Mengenal Widyatama Business Incubator/WIBI

0
660 views

Business Incubator (Seri 1)

Keni Kaniawati

Dalam rangka pengembangan kewirausahaan yang berbasis teknologi atau wirausaha inovatif, suatu perguruan tinggi dirasa perlu memiliki wadah atau lembaga yang didesain untuk membina, menampung aspirasi kreativitas dan inovasi mahasiswa, serta mempercepat keberhasilan pengembangan bisnis start up dan entrepreneur pemula. Apalagi pemerintah sangat mendorong bahkan menyarankan setiap kampus untuk membentuk atau membuka Inkubator Bisnis Teknologi (IBT). Hal ini penting dimana setiap hasil penelitian kampus idealnya bisa bermanfaat secara praktis bagi masyarakat dan industri.

Menghadapi era disrupsi teknologi, tuntutan bagi perguruan tinggi akan semakin besar, dimana perguruan tinggi tak hanya menghasilkan lulusan yang menguasai kemampuan secara konvensional saja tetapi harus memiliki skill added dan mampu beradaptasi dengan artifical intelegence (kecerdasan buatan). Banyak kemudahan dan inovasi yang diperoleh dengan adanya dukungan teknologi digital, diantaranya layanan menjadi lebih cepat dan efesien serta memiliki jangkauan koneksi yang lebih luas dengan sistem daring atau online. Hidup menjadi lebih mudah dan murah. Namun seiring dengan perkembangan digitalisasi juga membawa dampak negatif, dimana peran manusia setahap demi setahap diambil alih oleh mesin otomatis. Akibatnya jumlah pengangguran akan semakin meningkat. Oleh karena itu perguruan tinggi seyogyanya harus berkolaborasi dengan semua pihak guna menyiapkan lulusan yang mampu menghadapi kompetensi masa depan.

Dalam masa pandemi Covid-19, UMKM merupakan salah satu sektor yang paling rentan kena dampaknya. Dimana hampir 68%? mengalami perurunan penjualan secara dratis sejak wabah virus corona, sulit mendapatkan bahan baku, terhambatnya distribusi,? mengalami kesulitan permodalan dan terhambatnya produksi. Dengan adanya wabah virus Covid-19, pegiat UMKM harus siap sedia dalam menantisipasinya agar usahanya tetap produktif tidak gulung tikar. Hal ini juga berdampak terhadap usaha stratup. Melalui inkubator bisnis khususnya? para startup yang merupakan tenant Widyatama Business Incubator akan memperoleh beberapa layanan diantaranya pendampingan dan binaan terhadap rintisan usahanya.

Inkubator adalah lembaga yang bergerak dalam bidang penyediaan fasilitas dan pengembangan usaha, baik manajemen maupun teknologi bagi usaha kecil dan menengah untuk meningkatkan dan mengembangkan kegiatan usahanya dan atau pengembangan produk baru agar berkembang menjadi wirausaha yang tangguh dan mampu menciptakan produk baru yang berdaya saing dalam jangka waktu tertentu. Jadi inkubator bisnis adalah lembaga yang melakukan proses inkubasi terhadap peserta inkubasi (tenant). Sebagai institusi di bidang pendidikan tinggi, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, Universitas Widyatama merasa perlu meningkatkan kelembagaan untuk dapat berkontribusi secara nyata dalam sistem inovasi nasional Indonesia.? Maka melalui SK Rektor Universitas Widyatama bulan? Januari mendirikan Pusat Inkubator Bisnis Universitas Widyatama dengan nama Widyatama Business Incubator (WIBI) yang diketuai oleh Keni Kaniawati SE.MS.i.

Widyatama Business Incubator? memiliki visi dan misi seperti inkubator bisnis lainnya. Visi WIBI yaitu diakui sebagai inkubator bisnis yang kompeten dalam menciptakan UKM unggul, berdaya saing, mandiri dan berbudaya. Sedangkan misinya yaitu : menunjang akreditasi perguruan tinggi dan akreditasi program studi; menunjang pemeringkatan perguruan tinggi; menjadi institusi yang dapat menyerap berbagai hibah dari Kemenristek Dikti; meningkatkan kompetensi dosen dalam pembinaan wirausaha baru berbasis teknologi; memfasilitasi pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat; memfasilitasi hilirisasi hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh perguruan tinggi; menciptakan para wirausaha baru berbasis teknologi.

