Pengabdian kepada masyarakat : DIGITALISASI MARKETING PENGEMBANGAN USAHA JUS HONJE DESA MANGUNJAYA PANGANDARAN

0
987 views

Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah hal-hal dasar yang harus ada saat menjalani aktivitas akademik. Dasar dan tanggung jawab tersebut dilakukan secara terus-menerus dan dikembangkan secara beriringan. Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan wujud dari keseriusan perguruan tinggi untuk menyajikan pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, Tri Dharma Perguruan Tinggi sepatutnya telah menjadi budaya dan kesadaran. Tanggung jawab Tri Dharma Perguruan tinggi itu sendiri sebenarnya diberikan kepada seluruh civitas akademik terutama dosen dan mahasiswa. Dosen sebagai pengajar, pembimbing sekaligus pendamping, sedangkan mahasiswa sebagai anak didik yang menuntut ilmu. Dua elemen ini akan terus berkaitan mengingat tak bisa disebut dosen tanpa adanya mahasiswa, begitu sebaliknya.

Idealnya Tri Dharma Perguruan Tinggi ini terinternalisasi ke dalam jiwa seluruh civitas akademika, sehingga istilah ini bukan hanya slogan atau jargon belaka. Namun menjadi budaya yang disadari oleh semuanya. Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi : Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan dan terkahir Pengabdian Kepada Masyarakat.

Sebagai Dosen, peneliti tidak hanya melakukan pendidikan dan penelitian saja tapi melakukan Tridharma yang ketiga yaitu Pengabdian Kepada masyarakat/PKM. PKM yang peneliti lakukan di Desa Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran mendapat dana bantuan dari Yayasan Widyatama, juga P2M Universitas Widyatama, selanj utnya peneliti melaksanakan PKM beserta TIM PKM.

Desa Mangunjaya Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat merupakan Desa yang memiliki banyak potensi strategis, serta memiliki banyak peluang usaha untuk dioptimalkan. Khusus daerah pertanian di Mangunjaya terdapat tanaman honje. Buah ini pada awalnya tidak mempunyai nilai ekonomi. Adalah Bu Hj. Oyoh seorang guru yang mempunyai kepedulian pada masyarakat di Kecamatan Mangunjaya. Dia mempunyai ide kreatif, buah honje dapat diolah untuk menjadi jus maupun produk lain yang bermanfaat. Namun dalam mengembangkan usahanya terdapat beberapa masalah, diantaranya : pemasaran jus honje yang masih sangat sederhana bersifat tradisional dan hanya didistribusikan pada Koperasi serba usaha (KSU) Kuntum Mekar, akses perjalanan sangat sulit dijangkau, belum memiliki catatan pengelolaan keuangan yang baik, serta bahan pengawet jus sulit di dapat. Padahal pesanan banyak dari beberapa daerah sehingga tidak bisa tahan lama. Beberapa metode pendekatan digunakan untuk menyelesaikan permasalahan di atas yaitu dengan metode pelatihan, pembimbingan dan monitoring. Beberapa hal dilakukan oleh Tim Peneliti yaitu mendatangkan beberapa ahli pelatihan strategi digital marke ting dalam rangka mengembangkan usahanya pada kegiatan PKM di Desa Mangunjaya Kabupaten Pangandaran. Khusus bagi pegiat UMKM Honjeku dalam hal penerapan strategi digital marketing, sehingga dapat memiliki daya saing dan dapat mengembangkan usahanya.

Pendahuluan
1.1. Analisis Situasi

Masyarakat Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran adalah masyaralcat yang berada di daerah subur untuk pertanian dan daerah nelayan karena berada dekat laut. Khusus di daerah pertaniannya terdapat tanaman honje. Buah ini awalnya tidak mempunyai nilai ekonomi, sehingga menjadi buah yang terbuang atau untuk mainan anak-anak di kampung-kampung. Tetapi Bu Hj. Oyoh seorang guru yang mempunyai kepedulian pada masyarakat mempunyai informasi bahwa buah honje dapat diolah untuk menjadi jus maupun produk lain yang bermanfaat.

