrepreneur itu harus selalu mengetahui pengetahuan (atau informasi) baru – dimana orang banyak belum mengetahuinya.

Kemudian pengetahuan atau informasi baru tersebut dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan. Bukankah dengan inovasi juga kita bisa mendapatkan pengetahuan, informasi, bahkan teknologi baru? Ketika dunia di penuhi ketidakpastian, proses tersebut kadang mengalami sukses dan gagal. Namun seorang entrepreneur selalu berusaha memperbaiki kesalahannya. Jadi, jangan heran kalau orang tua atau guru-guru kita selalu mengatakan bahwa kegagalan itu adalah sukses yang tertunda, Belajarlah dari kesalahan. Seorang wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan inovatif.

Selain itu, seorang wirausahawan menjalankan peranan manajerial dalam kegiatannya, bukan manajemen rutin pada operasi yang sedang berjalan. Seorang individu mungkin menunjuk kan fungsi kewirausahaan ketika membentuk sebuah organisasi, tetapi selanjutnya menjalankan fungsi manajerial tanpa menjalankan fungsi kewirausahaannya. Jadi kewirausahaan bisa bersifat kondisional. Jika diamati, pertumbuhan kelompok wirausaha secara integral tidak terlepas dari lingkungan di mana ke lompok – kelompok itu berada . Wirausaha akan tumbuh jika lingkungan menghargai orang-orang yang kreatif dan menyediakan sarana dan prasarana agar kreativitas itu dapat memenuhi kebutuhan masyarakat lingkungan.

Secara ekonomik, seorang wirausaha adalah seorang yang berkemampuan mengkomparasi sumberdaya untuk menghasilkan suatu output. Kelompok wirausaha dapat memberikan multiplier effect bagi lingkungannya, karena seorang wirausaha senantiasa memberdayakan lingkungan dalam setiap aktivitas yang dilakukannya. Wirausahawan adalah seorang katalisator. Mereka adalah orang-orang yang melakukan tindakan sehingga suatu gagasan bisa terwujud menjadi suatu kenyataan. Mereka menggunakan kreativitasnya untuk senantiasa melakukan pengembangan berkesinambungan. Wirausahawan adalah seorang yang mengorganisasikan dan mengarahkan usaha dan pengembangan baru, memperluas dan memberdayakan suatu organisasi, untuk memproduks i produk baru atau menawarkan jasa baru kepada pelanggan baru dalam suatu pasar yang baru (Rye, 1996:3-4) Karakteristik yang dimiliki seorang wirausaha memenuhi syaratsyarat keunggulan bersaing bagi suatu perusahaan/organisasi, seperti : inovatif, kreatif, adaptif, dinamik, kemampuan berintegrasi, kemampuan mengambil risiko atas keputusan yang dibuat, integritas, daya-juang, dan kode etik niscaya mewujudkan efektivitas perusahaan/organisasi.

Dengan demikian, seorang wirausahawan mengetahui berbagai fungsi yang terkait dalam mengelola suatu perusahaan/organisasi, seperti fungsi manajemen , keuangan , pemasaran , produksi , operasi , sumberdaya manusia, organisasi dan kelembagaan. Wirausahawan adalah seorang yang berorientasi prestasi dan meyakini bahwa mereka menguasai kemampuan sendiri. Tentunya kita mengharapkan motivasi kewiraus ahaan dapat membudaya dan menjadi salah satu konsep perekonomian nas i onal. Sesungguhnya, kewirausahaan memiliki potensi untuk itu. Potensi tersebut ditandai oleh beberapa keunggulan komparatif (comparative advantages). Di masa mendatang, para wirausahawan di tu ntut untuk mampu mentrans for mas ikan keunggulan kompetitif nasional. Keunggulan komparatif tersebut adalah: Pertama, seorang entrepreneur memiliki legitimasi moral yang kuat untuk mewujudkan kesejahteraan dan menciptakan kesempatan kerja. Karena target entrepreneur adalah masyarakat kelas menengah dan bawah, maka entrepreneur memiliki peran penting dalam proses trickling down effect. Kedua, seorang entrepreneur memiliki visi bisnis, intuisi pengelolaan sumber daya, adap terhadap perubahan lingkungan dan kemampuan untuk berkerja sama secara integral.

Kewirausahaan memiliki proses yang saling terintegrasi satu dengan lainnya, meliputi seluruh fungsi, aktivitas, dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptakan organisasi untuk merealisasikannya. Kewirausahaan dalam Organisasi Bisnis Entrepreneur dalam dunia bisnis telah banyak dijadikan pilihan bagi sebagian besar pel aku bisnis . Entrepreneur telah dianggap memiliki kemampuan untuk mandiri dan berhasil, dan bahkan memberikan peluang kerja bagi orang lain. Dengan berentrepreneur, tidak saja memungkinkan orang dapat melakukan sesuatu yang sesuai dengan apa yang mereka inginkan, di samping itu juga berentrepreneur akan mendapatkan kebebasan keuangan dan waktu yang cukup untuk melakukan berbagai kegiatan yang mereka sukai bersama teman-teman dan keluarganya. Memulai bisnis tidak semudah yang dibayangkan. Tidak sedikit orang yang tidak kunjung melangkah karena begitu banyak pertanyaan yang belum terjawab, bahkan keraguan sehingga membuat banyak orang menghabiskan waktu untuk merenung tanpa melakukan apa-apa. Banyak pula orang yang tidak segera memulai bisnis, meski sudah memutuskan menjadi pengusaha, karena selalu dibayang-bayangi oleh ketakutan: takut gagal dan hanya membayangkan