Tujuan WIBI (Widyatama Business Incubator) yaitu : mengembangkan budaya kewirausahaan untuk mahasiswa, dosen, alumni di lingkungan Universitas widyatama; memfasilitasi hasil-hasil riset inovatif untuk pengembangan usaha; mengembangkan jejaring terkait peningkatan keberhasilan usaha; menyiapkan konsep perusahaan pemula (startup company) untuk mahasiswa Universitas Widyatama.

Model Widyatama Business Incubator meliputi : kepemilikan, tipe, bidang fokus kegiatan dan tujuan. Salah satu tujuannya yaitu pengembangan tenant. Dimana tenant di WIBI meliputi dua yaitu:

  1. Tenant Inwall yaitu tenant yang melaksanakan kegiatan produksi sehari-hari dalam WIBI (berasal dari mahasiswa Universitas Widyatama).
  2. Tenant Outwall yaitu tenant yang melaksanakan kegiatan produksi sehari-hari di luar WIBI (masyarakat atau alumni mahasiswa Universitas Widyatama).

Model bisnis Widyatama Business incubator meliputi :

  • Pra Inkubasi

Tahap pra-inkubasi adalah tahapan awal yang merupakan proses perekrutan dan seleksi calon tenant yang dilanjutkan dengan pendalaman mengenai teori dan simulasi usaha, testimoni wirausaha, pelatihan teknologi produksi, hingga manajemen yang mencakup SDM, keuangan, pemasaran, dan perencanaan bisnis ke depan. Dalam pra inkubasi bisa bekerjasama dengan HIPMI Utama, maupun UKM Kewirausahaan dalam pemilihan dan perekrutan tenant.

Kegiatannya meliputi: Bootcamp, Matrikulasi Materi, dan Workshop.

  • Inkubasi

Tahap Inkubasi merupakan tahap dimana tenant akan mendapatkan berbagai macam mekanisme dan metode pendampingan serta berbagai materi yang dibutuhkan. Inkubasi tahap awal meliputi pelatihan teknis dan manajemen, pendampingan legalitas usaha, pembuatan business plan, uji coba produksi, dan pendampingan pendaftaran HKI.

Pada tahap inkubasi terdapat beberapa bentuk mekanisme pembimbingan yang terdiri dari:

  1. Coaching Business sebagai mekanisme mengembangkan keterampilan dan pengetahuan tenant, sehingga kinerja membaik, dan mengarah pada pencapaian tujuan. Pada mekanisme ini menggunakan Coach untuk membantu mengarahkan, mengajukan pertanyaan, memaparkan sudut pandang lain, membantu tenant memecahkan problematika bisnis yang dihadapi, menemukan solusi dan meyusun strategic plan.
  2. Mentoring sebagai mekanisme berbagi pengalaman dan pengetahuan dari seorang yang sudah berpengalaman pada bidang tertentu. Mekanisme peran utama ada pada Mentor biasanya adalah seseorang atau pebisnis yang memang sudah berpengalaman di bidangnya sehingga bisa menuntun, memberikan tips dan saran serta memecahkan masalah bisnis yang dihadapi para tenant.
  3. Consulting Business merupakan mekanieme bantuan seorang ahli (konsultan) untuk memecahkan masalah yang dihadapi tenant, dan membantu tenant merumuskan strategi bisnis, strategi operasi dan pengembangan ke depan.
  4. Training / Workshop merupakan mekanisme transfer skill / kemampuan kepada para peserta training. Dalam proses inkubasi akan terdapat beberapa traning yang diberikan kepada tenant khusunya pada bidang-bidang praktek penting misalnya pengelolaan keuangan, pencatatan dan pelaporan keuangan, menbangun sistem manajemen mutu, leaderships dll.
  • Pasca Inkubasi.

Pada tahap pasca Inkubasi adalah proses setelah tenant melalui program Inkubasi yang dijalankan diharapkan:

  1. Kemampuan untuk melakukan pengembangan usaha yang ditandai dengan pengembangan produk, pengembangan pasar dan pengembangan unit bisnis
  2. Kematangan mental, motivasi, skill dan penguasaan dalam proses bisnis. Dalam beberapa hal diistilahkan sebagai kematangan dalam mengelola usaha.
  3. Berhasil membangun networks, patnership- bahkan sinergi dengan pihak luar.
  4. Kemampuan masuk kepasar, beradaptasi dan kemampuan bersaing dengan basis telah memiliki keunggulan kompetitif/ competitive advantage
Session Sharing dengan Bicube (Inbis STIA LAN).
Session Sharing dengan Bicube (Inbis STIA LAN).

(bersambung ke Komunita edisi #27)