Pengembangan Usaha Sepatu Kulit Berbasis Digital Menuju Sentra Modern Desa Ganjarsari – Bandung Barat

0
817 views

 

Pengabdian kepada Masyarakat:

Pengembangan Usaha Sepatu Kulit Berbasis Digital

Menuju Sentra Modern

Desa Ganjarsari – Bandung Barat

 

Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni: Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan, serta Pengabdian Kepada Masyarakat – merupakan wujud keseriusan perguruan tinggi melaksanakan pendidikan berkualitas. Karena itu, Tri Dharma Perguruan Tinggi sepatutnya telah menjadi budaya dan kesadaran unsur perguruan tinggi. Tanggung jawab Tri Dharma Perguruan tinggi sebenarnya diberikan kepada seluruh civitas academica terutama dosen dan mahasiswa. Dosen sebagai pengajar, pembimbing sekaligus pendamping, sedangkan mahasiswa sebagai peserta didik yang menuntut ilmu. Dua elemen ini akan terus berkaitan mengingat tak bisa disebut dosen tanpa adanya mahasiswa, begitu sebaliknya.

Idealnya Tri Dharma Perguruan Tinggi terinternalisasi ke dalam jiwa seluruh civitas academica, sehingga istilah ini bukan hanya slogan atau jargon belaka. Namun hal ini menjadi budaya yang disadari oleh semuanya. Dengan begitu, cita-cita dari Tri Dharma Perguruan Tinggi ini akan terwujud dan terimplementasikan dengan baik.

Menjalankan fungsi sebagai dosen dan peneliti yang melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi, kami melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di desa Ganjasari Kabupaten Bandung Barat pada PEGIAT IKM SEPATU. PKM yang dilaksanakan bersama TIM PKM didanai Hibah PKM Ristek Dikti, pada tanggal 27 Juli 2020 lalu.

 

Ganjarsari dan Pengrajin Sepatu

Kabupaten Bandung Barat adalah hasil pemekaran Kabupaten Bandung yang berada di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kabupaten ini memiliki 16 kecamatan, salah satunya yaitu Kecamatan Cikalongwetan. Kecamatan Cikalongwetan meliputi 13 desa dan salah satunya desa Ganjarsari. Desa Ganjarsari memiliki sejumlah pengusaha dan pengrajin sepatu yang memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang, salah satunya adalah usaha sepatu Veergha Collection yang dimiliki Soleh Yusuf.Pembuatan sepatu di kawasan desa Ganjarsari tidak hanya menggunakan bahan kulit sapi/domba, tetapi juga mulai menggunakan bahan kulit ular dan ikan nila, sehingga menjadi ciri khas produk sepatu Desa Ganjarsari. Meskipun demikian, usaha sepatu di desa Ganjarsari masih dihadapkan pada beberapa masalah, antara lain: teknik pemasaran produk yang masih bersifat tradisional, belum menggunakan digital marketing, sehingga sulit untuk meraih pangsa pasar yang lebih luas dan kalah bersaing dengan banjirnya produk sepatu China, serta ramainya produk yang dipasarkan secara online. Permasalahan lainnya, yaitu: pemahaman terhadap perkembangan IPTEK yang masih lemah, tingginya harga bahan baku terutama bahan baku impor akibat tingginya nilai dollar, masih minimnya jumlah pengrajin sepatu profesional yang memiliki keahlian khusus, juga kesulitan dalam pembuatan laporan keuangan secara digital yang sesuai standar PSAK EMKM.

Produk sepatu Veergha Collection memiliki ciri khas, namun belum di patenkan, karena kurang pemahaman pemilik terhadap proses pengurusan paten produk. Program kemitraan masyarakat diharapkan dapat membantu terbentuknya kelompok masyarakat pengusaha yang kreatif, inovatif dan mandiri yang dapat meningkatkan usahanya melalui strategi pemasaran dan penyusunan laporan keuangan secara digital, pengelolaan produksi yang lebih baik, dan kemampuan dalam mengurus paten untuk setiap varian produk yang dihasilkan.

Melalui Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang diselenggarakan pada tanggal 27 Juli 2020 lalu, TIM PKM Hibah Ristek Dikti Universitas yang diketuai Keni Kaniawati SE.M.Si memberikan beberapa pelatihan dan simulasi untuk memberi alternatif solusi permasalahan yang dihadapi pegiat IKM Sepatu di Bandung Barat tersebut.

 

Solusi melalui PKM

Untuk dapat menyelesaikan permasalahan di atas Tim PKM Univeristas Widyatama menerapkan langkah-langkah pemecahan masalah yang dapat membantu Pengrajin Sepatu mengembangkan bisnisnya secara efektif dan efisien, memiliki daya saing yang tinggi dan dapat menjangkau pangsa pasar yang lebih luas.

