Mengapa Dan Apa Kewirausahaan?

0
5,211 views

KETIGA, penghapusan hambatan bagi pengembangan bisnis ditujukan untuk menghilangkan masalah tersebut yang dapat menyediakan pengembangan aktivitas wirausaha secara memadai. Berbagai tindakan yang diberikan haruslah tidak menjadi distorsi pasar, melalui
(1) Dukungan bagi inkorporasi perusahaan
(2) Fasilitasi terhadap perusahaan gagal yang mau keluar
(3) Fasilitasi proses kelengkaan bisnis ditingkat pusat dan daerah
(4) Penghapusan hambatan-hambatan non ekonomi untuk akses pasar
(5) Desentralisasi pengambilan keputusan anggaran dari intervensi pengembangan ekonomi.

KEEMPAT, inovasi teknologi, pengembangan dan adaptasi adalah faktor utama bagi pembentukan sisi kompetisi, nilai tambah inisiatif bisnis. Penekanan khusus har us diupayakan untuk pengembangan jejaring ilmu pengetahuan serta pengembangan proyek dan kemampuan implementasi, melaluI
(1) Pengembangan jejaring berbasis ilmu penge tahuan dengan penguatan hubungan antara perguruan tinggi dan perusahaan
(2) Adaptasi dan pengembangan teknologi, khususnya yang memiliki ceruk dengan potensi tinggi atau industri yang sedang berkembang
(3) Pengembangan dan penguatan incubator untuk membantu pengembangan basis inovasi dan atau sisi kompetisi perusahaan
(4) Promosi terhadap perlindungan hak kekayaan dan industri
(5) Mendorong pengembangan jejaring bisnis teknologi.

Cukup banyak tulisan yang mengemukakan adanya upaya yang sudah cukup lama untuk memahami fenomena kewirausahaan. Siapa dan apa yang dilakukan secara khusus oleh wirausaha telah mulai dirumuskan sejak tahun 1730 oleh Richard Cantillon. Hingga saat ini upaya tersebut masih berlangsung, karena kegiatan yang bercirikan kewirausahaan tidak hanya terbatas dalam bidang bisnis dengan tujuan mencari laba. Yang membuat kewirausahaan menjadi menarik banyak pihak untuk memahaminya ialah kontribusi istimewa yang dihadirkan oleh mereka yang melakukan tindakan berkewirausahaan.
Misalnya, Timmons dan Spinelliv membuat pengelompokan yang diperlukan untuk tindakan kewirausahaan dalam enam (6) hal, yakni: komitmen dan determinasi , kepemimpinan, obsesi pada peluang, toleransi pada risiko-ambiguitas dan ketidakpastian, kreativitas-keandalan dan ?daya beradaptasi, serta motivasi untuk unggul.

Dari banyak kasus yang menggambarkan perilaku para wirausaha sosial, misalnya para penerima Ashoka Fellows, dapat disimpulkan bahwa keenam hal tersebut di atas dapat diadopsi sebagai karakteristik perilaku dan sikap wirausaha sosial. Dengan demikian, pengertian kewirausahaan cenderung menjadi makin luas, tidak terbatas hanya pada wirausaha bisnis. Luasnya cakupan kewirausahaan menggugah kemungkinan untuk membuat tipologi wirausahaan.

Tidak semua wirausaha bisnis sama tingkat kewirausahaannya. Ada yang melakukan tindakan membuat usaha baru sebagai alternatif mengganti jalur sebagai karyawan. Tindakan itu bertujuan mencapai keberhasilan untuk bertahan hidup tanpa berada dalam organisasi yang dimiliki dan/atau dipimpin orang lain. Di lain pihak, terdapat tingkat kompleksitas yang ekstrim dalam berwirausaha, yakni melakukan tindakan kewirausahaan dengan tujuan menghasilkan karya yang dapat mengubah dunia. Misalnya, Steve Job berobsesi menghasilkan komputer yang mudah dipakai oleh banyak orang (personal computer), tidak hanya oleh ahli komputer.

Di awal jaman bahasa komputer, penggunaan komputer hanya dikuasai oleh sejumlah ahli yang khusus mempelajari bahasa komputer tersebut. Gagasan Steve Job ditolak oleh perusahaan tempatnya bekerja. Ia memutuskan untuk keluar dan bersama temannya, Steve Wozniak, mendirikan perusahaan baru yang terkenal: Apple Computer.
Adanya pemahaman tentang heterogenitas wirausaha mengakibatkan perluasan bidang penelitian. Misalnya, kewirausahaan yang dikembangkan oleh mereka yang memanfaatkan teknologi tinggi/canggih akan menjadi bidang pengembangan technopreneur . Munculnya cabang-cabang baru dalam kewirausahaan tidak dapat dihindari.

Adanya organisasi besar dan mapan yang membutuhk an kelincahan dalam berinovasi dan berubah , telah menumbuhkan jenis wirausaha di dalam perusahaan. Jenis wirausaha di dalam perusahaan disebut intrapreneur yang merupakan kependekan intra corporate entrepreneur.

Salah satu bidang kewirausahaan baru yang juga menarik untuk dikembangkan adalah wirausaha pendidikan (edupreneur). Sebagai bidang yang relatif baru berkembang, akan terdapat sejumlah pendapat yang tidak seragam tentang apa itu kewirausahaan pendidikan dan siapa yang disebut sebagai wirausaha pendidikan tersebut. Pendapat atau rumusan yang ada cenderung menggambarkan suatu jenis wirausaha?pendidikan yang unggul beserta karakteristik peran dan kegiatannya. Berdasarkan temuan adanya berbagai jenis wirausaha bisnis , sangat dimungkinkan pula adanya sejumlah jenis wirausaha pendidikan.