Honje atau kecombrang biasanya di buat untuk bumbu masakan saja, tetapi sebenarnya ditangan orang-orang terampil kecombrang berubah dalam bentuk lain, sehingga nilai ekonomis buah honje meningkat. Di Pangandaran sudah ada yang membuat jus honje yang semula hanya di kenal sebagai bumbu masak, kini bisa di nikmati dalam bentuk jus. Honje yang digunakan untuk membuat jus adalah jenis honje laka, dilcarenalcan kalau menggunakan honje biasa hasilnya kurang bagus. Honje laka lebih merah warnanya (merah marun). Membuat jus honje sangat mudah, yakni honje terlebih dahulu dicuci dan dibersihkan dari bulu-bulu halusnya, Setelah itu ditumbuk atau diblender untuk kemudian direbus dan diberi gula agar terasa manis.

Lokasi yang menjadi sentra pengolahan Honje berada di beberapa Kecamatan seperti Parigi, Cijulang, Mangunjaya, sebagai daerah penggagas awal dari jus ini. Saat ini pengolahannya tidak hanya di Kecamatan Mangunjaya saja, melainkan sudah menyebar ke daerah lain, seperti di Dusun Bojongmalang, Desa Karangbenda. Pengolahan honje bahkan sudah ada yang mengemas menjadi jus dilakukan Kelompok Tani Perempuan Naratas memang cukup menjajikan para petani.

Melalui pelatihan keterampilan pengolahan buah honje menjadi jus, ternyata setelah disosialisasikan atau dipasarkan secara kecil-kecilan melalui cerita dari mulut ke mulut dan mengikuti pameran UKM, ternyata memberikan nilai ekonomis yang lumayan. Berkat potensi ekonomi jus buah honje inilah dibentuk kelompok usaha bersama (KUB) peserta pelatihan terus memproduksi untuk mulai dipasarkan secara lebih baik. Perjalanan KUB ini terus berkembang, akhirnya muncul gagasan dari peserta kegiatan pendidikan keterampilan beserta pengurus PKBM dan tokoh masyarakat, disepakati mendirikan koperasi serba usaha (KSU) yang diberi nama PKBM, yaitu ICSU Kuntum Mekar.

KSU Kuntum Melcar merupakan koperasi di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, memunyai produk Jus Honje. Produk ini mempunyai keunggulan karena berbasis potensi lokal. Secara umum produk jus honje telah memenuhi semua standar hiegintas dan halal, bahkan menyehatkan. Ijin dari Dinas Kesehatan atas produk higienis sudah didapatkan, sehingga produk ini layak konsumsi secara umum.

1.2. Permasalahan Mitra

Produk skala kecil Honjeku milik Ibu Hj. Ooh masih mempunyai tantangan pada kuantitas,kontinuitas dan kualitas khususnya pada pengemasan. Tantangan lain adalah pemasaran yang masih mengalami kesulitan karena masih banyak keterbatasan dalam pengembangan usaha. Pada skala produk, jus honje masih mempunyai kendala pasokan buah honje, kontinuitas buah honje masih menjadi kendala. Untuk itu kelompok tani di daerah Pangandaran mempunyai kesempatan mengembangkan tanaman honje karena selcarang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Permasalahan pasokan buah honje ini membawa konsekuensi pada produk jus yang terbatas, sehingga produk ini belum dapat dikembangkan pada skala ekonomi industri menengah besar. Akibat dari produk yang seperti itu maka jalur pemasaran jus honje belum dapat dikembangkan sampai ke wilayah yang lebih luas. Masalah pengemasan jus honje belum bisa teratasi karena masih menggunakan dus bekas produk lain sehingga kurang menarik.

Berdasarkan latar belakang di atas serta beberapa fenomena yang dihadapi, maka dirumuskan masalahnya sebagai berikut : Bagaimana mengimplementasikan strategi digital marketing, apakah strategi digital marketing berpengaruh terhadap pengembangan usaha jus honje di desa/kecamatan Mangunjaya Kabupaten Pangandaran.

1.3. Tujuan dan Manfaat

Berdasarkan permasalahan mitra dan rumusan masalah di atas, maka tujuan Pengabdian kepada masyarakat ini secara umum untuk mendeskripsikan bagaimana implementasi strategi digital marketing yang berpengaruh terhadap pengembangan usaha jus honje di Desa/Kecamatan Mangunjaya Kabupaten Pangandaran. Selain itu juga memberikan edukasi, bimbingan dan pelatihan penerapan strategi digital marketing dalam rangka mengembangkan usahanya, sehingga para pegiat UMKM khususnya Honjeku jusku dapat memasarkan dan mempromosikan produknya secara daring / online.

