Widyatama Percontohan Pusat Karir Bagi Perguruan Tinggi Se-Indonesia

0
532 views

Universitas Widyatama Bandung menjadi contoh pengelolaan pusat karir mahasiswa untuk perguruan tinggi se-Indonesia. Di mana lulusan Universitas Widyatama setelah lulus umumnya cepat terserap oleh dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

Hal itu berkat pihak program pusat karir/career center Universitas Widyatama mengoptimalkan pusat bimbingan karir dan tracer study (pusat lanjutan karir) nya, dalam melatih serta memberikan pembekalan, pelayanan bagi mahasiswanya agar cepat terserap bekerja di DUDI.

Maksimal lulusan Universitas Widyatama memiliki masa tunggu kerja selama tiga bulan, terang Prof Obsatar Sinaga, Rektor Universitas Widyatama, Jumat (1/11/2019) di ruang kerjanya. Lebih lanjut, salah satu keunggulan pusat karir Widyatama, di antaranya setiap tahun mengirimkan 8 orang lulusan terbaik dari jurusan manajemen perbankan, untuk menjadi pegawai di salah satu bank ternama di Bali. Ia pun menambahkan bahwa pihaknya pun berkolaborasi dengan 48 perusahaan besar dalam penyaluran lulusannya untuk direkrut menjadi pegawai.

Di samping itu setiap tahun rutin menggelar kegiatan career day, yang menghadirkan puluhan perusahaan untuk malakukan perekrutan dan membuka lowongan kerja. Career Day Widyatama pernah memecahkan rekor MURI Indonesia. Di mana kami menyelenggarakannya selama 48 nonstop (dihelat Juli 2019 lalu), jelasnya.

Masih kata Rektor Widyatama, pihaknya memiliki 18 unsur mengenai Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bagi mahasiswanya yang dibuat oleh Badan Nasional Serifikasi Profesi (BNSP). Selama kurang lebih tujuh semester mahasiswa Widyatama dari setiap program studi mengikut LSP. Sehingga memiliki sertifikat keahlian dari kementrian tenaga kerja yang dikeluarkan oleh Universitas Widyatama, yang kini berhasil menduduki rengking 95 perguruan ternama se-Indonesia. Setiap lulus satu semester akan di keluarkan sertifikat.

Berkat hal itu Widyatama pun ditunjuk menjadi percontohan bagi kampus lainnya di Indonesia. Menyelenggarakan pelaksanaan program pengembangan layanan pusat karir dan pusat karir lanjutan (tracer study) pada Direktorat Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemasiswaan.

Di samping itu mengadakan kegiatan pembahasan program kerja pengembangan karir tahun 2020, serta pembuatan draft laporan program bantuan pusat karir lanjutan (tracer study) tahun 2019 yang diselenggarakan di Universitas Widyatama, dari tanggal 31 Oktober ? 1 November 2019. Kegiatan diikuti sekitar 20 perwakilan dari perguruan tinggi se-Indonesia, seperti Institut Pertanian Bogor, Univeritas Hasanudin, Institut Teknologi Malang, Universitas Sebelas Maret, dan lainnya.

Widyatama pusat karirnya sudah bagus, hal itu menjadi alasan kenapa dipilih untuk mengajarkan pusat karir yang ideal, kata Tiomega Gultom, Kasubdit Penyelerasan Kebutuhan Kerja Direktorat Kemahasiswaan Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek Dikti, (Jumat 1/11/2019) yang hadir pada kegiatan itu.

Menurut Gultom dulu yang namanya perguruan tinggi hanya meluluskan mahasiswa saja. Namun sekarang ada unit kerja di setiap perguruan tinggi dengan nama pusat karir. Lebih lanjut kata Gultom pusat karir bertugas untuk mempersiapkan para lulusannya. Mulai dari mahasiswa belajar, lulus, sampai keluar mencari pekerjaan semua itu disiapkan oleh pusat karir. Di antaranya dengan membuat pelatihan-pelatihan bagi mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja.

Karena pusat karir membina ketika proses pembelajaran diajarkan, bagaimana mahasiswa nantinya bisa mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kampus. Hal itu sebagai proses mahasiswa bekerjasama dengan orang banyak. Dunia usaha dan industri kini tidak memprioritaskan nilai ipk, karena hal itu menjadi nomer sekian, kata Gultom. Tetapi yang dilihat karakter dan kompetensi, karena pemerintah sekarang mengharuskan para mahasiswa mengantongi surat keterangan pendamping ijazah, tambahnya.

Menurutnya paling utama kini para mahasiswa dituntut untuk memiliki soft skill. Di antaranya kompetensi tim leader, bisa bekerjasama saat bekerja di bawah tekanan selain itu tata krama/beretika dan lainnya. Kompetensi yang namanya soft skill, kini justru dibutuhkan oleh perusahaan. Di samping itu melihat sosmed. Seperti apa karakter orangnya apa yang sudah diucapkan di dalam sosmednya. Sekarang ini mahasiswa dianjurkan mempunyai sosmed yang sesuai dengan namanya, papar Gultom.

Di akhir paparannya Gultom mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan di Widyatama yaitu membina perguruan tinggi untuk membuat pusat karir secara optimal. Di samping itu membentuk tim kordinator pusat karir di 10 wilayah (Jakarta, & Tangerang, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan lainnya) di Indonesia membawahi perguruan tinggi yang diasuhnya. Sehingga pusat karir bisa bekerja dengan baik. byhumas&komunita, 02Nov2019