Dalam kaitan tersebut target luaran Pengabdian Kepada Masyarakat untuk Pengrajin Sepatu Ganjarsari adalah menginformasikan dan membantu membuatkan strategi pemasaran secara digitalisasi/daring/online melalui media sosial (Instragram, facebook, twitter), Marketplace, E-Commerce (Bliblidotcom, Toko Bagus, Lazada, Kaskus, FB, Tokopedia), Website atau Blog, Social Video marketing (you tube, video), Social Messenger (Whatsapp, Telegram, Line) memberikan pelatihan pengelolaan poduksi dan mutu produk, pelatihan penyusunan laporan keuangan secara digital, memberikan pelatihan pengurusan HAKI khususnya hak paten produk. Melalui upaya tersebut, mitra diharapkan tidak hanya memiliki pangsa pasar di Kabupaten Bandung Barat dan daerah lainnya di Jawa Barat, tetapi juga dapat memiliki peluang pangsa pasar secara nasional maupun internasional dengan memanfaatkan teknologi digital yang sedang berkembang saat ini.

Dalam pelaksanaan program kegiatan, penyelesaian permasalahan yang dihadapi mitra ini dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Belum menggunakan strategi digital marketing dalam memasarkan produk. Tim PKM mengadakan pelatihan dan simulasi tentang digital Pelatihan dimaksudkan memberikan pengetahuan kepada mitra tentang pentingnya memanfaatkan teknologi sebagai media untuk memasarkan produk menggunakan internet (online). Pelatihan ini, membekali mitra pengetahuan tentang cara menggunakan internet, langkah-langkah mengelola konten pemasaran digital berbasis web dengan menggunakan CMS (Content Management System), cara membuat akun, dan pengelolaan konten (tambah, ubah dan hapus) di e-commerce menggunakan media WordPress. Tim membuat website untuk mitra yang selanjutnya dikelola oleh mitra.
  2. Belum mempunyai hak paten produk. Yakni dengan mengadakan pelatihan dan simulasi tentang hak paten bagi pelaku usaha, tata cara serta alur pengurusan hak paten sampai diperoleh sertifikat hak paten tersebut. Pelatihan dimaksudkan memberikan pemahaman tentang pentingnya mengurus hak paten setiap produk, dan bagaimana meraih sertifikat hak paten. Mitra juga didampingi saat melakukan pengurusan sertifikat hak paten ke instansi terkait sampai sertifikat diperoleh. Pengurusan hak paten produk kini bisa dilakukan secara daring/online, maka TIM PKM mendampingi dan membantu pengurusannya secara online. Melalui PKM ini, mitra sudah didaftarkan HAKI dan dalam pengajuan proses Hak Paten.
  3. Belum mempunyai laporan keuangan dengan standar penyusunan laporan keuangan PSAK EMKM, serta belum menyusun laporan keuangan secara digital. Tim PKM memberikan pelatihan penyusunan laporan keuangan berbasis digital. Pelatihan dimaksudkan memberikan pengetahuan kepada mitra tentang cara memanfaatkan teknologi digital dalam menyusun laporan keuangan yang dapat dilakukan dengan mudah dimana saja dan kapan saja, sekaligus dapat diakses melalui handphone android menggunakan akses internet. Mitra dilatih menyusun laporan keuangan sederhana dengan memberikan pemahaman tentang persamaan dasar akuntansi, membuat jurnal umum, membuat buku besar, jurnal penyesuaian dan jurnal penutup. Juga dilatih membuka aplikasi digital berbasis web untuk penyusunan laporan keuangan yang tersedia secara gratis (aplikasi manager), mulai dari langkah dalam menjurnal, meng-update, dan menghasilkan laporan keuangan usaha dengan mengacu pada standar penyusunan laporan keuangan PSAK EMKM. Melalui kegiatan program PKM ini, mitra memahami dan mempunyai Laporan Keuangan dalam menjalankan usahanya sesuai standar PSAK EMKM.
  4. Jumlah pengrajin sepatu sangat minim. Dilakukan upaya motivasi dan pelatihan cara membuat dan menjahit sepatu kulit kepada generasi muda yang tidak memiliki pekerjaan di daerah sekitar lokasi mitra. Pelatihan dimaksudkan memberikan bekal keahlian kepada generasi muda yang belum memiliki pekerjaan, sehingga dapat membantu mitra dalam proses produksi dan sekaligus membantu dalam proses regenerasi pelaku usaha sepatu kulit, serta menambah jumlah pengrajin sepatu yang kreatif dan inovatif. Melalui PKM ini, mitra sudah mempunyai beberapa karyawan terlatih mengenai proses pembuatan sepatu dengan baik dan benar.
  5. Kesulitan memperoleh bahan baku. Mitra diberikan pelatihan memanfaatkan internet sebagai media mencari informasi bahan baku yang lebih murah dengan kualitas sesuai kebutuhan. Juga cara memanfaatkan sumber bahan baku yang banyak tersedia di Kabupaten Bandung Barat, seperti kulit sapi lokal dan kulit ikan nila sebagai bahan baku utama, disamping bahan baku lainnya seperti kulit ular, buaya dan biawak. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan mitra terhadap bahan baku impor, sehingga produk yang dihasilkan dapat bersaing dengan biaya produksi yang lebih murah, dan kualitas yang lebih baik. Melalui PKM ini mitra bekerjasama dengan supplier kulit dan sesama pengusaha sepatu, juga Asosiasi persepatuan untuk mengatasi kesulitan bahan baku.
  6. Pengelolaan produksi dan mutu produk. Mitra diberikan pelatihan design sepatu dan simulasi proses produksi melalui pembagian pekerjaan menggunakan konsep spesialisasi kepada pekerja dalam proses pembuatan sepatu. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja pekerja dan mendorong proses produksi sepatu meningkat dan lebih efisien. Melalui pelatihan ini, mitra dapat memperbaiki mutu produk sehingga memiliki produk-produk unggul, sesuai selera konsumen yang menjadi target pemasaran produk. Pada pelatihan ini mitra dibekali cara mencari infromasi model-model sepatu kulit yang sedang tren, untuk memberikan inspirasi dan motivasi memperbaharui model sepatu kulit yang dihasilkan.
  7. Bimbingan dan Pendampingan. Bimbingan dan pendampingan terhadap mitra dilakukan dalam aspek: Cara mengakses internet; membuat akun dan mengelola konten pemasaran digital berbasis web (tambah, ubah dan hapus) di e-commerce menggunakan media WordPress; dalam melakukan pemasaran produk secara digital; mengurus hak paten produk ke instansi pemerintah terkait sampai dengan terbitnya sertifikat hak paten tersebut; menyusun laporan keuangan usaha berbasis digital sesuai standar penyusunan laporan keuangan PSAK EMKM; mengakses aplikasi penyusunan laporan keuangan; membuat laporan jurnal sampai dengan menghasilkan laporan keuangan; mengelola produksi secara efisien dan efektif, mulai dari mencari informasi mengenai bahan baku sampai dengan mencari informasi mengenai model sepatu yang sedang trend dengan kreatif dan inovasi dan bagaimana meningkatkan mutu produk dengan menggunakan bahan-bahan yang berkualitas, tetapi tetap dapat dijual dengan harga yang bersaing.
  8. Monitoring dan Evaluasi. Monitoring dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari metode penyelesaian masalah yang telah diberikan kepada mitra, sedangkan evaluasi bertujuan untuk mengetahui tingkat pencapaian mitra setelah semua solusi yang diberikan atas permasalahan yang dihadapi dan dapat diimplementasikan dengan baik. Dari hasil monev, mitra mengalami perubahan dan kemajuan dalam usahanya.