Sedangkan manfaat dari Pengabdian Kepada Masyarakat ini, secara umum untuk merealisasikan penerapan strategi digital marketing terhadap usaha Jus HONJEKU. Dan bagi TIM PKM sebagai suatu eksperimen menambah wawasan yang dapat dipakai sebagai acuan untuk pengabdian kepada masyarakat selanjutnya. Untuk pegiat UMKM, khususnya Usaha Jus HONJEKU lebih kreatif dan inovatif dalam memasarkan usaha jus HONJEKU. Bahkan honje kedepan bisa dibuat jadi dodol honje, keripik honje yang lebih inovatif sehingga usaha yang dijalankannya akan semakin berkembang.

B. Kajian Pustaka

Strategi digital atau pemasaran secara digital merupakan upaya pemasaran yang menggunakan perangakat elektronik/internet dengan beragam taktik marketing dan media digital dimana pegiat UMKM bisa berkomunilcasi dengan calon konsumen yang menghabiskan waktunya di online. Ada beragam alcses untuk calon konsumen agar dapat melihat produk pegiat UMKM seperti : website, blog, media sosial (instragram, whatsapp, line, path, tweteer, facebook, linkedin, snapchat).

Digital marketing adalah suatu usaha untuk melakukan pemasaran sebuah brand atau produk melalui dunia digital atau internet. Tujuannya untuk menjangkau konsumen maupun calon konsumen secara cepat dan tepat waktu. Secara mudahnya, Digital marketing ialah suatu cara untuk mempromosikan produk / brand tertentu melalui media internet (http:// redtreeasia. com/info/apa-itu-digital -marketing-pengertian- dan- konsep-dasarnyanya). Turban et al. (2004), Katawetawaralcs dan Wang (2011) menjelaskan bahwa belanja online adalah kegiatan pembelian produk (baik barang ataupun jasa) melalui media internet. Kegiatan belanja online meliputi kegiatan Business to Business (B2B) maupun Business. Pengertian Digital Marketing dalam perspektif seorang pengusaha atau pebisnis lebih kepada sistem pemasaran dengan menggunakan media internet. Sudah pasti, di dalamnya termasuk mobik phone hingga beberapa situs jejaring sosial lainnya (Latief Pakpahan:2013). Hanya saja, agar teknik ini lebih mengena kepada sasaran, sepertinya teknik promosi lebih dikesampingkan dan mengutamakan komunikasi. Menjalin hubungan secara personal dengan konsumen dengan cara mendengar keluhan atau saran akan membuat pelanggan lebih merasa dihargai. Yang pada akhirnya akan memberikan nilai tambah terhadap perkembangan bisnis terutama bnind perusahaan. Digital tnarketing dapat digunakan untuk bisnis apapun di industri apapun termasuk pegiat UMKM, namun setiap bisnis memiliki cara penerapan strategi pemasaran digital dengan cara yang berbeda beda. Dengan digital marketing UMKM akan bisa mengukur ROI (return on Investment) dari semua upaya aspek pemasaran yang telah dilakukan yaitu ukuran atau besaran yang digunakan untuk mengevaluasi efesiensi sebuah investasi dibandingkan dengan biaya modal awal yang dikeluarkan.

Strategi digital marketing adalah salah satu perkembangan teknologi yang tidak bisa dilewatkan oleh para pelaku UMKM. Ketika semua hal sudah dikaitkan dan dapat diakses secara daring / online, pelaku usaha kecil menengah juga tidak boleh ketinggalan mengambil peluang dan mampu menghasilkan pundi keuntungan lewat dunia maya. Dalam hal ini ada beberapa yang harus diperhatikan oleh pelaku usaha Honjeku yaitu: a) Memililci tujuan, artinya pelaku UMKM membuat serangkaian daftar tujuan terkait dengan tujuan bisnis yang ingin dicapai. b) Membangun konten yang catchy artinya memiliki nilai guna dan mampu menghibur pembaca. c) Memanfaatkan marketplace online artinya platfom online yang memberikan kesempatan bagi para pengguna untuk memperkenalkan bisnis seperti menjual produk secara langsung.

