Kembangkan Sensor Gempa karena Kepedulian kepada Masyarakat

0
599 views

Udin Komarudin,

Kembangkan Sensor Gempa karena Kepedulian kepada Masyarakat

https://sainspop.widyatama.ac.id/wp-content/uploads/2021/03/IMG_20210220_111125_HDR-300x225.jpg   Adalah Udin Komarudin, seorang dosen yang juga Ketua Program Studi Teknik Mesin S1 Fakultas Teknik Universitas Widyatama (UTama) Bandung yang lahir di Subang 52 tahun lalu. Ia fokus menggeluti teknik mesin dan bahkan dalam kesehariannya tidak lepas dari masalah pendidikan dan pengajaran, serta penelitian yang berhubungan dengan mekanika.

  Dalam perbincangan ia menjelaskan :Saya ingin memberikan hasil penelitian yang berguna bagi Kampus dan Masyarakat, serta dapat membantu permasalahan yang ada di masyarakat. Itulah motivasinya dalam melakukan penelitian.

  Inovasi dilatarbelakangi kepedulian kepada masyarakat daerah Sesar Lembang ini menghasilkan alat Sensor Gempa UTama atau disingkat SeGUT D-001. Menurutnya sejauh ini masih banyak masyarakat di sekitarSesar Lembangyang kurang peduli bencana gempa. Melalui inovasi ini ia  berharap terbentuk masyarakat peduli gempa di sekitar daerah Sesar Lembang.

  Penelitian dilakukan Udin bersama tim dosen dan mahasiswa selama dua bulan. Lokasi penelitian di kelurahan Cipageran, Cimahi Selatan, Jawa Barat. “Alhamdulillah, dengan kerjasama tim, kami dapat membuat sensor gempa ini dengan menggunakan Ayunan Bandul. Secara sederhana ketika terjadi gempa minimal 4 skala richter, bandul akan berayun, sehingga sensor akan memberikan sinyal kepada modul suara dan berbunyi” kata Udin sembari menunjukkan model SeGut D-001. Ketika terjadi gempa, terdapat bunyi suara yang terdengar, sehingga  dapat melakukan Tindakan evakuasi” kata Pa Udin.

  Inovasi berupa kebaruan dari SeGut ini adalah alat sensor gempa yang mudah dibuat, murah, serta menggunakan bahan-bahan  yang banyak terdapat di pasar. Tentu hal ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Kelurahan CipageranCimahi pada khususnya dan Rakyat Indonesia pada umumnya karena Indonesia sangat rawan bencana gempa

  Kedepan, Pa Udin dan tim dosen dan mahasiswa Teknik Mesin akan terus mengembangkan SeGut  D-001 dengan dukungan Rektorat UTama dan Yayasan, serta dekan Fakultas Teknik. “Tahapan pemanfaatan SeGut D-001 agar bisa dimanfaatkan oleh lebih banyak orang seperti komunal” kata Pa Udin.

  Beberapa penelitian beliau adalah Pipe stress and turbine nozzle load analysis for HP steam inlet and MP steam extraction on turbine generator 51G201T capacity 10MW, Influence of Fuel System, Fuels Types and Spark Plug Types on CO  Gas Exhaust of Motorized Vehicles dan management and Manufacture of Essential Oil Distillation Equipment with Direct Steam Distillation Method.

SeGUT D-001, alat deteksi Gempa

  Salah satu permasalahan yang dihadapi masyarakat Indonesia adalah gempa. Data  gempa  yang dikeluarkan  oleh  Direktorat  Geologi,  dalam  kurun  waktu  tahun  2012  sampai  September tahun 2019  terjadi  gempa  sebanyak  4506  kali  dengan  kisaran  magnitudo  antara  2.1 sampai  7.7. Badan Geologi Kementerian  Energi  dan  Sumber  Daya Mineral menyebutkan Bandung merupakan salah satu daerah yang sangat berpotensi terjadi gempa.   Khusus  untuk  daerah  Bandung  dan  sekitarnya  ancaman  bencana  akibat gempa  bisa diperburuk  dengan  adanya  patahan  yang  berarah  barat  timur  di  bagian  utara Bandung yang  terkenal  dengan  sebutan  Patahan Lembang,  yang  mana  berpotensi  menumbulkan gempa  dengan  magnitude  6  sampai  8. Para  ahli  menyatakan  bahwa Patahan Lembang dilaporkan terus bergerak aktif dengan rata-rata pergerakan mencapai empat  milimeter  per  tahun.