Berdasarkan upaya-upaya dan capaian PKM tersebut, yang selayaknya menjadi perhatian IKM Sepatu desa Ganjarsari Kabupaten Bandung Barat adalah membangun kemampuan digitalisasi marketing, sebagai berikut.

  1. Pelatihan dan pembinaan menggunakan digital maketing ini harus dilakukan berkelanjutan dan tersebar lebih luas di berbagai daerah sehingga akan memberikan manfaat besar bagi pembangunan ekonomi rakyat dalam rangka memperkuat ekonomi nasional.
  2. Mengatasi kendala-kendala yang ada membutuhkan koordinasi lintas sektor baik di tingkat pusat dan daerah untuk penajaman fokus pembinaan UKM dengan dukungan pemanfaatkan digital marketing secara berkesinambungan.
  3. Di era modern dan teknologi serta sistem pemasaran berbasis internet atau e-commerce saat ini semua pelaku usaha tanpa terkecuali usaha kecil harus didorong menggunakan semua perangkat kemajuan teknologi dalam mengelola maupun mengembangkan bisnis mereka. Tujuan mengunakan internet dalam berusaha ini untuk meningkatkan daya saing dan kinerja usaha karena harapan konsumen sudah berubah dengan sistem online marketing, selain hanya membutuhkan biaya yang murah, efisien, dan jangkaunya luas tidak terbatas.

Penulis : Keni Kaniawati, SE., M.Si.; Dosen Tetap Universitas Widyatama

Email: keni.kaniawati@widyatama.ac.id; No kontak: 082319616313/081221791046