Semakin banyaknya pelaku UMKM, menuntut merelca untuk selalu melakukan inovasi. Strategi khusus tentunya harus mereka miliki supaya produk-produk mereka bisa selalu diminati dan dikenal banyak orang bahkan hingga mancanegara. Ada beberapa hal yang harus dipehatikan dalam mengembangkan usaha yaitu : a) Pilih produk yang tepat. b) Lokasi yang strategis. d) Harga yang sesuai . e) MSDM. f) Sistem promosi yaitu salah satunya melalui digital marketing.

C. Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat yang kami lakukan adalah memberikan edukasi kepada peserta pegiat UMKM dan anggota KSU (koperasi Unit Usaha) Kuntum Mekar Desa Mangunjaya Pangandaran yang memiliki berbagai usaha, salah satunya Honjeku jus honje. Bentuknya pelatihan dan penyuluhan materi yang berkaitan dengan digital marketing dan pengembangan usaha UMKM dan Koperasi. Sebelum melakukan pelatihan dan penyuluhan terlebih dahulu peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara pembagian kuisioner di lingkungan pegiat UMKM Desa/Kecamatan Mangunjaya Kabupaten Pangandaran. Sumber data secara langsung dan tidak langsung peniliti dapat dari pemilik pegiat UMKM langsung Honjeku Ibu Ooh mengenai perkembangan usaha yang dijaialcannyaserta kendala usaha yang dihadapinya. PKM dilaksanakan pada tanggal 27-28 Juni 2018 dihadari oleh 46 pegiat UMKM, juga Ketua Koperasi KSU Kuntum Mekar Bapak H. Suparlan dan Ketua Koperasi Pangandaran Bapak. H. Karli.

D. Hasil dan Pembahasan

Peningkatan kapasitas pelaku usaha kecil dan koperasi untuk produk jus honje ini dilakukan melalui proses yang praktis dan sederhana. Pesertanya adalah kelompok masyarakat yang ada dipedesaan, sehingga model pemberian pelatihan praktis sederhana menjadi pilihan. Pelatihan strategi digital marketing yang dilakukan ditujukan agar peserta bias menggunakan perangkat handphone dan internet untuk menjual produk jus honje.

Hasil kegiatan pengabdian masyarakat untuk perintisan dan pengembangan jus honje yang diteruskan dengan strategi digital marketing ini dapat dikategorikan sangat baik. Beberapa rangkaian kegiatan yang dihasilkan dan dibahas dalam kegiatan ini, sebagai berikut:
Pada tahapan analisa yang dilakukan oleh TIM PKM meliputi :

1. Tahap Persiapan

Persiapan kegiatan PKM melibatkan para pegiat UMKM serta anggota koperasi KSU Kuntum Mekar Desa/Kecamatan Mangynjaya Kabupaten Pangandaran. Penyuluhan dan pekatihan ini bertempat langsung dipegiat UMKM Honjeku Ibu Ooh.

2. Tahap Pengkajian

Pengkajian dilakukan melalui pengumpulan data awal melalui kuesioner dan wawancara langsung dengan pemilik HONJEKU jus honje. Kami memperoleh data mengenai awal usaha HONJEKU jus honje, kebutuhan serta kesulitan yang dihadapi atas usahanya serta kemampuan dalam mempromosikan produknya, sejauh yang dilakukan apakah sudah memanfaatkan kemajuan teknologi atau masih tradisional.

3.Tahap Perancangan Program

Dalam melaksanan tahap ketiga ini, dilaksanakan di rumah pemilik usaha Honjeku jus honje Ibu Hj. Ooh dengan menampilkan profil usaha Honjeku mulai dari ide pencetusan pembuatan jus honje sampai pada usaha yang dijalankan hingga sekarang. Kemudian dilanjut dengan penyampaian materi mengenai Usaha yang dijalankan, juga strategi digital marketingyang dilakukan.

4. Tahap Pelaksanaan Program

Tahap ini merupakan penyusunan program pelatihan/training untuk memberikan pemahaman ilmu pengetahuan dan ketram pilan di bidang pemasaran khususnya tentang strategi pemasaran secara digital/online/dating dalam pengembangan usahanya. Juga diberikan pelatihan bagaimana membuat laporan keuangan yang baik bagi UMKM.