  Kesadaran  warga  Kota  Bandung dan  sekitarnya  akan ancaman gempa Patahan Lembang masih minim, karena belum ada pengalaman gempa yang  merusak. Masyarakat diharapkan  memiliki  kapasitas  yang  memadai  untuk meningkatkan  kesiapsiagaan  menghadapi encana  serta  tanggap  dan  sadar  bahwa mereka tinggal  di  daerah  rawan  bencana.  Kesiapsiagaan  merupakan  kegiatan  yang menunjukkan  respons  terhadap  bencana.  Faktor  yang  berperan  dalam  kesiapsiagaan bencana  adalah  Masyarakat  dan  pihak  pengambil  keputusan.  Masyarakat  memiliki Pengetahuan (Knowledge), Sikap (Attitude), dan Perilaku (Behaviour) untuk mengukur tingkat  kesiapsiagaan.   Kesiapsiagaan  adalah  bagian  yang  integral  dari pembangunan berkelanjutan.

Menurut  pernyataan Analis  Mitigasi  Bencana  Seksi  Pencegahan  dan Kesiapsiagaan BPBD Cimahi, Kota   Cimahi, termasuk   ke   dalam   zona   merah   bencana Patahan Lembang. Dilihat dari Rencana Kontijensi Gempa Bumi Kota Cimahi ada tiga wilayah memiliki   jarak   3   kilometer   dari   garis Patahan, yakni   Citeureup,   Cipageran   dan Cihanjuang,” Cipageran merupakan daerah yang terlewati oleh jalurP atahan Lembang.

  Fenomena ini menjadi dasar bagi dosen dan mahasiswa Teknik Mesin Universitas Widyatama untuk melakukan inovasi agar dapat membantu masyarakat di Kecamatan Cipageran dapat mengetahui dasar-dasar mitigasi bencana gempa yang didukung oleh produk inovasi berupa sensor gempa. Tentu alat sensor gempa ini yang bisa diketahui dengan cepat oleh warga sehingga membuat mereka bisa melakukan mitigasi resiko dengan cepat.

  Inovasi SeGUT D-001 diawali dengan kegiatan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat oleh tim dosen dan mahasiswa Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Widyatama (UTama) Bandung yang dipimpin oleh Udin Komarudin, Ir., MT dengan judul Membuat dan Penerapan Alat Deteksi Gempa Di Kampung Cipageran  RT.06,  RW.24, Kelurahan Cipageran Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi.

  Melalui penelitian selama 2 bulan, didapatkan SeGUT D-001, alat sensor gempa yang memiliki nilai inovasi yaitu kebaruan berupa alat ini mudah dibuat, murah, serta bahan-bahan  yang digunakan banyak terdapat di pasar.

  Dengan hasil inovasi ini dapat membantu warga Kecamatan Cipageran Kota Cimahi dalam hal mitigasi resiko bencana gempa dengan dukungan sensor gempa bumi. Ini dapat dimanfaatkan oleh pemerintah dan pihak lain untuk membantu masyarakat sebagai early warning ketika terjadi gempa.

Inovasi SeGUT ini sudah dipresentasikan dalam International Conference, InnoSTRE2020, MARA University-Malaysia, 2020 dengan judul Earthquake Detection Named SeGUT D-001.

  SeGUT ini terus dikembangkan dan diharapkan dapat kerjasama dengan berbagai pihak untuk menjadi bagian dari early warning system ketika terjadi gempa dan dapat melakukan mitigasi resiko terhadap akibat bencana gempa.

  Sukses terus Pa Udin, Tidak hari tanpa Inovasi untuk memberikan manfaat bagi masyarakat.

.

Tim Komunita, 21 April 2021