5. Tahap Evaluasi program

Tahap ini dilakukan untuk mengevaluasi apa yang sudah dilakukan oleh Tim PKM apakah sesuai dengan target sasaran dan bisa memberikan kontribusi pada pegiat UMKM.

6. Tahap Berakhirnya program

Tahap ini merupakan berakhirnya kegiatan PKM di desa/kecamatan Mangunjaya Kabupaten Pangandaran dengan melakukan serah terima bantuan berupa satu buah freezer kepada Ibu Hj. OoH selaku pemilik usaha jus honje HONJEKU.

Dari ke enam tahapan di atas dapat di rumuskan dan ditetapkan materi apa yang akan disampaikan dalam pengembangan usaha melalui strategi digital marketing. Penyuluhan dan pelatihan ini terbagi menjadi empat sessi yang terdiri dari :

1. Peningkatan kualitas produksi jus honje Meningkatkan kualitas pengolahan buah honje menjadi sirup yang dikemas dengan baik dan mempunyai daya tahan lama merupakan bentuk inovasi yang dihasilkan dari proses produksi dan mencari informasi melalui berbagai media. Ditemukan sistem pengolahan jus honje yang tepat dan lengkap, sehingga bisa memberikan bekal kepada pengelola untuk merencanakan dan melakukan sistem pengolahan dengan menggunakan teknologi sederhana dan metode pengolahan yang telah ditemukan dan menghasilkan produk yang berkualitas.

Mengolah kecombrang dengan tingkat kematangan yang tepat, pencampuran olahan buah dengan air dan gula yangseimbang, dan proses perebusan, serta pengemasan yang tepat telah memberikan dampak pada jangka waktu sirup buah honje ini mempunyai durasi waktu simpan yang cukup baik.

Hal tersebut dapat dilihat pada kuesioner yang dihasilkan dari peserta tentang pentingnya kualitas produk honje sebagai berikut.

N=30

Tabel diatas menunjukan bahwa pengelola jus honje sangat menginginIcan bahwa produksi honje harus berkualitas yang ditandai dengan rasa enak, memberilcan kesehatan bagi konsumen, bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh, berkualitas, laku dijual, dapat diproduksi terus menerus karena dapat memberikan manfaat ekonomi kepada anggota, serta berbahan baku lokal, karena memang pada awalnya buah honje ini tidak dimanfaatkan dan bernilai ekonomis.

2. Sistem pengemasan yang standar dan menarik

Masalah mendasar pada penjualan jus buah honje ini adalah pengemasan. Semula pengemasan dilakukan dengan menggunakan botol belcas minuman kemasan yang menunjukan kemasan yang kurang menarik minat konsumen karena kemasan yang berasal dari botol plastik kemasan bekas. Melalui pelatihan tentang pemasaran praktis dan mengenali kebutuhan konsumen dan proses penyadaran kelompok pengolah jus buah honje di KSU Kuntum Melcar, maka tumbuh minat untuk sukses mema.sarkan jus buah honje dengan pengemasan yang meggunakan botol plastik pesan khusus baik yang selcala kecil, menengah maupun besar. Bahkan untuk menyakinkan konsumen, pengelola sudah dibekali bahwa pada kemasan jus honje tersebut juga ditempellcan label tentang merek, kandungan gizi, legalitas produk IRRT, serta lembaga yang memprodulcsi jus honje dicantumkan pada lebel tersebut. Pengemasan juga disaranIcan dibuat sesuai dengan kebutuhan konsumen, dari ukuran kecil, sedang dan besar (galon/jirigen isi 5 liter).

Pengemasan yang baik merupakan salah satu kunci sukses pada digital marketing. Kemasan yang menarik dan disesuaikan dengan variasi ini, serta harga sangat menentulcan dalam memasarIcan jus honje ini. Sistem pengemasan yang bervariasi wadah dan penetapan harga juga memudahlcan konsumen untuk menentukan pilihan atas produk yang dipasarkan. Konsumen yang baru pertama kali membeli untuk mencoba jus honje ini pasti memilih yang dikemas dengan wadah kecil dengan harga yang terjangkau karena konsumen tersebut sedang mencoba jus honje. Setelah merasa kesegaran, rasa atau manfaatnya maka mereka akan melakukan pembelian ulang (repeat order) dengan kapasitas yang lebih besar, karena konsumen sudah mendapatkan manfaat atau rasa nikmat dari jus honje.

3. Strategi pemasaran online yang praktis dan efektif

Faktor ini yang menjadi fokus kegiatan pembinaan yang dilakukan dalam PKM. Pemasaran dengan menggunakan online dilatihkan melalui pelatihan praktis cara memasarkan jus buah honje dengan sistem online. Proses pelatihan dilakukan secara diskusi dan pralctek membuat pemasaran menggunakan internet. Metode pelatihan berbasis peninglcatan kompetensi (competency based training) tentang memasarakan jus honje melalui online dilakukan kepada kelompok pengelola KSU Kuntum Mekar. Penjelasan yang sistematis, teratur dan praktis dengan pendelcatan kekeluargann memberikan daya tarik dan kemudahan bagi peserta untuk mengerti dan memahami caramemasarican melalui online.

Strategi memasarkan online yang diajarkan pertama adalah memasarkan jus honje melalui media sosial baik melalui facebook, instagram, whatshapp, line, snapchat, twitter. Pelatihan praktis yang diberikan sangat sederhana, dengan tahapan : a) peserta diajari men-download aplikasi media sosial tersebut (bagi yang belum punya) pada gadgetnya, b) berlatih menggunakan aplikasi tersebut untuk mengundang, mencari jaringan, dan memanfaatkan jaringan, c) melatih peserta untuk memfoto produk dengan tampilan (agle) yang menarik, sebagai bahan yang akan diunggah ke media sosial, d) mengunggah foto dan bahasa pemasaran yang menarik dan menimbulkan minat kons umen untuk membeli, e) cara melayani atau berkomunikasi pemasaran dengan menggunakan media sosial, serta f) melakukan transaksi penjualan dan pengiriman barang kepada konsumen. Pelatihan yang sangat sederhanadan praktis tetapi memberikan makna pada peserta bahwa menjual produk sekarang sangat mudah hanya berbekal handphone bisa berjualan.

Selain itu untuk memberikan peningkatan kemampuan pemasaran online peserta juga diajarkan ten tang bagaimana melakukan penjualan melalui internet. Pembelajaran menjual melalui intemet ini mempunyai tahapan yang agak panjang karena peserta harus diajarkan untuk membuat alamat email, membuat web sederhana, serta menyusun bagaimana isi/konten yang harus ditampillcan pada web tersebut. Ada beberapa aspek yang diberikan kepada peserta yaitu:

a) Mengenal wawasan digital marketing
b) Membuat web sederhana untuk memasarkan produk UKM
yang meliputi:

  1. Membuat websederhana
  2. Bentuk dan bagian-bagian web
  3. Menyusun konten dalam web (narasai maupun gambar)
  4. Membuat web yang menarik dan komunikatif untuk UKM

c)Proses transaksi menjual melalui internet
d)Strategi mengirimkan barang kepada konsumen

Setelah melalui berbagai proses yang dilakukan temyata peserta mempunyai keinginan kuat untuk segera men unalcan digital marketing atau pemasaran produk dengan menggunakan internet, karena pemasaran melalui internet ini akan memberikan manfaat banyak bagi UKM antara lain:
1.Produk tersebar luas melalui jaringan intenet
2.Murah dan mudah memasarkan menggunakan online
3.Jelas mendapatkan konsumen
4.Efisien dan efektif memasarkan produk
5.Mendapatkan umpan balik langsung dari konsumen

Dengan manfaat memasarkan produk menggunakan digital marketing sangat bermanfaat, namun diakui masih ada kendala yang terjadi di lapangan antara lain.

1. Kemampuan kualitas sumber daya manusia yang terbatas
2.Kurang stabilnya jaringan koneksi intemet sehingga kadang lama dalam melakukan upload maupun mengunduh
3.Teknologi komunikasi atau komputer yang dipakai harus ditingkatkan kapasitasnya, sehingga cepat mengolah dan mengirimkan data serta informasi

Untuk mengatasi kendala tersebut beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh koperasi secara mandiri antara lain :

1. Mendidik karyawan atau anggota yang aktif yang masih berusia muda melalui kursus untuk memperdalam keterampilan digital marketing, termasuk kemampuan membuat desain atau program di KSU Kuntum Mekar.
2. Berlangganan khusus dengan penyedia jaringan atau operator internet yang ada dengan kapasitas bandwith yang memadai tetapi harga terjangkau bagi koperasi dan usaha anggota.
3. Melakukan upgrade sistem atau aplikasi yag ada di perangkat komputer dengan software orisinil serta up to date, sehingga mampu mendukung kegiatan digital marketing koperasi dan anggotanya.

E. Kesimpulan. Kegiatan digital marketing untuk pelaku usaha kecil sangat dianjurkan, karena banyak manfaat yang diperoleh dengan sistem pemasaran online ini. Luar pasar semakin lebar, jumlah konsumen semalcin besar karena pengguna internet sangat banyak, biaya murah, mudah dan sarana prasarana sudah banyak tersedia di pasar. UKM sangat menginginkan berhasil mengembangkan usahanya, namun masih banyak kendala yang ada, dan salahsatunyaadalah memasarlcan produknya. Sistem digital mempunyai peran tepat untuk membantu UKM memasarlcan produk, karena lebih murah, cepat, tepat dan mampu menyebarkan informasi produk UKM tanpa batas di dunia maya, sampai ke belahahan dunia manapun. Banyak manfaat yang diperoleh tetapi juga masih banyak kendala atau tantangan yang ada untuk digitalisasi marketingbuat UKM ini. Untuk itu lembaga pembina baik pemerintah, perguruan tinggi, LSM atau organisasi terkait lainnya mempunyai tanggung jawab dalam membantu kegiatan seperti ini. Sehingga keberadaan UKM yang berbasis pada produk lokal ini mampu mengembangkan usahanya dan memanfaatkan sumber daya lokal yang bernilai ekonomis berkembang sebagai pelaku usaha yang dapat mensejahterakan masyarakat di daerah. Jika ini dikembangkan secara sistematis dan berkelanjutan di berbagai daerah maka akan membangun kelcuatan ekonomi bahkan memperkuat tenvujudnyakedaulatan ekonomi nasional.

Berdasarkan uraian pembahasan dan kesimpulan di atas maka TIM PKM memberikan saran khususnya terhadap kendala atau masalah yang dihadapi HONJEKU jus honje dalam membangun digitalisasi marketing untuk UKM ini sebagai berikut.

1. Pelaksanaan kegiatan pelatihan dan pembinaan menggunakan digital maketing ini harus dilakukan bedcelanjutan dan tersebar yang lebih luas diberbagai daerah sehingga akan memberikan manfaat besar bagi pembangunan ekonomi rakyat dalam rangka memperkuat ekonomi nasional
2. Untuk mengatasi kendala-lcendala yang ada maka dibutuhkan koordinasi lintas sektor baik dipusat dan daerah untuk penajaman fokus pembinaan UKM dengan dukungan pemanfaatkan digital marketing secara berkesinambungan
3. Di era modem dan teknologi serta sistem pemasaran berbasis internet atau e-commerce saat ini semua pelaku usaha tanpa terkecuali usaha kedl harus menggunakan semua perangkat kemajuan teknologi dalam mengelola maupun mengembangkan bisnis. Tujuan mengunakan internet dalam berusaha ini untuk meningkatkan daya saing dan kinerja usaha karena harapan konsumen sudah berubah dengan sistem online marketing, selain hanya membutuhkan biaya yang murah, efisien, dan jangkaunya luas tidak terbatas.

DAFTAR PUSTAKA

Buku :
Turban, Efraim, R.Kelly Jr.Rainer dan Richard E.Porter, 2005, Introduction To Information Technology, 3rd Edition, John Wiley &Sons, Inc.,

Artikel in Press:
Latief Pakpahan (2013), Digital Marketing.
http:// redtreeasia.com, diakses tanggal 13 Nopember 2017.

Jurnal :
Theresia Pradiani , (2017).Pengaruh Sistem pemasaran marketing terhadap Peningkatan Volume Penjualan Hasil Industri Rumahan .46-53

Keni Kaniawati, SE.,M.Si
Kandidat doktor, Dosen FakultasBisnis dan Manajemen Univeristas Widyatama